NovelToon NovelToon
My Partner'S Diary

My Partner'S Diary

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:229.5k
Nilai: 5
Nama Author: Decy.27126

TAHAP REVISI🙏


***

Berawal dari kata 'tidak suka' hubungan mereka kian dekat karena sebuah pertengkaran. Batu yang keras, akhirnya luluh oleh air yang tenang.

Seperti itulah Gia dan Riza, dua remaja yang menaiki tangga bersama dari tidak suka, menjadi suka, lalu ke nyaman, dan berakhir dengan saling menyayangi.

***

Sedikit kisah, dari jutaan kisah lain yang mungkin akan membuat kalian tak bisa melupakannya.

@dwisuci.mn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Decy.27126, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Sesuai perintah, Gia dan Riza sudah berada di luar kantor guru saat jam pulang sekolah. Keduanya masih saja diam, tanpa saling menyapa, ataupun obrolan kecil.

“Gia, Riza. Ayo, masuk!” panggil Bu Fatin dari dalam ruang Guru.

“Duduk!” Bu Fatin menunjuk kursi yang ada di depannya.

Gia dan Riza sama-sama mengangguk, keduanya duduk bersebelahan di dua kursi yang diletakkan sejajar itu.

“Jadi, bisa jelasin, apa yang terjadi di kelas tadi?” tanya Bu Fatin, memperhatikan dua muridnya yang hanya terdiam.

“Ayo, bicara. Gia, kamu bisa jelasin?” pinta Bu Fatin menatap Gia.

“Maaf, Bu. Tadi, pas Fadil sama Ridwan berantem, dia nggak bantu pisahin mereka.” Gia melirik Riza.

“Ya, karena itu bukan urusan kita, kan?” bela Riza.

“Bukan urusan kita, tapi itu di dalem kelas, dan kamu ketua kelas. Harusnya bisa, dong, pisahin mereka.”

“Itu hak mereka, toh, kalo udah capek juga berhenti sendiri, kok,” balas Riza tak mau kalah.

Perdebatan kedua anak manusia itu tak luput dari perhatian Bu Fatin yang sedari tadi memperhatikan mereka. Beruntung ruang guru sekarang ini sudah benar-benar sepi, hanya ada mereka bertiga di sana.

“Diam!” lerai Bu Fatin dengan bentakan.

“Maaf, Bu,” ucap keduanya menundukkan pandangan.

“Dengerin ibu!” Bu Fatin menarik napas panjang.

“Riza, Gia benar. Kamu ketua kelas, dan sudah seharusnya kamu pisahin mereka tadi. Gia, kamu juga boleh aja bantu mereka, tapi, kamu harus inget, kamu itu perempuan. Jadi, harus jaga emosi kamu, apalagi di depan umum kayak tadi, mengerti?” tutur Bu Fatin.

“Ngerti, Bu.” Keduanya kembali menjawab dengan kompak.

“Ya sudah, lain kali jangan ulangi lagi!”

“Oh, ya, tadi kamu ikut rapat sama OSIS, kan?” tanya Bu Fatin pada Riza.

“Iya, Bu,” jawab Riza singkat.

“Nah, ibu minta tolong sama kamu. Eh, kalian aja, deh, ya, sekalian. Kalian tolong urus, yah, biasanya ... setiap tahun itu ada lomba untuk kebersihan dan kerapian kelas. Jadi, ibu minta tolong kalian, bisa?” pinta Bu Fatin.

“Minta tolong apa, Bu?” tanya Gia penasaran.

“Nanti, kalian yang cari sama rancang desain buat kelas kita, mau, ya?” pinta Bu Fatin penuh harap.

“Maksudnya kami yang cari?” tanya Riza belum paham.

“Nanti kalian ke warnet atau pake laptop kalian juga boleh kalo ada, kalian cari-cari aja, mau bikin ruang kelasnya jadi kayak gimana, kalo udah, nanti gambarnya di-print, terus tunjukkin ke Ibu,” jelas Bu Fatin.

“Emang lombanya kapan?” tanya Gia yang belum tau.

“Bulan Agustus biasanya, sekalian peringatan hari kemerdekaan, makanya, mulai dari sekarang, ya?”

“Insyaallah, Bu!” ucap keduanya kompak.

“Ya udah, kalo gitu, silahkan kalian pulang.”

"Ya udah, Bu, kami permisi," pamit Gia bersalaman dengan Bu Fatin dan keluar dari ruang guru, disusul oleh Riza.

***

“Gia!” panggil seseorang sesaat setelah mereka keluar.

“Loh, Abang belum pulang?” tanya Gia heran.

“Nunggu kamu,” jawabnya menatap Gia.

“Loh, kalian masih di sini, toh. Edo, kamu juga belum pulang?” tanya Bu Fatin heran.

“Iya, Bu, saya nunggu adik saya,” jawab Edo sambil menunduk sopan.

'Adik?' batin Riza yang juga masih ada di sana.

“Adik kamu? Bukannya kamu anak tunggal?” ucap Bu Fatin heran.

Edo mengangguk. “Gia ini adik sepupu saya, Bu.”

'Jadi, mereka ... sepupuan, bukan pacaran?' batin Riza lagi.

“Oalah ... pantes, agak mirip. Sepupuan, toh, ternyata.”

“Iya, Bu, kalo gitu, saya sama Gia permisi duluan, ya, Bu!”

“Mari, Bu.” Gia menunduk sopan.

“Kamu ngapain masih di sini?” tanya Bu Fatin, melihat Riza yang terdiam.

