NovelToon NovelToon
CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pembantu / Pernikahan rahasia
Popularitas:43k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

Sean, seorang Casanova yang mencintai kebebasan. Sean memiliki standar tinggi untuk setiap wanita yang ditidurinya. Namun, ia harus terikat pernikahan untuk sebuah warisan dari orang tuanya. Nanda Ayunda seorang gadis yatim piatu, berkulit hitam manis, dan menutup tubuhnya dengan jilbab, terpaksa menyanggupi tuntutan Sean karena ulah licik dari sang Casanova.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

"Kamu masak apa?"

Nanda yang tengah memasak sup ikan patin menoleh. Sean berjalan masuk ke dapur dengan rambut basah yang sedang ia keringkan menggunakan handuk kecil. Lelaki bertubuh kekar itu mengenakan kaus krem dan celana pendek. Ia duduk setelah menarik kursi dan langsung menyomot satu pergedel di atas meja.

"Sup ikan patin dan pergedel," sahut Nanda cepat, lalu buru-buru menarik piring berisi pergedel menjauh dari Sean. Lelaki yang sedang mengunyah itu langsung mendelik padanya.

"Aku hanya masak untuk diri sendiri. Kalau Kak Sean habiskan, aku makan apa?"

"Kamu kok pelit sekali."

"Kakak nggak bilang kalau mau pulang. Jadi, aku masak untuk diri sendiri."

"Itu masih ada lima pergedel. Apa mau kamu makan semua?"

"Kalau dibiarkan, pasti sudah habis sebelum nasi matang."

Sean tertawa tanpa suara. "Oke, aku harus bayar berapa untuk bisa makan itu?"

"Pergedel atau satu porsi makan?"

"Ck! Satu porsi makan!"

"Sebentar, biar kuhitung." Dengan piring pergedel masih dalam dekapan, Nanda mulai menghitung dengan jarinya. "Dua puluh lima ribu."

Sean mengeluarkan selembar uang biru. "Untuk dua kali makan."

Dengan senyum merekah, Nanda segera menarik uang itu dan memasukkannya ke dalam saku.

"Senang banget."

"Tentu saja, ini uang. Tidak ada wanita yang menolak uang."

Melihat wajah Nanda yang berseri-seri, Sean merasa geli. "Cepat sajikan makananku! Pelanggan sudah lapar," ujarnya, menirukan gaya seorang pembeli kelaparan.

"Baik, tunggu sebentar, Tuan!"

Nanda kembali mengaduk sup ikan patinnya, mengoreksi rasa, lalu menambahkan sedikit penyedap. Setelah yakin pas, ia mematikan kompor dan memindahkan sup ke wadah, kemudian meletakkannya di meja bersama piring pergedel tadi.

Ia menyiapkan dua piring—satu untuk dirinya, satu untuk Sean. Mengambil nasi, menuangkan sup patin di atasnya, dan menambahkan pergedel serta sambal.

"Silakan dinikmati," ucapnya sambil meletakkan piring di depan Sean.

"Ini cukup menggugah selera."

Nanda tersenyum, lalu mengisi piringnya sendiri dengan nasi, sup ikan patin, pergedel, dan sambal.

"Boleh aku memberi nilai?" tanya Sean setelah dua suapan masuk ke mulutnya. "Ini rating jujur."

Nanda tidak langsung menanggapi. Ia menengadahkan tangan untuk berdoa, lalu terdengar suara "Aamiin" dari bibirnya.

"Silakan. Mana tahu nanti aku bisa buka restoran seperti Tante Gea."

"Bintang empat setengah."

Nanda mengernyit, urung memasukkan suapan ke mulut.

"Kok pakai setengah? Kenapa nggak sekalian lima? Dibulatkan gitu," cetusnya sebelum akhirnya menyuap nasi ke mulut.

"Aku nggak suka ikan patin. Rasanya kayak makan tanah."

"Oh, itu karena nggak pandai ngolahnya. Coba deh makan patinnya, ada rasa tanah nggak?"

Sean melirik potongan ikan patin di piringnya.

"Coba dulu, Kak. Baru kasih rating. Baru juga coba pergedel sama supnya. Ikannya belum, udah komplain dan kasih rating."

"Ogah, aku nggak suka."

"Kenapa nggak suka?"

"Kan udah kubilang tadi, rasanya kayak tanah!"

Mata Sean membola saat Nanda dengan cepat memasukkan sepotong ikan patin ke mulutnya.

"Kamu!? Berani sekali!!"

"Kunyah, kunyah, telan."

Sean makin mendelik pada wanita itu, sementara tatapan Nanda justru lembut.

"Kunyah, kunyah, telan. Baru kasih rating. Masa cuma gara-gara patin ratingku turun setengah," gerutu Nanda sambil cemberut.

"Kunyah, kunyah, telan!"

Tatapan mereka beradu. Refleks, Sean menuruti kata-kata Nanda. Ia mengunyah, lalu menelan. Tidak ada rasa tanah.

Enak!

"Bagaimana?" Nanda menatap penuh harap.

"Tidak enak! Ratingmu jadi anjlok, dua setengah!"

Mata Nanda mendelik seketika. Jawaban Sean sungguh di luar ekspektasi.

"Masa sih?"

Nanda mencoba memakan ikan di piringnya sendiri—menggunakan sendok yang tadi ia gunakan untuk menyuapi Sean. Lelaki itu menatapnya dengan pandangan yang sulit dijabarkan.

