NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Pacarku

Terpaksa Menikahi Kakak Pacarku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:724.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rena Risma

Cerita untuk 17+ ya..

Chika terpaksa harus menerima sebuah perjodohan dari orangtuanya. Perjodohan yang membuat Chika menolaknya mentah-mentah, bagaimana tidak? Dia harus menerima pernikahan tanpa cinta dari kakak pacarnya sendiri.

Kok bisa? Chika berpacaran dengan Ardi tapi dinikahkan dengan kakaknya Ardi yang bernama Bara. Seperti apa kelanjutan pernikahan tanpa cinta dari perjodohan ini? Mampukah Bara menakhlukan hati Chika? Lanjut baca Kak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rena Risma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

Bara bangun, menatap kearah ku yang sedang menangis. Dia duduk disampingku, membelai rambutku lembut.

"Sudah, berhenti menangis!" bisiknya.

Aku menatap wajah Bara, laki-laki baik itu tersenyum kearah ku. Bahkan setelah semua hal yang terjadi padaku, dia masih semanis ini. Aku tidak bisa berkata apa-apa, hanya diam menatap kearah wajahnya.

"Aku sudah memaafkan mu!" ucapnya sambil memelukku.

Aku benar-benar malu mendengar ucapan dari bibir Bara, dia sangat baik tapi aku terus mengecewakan nya.

"Terimakasih," ucapku pelan.

Dia hanya mengangguk, masih memeluk hangat tubuhku. Aku kembali teringat adikku Alesha, membayangkan nasibnya saat ini.

"Mas, aku bisa minta bantuanmu?" tanyaku sambil melepaskan pelukannya.

"Apa?"

"Aku ingin menemui adikku Alesha, bisa kau antarkan aku ke rumah Ibuku?" tanyaku memohon.

"Sekarang?"

Aku hanya mengangguk, Bara lalu bergegas mandi dan mengganti bajunya. Tak selang beberapa lama, Bara sudah tampan dengan baju yang dia pakai. Lalu dia memintaku untuk mandi dan mengganti pakaianku juga.

Setelah selesai, aku berjalan keluar kamar bersama Bara. Bara menatap kearah ku dengan senyum manisnya.

"Pegang tanganku!" pintanya.

Aku langsung mengikuti perintah Bara, kedua tanganku memeluk tangan kanan Bara. Kami berangkat naik mobil Bara menuju rumah Ibuku yang cukup jauh.

Aku masih tidak habis pikir dengan hati Bara, apa hatinya itu terbuat dari emas? Dia bisa memaafkan kesalahanku semudah itu, padahal aku sendiri belum bisa memaafkan kecerobohan ku tadi malam. Mata Bara menatap kearah ku masih dengan ramah dan penuh cinta, sambil aku mengusap wajahnya terlihat dia begitu bahagia.

"Maafkan aku! Aku selalu melakukan hal yang mengecewakan mu, suamiku! Maaf.." Aku mencium pipi Bara yang masih pokus menyetir, terlihat raut wajah bahagia terpancar di wajahnya.

"Iya, aku sudah memaafkan mu!" kata Bara sambil membalas usapan diwajahku.

Tak lama mobil itu berhenti, aku langsung keluar dari mobil saat melihat Alesha menyeret tubuhnya dilantai. Wajahnya penuh dengan luka pukulan, aku langsung memeluk tubuh Alesha.

"Apa yang terjadi? Kenapa dengan wajahmu Sha?" tanyaku sambil menggendong adik kesayanganku. Bara berjalan mendekat, menatap kesal pada wanita yang baru keluar dari rumah itu. Ibu Ratna, Bara menatap Ibu tiriku dengan wajah marah, Ibuku tersenyum menatap kehadiran kami.

"Kalian berkunjung ya? Kenapa tidak beritahu dulu, kalau mau kesini?" senyum sok ramah Ibu.

"Maaf, nyonya Ratna yang terhormat! Apa yang sudah kau lakukan pada anak perempuanmu ini? Kau memukulnya? Kenapa? Apa salahnya?" Bara berteriak keras.

Ibuku masih tersenyum ramah, menatap kearah aku dan Bara.

"Alesha ini lumpuh, dia tidak bisa melakukan apa-apa. Aku sangat lelah mengurusnya, dia sama sekali tidak bisa membantuku." ucap Ibu dengan entengnya.

"Apa itu bisa jadi alasan untuk kau memukulinya?" tanya Bara.

"Maaf nak Bara, tapi anak ini sangat nakal, aku lelah mengurusnya!" ucap Ibu.

Aku menangis menatap kondisi adikku saat itu, aku masih menggendong Alesha dalam pelukanku. Alesha terus menangis, pasti apa yang dilakukan Ibu padanya membuat adikku trauma.

