Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan kesempatan akses bagi para player untuk bermain secara realtime!
Soul-verse Beast game yg memiliki 5 elemen yaitu; Api, Air, Tanah dan Cahaya. Juga elemen kegelapan yg bisa beresonansi menjadi elemen unik, seperti; Angin, Es dan petir.
Game Soul-verse Beast sudah berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!
Perjalanan dimulai, apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Sahabat
...----------------...
Wazeng dan Vogaz berdiri tepat di depan Eimi yg terduduk lemah, bayangan dari kedua orang itu menjalar menutupi gadis di bawah, Eimi pun mendongak menanggapi mereka "Eimi, berikan bantuan terkuatmu pada kami! Sekarang. Saat ini. Kami akan benar benar membunuhnya!" ujar keduanya dengan mantap.
Senyum tipis terlihat dari wajah Eimi bahkan matanya berkilat menunjukan harapan, liontinnya juga menyinarkan cahaya biru lembut. Eimi segera meminum semua potion pemulihan MP miliknya "Semoga aku di masa depan tidak gemuk akibat ini..." Melihat itu, Hazuki pun menopang Eimi untuk berdiri.
Eimi segera melayangkan tongkatnya ke depan, seluruh tubuhnya di lapisi sinar lembut, dia kemudian membisikan rapalan mantra sambil sedikit menekuk tangannya ke arah tongkat "Divina Arcana Lux, excita potentiam occultam! Da impossibilia, et omnia sanctifica!" (Cahaya Arcana Ilahi, bangkitkan kekuatan tersembunyi! Berikan yang mustahil, dan sucikan segalanya!) tongkat itu pun pecah menjadi serpihan cahaya yg menuju tubuh Wazeng dan Vogaz.
...[SUPPORT BUFF – Arcane Surge Lv.5]...
...[+50% MP Regen | -50% penggunaan MP | +50% Critical Skill | Damage +50% | Acceleration +50% | ATK +50% | PEMULIHAN HP 100% | MP Wazeng: 100% | MP Vogaz: 100%]...
"Wazeng, Vogaz... kumohon, menangkan pertarungan ini..." lirih Eimi dengan napas berat. Dia kembali terduduk bersandar pada tembok dungeon, dengan mulutnya yg mengalirkan darah.
Wazeng dan Vogaz tak berkata kata hanya mengangguk dan berbalik badan. Dalam keheningan itu, mereka melangkah bersamaan menggemakan suara langkah kaki pada ruangan dungeon— tempat yg nantinya akan menjadi kuburan Verminus.
Mata Wazeng sedikit melirik pada Vogaz— begitupun dengan Vogaz, keduanya kemudian melakukan Fist Bump dan dengan suara pelan namun dalam mereka berbisik bersamaan "Twin Shadow fusion!"
Seketika tubuh mereka dilapisi gelombang aura mencekam. Wazeng dengan gelombang aura gelap kebiruan, dan Vogaz dengan gelombang aura gelap keunguan "kombinasi ini, ternyata lebih keren di banding saat bermain online..." lirih Vogaz dalam hati sambil melihat tangannya yg di lapisi gelombang aura.
Dengan kecepatan luarbiasa keduanya menerjang pada Verminus. Meninggalkan kilatan aura mereka pada jalurnya masing masing. Wazeng menghunuskan dua belatinya ke depan, lalu berputar ganas memotong wajah sang boss.
...[Phantom Pierce Critical Stab 40.900 CRIT]...
Vogaz memantul dari kepala Verminus ke arah langit langit dungeon lalu mendorong tubuhnya menuju leher, Vogaz menarik belatinya lalu menggorok leher Verminus dengan ganas sampai memisahkan kepala dengan tubuhnya.
...[Rapture Blade 80.800 CRIT]...
...[BOSS HP 5/10]...
Darah berhamburan dari lehernya memercik di antara bebatuan. Kepala Verminus yg tercabut perlahan terangkat lalu menyatu kembali dengan tubuhnya. Sang boss segera meraung keras dan memutar tubuh seperti tornado— mengakibatkan angin puting-beliung ke seluruh area.
