NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

"MOMMY TAS YANG KEMARIN AQILA BERESIN DI MANA?" teriak Aqila yang berada di lantai dua berteriak kepada Mommy Siska yang sedang masak di dapur.

"KAMU KOK NANYA MOMMY? KAN KAMU YANG BERESIN ITU SEMUA SENDIRI. JADI YA MANA MOMMY TAHU," teriak Mommy Siska.

"OH IYA YA, YA UDAH AQILA GAK JADI NANYA SAMA MOMMY. SOALNYA MOMMY GAK TAHU JADI YA PERCUMA AKU NANYA SAMA MOMMY," teriak Aqila dan Mommy Siska hanya geleng-geleng kepala.

"AQILA KALO LO CARI TAS, TAS NYA ADA DI MOBIL," teriak Gibran membuat Aqila kesal bukan main.

"KOK GAK BILANG SIH? KALO IYA DARI TADI DI BAGASI MOBIL KENAPA GAK BILANG HEH? CAPEK-CAPEK AKU INI UDAH NYARI DARI TADI JUGA," teriak Aqila yang kesal bukan main.

Gak kesel gimana coba, udah nyari tas ke mana-mana eh tau-taunya udah ada di bagasi mobil. Laknat emang punya suami modelan kaya Gibran.

"Ya maaf atuh yang, aku kira kamu udah tahu," ucap Gibran saat Aqila duduk di sampingnya.

"Yi miif itih ying, iki kiti kimi idih tihi. Aku tahu dari mana coba? kamunya aja gak bilang," omel Aqila kepada Gibran.

"Udah-udah kalian ini berantem terus," lerai Oma Angel yang sedang makan sarapannya.

"Iya kalian ini gak baik loh berantem di depan makanan kaya gini," nasihat Opa Dave kepada cucunya itu.

"Iya Oma, Opa. Eh Btw Abang-abang sama Om David ke mana?" tanya Aqila yang dari tadi tidak melihat ke hadiran orang-orang yang ia tanyain tadi.

"Mereka lagi pada ada urusan masing-masing dan penting, makanya mereka pergi pagi-pagi," ucap Mommy Siska sambil memakan Roti selai coklatnya.

"Oh gitu, kalo Baby Al di mana?" tanya Gibran.

"Baby Al masih tidur," jawab Mommy Siska dan Gibran hanya ber'oh'ria.

"Ya udah kami berangkat ya," ucap Aqila sambil membawa rotinya.

"Loh gak sarapan sekarang aja?" tanya Mommy Siska.

"Gak Mom, kita takut telat sekarang udah jam 06. 40. Berangkat ke Bandung nya jam 7," jawab Aqila dan bangkit dari duduknya.

"Iya Mom, kalo gitu kami berangkat. Assalamualaikum," ucap Gibran menyalami ketiga orang tua itu dan diikuti oleh Aqila.

"Waalaikumussalam, kalian hati-hati ya," ucap Mommy Siska, Gibran dan Aqila pun mengacungkan jempolnya dan pergi menuju mobil.

Di sekolah SMA Jaya Sakti

Sekarang semua para Siswa dan Siswi SMA Jaya Sakti berkumpul di lapangan untuk mendapatkan pengumuman tentang camping yang akan diadakan di Bandung.

"Eh Qil, tumben lo kesiangan gini? biasanya kalo yang buat healing healing lo deh yang paling gercep," tanya Alea yang memang ada di samping Aqila.

"Biasa nih si Gibran bikin ulah mulu," ucap Aqila.

Alea yang paham pun hanya ber'oh'ria.

"UNTUK NAIK BUS, DI PERSILAHKAN UNTUK PER KELAS. DAN JANGAN ADA YANG KOMEN!" ucap Pak Bagus dan Bu Rika yang tak bisa diganggu gugat.

"Tapi Pak...," ucap Wili yang terpotong oleh BuRik.

"Gak ada tapi-tapian Wili, sekarang kamu masuk ke dalam bus masing-masing. Bentar lagi kita berangkat," ucap BuRik dan Wili pun hanya berpasrah saja.

