Bercerita seorang yang dahulu di beri julukan sebagai Dewa Pengetahuan dimana di suatu saat dirinya dihianati oleh muridnya dan akhirnya harus berinkarnasi, ini merupakan cerita perjalanan Feng Nan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8:Tubuh Dewi Bulan
Saat mereka sudah semakin jauh dari desa, Feng Nan akhirnya menemukan tempat yang cocok untuk mereka sementara beristirahat, di sebuah goa yang cukup nyaman karena berdekatan dengan sebuah sungai.
"Nona untuk sementara waktu kita akan beristirahat disini, " ucap Feng Nan melihat sekelilingnya.
"Baik tuan muda Feng, " jawab Liu Shi.
"Dan nona bisakah kau ceritakan kenapa dirimu bisa sampai tingal di sebuah desa, dan aku melihat orang yang menghadang kita tadi berada di ranah inti perak tidak mungkin keluarga yang memiliki tetua sekuat itu akan tinggal di desa, " ucap Feng Nan mencoba mencari informasi dari Liu Shi.
Liu Shi hanya mengangguk dan mulai bercerita, tepatnya dua tahun lalu, keluarga Liu merupakan salah satu keluarga yang kuat di kota Jiang, di kota itu ada tiga keluarga yang menguasai kota Jiang yaitu Liu, Zhao, dan Wu.
Saat itu kepala keluarga Liu ayah Liu Shi mendengar berita mengenai penculikan besar-besaran yang bahkan korbannya juga salah satunya adik kepala Keluarga atau lebih tepatnya bibi Liu Shi.
Saat kepala keluarga menyelidiki berita itu, kepala keluarga Liu dinyatakan hilang sampai sekarang, dan tiba-tiba, keluarga Zhao berkunjung untuk melakukan pertunangan kepada Liu Shi, namun karena Liu Shi yang tidak ingin menikah dia akhirnya kabur untuk bergabung dengan Sekte Teratai Bambu.
Dari sana di mulainya penyerangan keluarga Zhao kepada keluarga Liu, karena tidak adanya kepala keluarga Liu saat itu keluarga Liu mengalami kekalahan dan akhirnya terpaksa kabur meningalkan kota Jiang.
Namun sampai sekarang keluarga Zhai, selalu mengejar keluarga Liu sampai akhirnya sampai di desa itu, dan akhirnya dia mendengar dari ucapan tetuanya sendiri jika keluarga Zhao menginginkannya karena dia memiliki tubuh Yin.
"Hmmmm, nona boleh aku memeriksa tubuhmu, " ucap Feng Nan.
"T-uan muda, apa yang kau maksud? " tanya Liu Shi segera tersipu malu.
"Hahaha, nona aku tidak akan macam-macam aku hanya akan memeriksa denyut nadimu, "ucap Feng Nan mencoba menjelaskan.
Liu Shi yang mendengarkan tersipu malu dan segera mengulurkan tangannya, segera Feng Nan memeriksa denyut nadi Liu Shi.
"Hmmm, tubuh Dewi Bulan, " guman Feng Nan terkejut.
Liu Shi yang melihat ekspresi Feng Nan kawatir, "Tuan muda ada apa? "
"Hahaha tidak nona, kau sangat beruntung karena memiliki tubuh istimewa yang bernama tubuh Dewi Bulan, " ucap Feng Nan.
"Tubuh Dewi Bulan? " tanya Liu Shi kebingungan.
Feng Nan hanya mengangguk dan mulai bercerita, Tubuh Dewi Bulan merupakan salah satu tubuh istimewa yang menempati peringkat 22 di antara seratus tubuh istimewa, dan tubuh ini biasanya memiliki rentan hidup tidak lama namun ada satu teknik yang dapat menutupi kekurangan itu yang bernama Teknik Kultivasi Tubuh Yin, konon pemilik tubuh ini memiliki kekuatan yang sangat dahsyat.
Bahkan peringat tubuh di atasnya akan kesulitan jika berlawanan dengan tubuh Dewi Bulan hanya karena memiliki kelemahan pada usia penggunanya, tubuh ini berada di peringkat 22.
"Jadi tuan muda, apakah hidupku tidak akan lama, " tanya Liu Shi.
Feng Nan hanya menggelengkan kepalanya, siapa dia, dia di beri julukan Dewa Pengetahuan bukan karena julukan saja, "Hahaha, dirimu tidak usah takut nona, Kau bisa tunggu sebentar"ucap Feng Nan keluar gua.
