Lily mendapati dirinya masuk ke salah satu novel online karyanya sendiri yang berjudul Raja Iblis Impoten, dan harus membantu sang Raja untuk memiliki keturunan.
Bersama sistem dia harus merubah alur cerita dimana akhirnya dia akan mati mengenaskan di tangan sang Raja yakni suaminya sendiri. Dengan identitas sebagai selir tak diinginkan dia harus merubah nasibnya sendiri.
Mampukah Lily melakukannya?
Novel pertama otor di genre baru, mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam alur cerita ataupun nama tokoh 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 - Aku juga termasuk Istrinya
Aku berdiri di tengah ruangan, sementara dia duduk sambil membaca berkas di tangannya.
“Kenapa kau diam saja, tadi katanya kau datang kesini untuk menemuiku,” tegurnya.
“Ah itu, yang Mulia Permaisuri menitip pesan padaku, jika anda punya waktu senggang malam ini, err dia mengundang anda dikediamannya,” dustaku.
“Dia mengatakan itu padamu?” tatapnya tak percaya.
“I-iya,” sahutku gugup.
Dia mendengus tawa, “bacakan laporan ini,” titahnya sambil menyodorkan buku dalam genggamannya, seakan dia tak peduli dengan kata-kata barusan, atau justru tak percaya.
Aku menerimanya tanpa bisa menolak, karena menolak perintah Raja sama dengan pengkhianatan, begitulah kira-kira hukum kerajaan.
Aku mulai membacanya, sedang dia beralih ke minuman.
“Yang Mulia, lalu bagaimana dengan Permaisuri?” aku memberanikan diri bertanya disela-sela membaca laporan ini.
“Aku tahu kau menipuku, Permaisuri tidak akan pernah memintaku datang lewat pelayannya apa lagi menyuruh Selir lain. Selir Su, aku tahu itu hanya alasan yang kau buat untuk menggodaku bukan,” Sinisnya.
“Sama sekali tidak yang Mulia, aku bersungguh-sungguh,” ralatku meyakinkan.
Dia berdecak pelan, “bacakan lagi laporannya, jangan berhenti sampai aku yang memintamu berhenti!” titahnya telak.
Haish laki-laki ini benar-benar menyebalkan. Aku terus membaca semua halaman buku itu satu persatu, hingga tanpa terasa hampir lima buku dengan ketebalan beberapa Senti yang telah berhasil aku baca, namun Raja belum juga menyuruhku berhenti, bahkan kini dia malah terlihat sedang menikmati minumannya.
“Jangan berhenti, bacakan lagi,” Ucapnya saat aku mulai lelah dan berhenti sejenak untuk mengambil napas.
Ini dia seperti menyuruh aku membaca dongeng sementara dia hanya menyimak, argghh... Aku sudah lelah, aku juga mengantuk.
***
Aku menggeliat pelan, ternyata aku sudah kembali dari kamar Raja, walau aku tidak tahu bagaimana caranya.
Kamar Raja? Tunggu! Sontak aku terbangun, mataku membola seketika saat aku melihat seseorang tidur di sampingku.
‘Oh sial! Kenapa jadi aku yang malah tidur dengannya! Misiku sudah pasti gagal ini, tapi lebih baik aku pergi dulu dari sini, bisa gawat kalau orang lain melihat aku keluar dari kamar Raja.’
Aku keluar sambil mengendap-endap, beruntung di luar masih gelap jadi tak ada satu pun orang yang berkeliaran.
Kriet...
Aku menutup pintu perlahan, agar tak ada orang yang mendengarnya.
“Nyonya, anda sudah pulang.” Sialnya ternyata gadis pelayan yang semalam aku selamatkan sudah terbangun.
“Ya, lebih baik kau tidurlah lagi hari masih gelap,” sahutku.
Dia hanya mengangguk tanpa ingin tahu lebih lanjut. Aku kembali membaringkan tubuhku di ranjang, kemudian membuka layar sistem, misi yang aku pikir gagal ternyata berhasil dan hadiah poinnya sudah masuk ke akunku.
Ah, aku lupa kalau statusku juga istri Raja.
Siang harinya, aku diminta untuk menemui Selir Jiang di kediamannya. Kedatanganku di sambut hangat olehnya.
“Adik, minumlah ini. Kau tampak kelelahan ada lingkaran hitam di matamu, teh bunga ini bisa membuat tubuhmu segar kembali,” ucapnya sambil menyodorkan secangkir teh di hadapanku.
“Terimakasih Kakak, tapi aku sedang tidak haus,” Aku harus lebih berhati-hati untuk tidak makan dan minum sembarangan di tempat ini, terlebih lagi itu minuman dari Selir Jiang.
“Kenapa? Apa kau takut aku meracunimu?” dia tersenyum lembut, “aku tidak akan menyentuhmu karena kau sekutuku,” terangnya sambil menaruh kembali cangkir yang di sesapnya ke atas meja.
“Tidak tentu saja tidak, mana mungkin aku punya pikiran seperti itu tentang Kakak,” dalihku disertai senyuman canggung, dengan terpaksa aku menyesap sedikit teh dari
“Cepat sekali pelayanmu sembuh, apa kau punya Ilmu pengobatan?” tanyanya tanpa menoleh.
“Sama sekali tidak, aku memanggil tabib istana untuk mengobatinya.” Jelasku.
Dia mengangguk pelan, dia mengisyaratkan sesuatu pada pelayannya, kemudian pelayan itu pun mendekat dia menaruh satu kotak kue di hadapanku.
“Berikan itu pada Permaisuri.”
😀😀😀❤❤❤❤❤
balas tampar 5x dan tendang bokongnya.
😀😀😀❤❤😘😍😙
❤❤❤😘😍😗😗
❤❤❤😘😙😗
❤❤❤❤
lama2 Raja bucin ama Selir Su..
😀😀❤❤😘😍😙
😚😂😂😙😙😗❤❤❤❤
😀😀😀😍😙😗😗❤❤❤❤
siapa yg akan nolongin selir su...
😀😚😚😍😙😗🤔❤❤❤❤
❤❤❤😘😙😙
❤❤😀😀😀😍😙😙
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