"Kak Chika aku mau ikut Kakak!" bisiknya sambil menangis.

"Iya sayang, kamu ikut Kakak ya!" kataku sambil tersenyum.

Aku menatap kearah Bara, memohon agar Bara mengizinkan Alesha ikut bersama kami. Bara mengangguk sambil tersenyum, aku benar-benar beruntung memiliki suami sebaik Bara.

"Aku bawa Alesha, biar kami yang akan mengurusnya. Jadi kau tidak akan pernah direpotkan lagi oleh kehadirannya." kata Bara.

"Silahkan saja! Tapi ingat, tetap transfer uang tiap bulan untukku," kata Ibu padaku dan Bara.

Bara membuka pintu mobil, meminta aku dan Alesha masuk kedalam mobilnya. Bara melajukan mobilnya, sambil menatap wajah Alesha yang berada dipangkuan ku.

"Lukanya parah sekali, ini pasti sangat sakit!" ucap Bara.

"Sakit sekali Kak Bara," tangis Alesha.

Aku kembali memeluk tubuh Alesha, mengusap air matanya yang terus mengalir.

"Sudah sayang, kau sudah bersama Kakak! Tidak ada yang akan menyakitimu lagi," ucapku sambil mencium kening adikku.

Bara membawa Alesha kerumah sakit, meminta dokter untuk mengobati lukanya. Cara Bara memperlakukan Alesha membuat aku terharu, disaat semua orang membenci kehadirannya, Bara justru sangat menyayangi adikku seperti menyayangi adiknya sendiri.

"Bagaimana, apa masih sakit?" tanya Bara sambil menggendong Alesha.

"Tidak Kak, sudah sedikit berkurang! Terimakasih, karena Kak Bara sudah mengizinkan aku ikut dengan kalian," kata Alesha.

"Tentu, aku tidak akan membiarkan adik kecilku disiksa oleh nenek sihir," kata Bara membuat adikku tertawa.

Ya Tuhan terimakasih, kau hadirkan Bara dalam hidupku. Laki-laki berhati malaikat, yang mengeluarkan aku dan Alesha dari rumah neraka itu.

****

Setelah sampai di rumah, Bara masih tertarik menggendong Alesha. Dia membawa adikku duduk di sofa ruang tamu, seketika penghuni rumah mendekat kearah kami.

"Bara, ini siapa?" tanya Ibu Bara sambil duduk disamping Alesha.

"Ini adik Chika Bu," ucap Bara.

"Adik? Nyonya Ratna tidak pernah bilang kalau dia punya anak selain Chika." kata Ibu sambil menatap kearah adikku.

"Wajahnya kenapa luka begitu?" Ayah ikut bicara.

"Dipukuli, Ibu Ratna menyiksanya selama ini," kata Bara dengan wajah kesal saat menyebut nama Ibu tiriku.

"Jahat sekali!" teriak Cindy.

"Kenapa Chika, kau tidak ceritakan hal ini pada kami?" tanya Ibu Bara.

"Ibu mengancamku, dia akan memisahkan ku dengan Alesha jika aku menceritakan tentang adikku," kataku sambil menjatuhkan air mata.

"Tapi apa alasannya?" Ibu Bara benar-benar terlihat kesal.

"Dia tidak menerimaku, karena aku lumpuh Bu!" kata Alesha, terlihat Ibu Bara ikut menangis.

"Sudah, jangan bersedih! Tinggal disini dengan Ibu, kau akan Ibu anggap seperti anak kandungku sendiri." ucap Ibu Bara sambil mengusap wajah Alesha.

Aku merasa bahagia melihatnya, adikku kini mendapatkan banyak cinta dari orang-orang yang tinggal di rumah ini. Ibu menatap ke arahku dan Bara, dia tersenyum senang.

"Sudah kalian kekamar saja sana, buat cucuku secepatnya untukku!" ucap Ibu yang seketika membuat wajahku memerah.

"Biar Alesha bersama kami," sahut Ayah ikut mendukung.

Bara tersenyum menatap kearah ku, dia lalu menggendong tubuhku didepan keluarganya. Seketika suara sorak dan tawa terdengar dari mereka. Tapi Bara tidak perduli, dia menggendongku naik kelantai atas menuju kamar kami.

Bara merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, lalu menutup pintu kamar itu. Bara menarik bajuku lalu melepaskannya, dia mulai menghujami bibirku dengan ciuman bertubi-tubi. Ya.. Ini kedua kalinya kami melakukannya, rasa malu dan canggung masih tidak bisa aku tutupi.

