Love You Kak Kenan

HAPPY READING

Keesokan harinya Kenan memaksakan diri untuk sekolah, dia tak mau ibunya marah marah

Kenan di antar oleh Kenzo, dia mau karena ada sogokan sebab motor Ken masih di bengkel makanya dia terpaksa memaksa Kenzo mengantarnya ke sekolah

sesampainya di sekolahnya "Baek Baek lu sekolah, bdw makasih duitnya" ujar Kenzo segera pergi

Kenan melangkah kakinya memasuki gerbang sekolah, hari ini dia sedikit kurang bersemangat ditambah lagi dengan Caca yang langsung

menempel kepadanya

"selamat pagi kak Kenan" sapa Caca dengan semangat

"pagi"

"Kakak udah sarapan? Kalau belum Caca udah bawain makanan loh" ujar Caca mengangkat paper bag untuk ia tunjukkan kepada Kenan

"makasih, tapi gue udah sarapan"

"bohonggg, buktinya itu wajah kamu masih pucat" tuduh Caca menaroh rasa curiga

"itu karena gue masih sakit, gue duluan" ucap Kenan melangkah lebih cepat dari Caca

"ihh kak Ken tunggu Caca" kesal Caca mengejar Kenan

"gue gak pengen di ganggu ca, pliss"

"yah udah iya Caca gak ganggu dehh tapi tolong terima ini" ucap Caca memberikan paper bag untuk Kenan

"makasih"

Caca melihat punggung Kenan yang lama kelamaan mengecil hingga tak terlihat "semalam aja baik, sekarang udah kembali jutek lagi" sebel Caca berjalan sembari menendang nendang krikil

"dorr"

"ihh shibal" kaget Caca saat tiba tiba di kagetkan oleh Andrew

"hehehe terkejut yah?" tanya seperti tak punya salah

"pakai nanya, yah iyalah kak, Caca kaget"

"Lo si ngelamun Mulu, lagi mikirin apa sih?" tanya Andrew

"gak mikirin apa apa sih, tapi Caca kesal lihat kak Ken, dia itu jutek banget" cerita Caca

"yah namanya juga orang cool, ehh iya bdw Lo suka sama dia?"

"iya kak, kakak boleh gak bantuin Caca pacaran sama kak Ken?"

Andrew terdiam dan menggeleng "gue gak bisa deh ca"

"kenapa? kan kakak lumayan dekat sama kak Ken pasti bisa dong"

"elahh ca kita mah dekat aja bukan dekat dekat banget"

"yah kan sama aja kak dreee" ucap Caca

"beda caa"

"pokoknya harus sama gak ada beda bedanya"

"terserah Lo deh, tapi bdw apa sih yang bikin Lo suka sama Ken?"

Caca berpikir dengan menaroh jari telunjuknya di atas dagu "yang pertama itu kak Ken ganteng"

"gantenggan gue" pd Andrew

"ganteng sih, tapi nyebelin" ketus Caca

"biarin, dari pada es kul kul"

"biarin juga dari pada sok asik"

"biarin---"

Caca mencubit bibir Andrew "mulut kakak ember banget, kuping Caca sakit tau gak" ujar Caca menatap kesal padanya

"udah ahh Caca masuk kelas aja" lanjut Caca memasuki kelasnya yang masih sepi

Caca berjalan menuju tempat duduknya dan menunggu temannya yang lain masuk

Saat semua murid sudah masuk dan tak lama setelahnya guru ikut masuk kedalam kelas tersebut, semua murid memberi nama khusus buat guru itu, yaitu dengan sebutan busuk atau ibu Sukma, alasan mereka memberi nama itu adalah karena guru tersebut jarang sekali masuk dan selalu malas untuk menjelaskan materi

"selamat pagi anak anak" sapa busuk duduk di kursinya

"pagi buu"

"oke anak anak silahkan keluarkan bukunya dan lanjut mencatat" ucap guru itu membuat seisi kelas gaduh

"sekolah boleh elit, tapi guru? jangan di tanya lagi ancorrr"

"ini kalau di viralin di penjara gak yah"

"guru macam apa ini"

"shuttt jika ada yang protes silahkan keluar" ucap guru itu, dan kelas kembali diam

"bacot banget suer, pengen gue sumpel tuh mulut" kesal Amel

"iya Caca juga, tapi bukanya mereka di bayar pakai uang sekolah yah?"

