NovelToon NovelToon
Sistem Suara Hati Yang Rusak

Sistem Suara Hati Yang Rusak

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Sistem / Time Travel / Romansa / Masuk ke dalam novel / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: putee

elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.

Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.

Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Pelatihan Mental dan Teknik 'Nasi Hangat'

Setelah jamuan makan malam yang menjadi ajang penyiksaan mental, Elara kembali ke kamarnya dengan perasaan campur aduk. Ia marah, lelah, namun juga merasa anehnya puas. Ia telah berhasil melewati acara publik pertamanya dengan Pangeran Rayden, dan Poin Cinta telah meningkat menjadi 23%.

Tepat saat Elara berganti menjadi pakaian tidur sederhana, Rayden muncul di ambang pintu, membawa dua cangkir teh.

"Aku tahu, aku tahu, aku datang tanpa diundang dan aku melanggar semua etiket. Tapi aku tidak bisa tidur," kata Rayden sebelum Elara sempat melontarkan protes mental. "Aku butuh teh yang tenang dan... sedikit strategi."

Rayden duduk di sofa kecil di kamar Elara, menawarkan satu cangkir teh padanya.

Elara menerima teh itu, duduk di kursi di seberang Rayden. "Strategi apa lagi, Rayden? Kau hampir menyebabkan aku dan dirimu diserang oleh Duchess Vina karena 'analisis' mentalku tentang anting-antingnya."

Rayden menyesap tehnya. "Justru itu. Kekuatan pikiranmu terlalu mentah. Kita harus mengolahnya. Kita harus mengubah bug ini dari kelemahan yang memalukan menjadi senjata rahasia."

[Poin Cinta: 23%. Status: Stabil. PUP menunjukkan niat untuk bersekutu dan melatih. Ikuti arahan.]

"Melatihku? Dia pikir aku ini anjing pelacak yang bisa dilatih? Cih. Aku ini manusia, Rayden. Aku punya kebebasan berpikir! Meskipun kebebasan itu sekarang bisa didengar olehmu. Sialan."

Rayden tersenyum. "Kau pikir kau adalah anjing pelacak, dan kau mengutuk 'kebebasan berpikirmu.' Kau tidak akan pernah belajar, ya?"

Elara menghela napas. "Baiklah. Apa 'pelatihan' yang kau maksud? Apakah aku harus berdiri di atas satu kaki dan hanya memikirkan bendera kerajaan?"

"Tidak. Kita akan melakukan dua hal," jelas Rayden, meletakkan cangkirnya. Ia kini terlihat sangat serius, seperti seorang jenderal yang merencanakan pertempuran.

"Pertama, Teknik 'Nasi Hangat'. Aku tahu kau suka memikirkan 'nasi putih' saat kau ingin menetralisir pikiranmu. Itu bagus, tetapi terlalu dingin. 'Nasi putih' adalah pikiran yang mati, itu membuatku curiga. Mulai sekarang, saat kau ingin menetralisir, pikirkan 'nasi hangat' yang baru matang. Tambahkan sedikit emosi netral—kenyamanan, kehangatan, rasa aman. Jika aku mendengar kenyamanan, aku tidak akan curiga kau sedang merencanakan sesuatu."

Elara mencoba membayangkan nasi hangat di mangkuk. Ia membayangkan uap yang mengepul, aroma yang menenangkan. "Nasi hangat... kenyamanan... ini jauh lebih baik daripada nasi putih yang dingin. Aku bisa melakukannya."

Rayden mengangguk. "Aku mendengarnya. Jauh lebih menyenangkan. Pikirkan itu sebagai firewall mentalmu. Hanya boleh digunakan saat bahaya besar."

"Lalu, yang kedua?" tanya Elara.

"Yang kedua adalah Pengalihan Strategis. Kita akan menggunakan pikiranmu sebagai umpan. Ketika aku melakukan sesuatu yang romantis atau ketika Pemeran Utama Wanita Asli, Lyna, mendekat, kau akan memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan—bukan tentang orangnya, melainkan tentang detail di sekitarnya. Misalnya, jika Lyna memberiku hadiah, jangan pikirkan 'Lyna adalah musuh.' Pikirkan, 'Gaun Lyna terlihat seperti taplak meja yang dicuri dari dapur kerajaan.'"

