ini kisah gadis psikopat yang mencari kebahagian melalui teriakan korban.
yang minat yok mampir😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CG
"kak aku ingin bicara " Azuma menoleh saat ini ia sedang sibuk menata makanan yang akan di sajikan lagi " bicara saja " Aruna melihat sekeliling ada banyak pelayan yang berlalu lalang.
" ayo ikut aku sebentar" Aruna menarik Azuma tapi Azuma tak bergerak dari tempatnya " apa kamu mau kita di hukum tidak menyelesaikan tugas kita " Aruna diam Azuma kembali bersuara.
" apa kamu juga tidak mau makan sup butut enak ini hmm" Azuma mencium aroma masakan yang mengoda selera itu.
Tapi Aruna sama sekali tidak tergiur " ayolah kak ini penting " Azuma menatap sang adik melepas sendok panjang di tangannya.
Dan memegang kedua bahu Aruna menatap dalam Aruna " Aruna dengar kalau itu penting coba selsaikan sendiri tanpa aku oke " Aruna mengangguk pelan.
*****
disa yang sedang membuang sampah terkejut ada tangan kekar namun berkerut itu memegang perutnya dari belakang disa menoleh.
"AAAAAAA heemmmpp" mulut disa di bekap oleh drajot " jangan berisik sayang, om ngak akan gigit kamu " bisiknya membuat disa merinding.
" disini sepi , cocok untuk kita... " disa melepaskan paksa tangan drajot yang mulai bergerak kemana mana.
PLAKKKK.
Disa menatap tajam drajot " apa bapak sudah gila, saya seumuran dengan anak bapak " drajot terkekeh dan ia menarik tangan disa hingga membentur dadanya.
Disa berusaha untuk melepaskan diri tapi tenaganya kalah kuat dengan pria tua di depannya ini.
Drajot tersenyum puas tahu kalau disa tidak bisa melawan, satu tangannya memegang erat pinggang disa dan satunya mencengkram pipi disa dan akan menciumnya bibir mereka pelan pelan akan bertemu disa terus mengeleng namun lehernya sakit.
Jhon melihatnya dari kejauhan ia melapor kan setiap tindakan djarot.
tuan, pak djarot melecehkan pelayan
Biarkan saja kembali kemari
Begitulah isi chat nya ya teman.
Saat jhon akan kembali tiba tiba ia mendengar suara teriakan " AAKKKHH " djarot melepaskan pegangannya pada disa, disa segera menjauh dan betapa kagetnya ia melihat pisau kecil menancap di pinggang djarot.
Disa melihat sekeliling ingin tahu siapa yang membantunya, ia melihat jhon dengan mata melotot, disa lari terbirit-birit.
" siapa dia " gumam jhon.
tuan, pak djarot terluka apa yang harus saya lakukan.
Bawa dia ke rumah sakit, suruh Jack yang mengurusnya
Jhon langsung menghubungi Jack dan kembali ke makan malam.
Disa sendiri sudah berada di dapur, lena yang melihat raut muka disa yang ketakutan langsung menghampirinya " disa ada apa " disa yang di tanya hanya diam saja melihat banyak pelayan yang menatapnya.
Ia tersenyum paksa hingga pelayan kembali ke pekerjaan masing masing " akan aku ceritakan nanti " kata disa .
**************
"dimana pak djarot, harusnya dia sudah kembali " kata asisten bo " pak djarot sedang ada urusan penting nanti saya kasih tahu alamatnya, sebaiknya kamu segera menyusul nya.
Asisten bo merasa ada yang aneh namun ia tetap melakukannya ia berpamitan dan keluar dengan cepat.
" ini alamat yang harus anda datangi " ucap Jack. " ada apa ini, kenapa ke rumah sakit" tanya asisten bo " tanyakan itu pada bos anda permisi " Jack pergi tanpa menjelaskan apapun.
Asisten bo melajukan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit.
setelah kepergian asisten bo datang mobil berwarna cream, turunlah kaki jenjang yang terbalut sepatu hak tinggi berwarna hitam dengan dress yang senada terbelah bagian paha, dan dada dengan tali baju di ikat di leher dan punggung rambut sebahu berwarna hitam pekat yang bergelombang
Menampilkan a women hot, kakinya melangkah dengan anggun suara langkahnya mengundang perhatian " maaf saya terlambat " katanya dengan senyuman.