Wazeng dan Vogaz menyeringai, Wazeng segera membela dirinya menjadi dua lalu mereka berempat saling melemparkan diri masing masing melawan arah dari pusaran angin— bayangan Wazeng juga memiliki gelombang aura biru.
Setelah pusaran angin menghilang, Wazeng beserta bayangannya menerjang pada boss hanya berpijakan bebatuan kecil yg terangkat akibat angin keras. Wazeng dari depan dan bayangan miliknya dari kiri juga kanan— irisan serta tusukan mereka membekas pada seluruh tubuh sang boss membuat darah hitam pekatnya berhamburan ke langit dan jatuh seperti hujan.
... [Triple Shadow Cross Slash 30.600 | 33.200 | 51.040 CRIT]...
"GAZ!" seru Wazeng. Vogaz terkekeh dia yg sudah mengerti segera melompat ke udara, kemudian melempar dua belatinya dengan presisi pada setiap luka bekas Wazeng. Setelah merasakan racun dari belati telah menyerap masuk— Vogaz segera menjentikan jari lalu berbisik... "Insanis CREPITUS! (Explosion Hellburst) Yah, biar keren kayak Eimi :v " ledakan dasyat terjadi sampai menghempaskan potongan kecil daging Verminus.
...[Explosion Hellburst 50.300 CRIT]...
...[BOSS HP 4/10]...
Verminus mengaum kesakitan dan mulai merayap menjauh dengan ribuan kakinya ke tembok tembok. Tubuhnya perlahan berdetak seperti akan melepaskan ilusi lagi.
"Hee... Mau nyoba bikin ilusi lagi dia, keknya tuh makhluk mau niru kita 'si paling bayangan'," gumam Vogaz sedikit melirik pada Wazeng "gimana menurut lu?"
Senyum lebar terlihat pada wajah Wazeng "Dan kau tahu apa artinya itu kan?" Wazeng bersama dua bayangan hitamnya menekuk lutut juga menghunuskan belati ke depan "kita percepat neraka ini!" dengan satu dorongan yg bahkan meretakan pijakan, mereka pun menghilang.
Vogaz mengangkat bahu sambil terkekeh menggeleng pelan, tubuhnya perlahan disengajakan tenggelam dalam bayangan miliknya di bawah. Seketika Vogaz keluar tepat di depan Verminus yg mencoba kabur— Wazeng bersama dua bayangannya sudah berada di sana.
Empat monster yg bahkan lebih monster daripada monster itu sendiri tengah mengerumuni Verminus. Sang boss tak tinggal diam, dia memutar kepalanya sembari memuntahkan cairan busuk ke sekeliling untuk mengusir empat monster, namun muntahan mampu di tahan oleh shield masing masing— diam diam, Eimi memberikan shield dari kejauhan.
Tak ingin membuang waktu, hanya berpijakan kerikil yg melayang, keempat monster itu pun segera mencincang Verminus dari berbagai arah dengan belati beraura masing masing.
Wazeng memotong perut besar Verminus hingga menjadi empat bagian, Vogaz menggorok leher Verminus dengan gerakan berputar hingga kepala sang boss terputus (lagi) dan kedua bayangan Wazeng mengiris semua kaki Verminus. Ruangan dipenuhi hujan darah hitam pekat dari Verminus diiringi dengan kejatuhan bagian bagian boss ke tanah.
...[Wazeng – Shadow Fang Rapture 100.000 CRIT]...
...[Vogaz – Void Spiral Blade 100.000 CRIT]...
...[Shadow — 100.000 CRIT]...
...[BOSS HP 3/10]...
Eimi menutup dirinya dengan Hazuki menggunakan shield transparan untuk menahan cipratan darah. Sesaat setelah tertutup, darah hitam sang boss pun langsung menyambar— setelah di rasa aman Eimi pun melepas shield di depan, melihat pemandangan mengerikan dari tumpukan tubuh besar Verminus. Di atasnya, ke empat monster itu berdiri diam dengan gagah
"ᴋᴇʀᴇɴ ʙᴀɴɢᴇᴛ, ʏᴀ ᴋɪᴛᴀ..." bisik salah satu bayangan Wazeng sambil menatap langit langit dungeon. "ʟᴏʜ ᴋᴏᴋ ᴋɪᴛᴀ ʙɪsᴀ ɴɢᴏᴍᴏɴɢ?" "ʟᴀʜ ɪʏᴀ ʏᴀ!" "ᴋᴀɴ? ᴀɴᴇʜ ᴄᴏ—!" Wazeng segera menghilangkan kedua bayangan miliknya dengan menepuk pundak mereka.
