NovelToon NovelToon
Istri Pilihan CEO

Istri Pilihan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Icha mawik

Jatuh cinta pada pandangan pertama, membuat Shakala Fathan Elgio Genova, berusaha untuk memperjuangkan cintanya pada Zakira. Gadis manis yang ia temui tanpa sengaja di perusahaannya. Zakira adalah salah satu karyawan di perusahaannya.
Namun, sayangnya saat ia mengutarakan niatnya untuknya melamar gadis itu. Terjadi kesalahpahaman, antara Fathan dan Mamanya. Nyonya Yulia, yang adalah Mamanya Fathan. Malah melamar Nabila, yang tidak lain sepupu dari Zakira. Nyonya Yulia, memang hanya mengenal sosok Nabila, putri Kanayah dan Jhonatan. Mereka adalah rekan bisnis dan keluarga mereka memang sangat dekat.
Nyonya Yulia juga mengenal dengan baik keluarga bakal calon besannya. Akan tetapi, ia tidak pernah tahu, kalau keluarga itu memiliki dua orang anak perempuan. Terjadi perdebatan sengit, antara Fathan dan sang Mama yang telah melakukan kesalahan.
Nabila yang sudah lama menyukai Fathan, menyambut dengan gembira. Sedangkan Zakira, hanya bisa merelakan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha mawik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9.

"Apa? Saya diangkat menjadi sekretaris?" tanya Zakira dengan nada terkejut.

"Ya, mulai saat ini kamu bukan lagi resepsionis," jawab Soni.

"Tapi, kenapa?" Zakira terlihat bingung. Ia masih shock dengan semua ini, pemecatan Sandra, penurunan jabatan Rusdi dan kali ini ia diangkat menjadi sekretaris sebagai pengganti Sandra.

"Kamu tau, saat kamu memasukkan lamaran ke sini. Rusdi dengan liciknya, menukar civi kamu dan Sandra untuk kepentingan mereka," ucap Soni.

"Maksudnya?" Zakira benar-benar dibuat bingung dengan semua kejadian ini.

"Seharusnya, kamu yang jadi sekretaris bukan Sandra. Dengan kelebihan yang kamu miliki, itu menjadi syarat utamanya," ungkap Soni.

"Apa saya boleh menolak?" tanya Zakira.

"Kenapa?" Suara berat itu berasal dari seseorang yang sedari tadi hanya duduk diam mengamati.

Zakira kemudian menundukkan kepalanya.

"Kenapa, kamu menolak? Bukankah, semua orang sangat menginginkan posisi itu?" tanya Fathan. Pemuda itu beranjak dari duduknya, kemudian berdiri tepat dihadapan Zakira.

"Saya tidak sepintar yang Anda kira," ucap Zakira pelan.

"Tapi, fakta membuktikan semuanya. Kamu mampu, saya sudah membaca semua civi kamu." Fathan menjeda kalimatnya. Ia meraih map diatas meja kerjanya, ia membuka kembali dan membacanya.

"Kamu lulusan terbaik di universitas terkemuka dengan nilai tertinggi. Terutama, dibahasa asing. Menguasai beberapa bahasa asing, Arab, Inggris, Itali, Jerman, Thailand, Jepang dan lain sebagainya. Apa harus saya menyebutkan satu persatu?" beber Fathan.

Zakira menarik napas dalam dan mengembus pelan. Ia tidak bisa lagi mengelak, seharusnya ia tidak menyertakan semua itu, saat mengajukan lamaran kemarin.

"Bisa berikan saya waktu, untuk berpikir?" tawar Zakira.

"Dua Minggu," ucap Fathan.

"Satu bulan," tawar Zakira.

"Sepuluh hari," lanjut Fathan.

"Tiga Minggu," sahut Zakira.

"Tiga hari," putus Fathan.

"Apa?" Zakira terkejut dengan mulut mengangak.

"Tiga hari dari sekarang," tegas Fathan.