Semua yang di sana menatap kagum wanita cantik nan sexsi di depannya ini , Harlen berdiri " silahkan duduk " wanita itu duduk.
Mereka memulai meeting tanpa pak djarot,sedangkan asisten bo merasa ada sesuatu yang terjadi pada bosnya.
UUUKKHUKK
Asisten bo mengernyitkan dahi mencoba untuk menyakinkan dirinya ada suara batuk
UUUUKKHUKK
Asistem bo membulatkan mata ia menghentikan mobilnya dan melihat ke belakang terlihat drajot yang sekarat darah di pinggangnya membasahi bajunya.
" pak... " asisten bo tak bisa berkata kata lagi ia segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
. .....................
Azuma mencari Aruna karena ini saatnya mereka makan malam, " Aruna mana nanti keburu di suruh nyuci piring lagi " ia melihat seke keliling hingga sebuah tangan menepuk pundak nya.
Azuma berjingkrak kaget " arunaa kamu dari mana saja kakak mencarimu " Aruna terkikik melihat wajah kaget Azuma.
" malah ketawa ayoo kita makan nanti keburu di suruh nyuci piring " Azuma menarik aruna untuk ke dapur.
saat akan ke dapur mereka melewati meja makan dimana disana ada carsen Delano dan Romeo sedang makan.
Romeo turun dari kursinya membawa makanan yang masih banyak, kedua saudara nya memperhatikan Romeo yang pergi.
" kak romeo makan dimana kak " tanya Delano, carsen mengedikkan bahu .
Aruna dan Azuma makan di belakang dapur yang sepi, mereka di kagetkan dengan ke dagangan romeo " aku boleh bergabung " Aruna dan Azuma saling pandang dan mengangguk pelan.
Romeo duduk lesehan di tengah dengan senang, mereka makan dengan berbicara sesekali mereka tertawa bersama, sikap dingin mereka buang jauh jauh saat bersama.
carsen dan Delano mendengar tawa mereka di meja makan, karena hanya ada mereka semua pelayan sedang ibuk di halaman karena harus melayani dengan sebaik mungkin.
" kak sepertinya kak romeo tidak pernah tertawa seperti itu dengan kita " kata Delano sedih melihat kakak keduanya lebih jarang dengan pelayan di banding adik nya, carsen diam saja dengan muka datarnya.
Ia turun dari kursi " kak mau kemana makanan mu belum habis " carsen menoleh " aku kenyang" carsen berlalu pergi ke kamarnya.
Delano merasa tidak nafsu makan sampai ia tersenyum kembali, ia membawa makanannya menuju belakang dapur.
Ia berdiri agak jauh dari mereka yang duduk lesehan tawa Azuma berhenti saat melihat Delano " ada apa haha kenapa" romeo menaikkan kedua alisnnya dengan senyuman yang tak luntur.
Romeo mengikuti arah pandangan Aruna dan Azuma, senyum Romeo luntur " mm apa aku juga bisa bergabung " kata Delano pelan, Aruna dan Azuma menatap Romeo.
" apa...kenapa menatapku, terserah kalian " aruna berdiri menarik Delano untuk duduk lesehan di dekatnya " apa tuan muda Delano tidak apa apa duduk di lantai " tanya aruna.
" tidak apa apa, aku senang asal ada temannya " Delano tersenyum, mereka lanjut makan dengan tawa dan perbincangan panjang seperti tadi tapi Romeo diam saja.
" kak kenapa diam saja, apa kakak tidak nyaman " kata Delano dengan sedih, Azuma yang jengkel melihat sikap Romeo yang ke kanak kanakkan, menyeringai ia menatap Aruna yang mengerti isi pikirannya, sedangkan Delano masih bingung .
"ap_ hhahahahhaahhahaha hentikan hahahahahaa" Romeo terus tertawa karena di gelitiki duO A.
Delano juga ikut tertawa, sampai mereka mendengar suara tangisan barulah tawa mereka berhenti.
Bersambung