"Iya, tapi ibu kepala sekolah gak tau kalau kerjanya cuman malas malasan, jadi gaji dia selalu ngalir"

"kenapa gak di lapor aja?"

"udah pernah sih di lapor tapi tetap aja gitu"

"ehh Amel dan sebelahnya? Kenapa terus bercerita disana? Jika tidak suka dengan pelajaran saya silahkan keluar"

"ehh enggak kok bu, kita cuman baca buku aja" ucap Amel

"saya bilang keluar yah keluar" marah guru tersebut hingga membuat seisi kelas menegang

"kami gak mau dong bu kok ibu maksa sih? Mending ibu aja yang keluar" kesal Caca

"wahh hebat sekali kamu? Kamu itu masih anak baru di sekolah ini udah berani lawan saya? Kamu mau saya keluarkan dari sekolah ini?" tanya guru itu berjalan mendekati meja Caca dan Amel

Bukannya takut Caca melipat kedua tangannya "ibu pikir Caca bakal takut? Gak bakal lah bu ayah Caca orang kaya bisa beli sekolah ini buat Caca" ujar Caca sombong

"kamu pikir saya percaya semudah itu hah?"

"ca udah gak usah di lawan lagi" ucap Amel memegang bahu Caca

Caca melepaskan tangan Amel dan mengeluarkan ponselnya, ia menghubungi ayahnya

"halo sayang? kenapa telfon ayah?" tanya ayah Caca dari sebrang sana

"ayah Caca mau beli sekolah Caca yang sekarang boleh kan?" tanya Caca to the poin

"boleh, tapi mau di apain?"

"gak buat apa apa sih yah pengen aja"

"oke nanti ayah bicarakan sama pemilik sekolahnya" ujar ayah Caca

"makasih ayahhh, Caca tutup telfonnya dulu yah soalnya Caca masih di sekolah, bay bay ayah titip salam sama mamah dan Caka" ujar Caca dan segera mematikan sambungan teleponnya

Semua orang tercengang melihat apa yang barusan Caca lakukan

"udah dengar kan Bu?" tanya Caca menyadarkan guru tersebut

"s-udah kalian tidak usah keluar, s-aya ke kamar mandi sebentar" ujar guru itu berjalan cepat menuju luar kelas

"huuuuuu" teriak semua siswa sembari tertawa

"bjirrr Lo hebat banget sih Ca" ucap Fitri bertepuk tangan diikuti teman temannya

"nah ca kan bentar lagi Lo yang punya sekolah ini, Lo tinggal pecat aja tuh guru guru yang kerjanya gak becus kek tuh busuk" ujar Kelvin

"Busuk?"

"Iyah ibu Sukma" jelas Kelvin

"ohh oke oke aman" ujar Caca kembali duduk

Tak lagi mereka mencatat materi, mereka lebih memilih bergosip ria dibanding berkutat dengan buku kecuali Abel

"ohh Iyah nanti kita jadi kan pergi beli perlengkapan buat camping?" tanya Fitri

"jadi dongg" ucap Amel

"Lo bisa kan ca?"

"bisa, sekalian aja nanti kita jalan jalan, sebagai bentuk pertemanan" ujar Caca dianggukki Fitri dan Amel

Percakapan mereka berlanjut hingga busuk kembali masuk

"baik anak anak, saya minta maaf atas apa yang telah saya berbuat selama ini dan untuk kedepannya saya akan mengajar dengan baik"

"nah gitu dong bu, baru kami senang dari dulu kami ingin mengatakan itu kepada ibu" ujar Feri

"oke baiklah saya akan menjelaskan semuanya tentang materi ini blablabla"

Berkat Caca, guru tersebut mengajar dengan baik dan tak akan pernah malas lagi soalnya tadi dia nguping percakapan mereka hehehe