“Ini juga mau pulang, Bu,” jawab Riza dan langsung pergi untuk pulang.

“Dasar, anak muda,” decak Bu Fatin terkekeh.

**"

Sesuai ucapannya pagi tadi, kini, Gia dan Nela berada di satu Cafe tempat pilihan mereka.

Malika's Cafe, tempat tongkrongan bagi anak-anak muda sebaya mereka, yang juga menjadi tempat pilihan untuk mereka kunjungi.

“Enak juga nih tempat,” kagum Nela saat sudah masuk dan duduk di salah satu meja di bagian dalam cafe.

“Mau pesan apa, Mbak?” tanya seorang pelayan sambil memberu buku menu makanan di cafe itu.

“Saya mau es coklat sama cake yang coklat aja, Mbak. Gia, mau makan apa kamu?” tanya Nela setelah memesan makanannya.

"Red Velvet cake sama juz alpukat," jawab Gia setelah beberapa saat melihat menu yang ada di depannya.

“Mohon tunggu sebentar, Mbak,” ujar pelayan itu sopan dan melangkah ke dalam untuk membuatkan pesanan.

“Gi?”

“Hmm?”

“Beli apa tadi di toko buku?” tanya Nela.

“Kayak biasa,” jawab Gia tanpa melihat kearah Nela, hanya fokus pada HP-nya saja.

“Heh, lihat apaan, sih, sampe fokus banget gitu," geram Nela yang melihat tingkat Gia.

“Bang Aji, ini katanya mau balik,” ucap Gia senang.

“Wahhh, enak, dong, nambah lagi, nih, bodyguard-nya," ledek Nela.

“Apaan, sih, nggak enak tau!” ucap Gia, malas mengingat tingkah kakaknya yang over itu.

“Ya enaklah, aman dari jangkauan buaya-buaya darat. Upsss,” canda Nela dengan kekehan di akhir kalimatnya.

“Permisi, boleh gabung, nggak?” tanya seseorang pada mereka.

“Hmmm, kalian?” tunjuk Nela pada dua orang pria itu sambil berfikir.

“Aku Adit, dia Rendi, kita satu angkatan di sekolah,” jelasnya ramah.

“Ouh, yang kelasnya samping kelas kita, ya?” tebak Nela.

“Iya, boleh gabung, nggak?” tanya Adit, lagi.

“Oh, boleh aja, kok. Ya, kan, Gi?” tanya Nela diangguki sekilas oleh Gia.

“Thanks!” ucap Adit dan duduk berhadapan dengan Gia, sedangkan Nela dengan Rendi.

“Kamu Gia, kan?” tanya Adit menatap Gia.

“Iya,” jawab Gia dengan sedikit senyum ramahnya.

“Kalian di sini lagi ngerjain tugas atau main doang?” tanya Rendi basa-basi menatap Nela.

'Tugas?' batin Gia teringat dengan tugas dari Bu Fatin pulang sekolah tadi.

“Cuma main doang, kok, iseng aja nyari tempat tongkrongan!” jawab Nela.

***

Bersambung.

See u next chpt.🖤

Mohon maaf masih banyak kekurangan. 🙏

1
Niken NiRiYu
bintang 5 buat penulis buat alur crita juga okelah tp plot twist masa lalu gia blm ngena
spnjang crita karakter gia msh konsisten msh terbaik dan kalau bs gia seharusnya dpt lbh baik lg dr karakter riza😁 dan riza sprti tdk ada lawannya buat dapetin gia kyk gmpang ajha buat riza
tp utk smwnya udh bagus karakternya kuat2👌
Lina 002
keren,suka sama kata" nya
Decy Mlyni: terima kasih sudah membaca, Kak. semoga berkenan dengan ceritanya 🙏☺️
total 1 replies
abdan syakura
Assalamu'alaikum..
salken, kak....
Decy Mlyni: waalaikumsalam, Salam kenal juga, Kakakk. selamat membaca
total 1 replies
Purianti Santi
lanjut mantab👍
Decy Mlyni: udah tamat, Kak. silakan baca sampai selesai, terima kasih atas like & komennya. 🙏❤️
total 1 replies
Nur hikmah
calvin arriza psyiy
Nur Inayah
lama Bngt sandiwara ny
Arias Binerkah: permisi kakak ijin promo silahkan mampir di novelku ini bukan love bombing dikemas dengan bahasa segar dan komedi namun tetap romantis manis, terimakasih 🙏
total 1 replies
Nur Inayah
ah lama bngt,sandiwara ny
Jilioni MD: KEPEMILIKAN adalah cerita dalam novelku, jika berkenan mampir ya, bisa diklik profilku, terimakasih😊
total 1 replies
Nur Inayah
AQ MLS bertele2 thour
Nur hikmah
pnsaran....ko jd ribet
Nur hikmah
gia jtuh cnta tpi binggung sndri....n calvin kyy main umpet2 tan
Nur hikmah
waw ap riza mnta restu pa ayahy gia...hihihjhi
Nur hikmah
hntu kah
Nur hikmah
i love you gia n riza
Nur hikmah
syuka2
Nur hikmah
smpe dsini q phm....crtsy maju mundur....seru c....tpi ckup membinggungkn.....
Zia
semangat kak, jangan lupa mampir
Fie F.s (Mama Adara) 💕
Jadi inget pas sekolah dulu lomba rias kelas 😂

Jd terkenang masa SMA ku😁😁
Prayogi
terharu gaisy😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Thata Chan
kangen lah😂😂 tapi boong😜😜
Thata Chan
😍😍😍😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!