Senja Anjani, seorang gadis muda yang harus menjalani kehidupan penuh luka, air mata, serta cobaan hidup tidak ada habisnya.
di umurnya yang belum genap 22 tahun, ia kehilangan kesuciannya, di renggut secara paksa oleh Sagara Rahardian, yang tidak lain adalah kekasihnya.
Akibat kejadian satu malam, banyak kesalahpahaman terjadi pada perjalanan hidup mereka.
Benci dan cinta saling berebut untuk menguasai mereka.
"Sampai ragaku tak lagi bernyawa,
kebencian ku kepada mu akan tetap membara" (Senja)
Ayo...ikuti kisahnya 😍
*** hai Semuanya, mohon dukungannya ya, mohon kritik, serta sarannya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nay'ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai terkuak
Selamat datang 🤗
Happy reading 😍
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bugh...Bugh...Bugh, Arrggkk, "Amm-punn, Tuan! Saya minta Am-mpunn, tolong jangan pukul sa-ya lagi!" pinta seorang pria terbata-bata, tubuhnya sudah remuk redam, wajahnya babak belur, berkali-kali terkena Bogeman, giginya sudah ada yang copot.
Agam beserta beberapa bodyguard bergidik ngeri, mereka sama sekali tidak berani mendekat apalagi melerai.
Akrghh, "Tolong, berhenti! saya akan memberikan bukti yang anda minta,Tuan!!"
Melihat bagaimana seorang Sagara Rahardian, membabi buta menghajar dua orang laki-laki itu, bahkan salah satu dari mereka sudah tergeletak tak sadarkan diri, dengan keadaan tubuh penuh luka.
Arrghh, Jeritan kesakitan menggema di dalam ruang bawah tanah.
Dengan sepatu hitam lancipnya, begitu sadis Sagara memijak pergelangan tangan laki-laki malang tersebut. suara remukan tulang pun terdengar.
"Saya, sudah memperingatkan dari awal, jangan pernah bermain kata denganku!!!" Hardik Sagara, ia begitu kesal saat laki-laki tersebut berusaha mempermainkannya.
"Agam, Urus tikus busuk ini, pastikan dia menyerahkan buktinya!"
"Siap,Tuan"
Dengan gaya pongahnya,Sagara kembali duduk di salah satu kursi.
"Dimana kau menyimpan barang buktinya?" tanya Agam kepada pria malang di hadapannya, yang kini terduduk di lantai dengan tubuh lemah.
"Ada bersama salah satu teman saya,Tuan" jawab si laki laki tadi.
"Jika kau berani berbohong, maka anak beserta istrimu yang akan menjadi korbannya!"
"Tolong, jangan sakiti keluarga saya Tuan, mereka tidak tahu apa-apa!!!" dalam kekalutan serta ketakutannya, Dia menyesal serta mengutuk kebodohannya terdahulu.
"Aku tidak tahu, jika yang aku jebak bukan orang sembarangan." batin seorang waiters yang dulu memberikan jus kepada Sagara.
Sedangkan satu orang yang tergeletak di lantai, seorang operator cctv di hotel mewah, tempat di mana Sagara, memperkosa Senja.
*** Dua jam kemudian
Argghh, "Siapa kalian? berani sekali kalian menculik ku, jangan macam-macam denganku!" akan aku pastikan kalian membusuk di penjara nanti!!!" seorang pria terlihat sangat murka.
Tubuhnya di hempaskan ke lantai keras tersebut, tangannya terikat tali erat, kepalanya di tutup kain hitam, sehingga Dia sama sekali tidak dapat melihat apapun.
Begitu di buka penutup kepalanya, Dia berteriak terkejut melihat kedua rekannya sudah dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
Belum hilang rasa shock nya tiba tiba-tiba...
Bugh, Bugh, dua Bogeman tangan menghantam kedua pipinya. Membuatnya tersungkur di atas lantai yang keras.
"Jadi ini, Bajingan yang mematikan semua cctv itu!!!" bisik geraman tertahan Sagara membuat bulu kuduknya berdiri.
"Jika kau ingin ibu mu baik-baik saja, cepat kau berikan bukti itu kepadaku!!!" ancam Sagara.
Laki-laki tersebut langsung ketakutan, badannya gemetaran. nyalinya hilang entah kemana. apalagi setelah melihat dua orang rekannya sudah tidak berdaya.
"Ini Tuan, ini flashdisk berisi rekaman seluruh camera cctv di hotel tersebut!" tangan gemetarnya memberikan bukti tersebut.
"Setelah ini, bekerja samalah dalam memberikan informasi yang benar, jika tidak, kalian tanggung sendiri akibat nya!"
Argghh, tanpa perasaan Sagara menendang perut nya."
"Kalian bereskan sisanya, patahkan sebelah tangan mereka, lalu kirim mereka kedalam penjara. pastikan mereka membusuk di sana!"