"...harusnya mereka pakai gerakan itu untuk serangan terakhir, tapi..." gumam Hazuki menghela napas panjang. Di samping, Eimi hanya sedikit tertawa canggung sambil menggaruk kepala "...ahaha."
Tumpukan daging Verminus bergerak gerak, membuat Wazeng dan Vogaz terpaksa menjauh. Kepalanya kembali terpasang dengan bekas potongan, ribuan kaki menyatu kembali pada perutnya yg sudah terbentuk. Sang boss mendapatkan lagi wujud aslinya yg besar— bahkan lebih besar. Dia mengaum liar, suaranya seperti jutaan belatung menjerit dalam satu gema.
Namun belum sempat sang boss bergerak, tiba tiba dari balik kabut tipis, sinar gelombang biru tajam terlihat dengan menyilang dua tangan ke arah belakang menyerang menggunakan dua belati langsung pada kepala Verminus tembus sampai buntut. Setelah mendarat berjongkok, dia segera melompat ke udara kemudian melempar belati tepat pada bekas luka sang boss di kepala— setelah kena, dia pun menjentikan jari dan... KABOOM
...[Wazeng – Phantom Explode Hellburst 50.200 | 70.700 CRIT]...
...[BOSS HP 2/10]...
"Oi, itu kan jurus gua!" kesal Vogaz menyipitkan mata menoleh pada Wazeng yg baru saja mendarat di sampingnya. "Oke, oke... biar impas lu pake dah tuh jurus bayangan gua, gimana?" Wazeng mengacungkan jempol, membalas melirik pada Vogaz sambil beberapa kali mengangkat kening.
Vogaz menghela napas panjang, perlahan dia mengalihkan padangannya ke depan, tetap dengan ekspresi malas "gua gak bisa..." bisiknya hampir tak terdengar. Wazeng menepuk mulutnya menggunakan bagian dalam belati untuk berusaha menahan tawa.
Di depan, tubuh Verminus mulai pulih dan memanjang secara abnormal. Kakinya bertambah, mulutnya membelah jadi dua arah lalu mengeluarkan uap racun ke seluruh area.
Wazeng dan Vogaz kembali fokus, dengan bertukar pandang saling mengerti mereka berdua segera berlari menggunakan kecepatan luar biasa hingga kabut coklat mengepul melingkari Verminus. Aksi mereka itu agar uap racun sang boss tak menyebar pada Eimi dan Hazuki.
Setelah di rasa cukup, mereka berdua mendorong diri dengan berpijak keras— menyerang langsung pada Verminus di tengah. Dengan gerakan berputar Vogaz memotong leher boss sampai memisahkan kepala Verminus (lagi), sementara Wazeng berputar ganas untuk mengiris sang boss dari buntut menjalar hingga ke leher buntungnya.
...[Vogaz — Reverse Cross Spiral 73.500 CRIT]...
...[Wazeng — Reverse Phantom Slash 50.500 CRIT]...
...[BOSS HP 1/10]...
Dari balik kepulan asap Verminus pun roboh dengan sendiri, tapi tubuhnya menggeliat seperti cacing dimutilasi. Luka luka dari sekujur tubuh mulai mengeluarkan asap merah. Dari bekas lehernya keluarlah kristal merah besar yg berdetak seperti hitungan detik. — dalam perubahan sang boss, tiba tiba tab hologram muncul dengan latar merah.
...[SYSTEM NOTICED]...
...[𝚆𝙰𝚁𝙽𝙸𝙽𝙶! 𝚅𝚎𝚛𝚖𝚒𝚗𝚞𝚜 𝙲𝚘𝚛𝚎. 𝚂𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚕𝚊𝚗𝚝𝚊𝚒 𝙳𝚞𝚗𝚐𝚎𝚘𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝙲𝚘𝚛𝚎 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚍𝚊𝚔. 𝚌𝚘𝚞𝚗𝚝𝚍𝚘𝚠𝚗 10 𝚍𝚎𝚝𝚒𝚔]...