Saat diluar gua dia mengeluarkan kertas dan alat tulis kemudian mulai menulis sesuatu di sana, beberapa menit berlalu dirinya kembali masuk kedalam gua.
"Nona ini, " ucap Feng Nan menyerahkan sebuah kitab kepada Liu Shi.
"Tuan muda ini..., " ucap Liu Shi kebingungan.
"Hahaha, benar itu kitab kultivasi Tubuh Yin, " ucap Feng Nan tersenyum kecil.
Liu Shi yang mendengarnya terkejut, dia merasa heran tentang pengetahuan Feng Nan, karena pemuda di depan ya ini terlihat seperti seumuran ya, tapi jika saja Liu Shi tahu umur asli Feng Nan kemungkinan dirinya akan terkejut.
"Tuan muda, bagaimana aku akan menggantinya? " tanya Liu Shi kepada Feng Nan.
"Tidak perlu nona, ini mungkin takdir, " ucap Feng Nan tersenyum kecil.
"Terima kasih tuan muda Feng, " ucap Liu Shi mengatupkan tangannya ke arah Feng Nan.
Di tempat lain di sebuah kediaman, di tempat yang minim cahaya terlihat sosok pemuda tampan dengan dua sosok wanita di sampingnya.
Namun tiba-tiba dari luar ruangan terdengar suara ketukan pintu, pemuda itu yang mendengarnya menunjukan wajah dingin, namun akhirnya dia berbicara.
"Cepat katakan, bagaimana apakah kau berhasil mendapatkanya? " ucap pemuda itu dengan dingin.
"Maaf tuan, kami menemukan jika tetua Liu sudah mati dan di sana kami tidak menemukan Liu Shi sama sekali tuan, " ucap pria tua dari balik pintu.
"Hmmm, kerahkan seluruh pasukan, aku yakin dia tidak pergi jauh," ucap pemuda itu.
"Baik tuan saya akan memaksakan perintah, hamba ijin pamit, " ucap pria tua itu dan akhirnya menghilang.
Wus...
Tiba-tiba dari kegelapan muncul seseorang bertudung tepat di depan pemuda itu, tepat saat pemuda itu melihat orang itu segera dirinya berdiri dari tempat duduknya dan segera berlutut di depan orang bertudung itu.
"Tuan, maaf kenapa anda sampai datang kesini, " ucap pemuda itu dengan hati-hati.
"Hmm, sebentar lagi gerhana bulan akan datang, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi, aku ingin kau segera cepat menemukan gadis itu, " ucap orang itu, dan dia tiba-tiba menghilang.
Pemuda itu akhirnya berdiri dari tempatnya, "Sial, kemana lacur itu pergi, aku sendiri akan segera mencari dia, " ucap pemuda itu.
Kembali kepada Feng Nan, disana tak terasa pagi datang begitu cepat dan tepat saat itu Liu Shi mendatangi Feng Nan yang sedang memasak.
"Tuan muda Feng selamat pagi, " ucap Liu Shi.
"Pagi nona, dan nona boleh aku bertanya, dari sini di mana ada kota terdekat?" tanya Feng Nan kepada Liu Shi.
"Tuan jika kota terdekat ada kota Gu di sebelah utara, jika dari sini kota itu hanya berjarak satu jam dari sini dan disana juga cabang sekte Teratai bambu dan guruku juga salah satu tetua di sana, " ucap Liu Shi.
"Hmm, terima kasih nona, " ucap Feng Nan.
"Kalau boleh tahu tuan, apa yang ingin kau lakukan ke kota? " tanya Liu Shi.
"Kita secepatnya harus mencari tempat aman,dan dari penjelasan nona aku tahu jika di sana tempat yang cukup aman karena juga ada guru nona Liu, dan sebaiknya kau bersiap-siap" ucap singkat Feng Nan.
Liu Shi yang mendengarnya hanya mengantuk, "Baik tuan muda, saya akan bersiap-siap,"
"Baiklah nona aku pergi dahulu, ada hal yang ingin aku cari sebelum pergi dan aku sudah menyiapkan makanan, " ucap Feng Nan pergi meningalkan gua itu.
Saat melihat kepergian Feng Nan, "Hmmm, tuan muda Feng sangat misterius, dia berada di ranah inti perak di usia itu, bahkan pemuda jenius di keluarga kuat tidak bisa bersanding dengan tuan muda Feng," guman Liu Shi.
"Kakak, aku lapar, " ucap seorang gadis kecil dengan mengusap- mengusap matanya.
