Kisah gadis bernama Li Mei adalah putri raja dari Zheng-mi goo yang dikutuk memiliki umur panjang karena dituduh membakar istana selir ayahnya, dia melintasi waktu dari kejaran pengawal istana yang ingin menangkapnya sehingga Li Mei mengalami amnesia karena kecelakaan yang tak terduga. Dan bertemu Shaiming yang menjadi tunangannya.
Mampukah Shaiming membantu Li Mei mengingat semuanya, akankah ingatan Li Mei kembali ? Dan apakah mereka akan bersama dan bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 LATIHAN OPERA
Li Mei memperhatikan arahan dari Shaiming yang memintanya menirukan gerakan tangannya.
"Tarian ini memang agak sulit dilakukan karena butuh latihan sekitar sepuluh tahun untuk menguasainya...", ucap Shaiming.
Li Mei hanya terdiam sembari memperhatikan gerakan tangan Shaiming.
"Tarian Bian Lian memang sengaja diperuntukkan buat laki-laki...", kata Shaiming yang terus bergerak.
Shaiming terus memperagakan tarian Bian Lian di tengah-tengah sanggar opera nya.
"Tapi aku ingin kamu menguasai teknik tari Bian Lian ini, supaya kau mampu melindungi dirimu, Li Mei", lanjut Shaiming.
WOSH... !
WOSH... !
WOSH... !
Shaiming memutar badannya dengan cepatnya sembari mengenakan topeng di wajah tampannya.
"Perhatikan gerakan tarian Bian Lian ini !", perintah Shaiming.
Shaiming melompat tinggi seraya menghunuskan pedang, lurus ke arah depan lalu memutar jubah yang dia kenakan dalam hitungan detik.
Topeng yang Shaiming kenakan langsung berubah cepat dengan topeng yang lainnya.
Kembali terlihat Shaiming berloncatan di udara lalu mengganti pedangnya dengan sebuah kipas.
SRET... !
Dalam sekejap saja, topeng yang dikenakan oleh Shaiming berubah kembali dengan topeng yang berbeda dari sebelumnya.
Ketika Shaiming menggerakkan kipas di tangannya dalam hitungan detik.
TRANG... !
TRANG... !
TRANG... !
Suara alunan musik yang mengiringi tarian Bian Lian terus terdengar keras saat Shaiming menggerakkan badannya berulangkali.
Tarian Bian Lian adalah tarian mengubah topeng yang dikenakan oleh penari hanya dengan mengibaskan kipas atau jubah yang mereka kenakan saja.
Shaiming membawakan tarian Bian Lian dengan sangat sempurna.
Setiap para penari dalam Bian Lian bisa mengubah tampilan wajahnya yang berupa topeng hanya dalam hitungan detik. Dalam 1 menit, mereka bisa melakukan gerakan sambil mengubah topeng hingga berkali-kali
WUSH... !
WUSH... !
WUSH... !
Shaiming terus mengubah topengnya hingga gerakan terakhir. Kemudian berdiri tegap seraya menghadap ke arah Li Mei.
Membungkukkan setengah badannya seperti gerakan memberi hormat. Dan membuka topeng Bian Lian nya dengan cepat.
"Bagaimana, Li Mei ?", kata Shaiming.
"Woah !?", pekik Li Mei terkagum-kagum.
"Apa kau terhibur dengan tarian Bian Lian ku ini ?", tanya Shaiming.
"Luar biasa !!! Kau sungguh hebat, Shaiming !", sahut Li Mei hampir tak percaya jika Shaiming mampu menarikan Bian Lian sehebat itu.
"Aku suka sekali, Shaiming...", ucap Li Mei berseru pelan.
Kedua mata Li Mei berubah berbinar-binar saat melihat Shaiming mampu menyelesaikan tarian Bian Liannya dengan sempurna.
PLOK... ! PLOK... ! PLOK... !
Tanpa Li Mei sadari dia bertepuk tangan kemudian berhambur memeluk Shaiming.
"Kau keren sekali, Shaiming !!!", teriaknya terkagum-kagum.
Pelukan Li Mei membuat Shaiming terkejut kaget saat melihatnya.
Tak pernah menyangka sambutan Li Mei akan se-antusias itu terhadap tarian Bian Lian yang Shaiming bawakan tadi.
"Li Mei...", gumam Shaiming terpana.
"Latihlah aku agar aku bisa sehebat dirimu, Shaiming !", kata Li Mei.
"Apa kau bersungguh-sungguh, Li Mei ?", tanya Shaiming.
"Ya, aku ingin sehebat dirimu dalam menarikan Bian Lian meski tarian itu untuk para laki-laki", kata Li Mei.
"Memang benar, aku ingin kamu mengusai tarian Bian Lian ini dengan mahir supaya kamu dapat melindungi diri mu saat membawakan opera nanti", sahut Shaiming.
"Tapi... Aku tidak mungkin sehebat diri mu, Shaiming...", kata Li Mei.
"Tentu saja, Li Mei. Memang tidak mudah membawakan tarian Bian Lian karena butuh waktu lama untuk melatihnya", ucap Shaiming.
Shaiming memandangi wajah Li Mei yang menatapnya teduh lalu membelai lembut wajah gadis itu.
"Suatu saat nanti kau akan mengerti maksud dan tujuan ku, memaksa mu untuk berlatih tarian ini, Li Mei", kata Shaiming.
...***...
