Mantan istrinya yang tidak pernah mencintainya tiba-tiba saja memberikan tubuhnya.
Selebriti tercantik dan paling terkenal mengejarnya dan memohon untuk bisa menjadi kekasihnya.
Putri dari orang paling kaya di sana memakai pakaian seksi untuk menggodanya.
Beberapa hari dirinya bukanlah siapa-siapa, dianggap sebagai pria tidak berguna.
Hingga kemudian ingatannya pulih yang ternyata dia adalah seorang dokter legendaris bermata emas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 JENIFER DAN CLARA
Sebenarnya ada sedikit perasaan tidak nyaman di dalam hati Clara mendengar Javier bermesraan dengan wanita. Namun mereka sudah berpisah, Clara juga tidak mau banyak berpikir, itu adalah urusannya.
"Shinta, bagaimana dengan dokter jenius yang kamu temui, apakah dia setuju untuk membantu melakukan operasi tumor ibu?" tanya Clara.
Shinta tampak terdiam sejenak dan ragu-ragu. Dirinya bingung harus menjawab bagaimana saat ini karena syarat yang tidak masuk akal dari Anton. Anton bersedia membantunya asalkan dirinya mau tidur dengannya.
Apa jadinya bila kakaknya tahu bahwa dokter jenius itu adalah seorang pria brengsek yang mau mengambil kesempatan dari permintaannya ini.
"Dokter jenius bilang, dia bilang akan mengusahakannya," jawab Shinta.
"Kondisi ibu semakin hari semakin buruk, kita harus melakukan tindakan secepat mungkin," ujar Clara.
"Soal itu aku paham," balas Shinta sambil menggigit bibirnya.
Shinta begitu bingung saat ini, apa yang harus dia lakukan. Nasib ibunya tergantung padanya. Dia juga tidak bisa menceritakan hal ini kepada kakaknya.
"Apa memang sudah tidak ada cara lain lagi?" tanya Shinta di dalam hatinya.
Larut malam di sebuah hotel termegah di kota Neo, bawahan yang telah di perintahkan Jenifer untuk menyelediki tentang gurunya kini telah kembali.
"Bagaimana, apakah kalian sudah mendapatkan informasinya?" tanya Jenifer.
Jenifer duduk di sebuah kursi dengan menyilangkan kedua kakinya. Di tangan kanannya ada segelas jus apel yang menjadi minuman favoritnya.
"Nona Jenifer, semua informasi tentang tuan dokter legendaris telah kami dapatkan," jawab bawahannya.
"Informasi yang kami dapatkan bahwa tuan dokter legendaris setelah hilang ingatan dirinya menikah dan masuk ke dalam keluarga Wibowo," sambung bawahannya.
"Menikah...?" Jenifer tampak kaget sekali.
Jenifer tidak menyangka bahwa ternyata Javier gurunya telah menikah.
Bawahannya kembali menjelaskan bahwa tuan dokter legendaris menikah dengan seorang wanita bernama Clara Wibowo. Almarhum nenek Suryani Wibowo lah yang menikahkan mereka tanpa ada rasanya cinta.
Namun setelah nenek Suryani Wibowo wafat, kehidupan tuan dokter legendaris begitu menyedihkan. Seluruh anggota keluarga Wibowo begitu merendahkannya dan terus menghinanya.
Saat itu tuan dokter legendaris lupa ingatan dan tidak bisa melakukan apapun kecuali pekerjaan rumah saja.
Kedua mertuanya bahkan selalu memakinya habis-habisan tanpa memperdulikan perasaannya. Terutama ibu mertuanya, dia orang yang paling tidak berperasaan dalam memperlakukan tuan dokter legendaris. Bahkan istrinya Clara Wibowo juga tidak pernah membelanya sama sekali.
Sedangkan gadis muda yang datang dan berseteru di restoran tadi adalah adik ipar dari istri tuan dokter legendaris.
"Brengsek!" Jenifer langsung emosi mendengarnya.
"Prang!" Jenifer langsung membanting jus apel di tangannya.
Pecahan gelas kaca juga berserakan di lantai. Terlihat Jenifer begitu sangat marah sekali saat ini.
"Beraninya mereka melakukan ini kepada guru," Jenifer mengepalkan tangannya dengan kuat.
Gurunya adalah seorang dokter legendaris yang sangat terkenal, bagaimana mungkin dirinya bisa menerima gurunya di perlakukan seperti ini. Dengan satu kata dari gurunya, negara Jayaraya ini saja bisa terguncang dengan mudah, pikir Jenifer.
"Tapi tuan dokter legendaris dan wanita bernama Clara itu baru saja bercerai belum lama ini," ujar bawahan.
"Bercerai...?" Jenifer kembali terkejut.
"Itu bagus sekali, wanita seperti itu tidak cocok untuk guru," ujar Jenifer.
