NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.9

Zahira menatap bangunan bernuansa Eropa di depannya, dia masih belum turun dari taksi sejak tiga puluh menit yang lalu. Ada rasa berat untuk masuk ke rumah mertuanya tersebut. 

Setelah menghela napas dalam-dalam, Zahira akhirnya memutuskan untuk turun.

"Mbak, ini kebanyakan," kata supir taksi sambil menatap uang berwarna merah di tangannya.

"Tidak apa-apa, Pak, itu untuk Bapak," tambah Zahira, membuat supir taksi tersebut mengucapkan syukur karena mendapatkan uang lebih.

"Terima kasih banyak, Mbak!" 

Zahira tersenyum tipis sebagai respons. Kemudian, dia berjalan menuju gerbang rumah Axel.

"Zahira? Kamu datang sendiri?" tanya Pak Cipto, satpam rumah tersebut. 

"Iya, Pak. Neil sedang berada di cafe," jawab Zahira dengan sedikit berbohong.

"Oh, ya sudah masuk, Nyonya Melinda menunggumu di dalam," kata Pak Cipto. 

"Terima kasih, Pak," balas Zahira.

Dengan perasaan tidak menentu, Zahira berjalan masuk ke rumah tersebut. Namun, dia langsung disambut dengan pandangan tidak suka dari beberapa pelayan muda yang dulu menjadi rekan Zahira. 

Mereka iri karena Zahira telah dipersunting salah satu anak dari keluarga Johnson, dan kedatangan Zahira langsung diketahui oleh seluruh pelayan rumah Melinda.

"Enak banget si Zahira sekarang." 

"Ahh, enggak juga sih, dia harus bercerai jika Nona Livia sudah kembali," sahut yang lain. 

"Wah, masa sih?" 

"Iyalah, kalo gak percaya tanya aja sama Modi," jawab pelayan lain, merujuk pada kepala pelayan yang mengatur pekerjaan seluruh pelayan di rumah Melinda.

"Sudah-sudah, jangan ghibah. Nanti dimarahi nyonya, ayo kerja lagi," ajak pelayan lainnya, mencoba mengalihkan pembicaraan.

Sementara itu, Melinda menyambut Zahira dengan hangat. 

"Zahira sayang," kata Melinda, memeluk Zahira dengan erat. Zahira merasa nyaman dalam pelukan Melinda. 

"Mommy, apa kabar?" tanya Zahira, meskipun mereka baru bertemu kemarin.

"Baik sayang, ayo masuk," ajak Melinda. Saat melihat kotak makan yang dibawa Zahira, Melinda meliriknya dan menggeleng. 

"Dia menolaknya?" tanya Melinda. 

"Tidak Mom, Neil sibuk jadi aku tidak bertemu dengannya," jawab Zahira, kembali berbohong untuk melindungi Neil.

Melinda menghela napas pelan, dia tahu Zahira melindungi putranya. Namun, dia memilih diam dan tidak banyak bicara. 

"Sudahlah, tidak apa. Ayo kita makan, Mommy akan suapi kamu, oke?" ajak Melinda. Zahira ingin menolak, tapi dia tahu Melinda akan tetap memaksa.

Melinda mulai menyuapi Zahira, yang terlihat lebih kurus. Dia tahu Zahira tidak banyak makan. Sore hari di rumah Melinda akan semakin ramai dengan hadirnya seluruh keluarga besar, termasuk Ello dan Velia, serta kakak Axel, Rakai dan Freya, beserta anak-anak mereka, Isabella dan Kelvin Johnson.

******

Zahira sibuk mempersiapkan makan malam di dapur, sementara para pelayan menatapnya dengan sinis. Zahira mengabaikan pandangan tersebut dan fokus pada masakannya. 

"Kamu kan sudah jadi Nyonya, kenapa ikut masak?" celetuk Rindu, salah satu pelayan yang dulu dekat dengan Zahira.

"Memang kenapa, gak boleh?" tanya Zahira. Rindu terdiam, tidak bisa melanjutkan kalimatnya. 

Sementara pelayan lain berbisik dan menatap Zahira, tapi Zahira mencoba mengabaikan suara-suara sumbang tersebut.

"Zahira di mana?" tanya Melinda. 

"Kakak ipar di dapur, Mom," sahut Belvana.

“Ngapain dia di dapur?" tanya Melinda, dia melirik ke arah Ana yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Bantuin masak lah, ngapain lagi," kata Ana, kembali sibuk dengan acaranya sendiri.

"Astaga... Anak itu padahal sudah ada yang lain, contohlah kakak iparmu Ana. Dia pandai masak dan juga mengurus suami," cetus Melinda. 

"Ya Mom, tapi dia tak pandai meluluhkan hati kak Neil," balas Ana, membuat Melinda melotot pada sang anak.

Zahira berhenti melangkah saat mendengar pembicaraan mereka. Dia ingin mengantarkan minuman untuk Ana dan Melinda, tapi berhenti saat mendengar ucapan Ana. 

"Bukan tak pandai, tapi belum," kata Melinda membela Zahira. Zahira melanjutkan langkahnya, membawa puding dan teh buatannya.

"Mom, Ana, cobalah puding buatanku," kata Zahira, menaruh nampan di meja. 

Sementara anggota keluarga lain sedang menikmati senja di halaman belakang.

"Aku juga mau, dong, Tan!" seru Ibel dengan perut buncitnya, yang berjalan dari arah samping. 