Bukan tanpa alasan, mengapa Shaiming meminta Li Mei berlatih tarian Bian Lian ini karena saat dia mengetahui kedatangan utusan Niu ke masa depan.
Shaiming langsung berniat untuk mengajari tarian Bian Lian sebagai bekal Li Mei saat nanti dia tampil dalam pertunjukan-pertunjukan besar opera.
Pada saat Li Mei manggung dalam pertunjukkan opera nanti, gadis itu dapat menggunakan tarian Bian Lian untuk menutupi dirinya dari pengamatan utusan Niu, yang mungkin saja dia akan datang dalam perhelatan opera di Beijing.
Utusan Niu pasti akan menyelidiki setiap pertunjukan opera untuk mencari tahu keberadaan Li Mei meski dia tidak tahu secara pasti akan keberadaan Li Mei di Beijing, kemungkinan utusan Niu akan segera mengetahuinya dari informan-informan yang dia sebar di kota ini.
"Li Mei...'', ucap Shaiming.
"Ya, Shaiming", sahut Li Mei.
"Maafkan aku jika aku terlalu keras pada mu", kata Shaiming.
"Tidak, Shaiming... Aku tahu bahwa semua yang kau lakukan pada ku karena kau sangat mengkhawatirkan diri ku...", sahut Li Mei.
"Yah, itu benar tapi aku merasa terlalu menekan mu untuk menjadi sempurna sebagai seorang pemain opera", kata Shaiming.
"Dan apakah kau menyesalinya, Shaiming !?", ucap Li Mei.
"Tidak, aku sama sekali tidak merasa menyesalinya", sahut Shaiming.
"Benarkah itu !?", kata Li Mei.
"Ya, Li Mei", sahut Shaiming tegas.
"Mengapa kau sangat mencemaskan ku dan meminta ku agar aku dapat menarikan tarian Bian Lian ?", tanya Li Mei.
"Karena aku ingin kau bisa melindungi dirimu, Li Mei", sahut Shaiming.
"Adanya dirimu bagi ku saat ini sudah sangat cukup mampu membuat ku merasa terlindungi oleh mu, Shaiming", kata Li Mei.
"Tapi tidak selamanya aku berada di dekatmu, Li Mei", sahut Shaiming.
"Kenapa ? Apakah kau akan meninggalkan ku, Shaiming ?", kata Li Mei.
"Tidak, aku tidak akan pernah meninggalkan mu, Li Mei", sahut Shaiming seraya menatap teduh ke arah Li Mei.
"Lantas kenapa kau berkata demikian seolah-olah kau akan pergi jauh dari ku, Shaiming", kata Li Mei.
"Baiklah, aku tidak akan pergi kemana-mana dan akan terus berada di dekatmu, Li Mei", sahut Shaiming
Sudut bibir Shaiming membentuk seulas senyuman lembut.
"Li Mei...", panggil Shaiming berbisik lembut.
"Ya, Shaiming...", sahut Li Mei.
"Berjanjilah pada ku Li Mei !", kata Shaiming.
"Berjanji untuk apa, Shaiming ?", tanya Li Mei.
"Berjanjilah untuk berlatih dengan sungguh-sungguh tarian Bian Lian ini, Li Mei !", sahut Shaiming.
"Jelaskan pada ku alasannya, Shaiming !", kata Li Mei.
"Sudah aku utarakan padamu tentang alasannya bahwa aku ingin kau terlindungi, Li Mei", sahut Shaiming.
"Apa kalau aku menyetujuinya maka kau akan merasa tenang, Shaiming ?", kata Li Mei.
"Yah, aku akan merasa sangat tenang, Li Mei", sahut Shaiming.
"Mmm..., baiklah..., aku berjanji pada mu, Shaiming...", ucap Li Mei.
"Terimakasih atas kesedianmu untuk memenuhi janji ini, Li Mei", sahut Shaiming lega.
...***...
Sejak kedatangan utusan Niu yang dikirim oleh Zheng-mi goo ke masa depan untuk mencari Li Mei dan menangkapnya.
Kekhawatiran Shaiming terus bertambah berkali-kali lipat akan keselamatan Li Mei di sini meski kecil kemungkinan utusan Niu untuk segera mengetahui tentang Li Mei yang telah berhasil sampai melintasi waktu ke masa depan.
Leyu juga belum memberinya kabar mengenai utusan Niu sejak mereka berpencar di bar untuk menyelidikinya. Bahkan Shaiming masih belum juga melanjutkan penyelidikannya terhadap wanita bar itu.
Disebabkan Shaiming sibuk dengan rencananya untuk melatih Li Mei agar dia bisa ikut dalam pertunjukan opera nanti.
Keputusan Shaiming jatuh pada tarian Bian Lian karena dia tahu bahwa Li Mei sangat menguasai bela diri pedang Ratu Caihong yang legendaris itu.
Kemampuan dasar ilmu beladiri yang telah dikuasai oleh Li Mei akan memudahkannya untuk menyerap setiap dasar dari gerakan tarian Bian Lian yang sangat sulit.
Hampir mirip tarian Bian Lian dengan kemampuan dasar ilmu beladiri terutama pada setiap gerakannya yang sama-sama membutuhkan kemahiran khusus serta latihan keras. Bedanya tarian ini banyak di tarikan oleh laki-laki tapi tidak menutup kemungkinan juga ditarikan oleh Li Mei, meskipun dia seorang perempuan.