Area Dewasa
Sebagai putri kesayangan dari pengusaha kaya keluarga Alexander membuat hidup Sea Caroline Alexander menjadi begitu bebas dan liar. Tidak ada yang berani melarangnya untuk melakukan ini dan itu. Karena kebebasan itu membuat Sea menjadi wanita nakal dan mesum. Setiap hari pekerjaannya hanya ke kampus dan bersenang-senang bersama sahabat prianya, seperti balapan liar dan club malam.
Melihat kebebasan Sea, membuat Jhon berinisiatif untuk menikahkan putrinya dengan anak sahabat lamanya, Seorang presedir tampan namun sangat polos.
Sea menolak keras pernikahan itu. Dia tidak suka dengan pria polos. Walaupun begitu Jhon tetap melangsungkan pernikahan itu.
Bagaimana dengan nasib pernikahan Sea? Akankah Sea akan mencintai presedir polos itu? Atau maukah suaminya menerima keadaan Sea sebagai wanita nakal dan liar?
.
.
.
Akan banyak kata-kata vulgar serta beberapa adegan dewasa dalam cerita ini. Bijaklah dalam membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EbieMai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar Suami
Sea berjalan mengikuti Gava, masuk kedalam lift untuk sampai ke kamar Gava yang berada di lantai 3.
Dasar orang kaya manja. Hanya di lantai 3 saja sudah pakai lift, batin Sea.
Sea langsung bergejolak kaget hampir saja ia mati muda, rasanya jantung Sea mau melompat keluar di saat Gava sudah membuka pintu kamarnya.
Oh Tuhan, ku mohon panjangkan umur ku
Merasa jijik, geli, sekaligus ingin muntah ketika melihat dekorasi kamar Gava yang berwarna hitam dan merah muda. Rasa ingin mati muda Sea semakin besar, "Ini benaran kamar mu?" Sea memastikan kembali kalau suaminya itu salah kamar.
Ku mohon jawab tidak, plis...!
"Iya ini kamar Gava. Cantik bukan? Dengan bangga tanpa rasa malu Gava mengiyahkan kalau kamar yang mereka masuki benaran kamar Gava.
Duarr
Hancur sudah harapan Sea. Dalam hati ia menangis meraung-raung nasibnya yang mendapat suami seperti Gava.
Cantik pala lu. Eeh bodoh itu warna merah muda, pink, warna cewek. Lu benaran cowok gak sih. Taubat gue nikah ama lu. Sea hanya menjawab di dalam hati. Tidak mungkin ia menjawab seperti itu di depan pria itu, bisa-bisa suaminya akan menangis seperti malam pertama mereka. Sudah kapok Sea membuat pria menangis, ia tidak mau mengulang kesalahan lagi. Apalagi tangisan suaminya seratus kali lipat seperti tangisan anak bayi.
Sea masih setia berdiri di depan pintu, kakinya terasa berat untuk melangkah masuk kedalam kamar suaminya itu. Sedangkan Gav telah berbaring di atas tempat tidur kesayangannya.
"Apa kamu tidak capek berdiri di situ, mari sini masuk."
Dengan rasa ogah-ogahan, Sea terpaksa masuk kedalam kamar suaminya. Kedua bola mata Sea terus beredar melihat seisi kamar Gava. Lagi-lagi jantung Sea di buat nyaris keluar di saat matanya menangkap foto-foto girlband korea 'Blackpink' yang begitu banyak terpajang di sekeliling dinding kamar, mulai dari foto Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa.
Siapa mereka? Apa itu pacar-pacarnya? Atau selingkuhannya? Batin Sea bertanya-tanya. Ia tidak tahu kalau foto wanita-wanita itu salah satu grup penyanyi wanita yang terkenal di Korea bahkan sampai mendunia.
" Warna desain kamar mu emang seperti ini?" Ucap Sea sambil menunjuk warna dinding kamar.
"Iya. Ada yang salah?" Dengan polosnya Gava menjawab.
Tentu saja salah, bodoh. Yang benar saja warna pink, kalau warna hitam masih oke lah. Nih warna pink? Malu gue jadi istri lu.
"Menurut mu?" Sea tidak ingin menjawab. Takut ucapannya salah dan membuat pria itu sakit hati, lebih baik ia menanya kembali.
"Tidak ada yang salah, kok. Justru warna ini sangat cocok, apalagi warna merah mudanya membuat kesan menjadi lebih imut." Ucap Gava. Pria itu sudah posisi duduk di atas ranjang.
*Im*ut gigimu. Ketarakan mata nih orang.
Hello... Sea itu wanita tomboy tidak suka dengan warna merah muda. Tidak mungkin ia tidur di dalam kamar bernuansa merah muda seperti itu. Bagaimana kalau para sahabatnya tahu? Mau taruh di mana mukanya? Ingin rasanya Sea menikam pria yang ada di depannya itu, tapi Sea tidak mau menjadi janda muda.