"Tapi, itu singkat sekali," protes Zakira.

"Itu pilihan kamu, seandainya kamu tidak melakukan penawaran tadi. Mungkin, kamu masih punya waktu satu bulan," ungkap Fathan.

Kembali Zakira menarik napas panjang, sembari mengembungkan pipinya. Zakira melirik ke arah Soni, yang sejak tadi menjadi pendengar. Pria itu tampak tak kuasa menahan senyumnya. Wajah frustasi Zakira, menjadi hiburan untuk Fathan.

"Kamu punya waktu tiga hari! Gunakan waktu itu, untuk berpikir. Akan lebih baik, jika kamu menerima tawaran itu," ucap Fathan.

Dengan langkah gontai, Zakira meninggalkan ruangan. Di sana telah menunggu, Risma dan Sinta. Kedua gadis itu segera mendekati Zakira, saat melihatnya keluar dari dalam lift.

"Za, kamu kenapa?" tanya Risma yang menyambut Zakira dengan pertanyaan.

"Kamu gak di ... pecat, kan?" sela Sinta.

Zakira menggeleng pelan.

"Lalu, kenapa? Ayo, Za! Jangan bikin kami penasaran," tuntut Sinta.

"Aku di minta untuk jadi sekertaris Pak Fathan, menggantikan Sandra," ucap Zakira.

"Apa?" Pekik Sinta dan Risma bersamaan.

*****

Zakira tiba di rumah, lebih cepat dari biasanya.

"Assalamualaikum," ucap Zakira.

"Waalaikumsalam," jawab mereka serentak.

Zakira tersenyum melihat kedatangan saudara dari sang Daddy. Saat mendapat telepon dari Daddy nya, Kirana dan Kanayah beserta keluarganya langsung menyambangi kediaman Kiano.

Zakira segera meraih tangan satu persatu mereka yang hadir.

"Baru pulang, Sayang?" tanya Kirana.

"Iya, Mi," jawab Zakira.

"Kamu bekerja di mana, Za?" sela Kanayah.

"Perusahaan Genova Corporision," jawab Zakira.

"Itu, perusahaan miliknya Aditya Genova, kan?" sambung Fachri.

"Gak tau, juga," jawab Zakira cengengesan.

"Kamu gimana, sih? Mas, bos sendiri gak tau," timpal Sukma yang juga hadir di sana.

Mendengar rencana Kanayah dan Nathan akan berangkat ke kediaman Kiano. Sukma segera bersiap, ia semakin gencar untuk memikat Kendra. Duda tiga anak itu, menjadi impiannya sejak lama.

Bagi Sukma, mungkin dulu ia tidak berhasil memilikinya. Sebab, saat itu keduanya memiliki keluarga masing-masing. Namun kini, keduanya kembali dipertemukan yang membuat Sukma beranggapan kalau mereka memang ditakdirkan untuk berjodoh.

"Emang gak tau, Oma!" jawab Zakira santai.

"Aditya Genova itu, teman Papa Nathan. Keduanya udah temanan lama, dari sama-sama merintis karir dari nol," jelas Kanayah.

Zakira hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Mama Kanayah nya.

"Jadi, gimana? Daddy hari ini ikut kita, ya?" Rayu Kirana.

"Kakak kamu lagi sakit, nanti saja, ya!" tolak Kendra.

Kirana merucutkan bibinya. Kendra tersenyum melihat putri keduanya itu merajuk. Ia segera menghampiri dan memeluknya hangat.

"Daddy janji, setelah kakak kamu sehat. Daddy akan ke rumah kamu." Kendra mengecup kening putrinya.

"Daddy, sakit Opa?" tanya Zakira.

"Iya, tadi katanya gak enak badan," jawab Kendra.

Zakira segera beranjak dari duduknya dan berjalan menuju tangga. Setelah memastikan kondisi Daddy nya, Zakira kembali ke kamarnya. Ia terkejut mendapati Nabila dan Sukma, sudah berada di kamarnya.