Gurunya bisa mendapatkan wanita manapun yang dia inginkan dengan mudah. Wanita bernama Clara itu sungguh beruntung sekali pernah menjadi istrinya. Dirinya benar-benar iri, pikir Jenifer.
"Sebelum kembali besok, kalian ikut aku dahulu!" ujar Jenifer kepada para bawahannya.
"Aku harus memberi mereka pelajaran," sambung Jenifer.
Esok harinya, Rita sedang asik berbelanja di mall bersama dengan teman-temannya. Dalam kondisi sakit tumor otak yang di deritanya, Rita ingin menyenangkan dirinya sepuasnya.
Rita meminta uang kepada Clara sebesar 100 juta untuk pergi berbelanja. Clara yang kasian melihat ibunya, juga mengambilkan uang itu dari cas perusahaannya.
"Rita, aku dengar kamu sedang sakit, kenapa kamu malah membawa kami berbelanja?" tanya salah satu temannya sesama ibu rumah tangga.
"Tidak perlu bahas itu, hari ini aku ingin bersenang-senang," balas Rita.
Rita kembali masuk ke salah satu toko baju di mall di ikuti oleh teman-temannya. Dalam waktu kurang dari satu jam saja, Rita sudah menghabiskan 30 juta lebih uang untuk berbelanja.
Sementara Clara sendiri baru saja tiba di perusahaannya setelah melakukan meeting di luar. Ketika dirinya hendak menuju pintu masuk perusahaan, tiba-tiba saja sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di dekatnya.
Langsung keluar dari dalam mobil tersebut dua orang pria berbadan besar dengan setelan jas berwarna hitam dan memakai kacamata hitam.
Kedua orang pria itu langsung menghalangi Clara untuk masuk ke perusahaannya. Clara tampak terkejut, karena dirinya tidak mengenal mereka.
"Siapa kalian?" Clara mulai merasa takut dan berhati-hati.
Jika kedua pria itu hendak macam-macam kepadanya, maka dirinya akan langsung berteriak meminta pertolongan.
"Nona Clara tenang saja, kami tidak berniat jahat," balas salah seorang pria.
"Bos kami nona Jenifer ingin bertemu dengan anda," sambungnya.
"Jenifer...?" Clara merasa sama sekali tidak pernah punya kenalan yang bernama Jenifer.
"Nona Jenifer sudah menunggu anda di dalam mobil, bisakah anda untuk ikut?" tanya salah seorang pria.
Clara tampak ragu sejenak, namun dirinya juga penasaran dengan sosok Jenifer. Clara juga merasakan, bahwa mereka sepertinya memang tidak memiliki niatan jahat, sehingga Clara memutuskan untuk ikut dengan mereka.
"Baiklah," jawab Clara.
Clara juga mulai masuk ke dalam mobil mewah berwarna hitam itu di ikuti oleh dua orang pria dengan setelan jas berwarna hitam.
Di dalam mobil itu, Clara juga melihat seorang wanita dengan menggunakan kacamata hitam yang sama sekali tidak dia kenal.
"Nona Clara, saya Jenifer, bisakah kita mencari tempat untuk mengobrol sebentar?" tanya Jenifer.
"Ya, tentu saja," jawab Jenifer.

Kini Clara dan Jenifer sudah berada di sebuah cafe shop. Mereka duduk saling berhadap-hadapan. Tampak Jenifer melihat ke arah Clara dan terus memperhatikannya.
"Ternyata ini wanita yang pernah menjadi istri guru," ucap Jenifer dalam hati.
"Di bandingkan denganku, aku juga tidak kalah cantik darinya," sambung Jenifer dalam hati.
Sejujurnya Jenifer merasa iri dengan Clara karena pernah menjadi istri dari Javier gurunya. Padahal dirinya juga tidak kalah cantik di bandingkan dengannya.
Clara sendiri mulai merasa tidak nyaman karena Jenifer terus melihat ke arah nya.
"Ehem... maaf nona Jenifer, apa kita pernah bertemu sebelumnya, sehingga nona mengajakku ke tempat ini untuk mengobrol?" tanya Clara.
"Kita tidak pernah bertemu, tapi aku tahu siapa kamu," jawab Jenifer.
"Guruku begitu tampan dan sangat luar biasa, tidak menyangka malah menikah dengan wanita yang menurutku biasa saja," sambung Jenifer.
"Eh..." Clara tampak bingung.
"Nona Jenifer, sebenarnya apa maksud anda, saya sama sekali tidak mengerti?" tanya Clara bingung.
"Kamu adalah wanita paling bodoh di dunia ini, guruku bisa menikah denganmu adalah sebuah berkah untuk keluarga kalian, tapi kalian justru memperlakukannya dengan buruk dan menyia-nyiakannya," ujar Jenifer.
"Tapi untungnya, kalian sudah berpisah sekarang," sambung Jenifer.
Clara semakin bingung dan tidak mengerti dengan apa yang di katakan Jenifer. Dirinya tidak mengenal Jenifer, lalu dia tiba-tiba saja berbicara seperti ini.