Cerita tentang gadis desa bernama Juliet Harvey yang harus berjuang untuk mengatasi masalah keluarga sang nenek yang hampir bangkrut.
Namun siapa sangka, niatnya untuk meminta bantuan kepada sang ayah yang sudah lama tidak bertemu malah membuatnya ikut terseret masalah dengan CEO tampan penuh dengan masalah, Owen Walter.
Bagaimana kisah Juliet dan Owen? Apa Juliet bisa mengatasi masalah keluarga neneknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPC BAB 30
Denada dan bibi Gina mengunjungi rumah Bobi untuk bertanya tentang keberadaan Juliet, karena Bobi adalah teman yang paling dekat dengan Juliet.
“Apa yang sebaiknya kita lakukan Bobi? Julie telah menghilang.” Ucap Denada yang begitu sedih mengingat cucu kesayangannya telah menghilang.
“Bahkan setelah sehari melapor ke kantor polisi, masih belum ada juga kabar darinya.” Lanjutnya.
“Juliet, di malam itu aku tetap tidak bisa menemukan Juliet, ku pikir dia kembali ke kediaman Harvey, jadi aku ke rumahnya dan kudengar dia sedang pemulihan karena kondisinya yang kurang baik.”
“Meskipun aku merasa aneh tentang pemulihan itu, tapi aku merasa lega karena dia sudah pulang dengan selamat. Setelah itu aku terus menunggu kabar dari Juliet tapi setelah sehari tetap juga tidak ada kabar, aku juga mengirim pesan namun tidak mendapat balasan.” Batin Bobi.
“Jadi Bobi, polisi bilang mereka akan mengunjungimu malam ini, tidak masalah kan? Kami tidak membuatmu dalam masalah kan?” tanya Denada.
“Baiklah nek, tidak masalah.” Jawab Bobi.
***
Pagi hari di mansion Owen..
Owen sedang berdiri di balkon kamarnya, menunggu Juliet yang sedang bersiap di bantu oleh bibi Laurent.
“Tuan muda, semuanya sudah siap, pergilah.” Ucap bibi Laurent.
“Terimakasih..” ucap Owen sambil tersenyum.
Tok,, tok,, tok... Owen mengetuk pintu kamar tamu yang di tempati Juliet.
“Iya, masuklah tuan.” Ucap Juliet dari dalam kamar.
Owen masuk ke dalam kamar, dia melihat Juliet yang sudah memakai baju yang rapih dan rambut yang di rapihkan, walaupun wajahnya masih terlihat memar.
“Anu,,, terimakasih tuan, saya sudah mendengarnya dari bibi Laurent, kalau anda yang membawa saya ke sini kemarin malam.” Ucap Juliet.
“Ah iya, itu tidak sengaja terjadi.” Balas Owen.
Keduanya meminum teh hangat yang sudah di sediakan oleh bibi Laurent dengan tenang.
“Aku tidak percaya, rasanya seperti mimpi dan aku tidak menyangka kalau tuan Owen lah yang membantuku hari itu..” batin Juliet.
Lalu tiba-tiba Juliet mengingat ucapan bibi Laurent tadi.
“Anda pasti sangat terkejut nona Harvey, ini adalah mansion milik tuan muda Owen. Tuan muda membawa anda ke sini di malam hujan badai, lalu setelah itu anda jatuh sakit seharian, saya juga tidak tahu bagaimana cerita lengkapnya, jadi silahkan bicara langsung dengan tuan muda.” Jelas bibi Laurent.
“Anu,, tuan.. Saya berterima kasih dan meminta maaf atas setiap bantuan anda yang begitu besar. Saya tidak bisa merepotkan anda lagi, jadi saya akan pergi dari sini.” Ucap Juliet.
“Tuan Owen tidak boleh terlibat skandal lagi gara-gara saya, dan saya juga harus mencari teman saya..” lanjut Juliet.
“Teman? Ahh.. Bobi Lorenzo kan? Orang yang akan menemani nona Harvey untuk melarikan diri di tengah malam itu, dia adalah pelukis kebanggaan institut seni.” Ucap Owen yang membuat Juliet terkejut.
“Bagaimana anda bisa mengetahuinya?” tanya Juliet.
“Apa saya pernah bercerita tentang Bobi?” tanya Juliet kembali.
“Apa jangan-jangan rumornya sudah...” Juliet merasa takut jika orang-orang tau tentang kepergiannya.
“Kau sendiri yang menceritakannya, nona Harvey.” Sahut Owen yang tidak ingin Juliet memikirkan hal yang tidak-tidak lagi.
