NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:18.8k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

Alya, siswi SMA berusia 17 tahun dari keluarga miskin, tak pernah menyangka niat baik menolong pria tak dikenal justru membuatnya dituduh berzina oleh warga. Pria itu ternyata kepala sekolahnya sendiri. Reihan, 30 tahun, tampan dan terpandang. Untuk menyelamatkan reputasi, mereka dipaksa menikah dalam kontrak.
Kini, Alya menjalani hidup ganda: murid biasa di siang hari, istri kepala sekolah di balik pintu rumah.
Tapi mungkinkah cinta lahir dari pernikahan yang tak pernah diinginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Hallo, readers... Di mohon untuk membaca ulang dari bab 33. Karena baru saja saya lakukan revisi... TERIMA KASIH DAN MAAF ATAS KETIDAK NYAMANAN NYA...💕💕💕

Alya terbangun dengan perasaan tidak nyaman. Perutnya mual, membuatnya terpaksa bangkit dari tidurnya. Saat membuka mata, ia tersentak ketika melihat Reihan yang tertidur dalam posisi terduduk di kursi. Kepala pria itu bersandar di sisi ranjang, sementara tangannya masih menggenggam erat tangan Alya seolah tak ingin melepasnya.

Ada sesuatu yang berdesir halus di hati Alya. Ia bisa merasakan ketulusan dari sosok yang selama ini kerap membuatnya kesal. Tapi rasa mual yang makin menjadi membuatnya pelan-pelan melepaskan genggaman itu, lalu bangkit dengan hati-hati agar Reihan tidak terbangun. Dengan langkah cepat ia berlari ke kamar mandi.

Sementara itu, Reihan yang merasakan genggaman tangannya pada Alya terlepas pun terbangun. ia mengerjapkan matanya, tersentak saat mendapati tempat tidur di hadapannya telah kosong. Matanya menyusuri seluruh ruangan. Begitu melihat Alya terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi, ia segera menyusulnya. Dari ambang pintu, ia mendapati Alya berjongkok di depan closet, wajahnya pucat, keringat dingin membasahi pelipis. Tanpa ragu, ia menghampiri dan ikut berjongkok, menepuk lembut punggung istrinya.

“Ayo kita ke rumah sakit,” ucapnya lirih, ada rasa cemas yang menggelayuti dirinya.

Alya menggeleng, napasnya masih tersengal. “Nggak usah… aku cuma masuk angin.”

“Wajahmu pucat sekali, Alya.” balas Reihan.

“Aku nggak apa-apa. Cuma butuh istirahat. Nanti juga pulih,” jawab Alya, meski tubuhnya nyaris tak sanggup berdiri.

Melihat itu, Reihan tidak menunggu lebih lama. Ia langsung mengangkat tubuh Alya dalam gendongan, lalu membaringkannya kembali ke ranjang dengan hati-hati.

“Kalau begitu istirahat dulu. Aku buatkan teh hangat, ya.”

Alya hanya mengangguk lemah. Kepalanya berat, tubuhnya dingin, tapi ada rasa nyaman saat berada dalam dekapan Reihan tadi.

Tak lama kemudian, Reihan kembali dengan secangkir teh hangat di tangannya. Ia membantu Alya duduk, lalu menyodorkan cangkir itu. Alya menyesapnya perlahan. Hangatnya teh membuat perutnya lebih tenang.

“Terima kasih…” bisiknya lirih.

 “Karena Bapak sudah merawat ku semalaman.”

Reihan menatapnya dalam, lalu tersenyum tipis. Jemarinya terulur menyingkirkan helai rambut yang menempel di dahi Alya.

 “Alya… aku suamimu. Bisakah kamu berhenti memanggilku ‘Bapak’?”

Alya terdiam sejenak. Jantungnya berdegup kencang, wajahnya merona. Ia tak mengerti kenapa, tapi permintaan Reihan untuk tidak memanggilnya 'bapak' membuat sangat gugup.

"T-terima kasih... M-mas."ucap Alya suaranya Lirih. Namun masih dapat di dengar oleh Reihan.

Reihan kembali tersenyum. Mendengar Alya mau memanggil nya dengan sebutan. Mas. Membuat hatinya merasa sangat bahagia. Ia dapat merasakan, bahwa Alya. Perlahan mulai membuka hati untuk nya.