"Bila, Oma," ucap Zakira.

"Ada hal yang mau gue omongin sama lu," ucap Nabila.

"Apa?" Zakira duduk mendekati Nabila.

"Beneran, lu kerja di Genova Corporision?" Tanya Nabila.

"Iya, kenapa?" sahut Zakira.

"Bearti, lu tau Fathan dong?" ujar Nabila.

"Fathan? Pak Fathan?" tanya Zakira.

"Kok, lu manggilnya Pak?" Nabila kembali bertanya.

"Ya, kalau Fathan yang lu maksud itu pak Fathan. Dia bos gue," terang Zakira.

"Apa? Jadi, sekarang dia yang memimpin perusahaan papanya?" Wajah Nabila berbinar.

Zakira mengangguk pelan.

Nabila menoleh ke arah Sukma dengan senyuman penuh arti. Setelah cukup basa-basi nya, Nabila dan Sukma pun keluar dari kamar Zakira.

"Dengar, ya Sayang. Kamu harus bisa memikat hati Fathan, apapun caranya," ucap Sukma.

"Gimana caranya, Oma?" tanya Nabila.

"Nanti Oma ajari, yang terpenting sekarang kita pulang dulu. Nanti, dirumah Oma akan pikirkan caranya." Keduanya tersenyum dan kembali melanjutkan langkahnya.

****

"Apa? Jadi, lu diangkat jadi sekretarisnya, Fathan?" tanya Zaki terkejut.

Zakira mengangguk pelan.

"Kenapa? Bukankah, sebelumnya lu hanya resepsionis?" tanya Zaki lagi.

Zakira pun menceritakan semuanya, secara detail.

"Gila! Hanya karena pengen kekuasaan, orang bisa gelap mata," ujar Zaki.

"Maksudnya?" tanya Zakira bingung.

"Lu mungkin gak tau, tujuan Fathan kembali dan mengambil alih perusahaan," ucap Zaki.

Zakira kembali menjawab dengan gelengan kepala.

"Dia curiga, ada yang tidak beres dengan perusahaan itu. Saat kepemimpinan papanya, banyak sekali yang memanfaatkan kebaikan papanya. Perusahaan itu hampir bangkrut, papanya meminta Fathan pulang dan membujuknya untuk menggantikan," ungkap Zaki.

"Memangnya, saat itu dia ke mana?" tanya Zakira.

"Fathan sudah memiliki perusahaannya sendiri, yang ia rintis dari nol bersama salah satu teman baiknya," jawab Zaki.

Zakira mengangguk pelan.

"Setelah mendengar semua penjelasan dari Papanya, akhirnya Fathan setuju dengan satu syarat," lanjut Zaki.

"Syarat? Syarat apa?" Zakira semakin penasaran.

"Fathan akan menyingkirkan siapa saja, yang nanti jika ketauan berbuat curang. Meskipun, itu orang terdekat papanya," jelas Zaki.

"Hem... gue ngerti, pantesan aja Mbak Sandra langsung dia pecat dan pak Rusdi diturunkan dari jabatannya," gumam Zakira.

Kini giliran, Zaki yang menjawab dengan anggukan kepala.

"Eh, tapi! Kok, lu bisa tau banyak?" tanya Zakira heran.

"Kemarin, Fathan sempat cerita sama gue. Sebenarnya, dia minta bantuan gue buat kerja di perusahaannya. Tapi gue tolak," jelas Zaki.

"Kenapa?" tanya Zakira.

"Gue belom siap untuk pusing mikirin perusahaan. Gue masih pengen bebas tanpa beban," jawab Zaki.

"Sampai kapan? Apa lu, gak kasian sama Daddy?" tanya Zakira lagi.

"Kasian, hanya saja untuk saat ini gue belom kepikiran untuk terjun kedunia bisnis," jawab Zaki singkat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!