“Benarkan? Saya yang menceritakannya? Kalau begitu, tidak ada satu orang pun yang tau selain anda kan tuan?” tanya Juliet.
“Mungkin..” jawab Owen yang membuat Juliet menghela napas lega.
“Syukurlah,, saya khawatir rumornya sudah tersebar... Apa tuan bisa merahasiakan ini? Saya mohon.. Jika rumornya tersebar, Bobi akan menghadapi masalah besar.” Ucap Juliet.
“Kenapa?” tanya Owen.
“Bukannya saat kalian memutuskan untuk melarikan diri demi cinta, berarti kalian sudah siap menghadapi rumor dan kritikan yang menjatuhkan reputasi kalian?” tanya Owen kembali.
“Apa maksud anda melarikan diri demi cinta!? Itu tidak mungkin tuan!”
“Bobi itu teman yang sudah seperti keluarga saya sendiri! Memang benar kami berencana pergi ke desa bersama, tapi itu karena uang yang akan di pinjamkannya.”
“Dia ingin mengantarkan saya karena pergi sendiri membawa uang sebanyak itu sangat berbahaya.”
Juliet menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada Owen, sedangkan Owen mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Juliet.
“Uang? Kau meminjam uang ke Bobi Lorenzo? Untuk apa?” tanya Owen yang membuat Juliet karena dia sudah keceplosan.
“Ah, kenapa aibku selalu ketahuan oleh tuan Owen? Padahal aku berharap malam tahun baru kemarin adalah kenangan terakhir kita.” batin Juliet.
“Nona Harvey!? Katakan saja, cepat.” Ucap Owen yang membuat Juliet terkejut.
Juliet pun akhirnya menceritakan semua tentang rencana Bobi yang akan meminjamkan uang kepada Juliet untuk menyewa rumah dan lain-lain.
“Aku akan memberimu uang, aku akan memberikan uang itu, uang yang akan kau pinjam dari Bobi Lorenzo.” Ucap Owen yang membuat Juliet terheran-heran.
“Jangan khawatir, aku tidak akan membuatmu berhutang lagi, aku bukan meminjamkannya, melainkan memberikannya padamu secara cuma-cuma.” Jelas Owen.
“Kenapa? Kenapa tuan memberikan uang pada saya?” tanya Juliet.
“Itu karena, uang yang ku menangkan dari taruhan atas dirimu memang sepatutnya aku kembalikan kepadamu.” Batin Owen.
“Kau adalah gadis malah yang di hina karena di tipu oleh ayah yang bejat, dan aku adalah orang yang membuatmu semakin menderita, sarana untuk melunasi utang yang membuat perasaanku kotor ini, adalah uang itu. Dan uang itu adalah yang paling kau butuhkan dan juga yang bisa ku berikan kepadamu.” Batin Owen kembali.
Namun belum sempat Owen menjawab alasan yang di tanyakan oleh Juliet, tiba-tiba bibi Laurent mengetuk pintu dari luar.
“Tuan, ini saya bibi Laurent, tuan besar mendadak memanggil anda ke mansion utama sekarang juga.” Ucap bibi Laurent dari luar kamar.
“Ayahku?” gumam Owen.
Dengan segera Owen menyudahi pertemuannya dengan Juliet, tentu saja Juliet mengerti dan membiarkan Owen pergi ke mansion utama keluarganya.
Sesampainya di mansion utama, Owen segera menuju ke ruang kerja ayahnya dan di sana sudah ada ibunya juga.
“Ku dengar ayah memanggilku?” tanya Owen sesaat setelah dia masuk ke dalam ruangan itu.
“Benar, kepala polisi menghubungi ayah, dia bilang putri keluarga Harvey menghilang.” Ucap Gerald.
“Jika masalah ini ada hubungannya denganmu, maka katakan yang sejujurnya pada ayah, Owen.” Lanjutnya.
“Hilangnya Juliet Harvey sampai melibatkan kepala polisi? Apa mereka yakin itu ada hubungannya denganku? Tapi aku tidak menyangka kalau dia langsung melapor kepada ayahku.” batin Owen.
“Dia tidak menghilang, nona Harvey ada bersamaku.” Ucap Owen yang membuat ayah dan ibunya terkejut.
“Dia terlihat masalah dan aku hanya membantunya sesaat, sebentar lagi masalahnya akan selesai, jadi tidak perlu khawatir ayah.” Jelas Owen.
“Selesai? Haha, ya sudah mari kita selesaikan, jika itu yang kau inginkan ayah akan merestui nona Harvey.” Ucap Gerald yang membuat Owen tidak paham.
“Merestui?”
“Menikahlah dengan nona Harvey.” Ucap Gerald yang membuat Owen tidak percaya.