Naima dan Arga akan segera menikah tak lebih dari dua Minggu lagi. tapi nyatanya Arga berse-ling-kuh dengan wanita yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Naima memergoki Arga dan dia datang kepada ayah dari Wanita itu untuk meminta pertanggung jawaban darinya. tapi tanpa di sangka malah duda dua anak itu bertanggung jawab dengan cara menikahinya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia? saksikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naima 17
"Loh nomor siapa ini? Nomor baru? Apa nomor mamang ojek ya?"ucap Naima saat dia berada di depan rumahnya menunggu ojek online.
"Assalamualaikum, maaf siapa ini?"tanya Naima saat menggulir gagang hijau pada ponsel miliknya.
"Kamu mau kemana? Tunggu di sana jangan kemana-mana, aku ada di sebrangmu!"ujar suara bariton membuat Naima mengerutkan keningnya.
Mata Naima mengikuti arah yang di katakan pria di sebrang sana. Seorang pria duduk dengan gagah di atas motor besar miliknya. Naima menyipitkan matanya mencoba menajamkan penglihatannya. Siapa pria yang ada di sana. Dia bukan Arga, karena pria itu tak memiliki motor besar seperti itu. Siapa dia?
"Anda siapa? Dari mana anda tahu nomor saya?"tanya Naima yang tak bisa melihat dengan jelas.
"Tunggu jangan kemana-mana aku akan kesana sekarang,"jawab pria itu memutuskan panggilan telepon.
"Lah siapa dia? Aku bahkan sudah pesan ojek online untuk pergi ke tempat Kak Yayuk. Mau membatalkan semua persiapan resepsi nanti. Walau harus menghanguskan uang DP yang lumayan. Mana udah 75% masuk. Emang asem si Arga!"omel Naima Sambil menendang-nendang kakinya ke udara dengan sepatu Cats warna putih yang dia gunakan.
"Kedua orang tua kamu ada?"tanya suara bariton mengagetkan Naima kembali saat dia sedang menunduk sambil melamun.
"Astaghfirullahaladzim. Pak Angkasa? Lah dari mana anda tahu nomor ponsel dan juga rumah saya?"tanya Naima kaget bukan main.
Dia kira orang iseng yang menghubungi dia. namun ternyata dia adalah Angkasa. Pria berusia matang dan masih tampan di usianya itu. Bahkan terlihat sangat keren dan sepuluh tahun lebih muda. Apalagi dengan style ala-ala anak motor yang dia kenakan saat ini. Mana naik di atas motor gede. Belum lagi kacamata hitam nangkring dengan elegannya di hidung mancung pria itu. membuat Naima melongo.
"Aku memang tampan! Tidak usah seperti itu melihatnya! Aku tau kamu kagum padaku!"ujar Angkasa dengan santainya. Naima hanya mencebikkan bibirnya kesal.
"Udah jutek, menyebalkan! Di tambah dengan narsis. Maaf anda mau apa? Saya mau pergi udah pesan ojek online mau batalin semua dengan perias pengantin dan yang lainnya. Saya sedang sibuk. Nggak ada waktu untuk berdebat dengan bapak wanita jahat dan juga songong!"jawab Naima ketus.
sreeettt
Angkasa mengambil ponsel milik Naima dan membatalkan pesanan ojek onlinenya. Kemudian menarik tangan Naima untuk kembali masuk ke dalam rumahnya. Betapa kagetnya Naima dengan apa yang di lakukan pria itu. Apalagi di teras rumah juga sudah berdiri ayah dan ibunya yanga akan pergi ke kebun untuk melihat orang-orang yang bekerja di ladang mereka yang sedang di panen.
"Assalamualaikum selamat pagi pak, Bu. Bisa kita bicara di dalam sebentar?"sapa Angkasa sopan.
"waalaikumsalam baiklah silahkan masuk,"jawab Ayah Hamdan.
Walau dia terlihat bingung. begitupun dengan istrinya. Sedangkan Angkasa dengan santai masuk ke dalam rumah setelah melepaskan tangan Naima dan membuka jaket kulit yang dia kenakan.
"Nay ini siapa?"tanya Ayah Hamdan. sedangkan Bu Hani membuat minuman ke dapur.