"Yah kita gak semobil," sendu Jesika.

"Gak apa-apa Jes, kan nanti juga kita bakalan sama-sama lagi," ucap Aqila untuk menenangkan Jesika.

"BAIKLAH ANAK-ANAK, SEKARANG KALIAN MASUK KE BUS MASING-MASING," ucap BuRik dan anak-anak SMA Jaya Sakti pun mulai memasuki mobil busnya.

Di Bus kelas XII IPA 2

Wili dan Arga baru berangkat beberapa menit saja sudah membuat kericuhan di dalam mobil, dengan menyanyikan lagu yang tidak nyambung dengan keadaannya.

"PERNAH SEKALI AKU PERGI DARI JAKARTA KE SURABAYA."

"UNTUK MENENGOK NENEK DI SANA."

"MENGENDARAI KERETA MALAM."

"Eh Wili, Arga kita kan naik Bus. Bukan kereta malam, kok malah nyanyi itu?" tanya BuRik yang memang kebetulan se bus dengan anak-anak kelas XII IPA 2.

"Gak apa-apa atuh Bu, beda dari yang lain itu hebat," ucap Wili cengengesan.

"Hebat-hebat endasmu," cibir BuRik.

"Sudah-sudah kalian duduk lagi ketempat semula gih. Jangan bikin heboh mulu, noh liat yang lain mah kalem-kalem aja. Lah kalian ini malah mirip kaya cacing kepanasan," cerocos BuRik yang memang benar adanya.

Anak-anak yang lain duduk anteng sambil menikmati perjalanan mereka, berbeda dengan Wili dan Arga yang hebohnya bukan main. Kaya orang yang habis dicas, energinya full bukan main.

"Kalo gak ada yang heboh ini perjalanan bakalan gak ada artinya," ucap Arga dan diangguki oleh Wili yang menyetujui ucapannya.

"Terus kalo duduk di tempat kami, kami gak mau Bu," ucap Arga membuat BuRik terheran-heran.

"Eh kenapa gak mau?" tanya BuRik.

"Ya gak mau lah Bu, masa se kursi sama nenek lampir," protes Arga.

"Sudah-sudah kalian ini kebanyakan protes, sekarang duduk di kursi masing-masing!" tegas BuRik.

Jadi Arga dan Wili, mau tak mau harus menurut dari pada mereka kena omel BuRik. Ya walau pun mereka harus mau duduk sama nenek lampir alias Putri dkk.

"Hai sayang," ucap Tika saat Arga duduk di sampingnya.

"Sayang-sayang pala lu! bisa gak sih lo tu gak nemplok-nemplok mulu sama gua? risih tau gak," ucap Arga yang jengah atas tingkah Tika yang nemplok mulu.

"Kok kamu risih sih By? harusnya kan kamu seneng dong bisa deket-deket aku yang cantik gini," ucap Tika dengan pedenya.

"Cantik ke ee ayam," cibir Arga yang memang sudah tidak nyaman dengan kedatangan Tika

"Ish kamu kok gitu sih," ucap Tika dan dia pun mengerucutkan bibirnya.

Arga yang melihatnya bukan ngerasa gemes, tapi ia ngerasa gedeg dengan wajah Tika yang so imut dengan make-up yang tebal.

"Lo kalo gitu mulu, gua bunuh lo lama-lama," ucap Arga dengan tatapan tajamnya dan itu pun membuat Tika takut dan akhirnya dia diam.

"Nah kan diem juga ini nenek lampir, nemplok mulu dari tadi. Masih mending kalo ayang Lea yang nemplok-nemplok sama gua, lah ini malah yang mirip mimi peri," batin Arga.

Sedangkan di tempat Aland dan Wili semuanya tampak aman-aman saja sebab mereka memasang muka datar dan jangan lupakan tatapannya yang amat tajam membuat nyali Putri dan Lisa menciut. Hingga perjalanan mereka sampai tujuan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!