Penderitaan yang dialami Hana selama ini kini terbalas melalui Seorang perempuan yang dibawah oleh Suaminya untuk dijadikan Madu untuknya.
Dia tidak pernah menyangka Hidupnya akan berbeda dan Terlindungi oleh Madu yang dianggap sebagai saingan dan juga penderitaan.
Madunya Tidak hanya menjadi pelindung Tapi juga Bisa mengembalikan segala Yang dia miliki yang selama ini gdi kuasai suami dan juga keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Kayya menghela nafas, Dia menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Kayya saat itu dan bisa mengubah hidupnya.
"Saat itu aku seorang dokter muda kak, karena fitnah temanku, aku diberhentikan dari semua instansi dan kesulitan mencari pekerjaan, aku yang seorang yatim piatu, akhirnya mengenal dokter Kayya saat dia sedang melakukan pembedahan pada orang yang aku tolong".
Kayya menunduk mengingat itu, perempuan muda yang tengah hamil besar sedang berdiri di hadapan dirinya penuh senyuman tidak seperti orang lain yang memberi dirinya penghakiman padahal itu hanya fitnah belaka.
"Kamu orang yang baik karena menolongnya, tapi kenapa mereka malah mengucilkan dan memblacklist kamu?? ". Tanya dokter Kayya dengan penuh tanda tanya
"Begitulah jika kita tidak punya beckingan dan juga nama besar dokter, dokter pasti mengerti maksudku". Dia mengulas senyum tipis dan senyum penuh luka saat menatap dokter Kayya.
Kayya hanya mengangguk, dia juga berasal dari yatim piatu dan beruntung diadopsi oleh keluarga sang kakak angkat sehingga dia bisa mengenyam pendidikan dengan baik walau dengan beasiswa sekalipun
"Jika suatu saat aku bisa menolong mu, bisakah kau juga berjanji padaku untuk menolongku, melindungi orang-orang yang ku sayangi?? ". Tanya dokter Kayya seolah dirinya ingin menitipkannya sebuah pesan.
"Memang dokter mau kemana??, dokter bicara begitu seperti mau pergi jauh saja". Dia keheranan dan juga kebingungan.
"Entahlah, aku hanya ingin mengatakan padamu saja tentang itu, bisakah kamu janji padaku??". Kayya kemabli mengulang pertanyaannya yang tadi seolah ingin mematikan jika gadis dihadapannya itu bisa berjanji padanya
Dengan kebingungan Kayya tetap mengangguk kosong walau dia tidak mengerti sekalipun.
"Aku akan memberikan seluruh yang kumiliki dan juga hidupku, namaku dan juga apapun itu, tolong gunakan itu untuk melindungi semua yang ku sayang, aku punya kakak yang berhati malaikat dan aku sangat menyayanginya, nanti kamu akan tahu".
Mereka berbincang-bincang hingga terjadi insiden dimana terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan dirinya dan juga dokter Kayya saat itu.
Dokter Kayya yang seakan tahu akan pergi sudah menghubungi pengacara untuk memberikan segalanya pada perempuan yang akan menjadi dirinya, bahkan dia sudah memberitahu semua rekannya untuk membantunya memberikan identitasnya pada perempuan itu.
Operasi pun dilaksanakan, dokter Kayya tidak selamat dan beberapa organ tubuhnya diberikan kepada Kayya yang baru begitu juga dengan seluruh harta dan anaknya bahkan wajahnya juga dirombak seperti dokter Kayya karena wajahnya rusak parah.
"Kakak tahu, mata, jantung dan juga hati bahkan wajahnya diberikan kepadaku saat itu, kami mengalami luka parah dan aku beruntung diselamatkan oleh dokter Kayya karena dokter Kayya tidak selamat".
Hana menangis sesenggukan, dia tidak menyangka adiknya akan bernasib mengerikan seperti itu, dan pergi diusia muda dan tidak bisa dia temukan lagi.
Air mata Kayya menetes tanpa henti menceritakan bagaimana dirinya selalu merasa dihantui rasa bersalah karena mengambil smeua milik dokter Kayya, itulah sebabnya dia berjanji akan melindungi segala yang dokter Kayya sayangi dengan nyawanya sekalipun.
"Dokter Kayya memberikan aku buku diary, dan foto kakak saat kakak menikah, dia tidak bisa berdekatan dengan kakak karena keluarga besar kakak tidak menerima dokter Kayya seperti yang terlihat".