"Bapaknya Gisel! Orang yang selingkuh dengan Arga,"jawab Naima di sebelah Arga dengan kesal.
"Oh salam kenal Pak, saya Hamdan ayah dari Naima. Dan ini istri saya Hani,"sapa Ayah Hamdan tanpa ada kemarahan di wajahnya.
Padahal dia tau jika di depannya adalah ayah dari wanita yang sudah merusak rencana besar dalam hidup anak perempuannya. Hal itu membuat Angkasa sedikit bingung. Karena mereka terlihat begitu tenang tidak seperti anaknya yang sedikit-sedikit tantrum.
"Saya Angkasa pak,"jawab Angkasa.
"Maaf ada yang bisa kami bantu Pak?"tanya Pak Hamdan masih sopan dan tenang.
"Apa anda tidak marah kepada saya? Apalagi saya adalah ayah dari wanita yang sudah menghancurkan rencana besar dalam hidup putri anda. Yang bahkan pernikahannya akan terancam batal karena calon suaminya berse-ling-kuh dengan Gisel? Bahkan semalam pria itu datang melamar Gisel bersama dengan kedua orang tuanya,"tanya Angkasa.
"Saya tau itu Pak, Semalam mereka memang pergi ke rumah anda. awalnya saya juga akan pergi ke rumah mereka untuk memberi pelajaran. Tapi sepertinya semuanya sia-sia saja. Toh mau kami marah seperti apapun juga keadaan tetap sama. Saya tak akan pernah mengizinkan keinginan Arga untuk menikah siri dengan Naima kemudian menikah resmi dengan anak Anda. Karena tau kalau anak anda adalah anak orang kaya. Saya tidak akan pernah rela melihat anak saya tersiksa menjalani pernikahan seperti itu. Walau di katakan ada cinta di antara mereka. Tapi tidak dengan seperti itu. Menyakiti Naima seumur pernikahan mereka. Saya justru bersyukur karena pad akhirnya Yang Maha Kuasa menunjukkan sifat asli mereka sebelum pernikahannya. Dia bukan jodoh Naima,"jawab Ayah Hamdan tenang.
"Saya doakan semoga Arga hidup bahagia bersama dengan Gisel. Dan doakan Naima juga menemukan kebahagiaannya. Sekarang mungkin akan malu karena gunjingan orang, dan sakit hati karena harus gagal. Tapi biarlah karena itu adalah proses dari takdir yang harus dia jalani,"jawab Ayah Hamdan tenang. Begitupun dengan Bu Hani, tak ada air mata atau raut sedih.
Karena mereka sudah menumpahkan segala perasaan sakit dan sedih semalam. Sekarang mereka sudah tenang dan ikhlas. Tak ada lagi yang perlu di tangisi atau yang membuat mereka sedih.
"Kenapa kalian tidak marah saja kepada mereka juga yang sudah berbuat seenaknya kepada kalian?"tanya Angkasa masih penasaran.
"Untuk apa? Orang Dzalim kepada kita tidak perlu kita yang membalasnya. Karena nanti juga akan berbalik lagi kepada mereka sendiri setiap perbuatan baik maupun jahat,"jawab Ayah Hamdan.
"Sekarang Pak Angkasa mau apa kesini? Bukannya saya sudah berdoa tidak mau bertemu lagi baik dengan anda Gisel ataupun Arga selamanya. Setelah ini juga saya akan pergi dari kalian. Pergi yang jauh. Jadi anda tenang saja dan tidak usah khawatir kalau saya akan menganggu Gisel dan Arga. Saya tidak peduli. Rasa saya untuk pria itu yang tersisa tinggal rasa benci. Saya tau anda datang kesini karena takut saya menganggu hubungan mereka kan?"cerocos Naima seteleh memukul tangan Angkasa agar berbalik melihat ke arah dirinya.
Angkasa hanya mengerutkan kening sedangkan kedua orang tuanya hanya bisa saling pandang. Apa mungkin kedatangan Angkasa mensg untuk memperingatkan mereka agar Naima menjauh dan tak menganggu hubungan anaknya dan Arga yang pastinya akan segera nikah setelah acara lamaran semlam
makin seru az cerita nya kk outhor ini 🥰🥰🥰