Elara tertawa terbahak-bahak. Itu adalah tawa tulus pertama yang pernah ia keluarkan di depan Rayden. "Kau menyuruhku untuk menjadi sarkastik tentang mode bangsawan?"

"Itu melayani dua tujuan: itu menghiburku, dan itu menunjukkan pada 'Sistem' bahwa 'Lady Kaelin' adalah wanita yang kasar dan cemburu, tetapi pikiranmu fokus pada hal-hal sepele, bukan pada rencana besar. Ini adalah cara kita secara paksa menciptakan drama romantis yang rusak, tetapi aman," jelas Rayden.

[Poin Cinta: +5%. Total: 28%. Interaksi yang jujur dan humor memicu peningkatan. Saran: Tetaplah tertawa.]

Elara berhenti tertawa, wajahnya menjadi serius. "Rayden, ini gila. Tapi... ini adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup. Kau adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkanku dari diriku sendiri."

"Dan kau adalah satu-satunya orang yang tidak pernah berbohong padaku, bahkan jika kau ingin," balas Rayden, tatapannya lembut, tetapi ada kilatan yang lebih dalam. "Sekarang, coba kita latih. Aku akan memegang tanganmu, sebagai latihan romantis. Kau harus menggunakan Teknik 'Nasi Hangat' dan kemudian beralih ke pikiran yang konyol tentang tanganku."

Elara menelan ludah. "Tangan? Kenapa harus tangan?"

"Karena sentuhan fisik memicu poin cinta. Dan karena... aku bisa merasakannya," Rayden mengulurkan tangannya.

Elara ragu-ragu, lalu meletakkan tangannya yang kecil di atas tangan Rayden. Telapak tangan Rayden besar dan hangat.

Elara langsung mengaktifkan firewall mentalnya: "Nasi hangat. Nasi hangat. Aku merasa nyaman dan aman. Nasi hangat..."

Rayden menutup matanya sejenak. "Bagus. Aku merasakan gelombang kenyamanan netral. Pikiranku tidak panik. Sekarang, alihkan ke hal konyol."

Elara mencoba mengalihkan fokusnya: "Tangannya besar sekali. Dia pasti bisa menghancurkan apel dengan satu genggaman. Kukunya sangat bersih. Dia pasti menghabiskan berjam-jam untuk manikur. Dia pasti orang yang sangat terobsesi dengan kebersihan. Kenapa Pangeran harus bersih sekali? Pangeran harusnya sedikit kotor dan heroik, bukan bersih seperti sabun..."

Rayden membuka matanya, menahan tawa. "Aku tidak terobsesi dengan kebersihan, Elara. Itu adalah tugas pengawal pribadiku untuk memastikan kukuku tetap bersih. Tapi itu berhasil. Kekacauan yang lucu."

[Poin Cinta: +4%. Total: 32%. Sentuhan romantis yang diselingi pikiran konyol adalah formula sukses!]

"Jadi, begini rasanya berpacaran denganmu," kata Elara, menarik tangannya. "Sangat... menguras energi."

"Kau tahu, Elara, entah kenapa, ini adalah hubungan yang paling jujur yang pernah kumiliki," kata Rayden. Ia berdiri. "Istirahatlah. Kita punya banyak hal untuk disembunyikan besok. Dan ingat, nasi hangat."

Rayden meninggalkan kamar Elara, meninggalkan cangkir teh kosong. Elara menyentuh tangannya yang baru saja digenggam Rayden. Dia menyadari satu hal: di tengah kekacauan, bug ini telah memaksa Elara untuk melihat Rayden, dan Rayden untuk melihat Elara, sebagai diri mereka yang paling jujur dan rentan. Dan entah bagaimana, kejujuran itu, meskipun dipaksakan, terasa jauh lebih nyata daripada romansa fiksi mana pun.

.

1
aku
sistem koplak, ngasih info nya lambat 🤣🤣🤣 udh malu bgt itu 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!