NovelToon NovelToon
Bertemu Jodoh Di Desa

Bertemu Jodoh Di Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Keluarga / Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

Gaharu Raga Argantara, harus pasrah menerima hukuman dari Papinya. Raga harus tinggal di desa tempat tinggal Kakek Nenek nya selama 6 bulan.
Dan ternyata disana ia terpikat oleh gadis cantik, sekaligus putri dari supir keluarga nya di kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 09

***

Raga kembali ke rumah sakit, kali ini ia membawa neneknya. Hari sudah sore, Raga sempat memberikan saran kepada neneknya. Kalau mau jenguk besok pagi aja, tapi neneknya kekeh ingin pergi sekarang.

“Jam besuk nya juga sampai jam sembilan malam ya, sekarang baru jam setengah lima sore. masih banyak waktunya.” ucap Nek intan.

Mereka baru saja keluar dari dalam lift, tak lupa nek intan membawa makanan untuk yang sakit sekaligus untuk yang jaga juga.

“Kenapa gak sampai-sampai, kamu lupa ya kamarnya yang mana?” tanya neneknya.

“Ingat nek, bentar lagi sampai kok. satu belokan lagi.” jawab Raga.

benar kata raga, mereka cuma butuh melewati satu belokan. Setelah itu sampai di depan pintu kamar inap Putra, anaknya mang sapri.

Saat raga ingin membuka pintu tersebut, tangannya langsung di tahan oleh nek Intan. “Gak sopan, malah langsung mau di buka. Ketuk pintu dulu.”

Raga cengengesan menatap neneknya. “Hehehe, lupa nek.” ucapnya.

Raga mengetuk pintu tersebut, tak lama kemudian pintu terbuka. Bulan yang membuka.

Raga dan nek intan mengucapkan salam di balas oleh Bulan, setelah bulan mencium tangan nek intan, ia mempersilahkan mereka masuk.

“Pasti kalian belum makan kan, nenek sengaja bawa makanan untuk kalian.” ucap Nek intan.

“Yang jaga juga jangan telat makan, biar gak ikut sakit.” lanjut nya.

Bi Santi menerima rantang berisi makanan tersebut dari nek intan. “terima kasih nek, dari tadi saya jadi ngerepotin terus.”

Nek intan mengibaskan tangannya sebelah. “Huss, repot apanya coba, bertetangga harus saling bantu. kalian sudah Nenek anggap seperti keluarga sendiri, kalau ada apa-apa langsung kasih tahu aja.”

“Udah sana pindah, kalian makan dulu. Biar Putra Nenek yang suapin.” titah nek intan.

Walupun masih sedikit ragu, merasa sungkan. Bi Santi membawa rantang ke Sofa, membukanya di taruh diatas meja. Beliau makan bersama Bulan, sempat menawari nek intan dan raga,tapi mereka menolak dan mengatakan sudah lebih dulu makan di rumah.

Bi Santi juga sudah memisahkan untuk Putra, di ambil oleh nek intan untuk menyuapi Putra.

selama Ibu dan anak sedang makan, Nek intan duduk di samping ranjang putra. Beliau menyuapi Putra.

“Ko bisa sampai demam gini, memangnya sebelum nya main kemana?” tanya nek intan.

“mandi di sungai sama teman-teman pas baru pulang sekolah.” jawab putra pelan. Usianya baru 12 tahun, sekarang sudah kelas 6 SD.

“Pasti mandina pas panas poe.” ucap nek intan.

“Nek kalau lagi sakit itu jangan di ajak bicara terus, gak enak tahu apalagi kalau kepala ikut sakit.” ucap Raga dengan pelan.

Nek intan menatap sinis Raga. “terserah nenek, mending kamu sana di luar.”

“Ini juga mau keluar, nanti kita pulang habis magrib. Jangan kemalaman, nanti kena omel kakek.” ucap Raga kepada Nenek nya.

“Iya.”

Raga keluar, tujuan nya sekarang adalah mushola. Beberapa menit lagi akan masuk waktunya shalat magrib.

suasana di rumah sakit masih ramai, belum terlalu sepi. jujur saja, Raga paling malas pergi ke rumah sakit malam-malam, apalagi kalau sudah sepi. sedikit ada rasa takut.

soalnya waktu kecil, ia dan Raka pernah tersesat dan malah masuk ke kamar mayit, waktu itu mereka sedang mau menjenguk Oma nya, mereka terpisah dengan orangtuanya.

“Sebelah mana sih mushola nya?” gumam Raga.

Ia ingin bertanya kepada suster, tapi malah ketemu nya suster yang sedang buru-buru. Gak mungkin kan ia tanya sama orang yang lagi buru-buru, yang ada malah kena marah.

Raga sudah berada di lantai bawah, ia yakin pasti mushola nya berada di sana. “Di ujung kali ya?” gumamnya.

Bibirnya tersenyum saat melihat seorang suster berjalan agak santai, pasti sedang tidak sibuk. pikir Raga.

“Permisi sus, mau tanya.” ucap Raga.

“Iya A, mau tanya ruangan atau apa?”

“Mushola letanya di sebelah mana ya? Saya baru pertama kali kesini soalnya.”

“Oh mushola, ada di dekat kantin, mas nya tinggal lurus, belok kanan, nanti ada kamar mayit habis itu tinggal belok kiri udah nemu.”

mendengar kata kamar mayit, Raga meneguk ludah nya kasar. “Emmm, selain disana, ada Mushola lainnya tidak?”

Suster tersebut terkekeh, seperti nya tahu kalau orang di depannya itu takut sama kamar mayit.