Reihan mengecup kening istrinya dengan lembut namun penuh makna. Sentuhan itu seperti menyalurkan ketenangan ke dalam diri Alya yang masih tampak lemah. Namun sebelum momen itu berlarut, terdengar ketukan pelan dari arah luar.

Tok.. Tok.. Tok..

Ia bangkit dan berjalan ke arah untuk membukanya. Seorang pelayan berdiri di depan pintu dengan sopan, membawa sebuah nampan berisi semangkok bubur ayam yang tadi sempat di minta Reihan.

“Tuan, bubur pesanan Anda sudah siap,” ucapnya sambil menyerahkan nampan berisi semangkuk bubur ayam hangat.

“Terima kasih,” jawab Reihan singkat, lalu menerima nampan itu.

Ia kembali mendekat ke arah ranjang, meletakkan nampan di atas meja kecil di sisi tempat tidur.

“Makan dulu ya,” ucapnya lembut.

Alya hanya menatap bubur itu. Diam. Ada jeda yang panjang sebelum akhirnya ia menoleh sekilas ke arah Reihan. Perutnya terasa bergejolak aneh begitu melihat makanan itu, seakan mual yang tadi sempat reda kembali datang menyerang. Ia berusaha menahannya, tidak ingin membuat Reihan lebih khawatir.

Reihan duduk di kursi di sisi ranjang, lalu mengambil sendok dan mengaduk bubur itu perlahan. Dengan penuh kesabaran, ia menyuapkan sesendok bubur ke arah bibir Alya.

Pelan-pelan Alya membuka mulutnya. Ia mencoba menelan, berusaha sekuat tenaga menaklukkan rasa mual yang mengganggu. Namun bahkan sebelum bubur itu benar-benar melewati tenggorokannya, rasa ingin muntah datang lebih kuat dari yang bisa ia tahan.

Alya buru-buru menutup mulutnya dengan tangan, tubuhnya sedikit menunduk, wajahnya pucat pasi. Reihan yang melihat reaksi itu segera meletakkan sendok di mangkuk, wajahnya dipenuhi kekhawatiran.

“Alya… kamu kenapa? Apa buburnya terlalu panas?” tanyanya lembut, tangannya refleks mengusap punggung istrinya yang sedikit bergetar menahan rasa mual.

Alya menggeleng cepat, suaranya terbata dengan napas tersengal.

“A-aku… ingin muntah… tolong bantu aku ke kamar mandi.”

Tanpa pikir panjang, Reihan segera meraih tubuh istrinya yang lemah, memapahnya dengan hati-hati menuju kamar mandi. Sesampainya di sana, Alya langsung berjongkok di depan kloset. Tubuhnya bergetar hebat saat rasa mual kembali menguras isi lambungnya.

Reihan berjongkok di sampingnya, mengusap pelan punggung Alya, mencoba menenangkan. Namun begitu rasa mual itu reda, tubuh Alya mendadak kehilangan tenaga. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin mengalir deras. Dalam sekejap, ia terkulai lemas dan jatuh tak sadarkan diri.

“Alya!” Reihan menjerit panik, segera menahan tubuh istrinya sebelum terbentur lantai. Tangannya gemetar saat menepuk-nepuk pipi Alya yang tak juga merespons.

 “Sayang, bangun! Jangan buat aku takut seperti ini…”

...

Beberapa waktu kemudian…

Alya perlahan membuka mata. Pandangannya buram, kelopak matanya berat. Begitu kesadarannya pulih, ia tersadar tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Selang infus menancap di punggung tangannya.

Begitu matanya bergerak, ia melihat sosok Reihan yang duduk di kursi di samping ranjang. Wajah pria itu terlihat lelah, namun begitu menyadari Alya sudah terbangun, sorot matanya berubah. Ada kelegaan yang terpancar, bercampur dengan bahagia yang sulit ia sembunyikan.

“Sayang… kamu sudah sadar,” ucap Reihan lembut, sambil menggenggam tangan istrinya erat. “Apa yang kamu rasakan sekarang?”

Alya menelan ludah, suaranya lirih. “Aku… cuma sedikit pusing.”

