NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Pasukan

“Kontrak penyerahan Jiwa?”

Wajah Olivia berubah menjadi aneh begitu melihat isi kontrak yang aku berikan. Aku bisa memahami jika dia berpikir semua ini hanyalah sebuah lelucon yang aku buat. Tapi...

“Apa yang akan aku dapatkan jika menyetujui kontrak ini?.” dari pada menertawakan kontrak itu, dia justru merasa penasaran.

“Kau akan bekerja sebagai tangan kananku.”

“Itu bukanlah sebuah imbalan.”

“Kau salah, jika kau menahan situasi saat ini maka kau akan tahu jika itu adalah hadiah yang sepadan.”

Olivia kembali melihat surat kontrak, selama beberapa saat dia tidak mengatakan apapun. Aku telah menyiapkan rencana jika dia memilih untuk menolak tawaran yang aku berikan.

Tapi aku bersyukur dia memili untuk menandatangani kontrak tersebut. Karenanya aku bisa menghemat energi sihir.

Ding!

[Olivia Muhrain telah melakukan kontrak dengan anda]

Setelah kontrak berhasil aku kini dapat melihat statistik milik Olivia.

_____________________________________________

[Olivia Muhrain]

Ras: Manusia

Pekerjaan: Tidak ada

Level: 2

Kemampuan: [Perawatan], [Operasi], [Pembedahan], [Penelitian Genetik], [Pembuat obat], [Penyiksaan], [Pembunuhan].

______________________________________________

“Oh, wow” aku tidak dapat mengatakan apapun melihat keanehan statistik petugas medis ini.

Meskipun Olivia belum mendapatkan pekerjaan, namun kemampuan yang dia miliki bahkan lebih banyak dari beberapa tahanan yang telah mencapai level dua puluh.

Awalnya aku hanya ingin membawanya sebagai penyembuh, tapi sepertinya aku telah mendapatkan berlian tanpa aku sadari.

“Manusi berbakat memang beda.” gumamku.

“Apa kau sedang memujiku?.”

“Ya, aku hanya penasaran kenapa dokter berbakat sepertimu justru bekerja di penjara ini.”

Melihat dari semua kemampuan yang dia miliki, aku yakin dia bukanlah orang sembarangan. Tapi kenapa aku tidak melihat apa pun mengenai dirinya di dalam ingatan masa laluku?.

“Apa aku perlu menjawab itu?.” balas Olivia yang mulai mengemas barang-barangnya.

Melihat beberapa barang yang dia masukkan kedalam tas membuatku sadar akan sesuatu, “Tidak, aku sudah memahaminya.” seruku.

Barang-barang yang Olivia bawa kebanyakan adalah item yang tidak lazim seperti potongan daging yang membeku, setoples penuh bola mata dan berbagai hal aneh lainnya.

Seperti semua itu Olivia dapatkan dari para tahanan, karena diketahui jika dia memilih izin dari pihak berwajib untuk memperbolehkannya melakukan eksperimen menggunakan tahanan.

Tapi jika hanya alasan ‘sumber subjek eksperimen’ yang Olivia butuhkan, bukankah di luar sana ada banyak organisasi gelap yang mampu memberikan kebutuhannya jauh lebih baik. Lalu kenapa Olivia justru berada ditempat mengerikan ini?.

Guncangan gempa yang terjadi tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Kekuatan guncangan cukup besar hingga membuatku sempat berpikir jika seluruh penjara akan rata dengan tanah. Tapi mengingat sifat ajaib dari guncangan ini yang tidak memiliki efek menghancurkan melainkan hanya sebagai penanda kehadiran membuatku merasa tenang.

“Sudah saatnya.” ucapku yang kemudian segera menarik Olivia yang bersembunyi di bawah tempat tidur.

Bersama Olivia, kami kembali ke sektor pusat. Namun panggung yang sebelumnya menjadi tempat aku menyanyi bersama pera tahanan kini telah menghilang, berganti menjadi lubang besar yang tercipta dari gempa sebelumnya.

Para tahanan yang berada di seni terlihat kebingungan, sepertinya mereka penasaran dengan lubang besar yang tiba-tiba muncul. Beberapa tahanan mungkin ada yang sudah masuk kedalam karena berpikir ada jalan keluar, tapi yang mereka temukan hanyalah makhluk ganas yang siap mengirim semua pengunjung kepada kematian.

“Tck, ini sangat menyebalkan.” aku merasa kesal karena salah satu tahanan yang telah aku kontrak terbunuh di dalam lubang itu.

***

“Jadi kali masuk kedalam lubang itu?.” tanyaku pada dua tahanan yang telah masuk kedalam lubang. Tatapan tajam penuh amarah seakan pukulan siap dilancarkan kapan saja. Tidak ingin tubuh mereka hancur seperti yang terjadi pada Jo Wira, keduanya segera membantah perkataanku.

“Ti.... tidak kau salah paham.”

“Benar, saat gempa terjadi kami bertiga berdiri di atas podium, dan tiba-tiba tanahnya ambles menjatuhkan podium dan kami bertiga.”