...[7...6...5...]...
Setelah menerima peringatan tersebut, Wazeng dan Vogaz menelan ludah dengan keras, keringat dingin mulai mengucur dari pelipis. Tanpa kata, mereka berdua segera menyerang kristal Verminus— Wazeng bahkan kembali memanggil kedua bayangan hitamnya untuk membantu menghancurkan Core sang boss.
Ke empat monster itu, bergantian mengiris Core Verminus bahkan sampai sedikit memercikan pecahan belati masing "Gilak! Keras bange**t!"
...Hit 1: 56.000...
...Hit 2: 67.200...
...Hit 3: 57.500...
...Hit 4: 58.700...
...Hit 5: 51.000...
...Hit 6: 68.000...
...Hit 7: 35.200...
...Hit 8: 37.500...
...Hit 9: 36.700...
...Hit 10: 41.000...
...Hit 11: 36.700...
...Hit 12: 40.000...
Core mulai berdetak liar, warna merahnya berubah menjadi ungu kehitaman, sedetik kemudian, Wazeng berjongkok tepat di depan kristal. Dia memutar belati mengarah ke bawah, lalu dengan teriakan semangat ia menancapkan tusukan terakhir tepat pada bagian atas kristal— Retakan mulai terlihat, mengeluarkan cahaya lembut, Wazeng pun menusuk belatinya semakin dalam lagi, tangannya pun mulai gemetar hebat.
Ledakan energi terakhir meledak dari kristal mengakibatkan cahaya ilahi menyeruak keluar diiringi dengan angin badai yg membersihkan kepulan debu disekitar— bangkai Verminus perlahan menjadi partikel cahaya yg terbang ke langit langit lalu lenyap bersama angin.
...[Stab Last Hit - 50.000 CRIT]...
...[BOSS HP 0/10 | BOSS DEFEATED]...
Wazeng dan Vogaz berdiri lemah di tempat bangkai sang boss menatap langit langit dungeon. Tubuh mereka goyah dengan napas yg terengah engah, darah hitam pekat pada wajah mereka perlahan ikut menghilang.
Setelah saling melirik sesaat, keduanya dengan bangga juga tangan gemetar melakukan Fist Bump terakhir "Off." bisik keduanya dengan suara lemah. Aura yg melapisi tubuh mereka pun memudar lalu hilang. Wazeng dan Vogaz pun langsung terduduk dengan saling bersandar pada punggung masing masing.
...[Mode "Twin Shadow Fusion" dilepaskan]...
Dari arah belakang, dua sosok perempuan berjalan mendekat, saling menopang satu sama lain. Langkah mereka lambat namun penuh tekad. Darah masih membekas dan mata mereka terlihat berat namun penuh rasa lega.
Eimi dan Hazuki ikut duduk di sebelah bersandar pada Wazeng dan Vogaz. Keempat orang itu saling melepas lelah di tengah ruanga boss yg baru saja mereka kalahkan.
"ᴄᴜɪʜ, ᴅɪᴋɪʀᴀ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ᴅᴏᴀɴɢ ᴀᴘᴀ ʏɢ ᴄᴀᴘᴇᴋ." "ᴛᴀᴜᴋ ᴛᴜʜ!" mendengar ocehan bayangannya, Wazeng mengernyit lalu segera melempar kerikil pada mereka menggunakan jempolnya— membuat mereka hilang seketika.
...----------------...
Dalam keheningan yg sudah tak terhitung lamanya, cahaya terang bersinar tiba tiba menyambar lantai di samping tempat mereka beristirahat— empat peti emas muncul dari lantai batu bersinar seperti matahari pagi, membuat seluruh ruangan diterangi cahaya keemasan yang lembut.
Mereka segera berdiri melingkari empat peti emas. Napas mereka mulai teratur, kemenangan besar telah mereka raih.
Eimi menatap peti dengan mata berbinar "Wah... Berkilau dengan sangat cantik!" jemarinya menyentuh peti untuk merasakan sensasi peti.
Wazeng mengelus permukaan peti harta dengan senyuman lelah "Ini adalah usaha kita... ayo buka bersama.. Dalam hitungan ke 3... 2... 1..."