“Ada Mas, di lantai 3, pas keluar dari lift tinggal belok ke kanan, udah langsung Nemu Mushola nya.”

Raga mengangguk, tau gitu ia tidak perlu repot-repot harus ke lantai bawah. “Terima kasih sus, mari.”

Dengan cepat Raga kembali ke dalam lift, kebetulan sekali kamar inap Putra juga berada di lantai 3.

Sampai di lantai atas, Raga berpapasan dengan Bulan. “Mau ke mushola kan?” tanya Raga.

bulan mengangguk. “Iya, A.”

“Gak perlu turun, di lantai ini juga ada. Kalau mau ayo bareng.” ucap Raga.

Raga berjalan lebih dulu, di susul oleh Bulan. Bulan tidak banyak bicara, lagian mau bicara soal apa? Ia cuma mau Shalat.

Mereka berpisah saat masuk kedalam toilet, ada khusus juga untuk perempuan dan laki-laki. Begitu juga dengan pintu masuk ke dalam mushola.

.

Selang beberapa menit, Ternyata yang duluan keluar Raga. Raga hanya melirik sekilas ke dalam mushola bagian perempuan, setelah itu ia pergi dari sana.

Raga kembali ke kamar inapnya Putra, sebelum masuk ia mengetuk pintu dulu tapi hanya sebentar, karena Raga langsung masuk. Mengutuk pintu hanya sebagian formalitas saja.

“Nek, udah shalat belum?” tanya Raga. Melihat neneknya yang masih duduk di kursi dekat ranjang Putra.

“Udah, barusan selesai. Habis itu gantian sama Santi.” jawab nek Intan.

Raga melirik ke arah pojok, dimana Bi Santi sedang Shalat. pandangan nya teralihkan setelah mendengar suara pintu terbuka.

Ternyata Bulan sudah kembali, Raga menautkan kedua alisnya. Kalau di dalam kamar ada mukena, kenapa bulan malah milih sholat di mushala? Pikir Raga.

Raga menggelengkan kepalanya pelan, ngapain juga ia harus memikirkan soal bulan yang tidak ikut shalat di dalam ruangan tersebut.

Bi Santi sudah selesai Shalat nya, dan sekarang sedang berbicara dengan nek Intan.

Raga pikir kalau Bi Santi sudah selesai shalat nya, neneknya akan mengajaknya pulang. Tapi ternyata tidak, sekarang malah asik ngobrol.

Raga dan bulan sama-sama duduk di sofa, tapi cukup berjarak. Dan keduanya juga sama-sama sibuk dengan ponselnya masing-masing.

karena bingung mau ngapain, Raga hanya membuka galery di ponsel nya. Memilih foto mana yang akan ia hapus, mau kembali membuka media sosial nya, takut banyak DM masuk dari teman-teman nya.

ting

Notif masuk, ternyata chat dari Kakeknya.

Kakek : (“Kalian kapan pulang? Jangan terlalu malam, jalanan dekat jembatan nya kalau malam cukup sepi, suka ada begal.”)

Raga : (“Sebentar lagi, ini nenek malah asik ngobrol”)

Kakek : (“Tegur aja, Nenek kamu kalau di biarin bakalan lupa waktu.”)

Setelah membaca pesan terakhir dari kakeknya, Raga melirik neneknya. Ia menghela nafasnya sejenak, setelah itu baru ia beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah nek intan.

“Nek, ayo pulang. Kakek sudah nyuruh kita pulang.”

Nek intan mendongkakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Raga, kemudian nek intan menepuk keningnya. “Lupa nenek.”

“Semoga cepat sembuh ya, biar bisa masuk sekolah lagi.” ucap nek intan kepada Putra.

“Kami pamit ya San, sebentar lagi pasti Sapri datang. soalnya kata Lena, Sapri lagi di jalan, mau kesini.”

Sebelum keluar, Nek intan juga berpamitan kepada bulan, bi Santi mengucapkan terima kasih kenapa nek intan dan raga.

Sebelum benar-benar keluar dari ruangan itu, raga dan bulan sempat saling bertatap muka. Tapi hanya sebentar, bulan yang dulu memalingkan wajahnya.

1
Supryatin 123
menang jackpot nich si raga.lngsung 3 sekaligus 🤣🤣🤣lnjut thor 💪💪
Rahmawati
raga ketemu sama 3 cewek sekaligus😂
paling bener sih raga sama bulan
Rahmawati
bener itu si dokter itu kayaknya tipe yg nekat, mending di tegesin lagi kalo raga udah gk suka sm dia
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪❤️❤️
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Rahmawati
bener itu, menghindar bukan berarti suka ya, tp males aja kl harus basa basi
juwita
mampir
Rahmawati
bagus bgt ceritanya
Rahmawati
setelah 6 bulan pasti raga betah tinggal di desa
Rahmawati
ya mending kasih tahu sifat dokter nisa, biar nek intan gk terlalu welcome sm dia
Rahmawati
pasti udah tahu tuh si dokter kalo raga orang kaya, makanya tiba-tiba bilang suka juga sm raga😂
Supryatin 123
raga jodohnya bulan bang🤭🤭 lnjut thor 💪💪
Supryatin 123: sama bulan aja thor🤭🤭
total 2 replies
Rahmawati
baiknya A raga
Supryatin 123
up nya lge donk Thor 💪💪💪
Nita
hi, aku usahain update setiap hari ya
Supryatin 123: up nya triple gtu lho thor🤭🤭
total 1 replies
Rahmawati
lanjuttt
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Supryatin 123
tajam juga mulut si raga lngsung d ijabah sama Allah lnjut thor 💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!