NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:555.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Pada suatu malam, saat ibu sudah tidur tepatnya pukul 22.30 Malam, aku duduk sendirian di ruang tamu membaca novel. Saat aku membaca novel, aku melihat ayah mertuaku pergi ke kamar mandi, tidak berselang lama ayah datang menghampiriku.

"Lagi baca novel Nak?" tanya ayah sembari duduk di sampingku.

"Iya, Yah," ujar ku menganggukkan kepalaku.

"Jangan malam-malam tidurnya, jaga kesehatannya supaya bayimu sehat," ujar ayah berpesan kepadaku.

"Sebentar lagi, Yah, masih tanggung," ucapku.

"Ya sudah ayah tidur dulu ya, Nak" kata ayah beranjak dari tempat duduknya.

"Iya, Yah," jawabku melihat ke arah ayah yang berlalu pergi dari hadapanku.

Ayah mertuaku sepertinya sudah benar-benar bertaubat.

...🍄🍄🍄...

Dua bulan berlalu.

Sampai suatu pagi aku menerima telepon dari suamiku.

Suamiku : Halo Dik.

Aku: Iya Mas.

Suamiku : Dik, bulan depan aku pulang.

Aku: Syukurlah Mas, aku sudah kangen.

Suamiku : Aku juga kangen Dik, sampaikan ke ibu dan ayah ya,

Aku: Iya Mas.

Aku jadi tidak sabar ingin bertemu suamiku, selama di luar kota aku dan suami berkomunikasi hanya lewat telpon, kebiasaan-kebiasaannya membuatku rindu.

Walaupun dia sering membuatku jengkel, tapi setelah dua bulan tidak bertemu rasanya rindu juga. Ada kalanya hatiku lemah dan merasa ada yang kurang ketika suami tidak ada di sisi.

Setelah menerima telepon dari suamiku, aku pun menyiapkan sarapan untuk ayah dan ibu mertuaku. Saat kami bertiga sarapan, aku memberitahukan kepada kedua mertuaku bahwa suami ku akan pulang bulan depan.

"Bu, mas Sugeng tadi telepon katanya bulan depan mau pulang," kataku kepada kedua mertuaku.

"Oh iya syukurlah, Nak," ujar ibu mertuaku senang.

"Sudah tidak sabar pengin ketemu ya," sahut ayah melihat ke arahku.

"Iya, Yah," jawabku tersenyum.

"Yang penting kamu jangan banyak pikiran, jaga kandungan mu," pesan ayah kepadaku.

"Iya, Yah, Tuti akan coba untuk tidak banyak pikiran," jawabku menatap wajah ayah mertuaku.

"Memang nya nak Tuti mikirin apa?" tanya ibuku penasaran.

"Mikirin Sugeng, Bun," ucap ayah dengan tegas.

"Oh....Bunda pikir mikirin apa," kata ibu mertuaku dengan lirih.

Selesai sarapan pagi, Kami pun kembali beraktifitas seperti biasanya. Saat aku beres-beres di dapur, ibu menghampiriku.

"Nak, Tuti," panggil ibu mertuaku.

"Iya, Bu," jawabku melihat ke arah ibu mertuaku.

"Nak, tolong jaga toko dulu ya, Ibu mau ke pasar," pinta beliau kepada ku.

"Ayah kemana Bu?" tanya ku penasaran.

"Ayah mu sibuk merawat bunganya di halaman belakang Nak," jawab ibu mertuaku.

Setelah ibu mertuaku pergi, aku pun menjaga toko.

Kini tinggal aku berdua dengan ayah mertua ku di rumah. Saat aku menjaga toko, kemudian ayah datang menghampiriku.

"Nak Tuti, ibumu kemana?" tanya ayah berdiri di sampingku.

"Ke pasar, Yah, baru saja berangkat," jawabku melihat ke arah ayah mertuaku.

"Kenapa nggak pamitan sama ayah!" seru ayah mertuaku.

"Ayah tadi sibuk," ucapku melihat ke arah ayah.

"Oh ya sudah," kata ayah dan berlalu pergi ke dalam rumah.

Tidak beberapa lama kemudian, ayah memanggilku.

"Nak, Tut....." Ayah memanggilku dari dalam rumah. Aku pun bergegas ke dalam rumah untuk menghampiri ayah mertuaku.

"Iya, Yah," ucapku.

Pada saat itu ayah berada di dalam kamar mandi.

"Nak Tuti, minta tolong ambilkan handuk ya," pinta ayah dari balik pintu kamar mandi.

1
Isranjono Jono
sepertinya mertua sama menantu suami sama ipar ibu mertua sama gojek aduuuuuuh puyeng aku 😁😁
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!