Reihan menghela napas panjang, seolah melepaskan beban berat dari dadanya.

“Tadi kamu pingsan, Alya. Aku sangat khawatir. Jadi aku membawamu ke rumah sakit.”

Ia terdiam sejenak, menatap Alya penuh perasaan. Bibirnya bergerak, namun suaranya sempat tertahan sebelum akhirnya ia melanjutkan.

“Dokter sudah memeriksa kondisimu. Dan… ada sesuatu yang harus kamu tahu.”

Alya menoleh pelan, matanya menatap Reihan dengan penuh tanya.

Reihan tersenyum, meski matanya sedikit berkaca.

“Sayang… kamu hamil.” Suaranya bergetar menahan haru, namun jelas terpancar kebahagiaan yang tak bisa ia sembunyikan.

Alya terdiam. Hatinya berdesir, campur aduk antara terkejut, bingung, dan tak percaya. “A-aku… hamil?” suaranya lirih, hampir berbisik.

“Ya,” jawab Reihan mantap. Tangannya menggenggam tangan Alya semakin erat. “Kamu hamil, dan aku akan jadi ayah. Dari anak yang kamu kandung.”

Namun alih-alih senang, air mata Alya justru menetes. Ia menggigit bibirnya, suaranya pecah saat berkata,

 “Tapi… bagaimana ini? Aku masih sekolah. Aku… aku tidak boleh hamil…”

Reihan terdiam. Senyumnya perlahan meredup mendengar kata-kata Alya.

“Apa kamu… tidak senang?” tanyanya, nada suaranya menurun, menyimpan luka.

Alya cepat menggeleng, sembari terisak.

“Bukan begitu… hanya saja… kalau semua orang tahu, mereka pasti akan mengatakan hal buruk tentangku."

"karena sedari awal. Tidak ada yang tau tentang pernikahan ini. Mereka pasti menganggap bahwa aku wanita murahan... Yang hamil tanpa suami.”

Tangisnya semakin pecah, mengingat pengalaman pahit perundungan yang pernah ia alami. Luka itu masih terasa, seolah bisa kembali terulang kapan saja.

1
Sholikhah Sholikhah
Alya hamil
partini
ehhh laki laki ga tegas cuma di ancam di tarik dah loyo melempem,,jangan mempermainkan hubungan itu ga bagus NGAB
Mamah dini
kayaknya c Reihan agak sakit jiwa deeehhh, tadinya benci Alya e..,.h sekarang jth cinta, TPI.... wajar kali ya , sebab TDI nya menghina duluan sekarang kayak bucin
Mamah dini
aduh yg LGI ke bakar cemburu , sudah mulai jatuh cinta pak Reihan , Alya cantik kan , GK mungkin seorang kepala sekolah sebegitu cemburu nya kalau isrtinya GK menggemaskan
Mamah dini
itu pak Reihan mengakuinya , TPI kenapa bilang Alya jelek berjerawat hitam LGI mungkin selera bp ada di diri Alya ya pak makanya jgn menghina duluan tuh makan omongan sendiri.
Mamah dini
ooh ternyata kepala sekolah Alya telah jatuh cinta kali,, katanya GK selepel ko bisa sekacau itu atau..... ke tagihan ya mau lagi dgn muridmu eh istrimu he he GK salah ni....
Mamah dini
sekolah apa coba , liat murid yg di kerjain gitu masa gurunya GK respon,, ah bener2 sekolah GK punya etika, kalau begitu pindah aja Alya , maksain sekolah di situ juga bikin hatimu GK tenang selalu di pandang rendah ayo Al pindah aja
Mamah dini
katanya GK cinta TPI gampang banget ada desiran aneh nya , gimana sih pa
Mamah dini
kenapa Alya GK pulang aja biar hari itu MH bolos dulu, ya pantes temen2mu bilang ,, TPI benerkan apa yg mereka bilang , ko kmu maksa aja ke kelas walaupun kmu orang miskin katanya kan harus punya harga diri juga al , mampir thor
yumi chan
thor bt aja aliya pergi jauh thor..biarlh aliya mndpt kbbasn...seandsiya slita hlim..pertkn alira di saat dia sukes dn punyk ank2 kmbr..dn bt wnita yg di jdhkn sm reyhan gk bisa hml thor hhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!