kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Muncul nya mami Nathan
Sejak pembicaraan di mobil waktu itu, kini Kiara dan Leon menjadi dekat satu sama lain, sepulang bekerja Leon pasti akan mampir ke apartemennya sekedar untuk makan bersama masakan Kiara atau Kiara pergi ke apartemen Leon, mereka belum berani untuk jalan berdua di publik karna Leon mementingkan kenyamanan Kiara di kantor, dia takut kejadian waktu itu terulang kembali.
" Ki jawab jujur deh sama kita, lo lagi deket ya cowo. " tembak Orion, saat ini mereka sedang berada di tempat kawasan bebas merokok di kantornya.
" Hehehe, baru PDKT kok guys belum official "
" Siapa? Kita kenal? " tanya Bayu penasaran.
" Nanti lah ngasih tau nya kalo beneran udah official, " ucap Kiara malu-malu salah tingkah.
" Gak seru ah "
" Tapi ada berita yang sangat mengejutkan lebih dari ini " ucap Bayu
" Apa ? " jawab mereka serentak.
" Mia udah taken sama Darius " Ucapnya, sontak kami semua melihat kearah Mia.
" Hehehe" Mia hanya cengengesan.
" Kok lo bisa tahu Bay? " tanya Orion.
" Darius kan temen gue, Mia nya aja gak tau"
" AAAHHHH, selamat sayangku akhirnya kamu move on juga dari Pak Liam" ucap Kiara heboh pada Mia dan langsung memeluknya.
" Baru 2 minggu kok official nya "
" Next siapa nih? Antara Bayu dan Mike"
Kiara langsung melirik Mike dengan tatapan menggoda, yang dilirik hanya melengos, ia tahu Mike sedang mendekati Mutia, meskipun Mike tidak cerita tapi kan Mutia heboh cerita padanya apa lagi kemarin mereka habis nge date bersama.
*
Pulang kantor, Kiara memutuskan untuk pergi ke Toko Buku yang berada di dalam mall seorang diri, karna Mia tidak bisa mengantarnya ada rencana ngedate sama pacar nya alhasil Kiara pergi seorang diri.
Kiara mencari novel dan buku resep Baking untuk ia pelajari nanti, entah mengapa semenjak ia dekat dengan Leon bawaannya pengen masak terus termasuk membuat kue jika saja jadwalnya tidak padat ia ingin mengikuti kelas baking supaya skill makin terlatih namun apa daya budak korporat sepertinya di hari sabtu dan minggu di manfaatkan untuk tidur seharian saja, olahraga pun Kiara masih sering bolong.
Selesai membeli buku dia bergegas untuk pulang, namun sayang keinginannya untuk pulang dan beristirahat di apartemennya harus sirna ketika ia tidak sengaja bertemu dengan maminya Nathan saat ia akan pulang, padahal Kiara sudah menolak namun Maminya Nathan memaksanya untuk mengobrol secara 4 mata di restoran yang terbilang privat ini.
" Kiara kamu kenapa ngeyel sekali, saya sudah peringatkan untuk jangan mendekati lagi Nathan " ucapnya.
Kiara mengernyitkan keningnya, apa tidak salah tuduhannya itu?
" Tante, saya kira seiring nya waktu berjalan tante akan stop menuduh saya macem-macem, semuanya kan sudah berlalu, saya juga tidak memaksakan untuk bareng lagi sama Nathan , tapi hari ini setelah 6 tahun berlalu tante masih mikir saya yang deketin Nathan "
" Nathan tiba-tiba ingin bercerai Clara karna siapa lagi kalo bukan kamu ! "
Kiara memutarkan kedua bola matanya.
" Saya bahkan sama sekali tidak berkomunikasi dengan Nathan, saya tidak tahu menahu urusan kalian juga dan gak mencari tahu apapun, lalu sekarang tante menuduh saya atas keretakan rumah tangga anak tante, sangat lucu memang orang-orang berduit ini "
Kiara melipat tangan nya bodo amat tentang kesopanan dengan orang yang lebih tua dia sudah sangat capek, ibu dan anak sama saja, sama-sama mengganggu kehidupannya yang tenang ini.
