NovelToon NovelToon
When The Law Is Not On Your Side

When The Law Is Not On Your Side

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Maya LGa

bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.

bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.

hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 9

"Itulah yang membuat saya tenang,orang-orang seperti inilah yang harus kita pertahankan di negara kita ini" kata tuan Dika.

"Anda terlalu berlebihan tuan,itu memang sudah menjadi tugas kami sebagai orang-orang yang di utus untuk dapat mendamaikan negara ini" jawab Adam.

"Oh,bagaimana dengan kasus itu,apakah sudah ada yang menangani" tanya Dika pada Duke.

"Anda tidak perlu khawatir,untuk masalah itu sudah ada yang menangani,presiden Dika tidak perlu khawatir,karena anak buah saya pasti bisa menuntaskan kasus tersebut" jawab Duke dengan percaya diri.

"Saya akan menunggu kabar baik dari anda,saya harap hasilnya tidak mengecewakan" jawab Dika pada sang wakil kepala kejaksaan.

Keesokan harinya,Ananda sudah berangkat ke kantor,sebenarnya,Ananda dan Jeremy percuma saja datang ke kantor,karena mereka disuruh fokus dengan kasus yang satu ini,sehingga waktu mereka lebih banyak di luar.

"Apakah kamu menemukan rekaman CCTV nya" tanya Ananda pada Jeremy yang kebetulan mereka bertemu di kantor.

"Tidak SE gampang itu menemukan rekaman CCTV,pelaku bekerja sangat rapih,dia sudah mengatur strategi sebelum bertindak" kata Jeremy menjelaskan apa yang ada di pikirannya.

"Kalau dia sudah membereskan sebelum bertindak,ada kemungkin di tidak sendirian,dia pasti memiliki rekan" kata Ananda mengeluarkan isi pikirannya.

"Bisa jadi,karena tidak mungkin dia bekerja sendiri dengan SE rapih ini" kata Jeremy mengiyakan pendapat Ananda.

"Jadi bagaimana sekarang,tidak ada celah sedikit pun untuk dapat mencari informasi tentang kasus ini" kata Ananda yang pikirannya sudah benar-benar buntu.

Disaat mereka berdua bingung karena kasus tersebut,tiba-tiba ponsel Ananda berdering.

Saat Ananda melihat nama si penelpon,Ananda langsung mengangkatnya.

"Datang ke alamat xxxxx ada kabar penting yang menguntungkan disini" kata si penelpon di seberang sana.

Mendengar hal itu,tanpa memberi tahu kepada Jeremy,Ananda langsung bergegas keluar dari kantor dan langsung pergi menuju alamat yang di beritahukan tadi.

Melihat kepergian Ananda,Jeremy jadi bingung,dia ingin mengejar tapi takut Ananda ada masalah pribadi,jadi Jeremy hanya melihat kepergian Ananda saja tanpa menghalangi langkah wanita itu.

Di sebuah tempat,tepatnya di pinggir pantai,Axel dan Samuel sedang menunggu seseorang di dalam mobil,sebenarnya bagi Axel hal yang paling dia benci dalam hidupnya adalah menunggu,karena menurutnya menunggu adalah hal yang sia-sia dan buang-buang waktu,apalagi Axel bukan orang yang mau membuang waktunya sia-sia,karena keseharian Axel sangat padat dalam sehari.

Walaupun yang lebih sering tampil ke luar adalah Samuel,bukan berarti Axel jadi bersantai,ada banyak hal yang dia lakukan,jadi menurut Axel waktu 24 jam selam sehari itu sangatlah kurang,tapi Axel tidak dapat mengubah hal itu dan lebih memilih berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya dalam sehari.

Setelah menunggu sampai satu jam,akhirnya orang yang di tunggu-tunggu pun datang,dengan cepat Samuel keluar,agar orang yang di tunggu dari tadi mengetahui keberadaan mereka.

Saat Ananda melihat mobil hitam mengkilat berhenti di pinggir jalan,dan melihat Samuel keluar dari dalam mobil itu,Ananda langsung mengemudikan mobilnya dekat mobil tersebut.

Yang menelpon Ananda saat di kantor tadi adalah Axel,dia menyuruh Ananda datang ke alamat tempat mereka sekarang berada.karena ada hal penting yang ingin di sampaikan oleh Axel pada Ananda.