"Hati-hati, sayang," Christ memberi peringatan pada sang istri. Ibel duduk di dekat Zahira dan menerima puding tersebut.

"Yuhuuu... Aku datang," pekik Aiyla antusias. 

"Mana pesanan, gue?" tanya Ana, langsung berdiri. 

Aiyla memberikan pesanan Ana, yaitu seblak. Kedua wanita tersebut langsung menuju dapur untuk menikmati jajanan yang Aiyla bawa.

"Astaga Ana, nanti kamu gak makan malam," omel Melinda, melihat sang anak membawa berbagai macam kantong jajanan. 

"Tenang aja Mom," sahut Ana. 

"Ana, kan gembul, Tan," kekeh Aiyla. 

"Sialan lo," kesal Ana, menyenggol perut sang sepupu.

Sementara itu, di rumah Melinda sedang mengadakan pertemuan tiap minggu, Neil justru sedang berada di apartemen Livia. Lelaki tersebut menemani Livia yang mengatakan perutnya sakit dengan tiba-tiba. 

"Sekarang, sudah baikan?" tanya Neil, dengan sabar mengusap perut Livia dengan lembut.

"Lebih baik dari yang tadi. Mungkin, anak kita ingin dekat dengan Daddy-nya," celetuk Livia, membuat Neil tersenyum tipis. 

"Sekarang kamu, makan ya? Aku buatkan bubur atau pesan?" tanya Neil. 

"Aku mau makan di luar, boleh?" 

"Ya sudah, ayo kita bersiap," ajak Neil pada akhirnya.

Sudah berpuluh kali Melinda menghubungi Neil. Namun, tak ada jawaban dari sang anak membuat Melinda kesal sendiri. 

"Kemana anak itu?" geram Melinda. 

Livia yang mengetahui Melinda memanggil sejak tadi, sengaja mematikan musiknya. Bahkan getar pun dia matikan, Livia hanya ingin waktu Neil untuknya bukan untuk Zahira.

“Maafkan aku, Tante. Neil milikku,” ucap Livia dalam hati, dia menatap keluar jendela. Menikmati hiruk pikuk jalanan yang sibuk.

Tiga puluh menit kemudian, Neil dan Livia sudah sampai di kawasan pekan raya. Dimana banyak menjual makanan dan juga jajanan. 

Berbagai macam makanan yang dibeli untuk dimakan di apartemen. Neil sendiri terus melirik jam di pergelangan tangannya, yang menunjukkan pukul tujuh malam.

*****

Zahira terus menunggu Neil datang, bahkan dia menolak makan malam bersama yang lain demi menunggu Neil. 

"Sebaiknya, kamu makan dulu, nak!" perintah Axel, yang sedang menunggu di teras depan. 

"Aku sudah kenyang, Dad," balas Zahira, melirik mangkuk puding miliknya.

Axel berdecak dan ikut duduk bersama sang menantu, sementara yang lain sedang berbincang di ruang keluarga. Melinda sendiri dilarang ikut ke depan karena dia ingin bicara berdua dengan Zahira. 

"Mana kenyang makan puding," kata Axel, membuat Zahira tersenyum tipis.

"Apa kamu mencintainya?" celetuk Axel setelah lama saling diam. 

Zahira menunduk, ragu untuk menjawab. Apakah dia sudah jatuh cinta atau belum? Jujur, Zahira sudah merasakan debaran itu. 

Dia sangat rindu jika berjauhan dengan Neil. Namun, satu hal yang pasti, dia belum mau menyakini perasaannya tersebut. Dia sangat takut dengan perasaannya sendiri.

Bersambung ...

Maaf typo

1
yumi chan
thor wlupyn nanti niel udh tau kbusukn livia tlng jngn ktmukn niel sm zahira thor...biarkn niel jd gmbl dn bt zahira bhgia di tmpt yg bru dn punya kerja tg sukses
partini
ya mau bagaimana lagi kalau dah cinta di sakiti sampai darah darah jg balikan lagi ga bisa move on
Ilyas Ari
lanjut Thor
Epi Widayanti
lanjut /Heart//Heart/
yumi chan
goood jod thor bt niel jd gembl thorr..biar kpok livia...dn jngn ktmukn kluarga niel sm zahira thor.
yumi chan
thor jgn ktmukn zahra dgn kluarga nil thor...niarkn zara bersmbuyi smpk anknya lhir dn bsr ..biar niel mnderita ..dn mnusal tjor dn kbusuk livia terbokar thor..
Yeyen Yeyen
ah jadi males baca novel ini baru juga episod berapa udah bersambung aja mles
AriNovani: Yang udah tamat banyak kak, Ada Istri Rahasia Tuan Bara, Bukan Pengantin Pengganti, Twins
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut Thor
Ilyas Ari
rasakan Niel
emang enak
partini
lanjut
yumi chan
thor jgm tmukn zairah sm kluarga niel thor..smpk nanti ank zshira besar..dn bt niel mnysl thor dlm hdpnya..dn bt xahira jd wanita kuat jgn mdh di rsyu sam kluarga niel nantinya..
AriNovani
❤️❤️❤️
Mochi 🐣
Zahira beruntung punya mertua baik 🤗
Epi Widayanti
/Heart//Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Apis
Hai thor dah mampir nich
AriNovani: makasih kak
total 1 replies
Epi Widayanti
kalo kurang minta lagi 😂
Aksara_Kata
Bagus /Heart//Heart//Heart//Kiss/
Mochi 🐣
keren lanjut 🤗🤗🤗
Epi Widayanti
Bagus ❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!