"Enak kok. Enggak ada rasa tanah. Kayaknya lidah Kak Sean yang bermasalah."

Sean mendengus, lalu melanjutkan makan malamnya yang sempat tertunda.

Malam di Teras

"Bagaimana ngajar renangnya?"

Nanda menoleh ke sisi kanannya. Sean yang baru saja keluar ikut duduk di teras halaman belakang.

"Sampai sekarang semua berjalan lancar. Aku dapat uang, dan juga hiburan," ucap Nanda sambil meletakkan buku novelnya di meja di sisi kanan, sebagai pembatas antara dirinya dan Sean.

"Apa yang dariku masih kurang?" Lelaki itu menyelipkan rokok di bibirnya.

"Uang yang mana?" Kening Nanda berkerut.

"Uang yang mana kamu bilang? Setiap bulan aku selalu mengirimi kamu uang jatah bulanan. Harusnya aku nggak perlu bayar buat makan."

Sean menyembulkan asap rokoknya.

"Oh, yang itu? Kamu bilang itu gaji," Nanda mengangguk. "Jadi itu bukan nafkah."

"Dasar wanita!" Sean mendengus.

Mereka terdiam. Nanda kembali membaca, sementara Sean asyik dengan rokoknya.

"Kenapa di rumah?"

"Ini rumahku. Nggak ada larangan aku bermalam di sini."

"Ah, iya, iya, Tuan Casanova."

Sean terkekeh mendengar sebutan itu.

"Sepertinya kamu lagi dekat sama orang gudang."

Nanda tertegun, menatap Sean.

"Jangan kaget begitu. Aku tahu kamu sering pergi sama mandor gudang."

"Oh, Mas Irham? Dia keponakannya salah satu anak didikku."

Sean tertawa kecil. "Modusnya boleh juga," gumamnya. Masih terdengar oleh Nanda, dan ia merasa cukup kesal.

"Mau modus juga nggak apa. Yang penting nggak zina," sindir Nanda dengan senyum meremehkan.

"Apa maksudmu?" tanya Sean tak terima.

"Bercinta dengan sembarang wanita yang bukan istrinya itu sama saja zina."

"Ah, iya. Kamu kan istriku. Bagaimana kalau bercinta saja denganmu biar nggak zina? Humm?"

Nanda mendelik dan cepat-cepat beranjak.

"Ogah! Nanti tertular penyakit kelamin!" serunya sambil berlari masuk ke dalam.

"Apa!?"

Sean langsung bangkit. Merasa diremehkan, ia pun mengejar.

Nanda yang panik segera masuk ke kamar dan mengunci pintu.

"Hei! Buka!"

"Nggak mau! Nanti kamu perkosa!"

Sean tertawa jengkel.

"Baiklah. Kalau nggak mau buka, hati-hati saja nanti malam aku menyelinap ke kamarmu! Aku punya kunci duplikat!"

Nanda tersentak. Ia buru-buru menarik sofa, meja, dan apa pun yang bisa digunakan untuk mengganjal pintu.

Mendengar suara barang-barang bergeser, Sean tersenyum puas.

"Selamat tidak tidur tenang!" gumamnya, lalu berjalan menuju kamarnya sendiri.

1
Puji Astuti
Nanda kenapa ngk punya moral ya tau punya suami masih mau dipacari laki" lain meskipun ningkah kontrak
azalea_lea
daddy resda mulai. bertindak ini mah
🤔🙏🌹👍❤
azalea_lea
daddy resda pasti tau ini mah
hadeuh hayoh sean gimana loh ini
🤭🙏🌹👍❤
uswatun hasanah
Luar biasa
Yessi Kalila
wahh..gawat...Daddy Resha mau ngamuk...
Yessi Kalila
Yee....galau semua .../Joyful//Joyful//Joyful/
Cinta_manis
iya, nih
Nur Adam
lnjut
Cinta_manis: oke ka, 😊
total 1 replies
azalea_lea
haduh...
kok bisa ada dtempat yg sma yaaa??
apa yg akan terjadi??
lanjut thor 🙏🌹❤👍🤔🤭
Cinta_manis: makasih Kaka, siap lanjutin 😊
total 1 replies
Uthie
Wadduuhhhh...salah paham itu 😥
Cinta_manis: iya, nih kak 🤧
total 1 replies
Uthie
Tuhhh kaann.. 😂
azalea_lea
nahloh siapa itu yg datang??
sampai bikin malika kaget
🤔👍❤🌹🙏
Yessi Kalila
tamu siapa yaaaa....
Uthie
surprise.. itu... kayanya mertua yg datang dehh 🤩😁😁
Yessi Kalila
hahah....kirain mau bilang apa...ternyata iiii....temm.....😄😄😄
azalea_lea
hahaahaa semakin kamu menyangkal perasaanmu kamu akan semakin tersiksa sean
hayooh nti terlambat loh keburu diambil irham
🤣🤣🙏🌹❤👍
Uthie
Hahaha... Nanda...terus jaim dan pegang teguh kamu agar gak mudah jatuh ada si Sean itu 💪😆
mending kamu terus aja hubungan sama Irham 👍👍👍😁
azalea_lea
hahaaa dasar kau malika siap siap saja nanti dibucinin sean
🤣🙏🌹❤👍
Uthie
Nahhh.. tuhhh.. udah tindihan aja itu 😂😂😂
Asih Rara
malika kedelai hitam..top markotop😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!