TAHAP REVISI
ini adalah karya pertama jadi bahasa dan penulisan masih belum tertata, jgn lupa mampir ke My Beloved Lecturer, ini bahasanya insyaallah lebih rapi, meskipun gak 100%, dan alur cerita bakal berbeda dari novel perjodohan lain, insyaallah 👀💗
please? jangan plagiat woi, mikir nulis novel itu susah, gue sering ngikutin sosmed apa yng lagi trend buat nambah ide ke cerita gue, dan lo dengan entengnya ngambil beberapa adegan di novel gue tanpa izin.
punya otak gak sih? kalau gk bisa bikin novel gk ush dipaksain, daripada nyolong karya orang, sakit hati tau gak!.
mungkin tema cerita kita sama tapi gue punya ciri khas sendiri yang gue bangun sesuai imajinasi gue. gue udh berusaha supaya cerita ini berbeda dari yang lainnya.
deskripsi :
Dijodohin malah jadi bucin?!
Gadis bawel dan super ribet seperti Aira dijodohkan dengan seorang Pria yang lebih tua darinya, Pria dingin yang membuatnya stress karena sikap dinginnya.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pak dosen suamiku-9
Tubuh Aira menggeliat merasakan udara pagi yang dingin, ia membalikan tubuhnya kesamping. Perlahan matanya terbuka saat merasakan hembusan nafas seseorang diatas kepalanya.
Deg!
Jantung Aira ingin lompat rasanya, bagaimana bisa dia tertidur dengan posisi dipeluk Dosennya.
Sepintas ia teringat kejadian tadi malam.
'Aish kenapa gue nurut aja dipeluk!'
Perlahan namun pasti, Aira memindahkan tangan suaminya, ia harus segera mandi untuk melaksanakan sholat dan membantu membuat sarapan.
Beru saja Aira bangkit tangannya kembali diraih oleh Alex.
"Ba-bapak udah bangun?" Aira melihat Alex yang masih enggan membuka mata.
"Hmm"
"Bisa tolong lepasin tangannya? saya mau mandi pak" ucap Aira.
Bukannya menjawab pertanyaan Aira, Alex malah semakin erat menggenggam tangannya.
Jantung Aira sudah berdegub kencang.
"Jam berapa?" tanya Alex sembari mengusap mata.
"Jam lima pak"
"Pak lepasin dulu tangan saya, bapak juga harus bangun sholat kan?" imbuh Aira.
Sepertinya Aira bisa bernafas lega, Alex melepaskan pegangannya, Aira segera memanfaatkan itu untuk pergi kekamar mandi.
Ia menutup rapat pintu kamar mandi sambil memegangi dadanya.
"Yallah jantung gue pagi-pagi udah diuji gini" ucap Aira.
"Malu gue mau natap wajah pak Alex kalau gini"
"Huuft.."
Aira merapikan ikatan rambutnya sebelum mandi, namun ia teringat sesuatu.
"Perasaan ada yang nyium kepala gue,, Masa iya dia yang nyium? akh atau cuma mimpi?" ucap Aira sambil menyentuh rambutnya.
"Apa dia suka gue?"
"Aih gak mungkin"
Aira seperti orang bodoh mengobrol dengan pantulannya dicermin.
Setelah selesai mandi dan melaksanakan sholat subuh, Aira belum berani menatap wajah suaminya itu. Aira menuruni satu persatu anak tangga menuju dapur.
"Pagi bundaa, bibi" sapa Aira kepada kedua wanita parubaya yang tengah berkutat didapur.
"Pagi nak, udah sholat?" tanya Reva.
"Udah, eumm bunda sini Aira bantuin" tawar Aira.
"Boleh sini-sini"
Alex yang baru saja turun memperhatikan ketiga wanita yang ada didapur, ralat, lebih tepatnya memperhatikan istrinya. Alex mengulas senyuman saat melihat Aira yang bercanda dengan bundanya.
"Eh Alex" panggil Reva.
Alex kembali berekspresi datar.
"Pagi bunda" sapa Alex.
Alex berjalan kearah ruang tamu, Aira hanya melihat Alex sebentar lalu fokus memasak lagi.
"Nak, sana suaminya ditanyain mau minum apa"
Aira mengangguk lalu menemui Alex.
"Bapak mau dibuatin teh atau kopi?"
Aira mengalihkan pandangannya saat matanya bertemu Dengan Alex.
"Kopi" ucap Alex.
"Ooo okeh"
Beberapa saat kemudian Aira kembali dengan Kopi dinampannya.
"Ini pak"
"terima kasih"
"Saya balik kedapur lagi, kalau butuh yang lain panggil aja" ucap Aira.
Makanan sudah siap, mereka sarapan pagi bersama, ini pertama kalinya ia memasak untuk suami dan mertuanya, gugup namun Aira mendapat beberapa kalimat pujian dari kedua mertuanya tentang masakannya.
Alex berada diruang tamu bersama Hero, sedangkan Aira bersama Reva di ruang keluarga, Reva bilang akan menunjukkan album album keluarga, Aira dengan senang hati melihatnya.
Note :[ruang tamu sama ruang keluarga itu beda ya, nah posisi ruang keluarga itu deket ruang tamu, jadi kalau orang mau keruang keluarga harus ngelewatin ruang tamu]
"Bunda anak kecil ini...?"
Aira menunjuk salah satu Foto anak kecil yang berpose sambil tertawa.
"Itu Alex, lucu kan?"