Setelah keluar dari mobilnya,Ananda langsung masuk ke dalam mobil Axel,dimana Axel sedang menunggu.

"Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya" tanya Ananda langsung pada intinya.

Karena sebenarnya,disaat Axel menelponnya tadi,Ananda langsung buru-buru menemui Axel di tempat ini,padahal tempat ini saat jauh dari kantor tempat kerja Ananda,karena yang ada di pikiran Ananda,Axel ingin memberi informasi tentang kedua orang tuannya,makannya Ananda langsung buru-buru datang ke tempat ini tanpa pamitan kepada Jeremy.

"Kudengar kau sedang menyelidiki kasus tentang pembunuhan berantai" tanya Axel tapi matanya tetap menatap layar yang ada di tangannya.

"Apakah anda menyuruh saya jauh-jauh dari sana hanya untuk menanyakan hal tidak penting ini,buang-buang waktuku yang berharga saja" kata Ananda kesal.

"Benarkah,menurutmu waktu siapa yang paling banyak terbuang disini" kata Axel pada Ananda.

"Menurutmu,aku sedang kesal sekarang,jadi tolong jangan mengajak aku ribut" kata Ananda yang emosinya sudah di ubun-ubun.

Karena melihat Ananda tampaknya sudah ingin marah,akhirnya Axel melemparkan beberapa lembar kertas di paha Ananda.

"Apa ini" tanya Ananda bingung.

"Biasakan melihat sebelum bertanya" kata Axel,yang membuat Ananda diam dan langsung buru-buru membuka lembar kertas tersebut.

Saat Ananda melihat dan membaca isi kertas tersebut,Ananda sangat terkejut,dia melihat Axel dengan tatapan tidak percaya (kagum).

"Benarkah ini" tanya Ananda memastikan.

"Menurutmu,aku mau menghabiskan waktuku untuk hal-hal yang tidak berguna" kata Axel menjawab keraguan Ananda.

"Aku tidak tau lagi mau berkata apa,tapi terima kasih banyak,aku dan rekanku hampir saja menyerah hanya karena kasus ini,aku ingin gila" kata ananda mengeluh sambil menyandarkan kepalannya di sandaran tempat duduk.

"Jangan korbankan semuanya hanya untuk memuaskan keserakahan seseorang" kata Axel saat mendengar keluhan Ananda.

"Anda benar,tapi omong-omong,dari mana anda mendapat informasi ini,karena kami hampir setengah bulan menyelidiki kasus ini,tapi sampai sekarang,belum ada celah sedikit pun untuk kami mencari informasi tentang si pelaku" kata Ananda merasa bingung.

"Yang pasti jaringanku jauh lebih luas dari jangkauan mu,tapi ini hanya informasi kecil,ini bukan kasus yang gampang,ada orang besar yang ikut andil dalam kasus ini" kata Axel memberi tahukan apa yang dia rasakan pada Ananda.

"Kenapa kamu yakin ada orang besar di dalam kasus ini" tanya Ananda heran.

"Pikirkanlah sendiri,kamu seorang jaksa" kata Axel malas menerangkan.

"Selama lima tahun terjun ke dunia hukum,aku belum pernah menangani kasus SE rumit ini,hal itulah yang membuatku ingin gila rasanya" kata Ananda tanpa sadar dia curhat pada Axel.

"Jika dalam satu kejahatan,dan itu berulang terus-menerus,yakinlah pelakunya bukan orang biasa,jadi berhati-hatilah,jangan sampai kamu yang akan sasaran berikutnya" kata Axel memberi peringatan pada Ananda.

Mendengar kata-kata Axel,Ananda mulai merasa bahwa Axel tidak SE menyebalkan itu,apalagi setelah mengetahui bahwa ternyata dalang dari di bebaskan nya Daniel adalah Axel,hal itu membuat Ananda sangat benci pada Axel.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys,jangan pernah bosan baca karya aku yah,kalau ada yang kurang cocok bisa di komen,agar aku perbaiki dan kalian makin nyaman membaca novelku.

Jangan lupa like,komen, subscribe yah guys😊

Happy reading All💜

1
Kaka Esha
semangat autor aku menunggu kelanjutan nya
Kaka Esha
semangat autor
Ishi
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
zucarita salada 💖
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
Cell
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!