bercerita tentang seorang pemuda yang berusia 16 tahun yang memiliki hidup menyedihkan. sejak kematian ibunya, pemuda itu sering mendapatkan kekerasan dari ayahnya.
pemuda itu bernama Naoto, Naoto mendapatkan kekerasan dari ayahnya sejak usianya 10 tahun waktu ibunya meninggal.
Naoto mendapatkan kekerasan itu bukan hanya dari ayahnya saja melainkan dari teman-teman sekolahnya bisa dibilang dia korban bullying.
Naoto merasa muak dengan nasibnya itu, ia berharap suatu saat nanti dirinya mempunyai sebuah kekuatan dan merubah nasib malangnya serta membalaskan dendam kepada orang-orang yang menyakiti dirinya.
° asli karya author bukan plagit.
° bacalah dengan bijak!!
° Like Komen ikuti.
[ Author ]
-M. FAIQ NABIL-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faiq Nabil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 : Dewa Kematian.
Setelah dekat dengan Kristal itu, Naoto mengeluarkan senjata ganda-nya kemudian dengan kecepatan Penuh Naoto menusuk Kristal itu sampai hancur berkeping-keping.
-PRAI!! PRAI!!-
"Bagaimana dia bisa Tahu kelemahan kita!! "ujar Naga berkepala tiga itu secara bersamaan dengan nada sangat terkejut.
-BOM!! BOM!!-
Ledakan besar-pun terjadi dan Naga berkepala tiga itu menghilang dari pandangan Naoto, tiba-tiba air berwarna hijau yang sebelumnya sangat deras sekarang menjadi surut dan kering.
[ Notification!! ]
"anda telah mendapatkan 1150 Exp.
[ Notification!! ]
"selamat! anda telah naik level 1175.
[ Notification!! ]
"anda mendapatkan item [ Bola Perisai ]
Naoto mengambil Bola Perisai yang berwarna perak itu ditanah dan ia merasakan betapa beratnya Bola yang dipegangnya.
"bola ini walaupun kecil tapi kenapa Berat sekali ya?....ngomong-ngomong bagaimana cara menggunakannya? "ujar Naoto dengan nada bingung.
[ Notification!! ]
"Cara menggunakan Bola Perisai tekan tombol kecil berwarna hitam yang terletak di bagian tengah, anda bisa menyesuaikan bentuk dan ukuran yang anda inginkan.
"Tampilkan ukuran dan bentuk yang dapat digunakan. "ujar Naoto kepada sistemnya.
[ Ukuran ]
° 1m.
° 2m.
° 3m.
° 4m.
° 5m.
° 6m.
° 7m.
° 7,5m.
[ Bentuk ]
° Perisai Jendral.
° Bulat.
° Panjang.
° Kotak Segi 4.
° Tenda segi 3.
[ Notification!! ]
"Anda bisa menggunakan bentuk dengan ukuran yang anda inginkan.
"Canggih sekali ya....aku akan menyimpan item ini karena aku akan membutuhkannya jika sudah saatnya. "ujar Naoto dengan nada serius. kemudian ia menyimpan Bola perisai itu ke inventory di penyimpanan sistemnya.
[ Notification!! ]
"Item Bola perisai sudah tersimpan.
Naoto menguap karena ngantuk, sebelum tidur Naoto melihat ke berbagi arah untuk berjaga-jaga untuk menghindari bahaya.
"Walaupun disini sangat Sepi tapi aku harus tetap waspada dan jangan lengah karena ini Dungeon. "ujar Naoto dengan nada serius.
Naoto mengambil Bola perisai itu dari inventory-nya, setelah bola perisai itu ada ditangannya Naoto menekan tombol hitam itu.
"perisai Bentuk Bulat dengan ukuran dua meter. "ujar Naoto, kemudian Bola itu berubah bentuk menjadi lebih besar dengan bentuk bulat dengan ukuran dua meter serta memiliki pintu untuk masuk.
"keren sekali jadi perisai ini terbuat dari sisik Naga yang aku kalahkan barusan. "ujar Naoto dengan nada kagum.
Naoto masuk kemudian ia membaringkan diri dengan cara meringkuk lalu Naoto memejamkan matanya dan langsung tertidur karena merasa sangat lelah.
singkat cerita...
empat belas jam telah berlalu dengan sangat cepat Naoto membuka matanya kemudian duduk sebentar agar tidak pusing.
Naoto keluar dari dalam perisai itu, Naoto merasa tubuhnya sangat rileks dan pikirannya tenang karena telah tidur dengan puas.
Naoto menekan Tombol hitam kemudian Perisai itu kembali menjadi bola perisai seperti semula lalu Naoto memasukannya ke dalam inventory penyimpanan sistemnya.
"Baiklah waktunya menyelesaikan lantai terakhir!.....buka Portal Lantai 53. "ujar Naoto dengan nada percaya diri.