*CLANK*
Peti-peti terbuka serentak, memancarkan cahaya emas dari dalam.
...Peti Harta Wazeng...
...[Weapon: "Icy Dagger" – bilahnya dilapisi es dengan status dual-mode efek Shadow-Slash, bonus damage +25% saat menyerang dari titik buta]...
...[Effect: +30 SPD +15 CRIT]...
...[Bonus: 10.000 Gold Coin | 30.000 EXP]...
"...yah, setidaknya bisa hemat koin dan waktu, jadi gak perlu menempa senjata baru." Wazeng memutar mutar belatinya, mengeluarkan uap biru pucat tertinggal yg di udara, membuat Wazeng sedikit terbelalak melihat itu "Mungkinkah ini...elemenku?!"
...----------------...
...Peti Harta Vogaz...
...[Weapon: "Venom Fang Dagger" – Sepasang belati beracun, memiliki aksen ungu gelap dengan status serangan dapat menyebabkan efek Poison lebih luas dan efek slow.]...
...[Effect: +20 SPD +15 STR +Status Affliction Bonus]...
...[Bonus: 10.000 Gold Coin | 30.000 EXP]...
"Racun... lambat... mematikan. gw banget." Vogaz memutar belati untuk beradaptasi dengan beratnya.
...----------------...
...Peti Harta Hazuki...
...[Weapon: "Dragon Fire Gauntlet — Crimson Howl" Gauntlet merah dengan semburan aura api jiwa, meningkatkan Power Strike dan Charge Time]...
...[Effect: +35 STR +Fire Affinity]...
...[Bonus: 10.000 Gold Coin | 30.000 EXP]...
Hazuki menatap senjata barunya dalam hening merasa kagum "Ini... milik petarung sesungguhnya." ketika Hazuki hendak menggantinya lewat equipment hologram, gauntlet baru itu seketika menghilang seperti di lahap oleh gauntlenya yg saat ini "HA—!"
Saat Hazuki melihat status gauntlet yg saat ini, secara tak terduga disitu sudah ada status dari gauntlet baru tadi. Dia bingung 𝓪𝓾𝓽𝓱𝓸𝓻 pun bingung "Yah...mau gimana lagi, semoga ada kejutan dibalik gauntlet ini." Hazuki menghela napas panjang, merelakan gauntlet itu.
...----------------...
...Peti Harta Eimi...
...[Weapon: "Celestial Bloom Cane" – Tongkat sihir support kelas tinggi, memancarkan sinar emas lembut, dengan status memperluas Area Healing, Menghapus Debuff Tim dan memiliki skill pasif regenerasi MP setiap 5% penggunaan]...
...[Effect: +INT 40 +AoE Buff Radius]...
...[Bonus: 10.000 Gold Coin | 30.000 EXP]...
Eimi menatapnya sepert benda suci "Tongkat ini... seperti menjawab doa semua support." matanya sedikit bergelimang air mata haru.
...[Wazeng Level up 49 > 65]...
...[Vogaz level up 47 > 65]...
...[Eimi level up 41 > 63]...
...[Hazuki level up 43 > 61]...
Peti harta yg terbuka hilang di gantikan cahaya biru pucat yg berputar. Suara dengungan halus terdengar dari kristal itu.
...[SYSTEM]...
...[Dimensional Gate Activated – You may now exit dungeon.]...
Eimi menatap kristal di depan sambil memeluk tongkat barunya "Sudah selesai... ya?"
Setelah Wazeng selesai mengganti belati lewat equipment tab hologram ia pun merangkul bahu Eimi "Untuk sekarang... iya."
"Kita sudah punya kekuatan juga senjata baru. Sekarang pulang terus bobo," Vogaz melepas maskernya lalu menguap ngantuk. "aku mau bobo 10 jam, ngehehe."
"Nnnghhhh~" Hazuki merenggangkan badan "iya, lantai dungeon keras, gak berasa istirahat."
Dengan masing masing memiliki senjata baru, level melonjak juga ikatan yg makin kuat. Mereka kembali lewat teleportasi menuju Gerbang Dungeon dan perjalanan pulang ke Kota Ravathen.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe