NovelToon NovelToon
Jodoh Ke Dua

Jodoh Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Baihaqi Abizar

Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bagian ke sembilan

  "Mau ke mana nak!"

  "Jalan-jalan aja ma"

  "Kalo gitu ajak lah Febi sekalian"

  Arjuna menggusah nafas, "Febi bukan anak kecil ma! Lagian Arjuna juga sekalian mampir ke toko."wajah Arjuna memelas di depan ibunya.

  Bu Gendhis menatap anak sulungnya dengan mata yang berkaca,dia bawa tangan besar anaknya dalam pangkuan."Mama cuma minta satu,apa itu terlalu sulit untukmu nak??keluarga Febi sudah terlalu banyak membantu kita."Air mata mengalir,membasahi pipi Bu Gendhis.

  Arjuna mencelos,melihat air mata membasahi pipi ibunya.Dadanya terasa di remas,saat itu juga Arjuna merasa menjadi anak yang tak berbakti.Tapi apa iya,Arjuna harus menyerah lagi,setelah pertemuanya dengan Clara? "Ma, Arjuna minta maaf.Tapi kali ini, Arjuna nggak bisa penuhi permintaan mama".

  Meski dada Arjuna bergemuruh karena mendengar tangisan ibunya,tapi untuk kali ini Arjuna ingin memperjuangkan wanita yang selalu menggetarkan hatinya.Dan Arjuna tau,wanita itu bukan lah Febi."

  Mama Gendhis memicing,tatapanya nyalang.Menyentak tangan Arjuna tinggal lepas dari genggaman,"Baik,kalo gitu kamu lebih memilih mama mati!tanpa permisi mama Gendhis berdiri dan meninggalkan Arjuna.

  Arjuna mematung,untuk sesaat tubuh dan otaknya tak sejalan.Dia remas kuat rambutnya.

  Setelah bisa mengontrol diri,Arjuna berdiri,berjalan menuju dapur.Dia membuka pintu kulkas,untuk sesaat dia biarkan rasa sejuk dari lemari pendingin menerpa kulit wajahnya.

  Lalu Arjuna mengambil satu botol minuman dingin,dan menenggak nya hingga tandas.

***

  Berbeda dengan Arjuna yang merasakan gelisah di pagi hari,Clara justru sangat bersemangat menyambut pagi.

Sejak subuh dia sudah bangun,mulai dari membantu ibunya memasak dan juga beberes.

"Fahmi,nanti jadi ke sini ta nduk?"Bu Asih menatap Clara dengan raut wajah penuh tanya.

Sejenak Clara pandang wajah wanita yang telah melahirkanya itu,meski mulai ada keriput,tapi ibunya masih terlihat ayu.

"Semalam mas Fahmi bilang sih mau ke sini Bu"Entah kenapa ada gelenyar aneh di dalam hati,saat Clara menyebut nama Fahmi.

Clara melihat ada binar di mata ibunya,saat mendengar jawaban Clara.

"Ya sudah,sana kamu mandi.Biar ibu yang selesaikan ini,Bayu juga belum mandi kan??"Bu Asih merebut sutil dari tangan anaknya,lantas mendorong tubuh Clara untuk menjauh dari dapur.

"Padahal itu sebentar lagi selesai Bu,tinggal cek rasa."

"Ya makanya,ibu saja yang lanjutin.Kamu sana mandi,biar nak Fahmi tidak usah menunggu lama."Bu asih mengibaskan tangannya,menyuruh Clara lekas meninggalkan dapur.

Melihat rona bahagia dari ibu,Clara hanya bisa menurut saja."Ya sudah,Clara tinggal ya Bu".

***

  Baru saja Clara akan mengambil baju untuk ganti,suara dering ponsel mengalihkan perhatian Clara."mas Juna",desis Clara ketika melihat nama pemanggil di layar ponsel yang masih menyala.

  "halo mas"

  "Ra,hari ini sibuk nggak??"

 Clara menggigit bibir bawahnya"Aku mau ke rumah sakit mas"

  "Aku antar ya Ra"

  Ingin rasanya Clara menjawab iya,tapi dia ingat bahwa dia sudah memiliki janji bersama Fahmi."Aku di antar mas Fahmi"lirih Clara.

  Rahang Arjuna mengeras,dadanya bergemuruh,"Oh,ya sudah!maaf ganggu waktu kamu Ra".Arjuna segera menekan tombol merah,setelah panggilan terputus,kedua tangan Arjuna mengepal.Wajahnya memerah,tatapan matanya berkilat penuh amarah.

  "BRENGSEK!!!" Arjuna mengumpat,tangannya memukul tembok melampiaskan rasa sesak di dada.

  "Apa mereka memang ada hubungan???apa aku harus kembali menelan kekalahan?? tiba-tiba senyum manis Clara hadir di benak Arjuna,menghadirkan rasa nyaman di tengah riuhnya pikiran Arjuna.

  Arjuna bangkit dari duduk,menyambar jaket yang menggantung di belakang pintu,serta dompet.Arjuna segera keluar dari kamar mencari adiknya,guna menanyakan di mana dia menaruh kunci mobil.

   "Shareloc rumah sakit bapak kamu Ra",Setelah mengirim pesan,Arjuna segera melajukan mobilnya.

***

  "Sekarang sudah pake gincu ya Ra?"

  Mata Clara mengerjap lucu,tangannya cekatan mengambil cermin kecil yang selalu dia bawa kemanapun."Terlalu merah kah mas?"padahal Clara yakin,warna yang dia oleskan adalah warna nude.

  Fahmi tergelak,melihat Clara salah tingkah ternyata sangat menyenangkan.Wajahnya yang memerah sungguh terlihat menggemaskan.

  "Nggak kok Ra,warnanya bagus.Cocok di kamu"Fahmi tak bohong,wajah putih Clara sangat cocok dengan polesan warna lipstik dengan warna yang soft.

  "Cuma,aku inget aja ajah polos kamu waktu SMA. Awww,sakit Ra!"Fahmi mengusap lengannya yang mendapat hadiah cubitan dari Clara.

  "Makanya,nggak usah iseng gitu deh mas!"desis Clara dengan mata yang memicing.

  "Kalo marah modelan gitu,aku malah seneng liat kamu marah terus Ra"

  "Nggak usah aneh-aneh deh mas, ehh ngomong-ngomong boleh nggak sih kita mampir ke sekolah kita dulu mas.Kangen nih!"

 siapa yang bisa menolak permintaan wanita yang duduk di sebelahnya ini,matanya yang berbinar seakan memohon dan memberi perintah."Boleh,apasih yang nggak buat kamu.Mau tanding voli sama aku nggak???"

  Clara memekik heboh,reflek tanganya meremas lengan Fahmi.

  Fahmi mendesis,merasakan pana pada lenganya."tadi di cubit,sekarang di remas,kamu tuh KdRt tau nggak sih Ra!"

  "Ihhh, mulutnya mas! Kalo ngomong suka ngaco."

  dari ekor matanya,Fahmi bisa melihat kalo pipi Clara bersemu merah.

  "Ra,kamu masih ingat pak Rohman nggak?"

  "Pak Rohman guru agama kita?"

  "Huum,"Fahmi menganggukan kepala.

  Clara mengeryit menatap bingung pada Fahmi."emang ada apa sama pak Rohman mas?"

  "beliau dulu yang nikahin kita Ra,masa kamu lupa! Jahat banget kamu Ra."Fahmi mendengkus.

  Clara terkekeh,sedikit geli kala mengingat kenangan masa lalu."Aku dulu malu banget sumpah mas.Bisa-bisanya pak Rohman manggil kita terus tiba-tiba aja jabat tangan kamu,ijab qabul pertama buat aku waktu masih kelas dua SMA.

  Fahmi ikut tersenyum,tak di sangka hanya karena sering terlihat berdua para guru banyak yang menyangka clara dan fahmi pasangan kekasih.

  Tatapan fahmi terlihat sendu,tak di sangka Fahmi harus menrima perjodohan yng telah di atur oleh kedua orang tuanya.

  "Ra, are you happy?"

  Clara mengernyit,"kamu kenapa mas?"

  "Nggak papa,aku cuma inget masa putih abu-abu aja."

  "Lebay kamu mas" Clara tersentak kala melihat mata fahmi yang memerah.

  "mau di bukain pintu juga nggk Ra?"

  "ehh,udah sampai mas?"

  Fahmi melihat jam yang melingkar apik di pergelangan tangan,"sekitar sepuluh menit."

  Clara membelalak,matanya melotot horor."bisa-bisanya kamu ngak bilang dari tadi mas!"

  "sengaja".Fahmi membuka pintu mobil,di susul dengan Clara.

  Tanpa fahmi dan Clara sadari,interaksi mereka berdua ada yang mengawasi.Meski tidak mendengar apa yang di bicarakan oleh ke dua orang itu,tapi Arjuna dapat melhat dengan jelas bagaimana interaksi ke dua orang itu.

  Dada arjuna bergemuruh hebat,tanganya mengepal di atas kemudi mobil.Ingin rasanya Arjuna melayangkan pukulan pada Fahmi,tapi Arjuna sadar tidak ingin membuat keributan.

  Arjuna memutuskan medial nomor Clara,tak butuh waktu lama,arjuna mendengar suara lembut Clara.

  "Kenapa nggak balas pesanku Ra?"berusaha bersikap biasa meski dada arjuna raanya ingin meledak.Apa lagi dari posisi ini Arjuna bisa melihat tangan Fahmi menyentuh puncak kepla Clara,rahang arjuna mengeras.

  "Ehh,aku dari tadi ngak lihat hp mas,jadi nggak tau kalo mas juna kirim pesan"

 "Sekarang udah pegang hp kan Ra,jadi sempetin balas peasan aku ya Ra.Pleas Ra."

  "Iya mas,ya udah aku masuk dulu ya mas.Bapak udah nungguin."

  "Huum Ra,hati-hati Ra."setelah sambungan terputus arjuna mengembuskan nafas kasar.Mencoba mengusir rasa sesak di dalam dada.

  Sesakit inikah cemburu,haruskah dia kembali kehilangan cintanya,bahkan sebelum Arjuna mengungkapkan isi hatinya.Apakah Arjuna harus menerima perjodohan yang sudah orang tuanya atur.

1
Rabi'ah
semangat author
Baihaqi Abizar: makasih kk🙏
total 1 replies
ssemangat author, untuk mengembangkan ceritanya, jangan lupa mampir diceritaku juga🙏
Baihaqi Abizar: Makasih kk🙏Siap nanti aku mampir di cerita kk🙏
total 1 replies
Curtis
Nguras emosi
Baihaqi Abizar: waduuhhh...padahal ini masih awal banget lho kk🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!