Portal Lantai 53 terbuka dengan sangat lebar, Naoto langsung masuk ke dalam Portal itu dan langsung tiba disebuah tempat yang sangat megah seperti istana.
namun tempat ini tidak ada cahaya sedikit-pun dan Naoto bisa merasakan aura yang sangat jahat yang mengelilingi tempat megah istana ini.
tiba-tiba Naoto merasa ada yang menusuknya dari belakang, ketika Naoto melihat ke belakang ia melihat sosok berjubah hitam dengan wajah yang tidak terlihat yang menusuk dirinya dengan sabit.
Naoto sontak terkejut dan panik lalu menjauh dari tempat itu namun anehnya ia tidak merasakan sakit apapun, Naoto mencoba untuk tenang dan memahami situasi yang terjadi.
"tenanglah wahai diriku.....pahami apa yang terjadi, bukannya aku ditusuk dari belakang tapi kenapa aku tidak merasakan sakit? "ujar Naoto dalam hatinya dengan nada bingung sambil berpikir keras.
setelah beberapa menit Naoto berpikir keras untuk memahami apa yang sedang terjadi dan akhirnya ia mengetahuinya.
"aku mengerti mungkin itu adalah salah satu kemampuan milik dewa kematian untuk menciptakan ilusi dirinya. "ujar Naoto dalam hatinya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kunci untuk mengalahkan dewa kematian adalah ketenangan aku harus tetap tenang dan jangan tergoyahkan untuk menghadapi apa yang akan terjadi. "ujar Naoto dalam hatinya.
Naoto menggunakan Skil Triple Slash untuk mengetahui keberadaan Dewa kematian itu, Tiga belati langsung melayang dan menyerang keberbagi arah.
-TRANG!! TANG!!-
"Disana Kah. "ujar Naoto, kemudian ia langsung berlari menuju asal suara tangkisan serangan itu, setelah dekat Naoto mengayunkan Senjata ganda-nya.
-TRENG!!-
Serangan Naoto di Tangkis oleh Dewa kematian itu menggunakan Sabitnya kemudian Dewa kematian mengayunkan Sabitnya.
Naoto menghindarinya kemudian ia menjaga jarak lalu menembak Dewa kematian itu dengan beberapa kali tembakan.
-DOR!! DOR!!-
-TANG!! TANG!!-
semua Peluru yang datang berhasil ditangkis oleh dewa kematian, Naoto tidak berhenti disitu, ia berlari kemudian Naoto menggunakan item senjata Bola Besi hitam dengan tali rantai yang ia dapatkan dari Minator.
Naoto mengayunkan Bola besi hitam itu dengan kecepatan yang sangat tinggi, dewa kematian tidak tinggal diam ia juga mengayunkan sabitnya.
-TRANG!! TANG!!-
dari situ terjadilah pertarungan sengit dan intens tinggi dengan saling tangkis dan saling menyerang satu sama lain.
-TRENG!! TENG!!-
Dewa kematian itu mundur kemudian ia berlari menuju Naoto dan meloncat sambil mengayunkan sabitnya.
Naoto menghindari sabit yang akan menebas lehernya itu kemudian ia kebelakang Dewa kematian lalu mengayunkan bola besi hitamnya.
-BRUG!!-
Serangan Naoto berhasil mengenai kepala dewa kematian itu sehingga dewa kematian terpental dan terbanting ke dinding dengan sangat keras sampai dinding itu hancur.
-BRUK!!-
Naoto berhenti sejenak kemudian ia berlari menuju Dewa kematian. -TAP!! TAP!!- Setelah dekat Naoto mendaratkan tendangan.
-BRUK!!-
Tendangan itu berhasil dihindari oleh Dewa kematian kemudian Dewa kematian itu mengayunkan sabitnya, dengan Cepat Naoto menghindari serangan itu.
"Kehampaan. "Gumam Naoto.
Tempat itu menjadi gelap gurita, sehingga dewa kematian menjadi bingung dan tidak mengerti tentang apa yang sedang terjadi.
Tanpa disadari Naoto sudah ada didepan dewa kematian itu untuk mengakhiri pertarungan karena Naoto sudah tahu kelemahan Dewa kematian itu.
Naoto menusuk bagian perut dewa kematian itu menggunakan senjata ganda-nya karena perut dewa kematian memiliki sebuah bola kristal yang cukup besar berwarna ungu.
Naoto menyadari Bahwa tusukan itu hanya membuat retakan kecil saja, kemudian ia menembak bola Kristal itu dengan beberapa kali tembakan sampai akhirnya bola kristal itu hancur.
Dewa kematian itu menghilang tanpa bersuara, Skil Kehampaan-pun telah selesai, tempat megah seperti istana yang awalnya gelap tiba-tiba menjadi terang.
[ Notification!! ]
"anda telah mendapatkan 2.000 Exp.
[ Notification!! ]
"selamat! anda telah naik level 1192.
[ Notification!! ]
"anda mendapatkan item [ Sabit dewa kematian ]
[ Notification!! ]
"anda mendapatkan item [ Harta karun ]