" Tidak usah pura-pura Kiara, saya tahu, Nathan sering memberi bunga ke kantor mu dan saya juga tahu kalian habis bertemu kemarin di cafe "
Kiara tertawa dengan penuturan Maminya Nathan ini, dari dulu sampai sekarang informannya sangat jelek, tukang fitnahan aja.
" Perlu digaris bawahi ya tante, saya dan Nathan bukan sengaja bertemu di cafe, melainkan tidak sengaja bertemu di Cafe ingat itu, saya juga tidak sendiri ada sahabat saya Mutia disana, perihal bunga memang benar adanya, Nathan setiap hari mengirimnya bunga, namun saya tidak merespon saya selalu membuangnya " jawab Kiara masih tenang.
" Tidak bisakah kamu jangan mengusik kehidupan Nathan dia sudah bahagia berkeluarga dan mempunyai anak perempuan yang cantik "
" Maksud tante apa? Saya tidak mengerti isi pikiran tante , seolah olah saya lah yang mengusik Nathan padahal saya disini sudah hidup dengan tenang dan damai tanpa di usik orang kaya seperti kalian, pernah kah tante berpikir bahwa pilihan tante memang yang terbaik untuk Nathan? Apakah Nathan bisa menikmati hidupnya dengan pilihan tante, berpikir sampai kesitu gak tante? Jangan mentang mentang pilihan tante anak konglomerat bukan berarti Nathan bahagia dengan pilihan tante"
Tiba-tiba Maminya Nathan melayangkan tamparan padanya sangat kencang.
" Jaga mulutmu, Kiara. Pilihan saya tidak salah, saya tahu yang terbaik untuk anak saya, kamu belum jadi orang tua makanya berbicara seperti itu "
" Dari awal yang harusnya jaga mulut itu tante !bukan saya, mentang-mentang tante lebih tua dari saya, lalu pantas kah berbicara yang tidak-tidak pada saya? Ingat ya tante saya di besarkan di keluarga yang harmonis, papi mami saya juga mencari uang dengan halal, tapi tante datang-datang, baru mengenal saya seujung kuku pun belum, tapi sudah menuduh yang tidak masuk diakal, seolah olah saya adalah pelacur yang ingin harta harta Nathan, tante melihat saya seakan akan saya ini benalu untuk Nathan dari dulu bahkan hingga sekarang." Kiara berhenti sejenak lalu menghela nafasnya dan melanjutkan. " Dari dulu saya kenal Nathan saya memang tahu keluarga Nathan orang kaya? Tidak tante, tapi tante ujuk ujuk dateng dan menilai saya dengan rendahan dari dulu bahkan hingga sekarang, seolah-olah saya menguras harta Nathan saja, kenapa tidak tante lihat rekening koran Nathan dari dulu sih ada gak saya minta hal apapun padanya, tante memang lebih tua dari saya tapi pemikiran tante selalu sempit terhadap saya dari dulu hingga sekarang, bagi saya cukup untuk kalian mengganggu saya lagi seperti ini, saya juga tidak berminat untuk kembali bersama anak tante, jadi terimakasih untuk hinaan yang kesekian kalinya dan tamparan yang saya tidak tahu saya pantas mendapatkannya atau tidak seperti ini. " ucap panjang lebar Kiara pada Maminya Nathan.
Tanpa menunggu jawaban dari Maminya Nathan, Kiara beranjak dari kursinya lalu meninggalkan Maminya Nathan disana, sudah cukup keluarga Nathan menghina dirinya dari dulu bahkan sampai sata ini.
Di dalam mobilnya, Kiara meluruhkan airmata yang dari tadi sangat ia tahan, disana Kiara menangis kembali, menangisi yang seharusnya gak Kiara tangisi.
' Kenapa kamu harus kembali Nathan, tidak kah kamu berpikir tindakan mu itu akan menyakitiku, seharusnya kalo kamu mencintaiku kamu tidak akan melakukan ini, mencintai tidak harus memiliki Nathan, kenapa kamu egois sekali, membawa kembali luka yang ibumu torehkan untuk ku '
Di sepanjang jalan pulang Kiara terus menangis, sampai tiba di apartemennya ternyata Leon menunggunya disana.
Kiara turun dari mobilnya lalu memeluknya dengan erat lalu menumpahkan tangisannya di pelukan Leon, dia mengusap punggung Kiara dengan lembut, tidak banyak bertanya dia terus memeluknya dan menenangkannya.