"Lalu wanita-wanita itu siapa? Selingkuhan mu?" Ucap Sea. Jarinya menunjuk foto-foto girlband korea itu.
Sempat lu jawab Iya, gua pecahkan telur gelantung lu.
"Tidak mungkin Gava selingkuh." Bantahnya dengan cepat.
Good
" Tapi kalau kamu ngeizinin, Gava mau kok selingkuhin salah satu dari mereka."
Percayalah, Sea sudah bersiap mengelurkan pistol yang selalu terselip di balik bajunya untuk menembak mati suaminya itu, kalau ia tidak ingat dengan dosa.
Kalau saja membunuh itu tidak dosa, udah gue tembak mati lu. Persetan dengan status janda muda.
"Silahkan saja, asalkan kau tidak ingin tinggal nama." Ancam Sea. Dengan tatapan tidak suka ia melihat wajah suaminya. Entah kenapa hati Sea kesal saat suaminya itu mengatakan akan selingkuh lagi, kalau ia mengizinkannya.
No no no, Sea tidak akan pernah mengizinkannya, walaupun mereka menikah tanpa cinta, tapi tetap saja Sea sangat benci dengan namanya perselingkuhan. Sea tidak suka kalau di dalam pernikahannya ada pelakor dan pembinor. 'Jauh-jauh deh dengan kedua makhluk gaib itu.' Pikirnya.
Gava berdiri lalu berjalan ke belakang Sea, memeluk dari belakang pinggang ramping istrinya. Entah darimana pria itu mendapat keberanian, salah satu hal yang pasti Gava sudah mulai suka dekat-dekat dengan istrinya.
Sea bahkan kaget melihat tindakan suaminya tidak seperti biasa, pria polos yang tidak ingin di sentuh. Tapi lihatlah sekarang, suaminya mulai sedikit agresif.
Sangat cepat belajar, aku suka itu.
"Kamu kejam sekali, cuma bercanda kok. Mana berani Gava selingkuh, Gava tidak mau menyakiti hati istri ku. Walaupun Gava belum mencintai kamu, saya tetap tidak akan pernah kamu selingkuh karena kamu istri ku." Hembusan nafas Gava begitu terasa di telinga Sea, membuat bulu-bulu kudunya meremang hingga membangkitkan sisi mesumnya.
Sea memiringkan kepalanya ke samping sehingga ia dapat melihat wajah tampan suaminya yang sedang bersandar di bahunya. "Aku suka suami seperti itu." Memberi ciuman di pipi kanan sang suami. "Lalu siapa mereka?" Sea masih dengan rasa penasaran. Salah satu tangannya mengelus rahang tegas suaminya dan satu lagi memanggang tangan sang suami yang melingkar si perutnya.
"Kamu tidak tahu mereka?" Sea menggeleng sebagai jawaban tidak. "Mereka itu girlband korea favorit Gava, namanya Blackpink. Yang itu namanya Jisoo, itu Lisa, itu Rose dan yang itu Jennie." Dengan bangga Gava menyebutkan nama foto-foto idolnya.
Cih, gue tidak peduli siapa nama mereka.
Sea hanya ber'oh'ria saja. Bola matanya masih menatap foto-foto itu, masih dalam keadaan bingung membedakan wajah-wajah Jisoo, Jenni, Rose, dan Lisa. Karena menurut pandangan Sea wajah-wajah itu pada mirip semua, tidak ada bedanya sama sekali.
Mungkin mereka satu pabrik.
"Kamu suka girlband atau boyband korea tidak?" Tanya Gava. Pria pelukannya dan mengajak istrinya untuk duduk di atas ranjang.
"Tidak."
"Lagu korea?"
"Tidak."
"Kalau film korea?"
"Tergantung."
" Maksudnya?"
"Kalau film horor, action, romance aku tidak suka, tapi kalau film ena-ena aku menyukainya."
"Sepertinya otak kamu perlu di cuci agar tidak terlalu mesum." Ucap Gava sambil menyentil dahi Sea.
Sea mengelus dahinya yang sedikit sakit, "Kamu aja yang terlalu polos." Mencebikan bibir kesal.
Gava tersenyum melihat ekspresi istrinya, sangat lucu dan imut menurutnya. Di lihat dari jarak dengat ternyata istrinya semakin cantik walaupun tanpa ada polesan makeup. Tapi tetap saja cantik, bahkan kelihatan manis.
Mereka kembali melanjutkan obrolan mereka, sekali-kali mereka berdebat kecil lalu tertawa bareng. Tanpa mereka sadari bibit-bibit cinta telah tumbuh di dalam hati mereka.