Alfino seorang siswa SMA yang sangat rajin, ia dari keluarga sederhana dan seorang anak yatim. Ibunya pembuat kue, dan ia yang menjual kue itu di sekolah dan keliling komplek, untuk kebutuhan hidup dan bayar hutang mendiang ayahnya.
Ia sering di bully di sekolah dan di jauhi tetangga karena Almarhum ayahnya pencuri dan tukang judi. Barang jualannya juga sering rusak, sehingga tidak bisa di jual.
Hingga suatu hari, kue-kuenya di hancurkan oleh anak kepala sekolah itu, membuat ia sangat marah, tapi apa yang ia dapat? Perlakuan buruk yang ia terima. Sementara guru tidak ada yang menolongnya, mereka malah tersenyum sinis karena berpihak pada kepala sekolah. Tidak ada perlakuan adil untuknya. Ia pulang dalam keadaan terluka, dan jatuh pingsan di pinggir jalan.
Tanpa sadar, ia mendapatkan sebuah sistem, yaitu sistem Jual Beli barang, sistem yang mengubah hidupnya. Setiap ia menjual beli barang, maka akan mendapatkan hadiah menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
...❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️...
...Happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️...
Alfino tersenyum, karena ibunya pasti terharu.
"Ibu, kenapa ibu menangis, apa ibu terharu?" tanya Alfino percaya diri.
"Bukan, ibu bingung bagaimana menggunakannya," kata Gamira melihat ke arah Alfino.
"Ibuuuu, kembalikan rasa simpati ku barusan!"
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
Keesokkan harinya. Alfino siap-siap berangkat sekolah, Gamira sudah menyiapkan sarapan untuk Alfino dan memasukkan susu kotak di dalam tas Alfino dan beberapa makanan ringan, anak anaknya itu tidak kelaparan.
"Hm... baunya wangi sekali," kata Alfino menatap nasi goreng spesial itu dan tak sabar menyantap sarapannya.
"Ayo di makan, biar fokus belajar," kata Gamira meletakkan air putih di samping piring Alfino.
Setelah berdoa, Alfino dengan lahap menyantap makanannya. Selama ini, mereka tak pernah makan makanan enak karena keterbatasan ekonomi.
"Ibu, aku berangkat sekolah dulu ya," ucap Alfino mencium punggung tangan ibunya.
"Hati-hati di jalan ya nak," ucap Gamira mencium ubun-ubun Alfino sebagai bentuk kasih sayang.
"Ibu, do'akan aku ya, soalnya ini adalah hari pertama aku masuk sekolah dengan berbeda, biasanya jalan kaki dan sepatu robek. Sekarang aku pergi sekolah dengan sepeda motor keren dan serba baru," kata Alfino.
Gamira tersenyum dan mengusap kepala Alfino. "Anakku, ibu do'akan agar kamu menjadi anak yang pintar, anak yang tidak di bully lagi dan tetap semangat sekolah," ucap Gamira tersenyum.
"Terima kasih ibu, kalau ada apa-apa ibu langsung telpon langsung saja seperti yang aku ajarkan tadi malam," ucap Alfino.
"Baiklah." angguk Gamira.
Alfino mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan kepada Gamira. "Ibu, aku ada sedikit uang buat jaga-jaga, aku pamit pergi ya Bu," ucao Alfino melambaikan tangannya.
Ting!
[Saldo Anda di kurang 3.000.000]
[Sisa saldo Anda 3.000.000]
Alfino memakai helmnya dan motornya pun melakukan di jalanan.
"Lho, banyak sekali uangnya?" tanya Gamira dengan mata membulat, sebelumnya ia tidak pernah memegang uang sebanyak itu.
Dengan mata berkaca-kaca, Gamira memeluk uang itu. "Tuhan, aku tidak tahu Alfino dapat uang sebanyak ini, jika ini mimpi tolong jangan sadarkan aku, tapi jika ini hanya bertahan sebentar, aku tetap akan bersyukur," kata Gamira terharu.
Perjalanan ke sekolah cukup jauh dari rumah yang kemaren, Karena rumah milik Alfino saat ini memiliki tanah Luas meskipun di samping rumahnya ada perusahaan besar.
Selain rumahnya, rumah yang lain berdekatan, hanya rumahnya sendiri yang berjauhan dengan rumah lain.
Di perjalanan, Orang-orang terus melihat ke arahnya. "Sejak aku pakai motor ini, kok aku berasa terus di perhatikan ya? Untung saja aku pakai helm, jadi tidak terlalu malu," kata Alfino pelan.
Tak lama kemudian, ia pun sampai di depan gerbang sekolah, semua mata siswa itu melihat ke arah Alfino, kali ini Alfino benar-benar menjadi pusat perhatian.
"Wah, itu bukannya motor termahal di dunia, siapa yang memakainya?" tanya para siswa itu takjub.
"Mungkin itu Gio," ucao siswa yang lain penasaran dengan pemilik motor tersebut.
"Mana mungkin Gio, Gio badannya agak gemuk, itu kurus," kata siswa yang lain membandingkan.
"Jangan-jangan ada siswa baru, hari pertama saja sudah seheboh ini," celetuk temannya.
Alfino perlahan-lahan menuju ke parkir agar tidak menabrak para siswa yang lain.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...