"Baik,Tuan" jawaban serempak pun di dengar oleh Sagara.
...****************...
Seorang bocah cilik berlari kecil dengan langkah pendeknya, ia terlihat tidak sabaran ketika melihat sebuah mobil mewah memasuki pekarangan rumah mewah.
"Papa...papa," dengan penuh semangat bocah laki-laki itu, memanggil penumpang yang belum turun dari dalam mobil, sang pengasuh setia berada di belakangnya.
Happ...hahaha, balita laki-laki yang belum genap berusia tiga tahun itu, sangat senang ketika tubuhnya di lambungkan oleh sang papa.
"Papa, aku angen" ungkap nya dengan bahasa yang masih cadel.
"Papa, juga kangen sekali sama, Raka" Cup cup cup, di kecupnya seluruh wajah sang anak.
"Raka, udah maem belum?" tanya sang ayah, sembari meletakkan sang anak di pundaknya.
"Udah, Aka maem anyak, akek ayam oyeng"(Raka makan banyak pakai ayam goreng)
"Wah, anak papa pintar sekali mamam nya!"
Mendengar pujian sang papa, Raka langsung tertawa senang.
Ketika memasuki dalam rumah, "Apa Anyelir sudah pulang, paman?"
"Belum Tuan, nyonya Anyelir belum pulang!" jawab kepala pelayan rumah Sagara.
mendengar jawaban tersebut, Sagara langsung pergi begitu saja.
"Raka sama sus dulu ya, papa mau mandi sebentar!" ujar Sagara dan segera di iyakan oleh Raka.
Tap
Tap
Tap
"Mas, kamu pulang?" tanya seorang wanita, yang tak lain adalah Anyelir, istri Sagara.
Anyelir sangat terkejut melihat sang suami pulang ke rumah mereka. Sagara sangat jarang pulang, ia lebih suka tinggal di apartemen pribadinya.
Hmm, hanya itu jawaban Sagara, sembari melanjutkan berjalan ke lantai atas.
...****************...
"Apa yang kau lakukan, Raka Ardiansyah!" hardik Sagara, ketika melihat sang anak tanpa pengasuhnya, sedang berusaha membuka sebuah kamar yang selama ini di larang untuk di masuki siapapun. hanya Sagara seorang yang boleh memasukinya
Huwwa...huwwa, Raka sangat takut mendengar bentakan papanya. sang pengasuh pun tergopoh-gopoh berlari kearahnya, langsung menggendong tubuh sang anak Asuhnya.
"Ma-af, Tu-an, saya teledor!" ucap sang pengasuh ketakutan. Ia benar-benar ceroboh, membiarkan anak yang ia jaga, hampir saja membuka pintu ruangan Keramat itu.
"Apa kamu sudah bosan bekerja disini, hah!!" bentak Sagara begitu keras. suaranya sampai terdengar ke lantai bawah.
"Mas, Kamu apa-apaan sih? bentak-bentak Raka, sampai Dia ketakutan begitu, dia masih kecil, lagian apa istimewanya kamar itu, sehingga tidak ada satupun orang yang di perbolehkan memasukinya!"
Anyelir sangat kesal melihat Sagara begitu menjaga sebuah kamar, yang dia sendiri tidak tahu apa isinya.
Mendengar pertanyaan sekaligus pernyataan Anyelir, Sagara langsung murka.
"Jangan pernah melewati batasmu, Anyelir!!!" Bentak Sagara.
"Aku sudah membebaskan mu selama ini, membiarkan mu hidup dengan dunia gemerlap, serta menjadi ratu di rumah ini, tapi satu hal yang kau harus ingat! Jangan pernah sekalipun, kau atau siapapun itu, memasuki kamar ini!!" Peringat Sagara.
"Sekarang pergilah dari sini!!" usir Sagara. Langsung para pelayan yang sedari tadi melihat perdebatan itu, sembari menahan nafas segera melarikan diri.
Mereka sangat tahu bagaimana sang Tuan ketika sedang murka, tidak akan segan-segan memecat serta memberikan hukuman.
Anyelir yang tidak terima di bentak, apalagi di depan pelayan serta sang anak, ingin melakukan sebuah protes, tetapi ia tidak punya nyali melawan sang suami.
Sagara yang sekarang benar-benar telah berubah, tidak ada lagi jiwa pengasihnya, ia tak ubahnya seorang Psikopat ketika tengah murka.
Ceklek, di bukanya pintu ruangan keramat itu, "Sayang....?"
~Bersambung~
Jika suka, tolong tinggalkan jejak like, subscribe & komentarnya ya kak 🤗
padahal ini udh aku tunggu2 up nya... 🥰🥰 kngn sm si kembar . kangn bngt sm kakek agam..🤣🥰🥰🥰😘😘😘