Aku hanya bisa menatap wajah Bara yang mulai menggerayangi seluruh tubuhku. Aku pasrah, aku benar-benar tidak ingin membuatnya kecewa lagi.

Setelah semua selesai Bara mengecup keningku, dia menarik selimut yang ada dibawah kakinya untuk menutupi tubuh kami.

"Aku cinta padamu, sayang!" ucap Bara sambil mengusap wajahku.

"Aku juga mencintaimu suamiku," bisikku hampir tak terdengar.

"Apa?" Bara tertawa tanpa suara.

"Tidak."

"Tadi kau mengatakan apa?"

"Aku tidak mengatakan apa-apa," tawaku

"Sayang, aku mau dengar! Ucapkan sekali lagi," pintanya.

"Aku juga mencintaimu." Seketika Bara memeluk tubuhku, erat sangat erat. Rasanya aku benar-benar sesak nafas saat itu, tapi aku membiarkannya tetap memelukku. Ya, kebaikan hati Bara benar-benar membuatku jatuh cinta kepadanya.

Lanjut gak Kak? Mau lihat dukungan pembaca melalui Komen dong!! Jangan lupa dukung author ya 🙏

Beri Like, atau Jempol juga Vote cerita ini sebanyak-banyaknya.

Terimakasih untuk para pendukung karyaku.😘

1
Ita Lestari
sumpah ini cerita model apa si baru x baca novel begini ya x bercinta dengan kakak dan adiknya jg kesel bgt
Ita Lestari
Cemen bgt jd bini lawan dong segitu doang nyalinya apa masih berharap sama masa lalu
Kamti Rohali
udah tak kasih hadiahnya ya kak voters (❁´◡`❁)(❁´◡`❁)
0316 Toiyibah,S,Pd.
tak ada yg tak mungkin kalau allah berkehendak
Anonymous
Kesel ama tingkah Chika dia merelakan dipeluk dicium dan selingkuh ama Ardi tp ga pernah bsa menerima bara salah sedikitpun.
Rhojak Jhi
ko ceritanya menguras emosi dan air mata,cikako gitu plimplan
Rika Maksum
aaah pingin yg ky bara😍😍
jihan silvia
disini janggal bgt ceritanya. tau fia mandul. tau utu jebakan tp kena tipu juga kan tingal.minta test DNA
Dian Lestari
setres saya bacanya ada yg pembantu yg cara bicaranya kurang sopan sama majikan
Dania
💜💜💜💛💛💛💚💚♥️💕💕💕💝🖤🖤🖤❤️❤️💙💗💗🌷💖💖🖤🖤❤️❤️💙🖤🖤💗💗🌷💖🖤🖤🖤♥️♥️💛🖤🖤🖤🖤🖤💜💛💛💚💚🖤🖤🖤🖤🖤🖤❤️💙💙🖤🖤🖤🖤💖💖🌷🌷💗🌷💖💖🖤🖤🖤
Dania
💜💜💜💜🖤🖤🖤🖤🖤💛💛💛💛❤️❤️❤️❤️💙💙💙💙💝💝💝💚💚💚♥️♥️💕💕🌷🌷🌷🌷💖💖💖💗💗🖤🖤💛💛💛💛💖💖💖🌷🌷💗💗💗💗💜🖤💛💙💙💝💝❤️❤️💛💛🖤🖤💚💚♥️♥️♥️💕💕💝💙❤️🖤🖤🖤❤️💙
Dania
🖤🖤🖤💜💕💛💛❤️❤️💙💝💝♥️♥️💚💚♥️♥️💝💙❤️💛💕💜🖤🌷💖💗💗💚♥️💝💙❤️🖤🖤🖤💜💕💕💛❤️♥️♥️♥️💚💚💝💙❤️💛💛🖤🖤🖤💜
Dania
💜💜💜💜💕💕💕💛💛💛💕🖤🖤🖤🖤❤️💙💙❤️💗💖💖🌷🖤🖤🖤💝💝💚💚🖤🖤🖤♥️♥️💝🖤🖤🖤❤️💙💙❤️🖤🖤💛💛💕💜🖤🖤🖤🖤
Dania
Aku juga ga mau dijodohin
Pokoknya aku ga mau .............................

Tapi Kalo Ganteng, Baik, keren 👍👍👍 Aku mau 😂😂😂
Rena Karisma: 🤭🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ndung
d tunggu season 2,
Farsdik Wind
Baperrr
Farsdik Wind
Gmn klo hamil anak ardi
Farsdik Wind
Reaksi bara liat istrinya dgtuin m adiknya kq gt
Farsdik Wind
Bara kq gt tega ninggalin istri dg sekretaris gila
Farsdik Wind
Istrinya ud dilecehkan tp kq reaksinya gt aj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!