Hana langsung menatap Kayya dengan tidak percaya, itu tidak mungkin terjadi karena selama ini keluarganya terlihat sangat menyayangi Kayya dan tidak pernah menganggap sang adik sebagai orang lain, apa yang dia dapatkan diberikan juga kepada adiknya itu.
"Itu tidak mungkin, mereka sangat menyayangi adikku selama ini". Hana menggeleng tidak percaya perkataannya itu
"Itu benar kak, keluarga kakak memang awalnya menyayangi dokter Kayya, tapi semakin besar dokter Kayya menunjukkan bakat dan kecerdasan yang berbeda dan diatas kakak, orangtua kakak tidak mau membuat kakak merasa iri, merasa tersaingi dan juga merasa tersingkir, itulah sebabnya keluarga kakak menghentikan semuanya termasuk membuang dokter Kayya sehingga hidup seorang diri".
Hana menggeleng tidak percaya, ibu dan ayahnya tega berbuat seperti itu pada adik yang begitu dia sayangi.
"Dia begitu menyayangi kakak, dan dia tahu jika kakak juga tulus mencintai dan menyayanginya sebagai adiknya, itulah sebabnya seburuk apapun perlakuan keluarga kakak padanya, dia masih tetap menyayangi kakak".
Hana menunduk sambil terisak dan penuh deraian airmata, dia sungguh tidak tahu orangtua nya berbuat begitu, pantas saja orangtuanya terasa berbeda saat Kayya dinyatakan hilang bukan hilang tapi sengaja dihilangkan.
"Dia pasti begitu menderita hidup diluar sana seorang diri dan aku sebagai kakaknya tidak bisa berbuat apapun dan tidak bisa melindunginya".
Tangis Hana pecah seketika, dia merasa sangat terpukul dan bersalah pada sang adik akibat ulah keluarganya.
"Maafin orangtua aku dek, maafkan mereka dan juga maafkan kakak yang tidak bisa melindungi dan menjaga kamu, maafin kakak". Hana memegang wajahnya karena merasa sangat sakit hati atas segalanya.
Andai dia tahu saat itu, dia tidak akan membiarkan mereka melakukan itu pada adiknya dan tidak membiarkan mereka membawanya pergi.
Kayya hanya bisa memeluk Hana dengan lembut, dia selalu ingin punya saudara dan dia berjanji akan menyayangi dan menjaga Hana seperti saudaranya sendiri terlepas dari janjinya pada Kayya saat itu.
"Sudahlah kak, dia sudah tenang disana, dia hanya berpesan kepadaku, dia memiliki kakak seperti malaikat, dia sungguh menyayangi kakak, itu yang dia ucapkan padaku saat pertama kali bertemu".
Hana semakin memeluk erat Kayya melampiaskan segala sakit dihatinya, entah bagaimana caranya dirinya membalas rasa bersalah didalam hatinya karena perlakuan orangtua nya pada sang adik.
"Kamu tahu dimana dia dikuburkan?? ". Suaranya serak dan nyaris tak terdengar karena kebanyakan menangis.
"Tentu kak, aku selalu membawa Kana kesana setiap ada kesempatan, aku tidak menghilangkan jati dirinya sebagai anak dokter Kayya, hanya saja di kuburkan sebagai namaku yang telah meninggal sesuai keinginannya".
Keduanya menghapus air mata mereka yang terus mengalir, dua orang yang begitu menyayangi dokter Kayya akhirnya menjadi saudara tak sedarah berkat dirinya.
"Antarkan aku yah nanti, aku ingin sekali bertemu dengannya walau hanya makan nya".
"Tentu tapi tidak sekarang".
Hana hanya mengangguk karena dia mengerti apa yang dimaksud oleh sang adik.
"Mulai hari ini kamu adalah adik angkat ku seperti Kayya, jadilah Kayya seperti identitas yang kamu miliki saat ini, dan kakak akan menyayangi kamu seperti kakak menyayangi adik kakak sendiri".
Kayya mengangguk kemudian memeluk sang kakak angkatnya itu, dia bersyukur dibalik semua musibah yang dia terima dia bisa bertemu dengan dokter Kayya.
"Jangan tandatangani apapun yang diberikan Arman pada kaka nantinya, dia lelaki licik yang berusaha mengincar perusahaan".
"Kamu tenang saja, Kakak pasti akan membalasnya hingga dia tidak akan bisa berkutik dan kembali ketempat asalnya".
mengasuh bagusnya
apakah dia adik yang hilang??