Aira setuju dengan perkataan Reva, Dosennya terlihat lucu dan murah senyum berbeda dengan yang sekarang, dingin dan jarang tersenyum.
"Bun"
"Hmm?"
"Pak Alex dulu punya problem gak? sama seseorang gitu" tanya Aira hati-hati.
"Eummm?" Reva tampak berpikir.
"Setau bunda engga ada nak, selama ini Alex baik-baik aja gak ada problem sama orang lain"
'Masa sih? tapi kok berubah gitu'
"Kenapa nak?"
Aira mengerjapkan matanya.
" Eng...Aira cuma tanya kok bun"
"Humm"
Aira kembali melihat isi album.
"Ini kenapa kosong bun?"
"Ooh ini nantinya bunda taruh foto pernikahan kalian sama anak kalian nanti" jelas Reva.
"Makanya kalian secepatnya punya momongan, biar bunda bisa gendong cucu haha"
"Bunda gak sabar pengen jadi nenek" ucap Reva girang.
"Doain ya bun" Aira tersenyum paksa.
"Pastinya" ucap Reva sambil tersenyum.
Aira kembali kekamar melewati ruang tamu, Alex melihat sekejap saat gadis itu lewat.
Lagi-lagi moodnya berubah, ia tau mertuanya sangat mendambakan seorang cucu terlebih Alex adalah anak pertama dikeluarganya.
Aira berjongkok diatas ranjang lalu membenamkan wajahnya dengan kedua tangannya.
Sedih dan bingung, perasaannya campur aduk.
Perlahan ia merasakan tangan seseorang mengelus rambutnya, sontak Aira mendongak.
"Pak Alex" lirihnya.
Sejak kapan Alex berada disampingnya? Bukankah pria itu duduk di ruang tamu?.
"Kamu nangis?"
Aira menghapus Air matanya lalu menggeleng.
"Bunda bahas tentang anak?"
Aira mengangguk ragu.
"Ucapan bunda tidak usah diambil hati"
"Tapi pak-"
Alex membawa Aira kepelukannya, tangannya bergerak mengusap punggung Aira.
"Fokus dengan kuliah kamu,urusan bunda sama Ayah biar saya yang urus..Lagipula kita baru menikah..." ucap Alex menenangkan Aira.
Aira tertegun dengan ucapan Pria didepanya.
Alex melepas pelukannya lalu turun dari tempat tidur.
"Ayo pergi" ajaknya.
Aira mengerutkan dahi.
"Kalau tidak mau saya pergi sendiri"
Aira langsung mencegahnya.
Resiko punya suami pundungan ya gini, pikirnya.
"Sa-saya ikutt"sarkas Aira cepat.
Sampai diluar rumah, Aira hanya mengikuti kemana pria didepannya berjalan.
"kita mau kemana?" tanya Aira.
"Pak kita mau kemanaa?" tanya Aira (lagi)
'Suami gue budeg apa gimana nih'
Alex mengabaikannya.
"baru aja tingkahnya manis, sekarang balik nyebelin" cibir Aira membuat pria itu menoleh.
Aira melotot karena kaget.
"Kamu ngatain saya kan?"
'Tau aja dia'
"Ma-mana ada" elaknya.
"Bohong" imbuh Alex.
"Serah bapak deh, gak percayaan banget sama istri" ucap Aira mendahului Alex.
Yang salah siapa yang marah siapa?
"Istri saya siapa?"
Alex menyeimbangkan langkahnya dengan Aira.
"Bapak tanya saya?"
Alex mengangguk.
"Mana saya tau, saya kan istri Taehyung bts" Aira menyengir.
"Halu kamu ketinggian" ledek Alex.
"Heh biarin"
"Miris saya liat kamu"ucap Alex sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ck udah deh pak, sekarang kita mau kemana?dari tadi saya tanyain gak dijawab, capek saya tuh jalan tanpa arah kayak hati ini yang tidak ada tujuan" Aira mulai kesal.
"Bucin" Alex mengangkat sudut bibirnya.
"Jawab aja udah pak" ketus Aira.
"Ke taman" ucap Alex datar.
"Ngapain?" Aira mengerutkan dahitnya.
"Nyapu taman" ucap Alex.
'B**isa-bisanya dia ngelawak tapi mukanya datar'
Oke Aira punya hobi baru sekarang, yaitu membuat dosennya kesal.
"Loh kan ada petugas sapunya pak" Aira mencoba membuat Alex kesal.
"Kasian, kamu bantu gih"
"Kenapa harus saya? bapak aja sana"
Alex menatap Aira membuat gadis itu bungkam. Aira sangat berisik baginya.
"Udah diem, saya bawa kamu ketaman buat ngilangin strees"
'Kesel kan lu'
"Saya gak Strees pak, cuma-"
Alex menghela nafas, dia berbalik menghadap Aira lalu memegang kedua pundak gadis itu. Perlahan wajahnya mendekat dan....
Cup~
Alex mencium Aira tepat dibibirnya, hanya ciuman singkat. Alex melepas ciumannya lalu menatap gadis didepannya.
"Kamu berisik" ucap Alex lalu berjalan meninggalkan Aira yang masih Shock dengan apa yang baru saja terjadi.
"Mau tetap disitu hmm?" ucap Alex membuat Aira tersadar.
"Ha..Tu-tunguin pak"
'Sial, udah berani nyosor duluan, sekarang gue ditinggal, cih....Gak bertanggung jawab'
lanjuuuuuuutttt....