Mereka berusaha membela diri, satu diantaranya ketakutan sedangkan yang lain sikapnya sangat tenang. Karena aku tidak merasa jika mereka berbohong maka aku membiarkan keduanya.

Selanjutnya aku mengumpulkan sepuluh tahanan yang tersisa, meskipun wajah mereka menunjukkan keengganan tapi semuanya segera bergerak mengikuti keinginanku. Kemudian aku melempar sebuah tas besar penuh senjata lalu menyuruh mereka untuk mempersenjatai diri.

Para tahanan sempat merasa senang karena mendapatkan senjata, tapi wajah mereka berubah masam saat melihat semua senjata di dalam tas itu hanyalah pipa besi, alat masak, perkakas dan sebilah pedang.

“Tidak ada pistol?.” ucap seorang tahanan yang usianya lebih tua dari semua orang di ruangan ini. Melihat rincian kontak aku mengetahui nama pria tua itu adalah Johny Inoe. Tatapan semua orang kemudian tertuju pada Olivia yang menenteng senapan di punggungnya.

‘Satu lagi karakter yang tidak ada dalam ingatanku’

Sebenarnya saat aku kembali ketempat ini bersama Olivia, aku sempat mampir ke arena gudang di mana semua senjata disimpan. Namun aku tidak tertarik untuk mengambilnya karena senjata-senjata itu tidak berguna melawan para penghuni lubang. Tepi berbeda dengan si Dokter yang mengambil beberapa senjata meskipun aku sudah mengatakan jika itu tidak berguna.

“Dasar belatung kurang ajar, sudah dikasih hati malah minta tai. Jika kalian merasa kuat maka gunakan saja tangan kosong!.” aku berseru dengan marah, membuat mereka terjatuh dengan tubuh bergetar hebat karena mendapatkan pukulan psikis dari suaraku.

Olivia terlihat sangat antusias melihat para tahanan yang tiba-tiba terjatuh. Dia seperti peneliti gila yang menemukan subjek uji coba menarik. Mengabaikan Olivia, aku segera memberi perintah semua orang untuk bersikap.

Meskipun efek dari serangan [Soul Cry] masih ada, tapi mereka segera bangkit seakan tidak bisa mengabaikan perintah dariku. Setelah mempersiapkan diri kami bersiap untuk masuk ke dalam lubang,

Tidak ada seorangpun yang membantah perintahku meskipun diperintahkan lompat kedalam lubang gelap. Sepertinya efek rasa takut dari kemampuan [Soul Cry] bahkan mampu membuat penjahat kejam menjadi anak jinak.

Satu persatu tahan turun bergantian, tapi saat giliran Olivia, dia bertanya padaku tentang keadaan hakim, “Apa kau membunuhnya?” pertanyaan Olivia membuat aku sadar telah melupakan babi itu.

***

"Aaaaaaa!" Suara teriakan menggema di lorong gelap saat tubuh besar seorang manusia jatuh dari ketinggian. Dengan suara benturan keras, suara itu pun berhenti menjadi rintihan kesakitan.

Hakim gemuk itu tidak bergerak setelah aku tendang jatuh ke dalam lubang. “Apa dia mati?.” tanya Pria tua Jony, para tahanan yang telah lebih dahulu berada di bawah segera mengelilinginya.

“Sebaiknya begitu, karena jika dia masih hidup maka aku sendiri yang akan membunuhnya.” zombie Jo Wira mendekati Hakim dengan penuh amarah. Dia berniat menghajar pria gemuk yang masih tergeletak, namun Jo Wira tidak dapat menggerakkan tangannya.

“Cih, sialan padahal dia ada di depan mataku.”

Jo Wira meninggalkan Hakim dengan perasaan marah. jika aku tidak menahan emosinya, seluruh kemarahannya pasti telah menjadi api yang membakar tubuh busuknya.

Setelah Olivia turun sekarang giliranku masuk kedalam serang monster. Aku segera melompat lalu jatuh diatas hakim. Ketika kakiku menginjak gumpalan daging itu terdengar suara ‘Oingk!’ seperti suara babi yang kesakitan karena ditendang.

“Dia masih hidup.” aku dengan tenang turun dari atas hakim. “Sekarang mari berburu dan menjadi lebih kuat.”

Akibat dari banyaknya kematian yang terjadi di dalam penjara membuat tempat ini terkontaminasi oleh energi kegelapan. Saat energi kegagapan mencapai tingkat tertentu maka pintu menuju dimensi kekacauan yang disebut sebagai Dungeon akan terbuka.

“Mari menjadi yang pertama di dunia menaklukan Dungeon.”

1
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
Adrian Syifa
author lanjut dong

sambil nunggu sabil bedah karya author dulu

bye thor jaga kesehatan dan tetap semangat
Fiorentina' EVRENZAN
thor follow dong hehhehe
Orpmy: oke.....
total 1 replies
Adrian Syifa
semangat dan aku nanti kisahmu thir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!