NovelToon NovelToon
Istri Liar Sang CEO

Istri Liar Sang CEO

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / Tamat
Popularitas:460.7k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Menjadi pelayan kafe di kafe Pamannya demi membantu membayarkan hutang sang Paman kepada Rentenir menjadi pilihan satu-satunya bagi Zila Arzila (22).
Keinginannya untuk menikahi seorang pria tajir demi terbebas dari kemiskinan dan kejaran Rentenir karena hutang sang Paman, kini menjadi obsesinya. Namun tidak segampang yang dia pikirkan.
Lantas apa yang Zila alami selanjutnya, apakah dia berhasil menemukan lelaki kaya untuk dinikahinya dan didapatkan uangnya demi terbebas dari jeratan hutang sang Paman pada Rentenir? Ikuti kisahnya ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Tinggal Bersama Mama Mertua

Naga dan Zila memasuki kamar pengantin. Rasa canggung langsung menyeruak dalam diri Zila. Dia tidak tahu harus bersikap dan melakukan apa? Zila hanya kepikiran omongan Pamannya yang harus selalu menunjukan sikap yang baik dan pura-pura cinta. Sungguh berat baginya menikah tiba-tiba dengan orang yang masih asing gara-gara prasangka tetangganya.

Walau dalam hatinya sebenarnya ada desiran aneh sejak awal berjumpa. Namun entah kenapa saat ini setelah terjadi pernikahan, perasaan Zila sangat tidak karuan.

Lelaki dewasa yang kini berada satu kamar dengannya sungguh terlihat sempurna dan mempesona. Meskipun tadi perbedaan usia antara dirinya dengan lelaki yang kini sudah menjadi suaminya lumayan jauh. Namun tidak terlihat mencolok, mereka tidak terlihat beda jauh.

Zila masih memperhatikan lelaki yang kini sudah sah menjadi suaminya dari atas hingga bawah. "*Sempurna*," ujarnya sangat pelan. Zila bertekad akan mengikuti arahan Pamannya, berpura-pura perhatian dan mencintai demi satu tujuan, yaitu uang.

Belum sempat bertutur sapa baik Zila maupun Naga, tiba-tiba Naga mendapatkan sebuah panggilan di WA, lalu dia segera beranjak menjauh dari Zila.

Untuk sementara Zila bisa menarik nafasnya dalam-dalam untuk membuang rasa canggung di dadanya. Dia akan mengatur sikap maupun tingkah laku sebaik mungkin di hadapan Naga, supaya Naga simpatik padanya. Zila akan melihat sekaya apa Naga, dan jika Naga merupakan orang kaya yang tajir melintir, maka sandiwaranya akan Zila lanjutkan sampai tujuannya tercapai, yaitu uang.

Tiba-tiba Naga mendekat, sepertinya dia sudah menyudahi sambungan telponnya.

"Bersihkan make up kamu dan lepaskan semua aksesoris dan baju pengantinmu. Dalam waktu lima belas menit harus sudah siap," titahnya membuat Zila terkejut dan dilanda bingung. Setelah mengatakan itu, Naga keluar kamar meninggalkan Zila yang bingung.

Tanpa berpikir lama, Zila segera mematuhi perintah Naga. Lelaki yang baginya kini berubah dengan menampilkan sikap yang dingin.

"*Baiklah Tuan Naga, jika Anda bersikap dingin, maka saya akan menunjukkan sikap yang hangat. Kita lihat saja nanti, apakah sikap kita yang saling bertolak belakang akan menimbulkan sebuah percikan*?" bisik hati Zila bertekad. Zila pun tidak tahu percikan seperti apa yang nanti akan ditimbulkan?

Zila segera membersihkan make up tebal di wajahnya dengan toner yang sudah tersedia di meja rias. Untuk kali ini entah kenapa MUA handal yang tadi sempat merias wajahnya, tidak ada saat dirinya benar-benar butuh bantuannya.

Terpaksa Zila membuka baju pengantinnya dengan perlahan, walau dengan susah payah, akhirnya baju pengantin itu bisa dibukanya, lalu Zila menggantinya dengan dress selutut yang sudah tersedia di sana.

Tepat setelah Zila mengganti baju pengantin dengan dress selututnya, Naga masuk. Sejenak dia menatap ke arah Zila. Zila bangkit menyambut Naga dan berusaha bersikap biasa meskipun terlihat malu-malu.

"Ikut aku," ajaknya seraya meraih tangan Zila dan membawanya keluar dari kamar pengantin. Naga menggandeng tangan Zila layaknya pengantin baru yang dia cintai.

"Pamitlah sama Paman dan tetanggamu itu, aku akan mengajakmu pindah ke Bandung hari ini juga," titahnya. Sejenak Zila melongo, dia pikir Naga akan tinggal sementara di rumah Kobar. Tapi pada kenyataannya dia malah diajak ke tempat yang dia tidak tahu akan kemana.

Kota Bandung? Tentu saja Zila pernah ke sana, terlebih ke tempat Omnya, Kabir. Di sana juga Zila pernah punya kenangan indah masa SMA. Pernah berpacaran dengan seorang anak konglomerat kota kembang. Karena harus melanjutkan kuliah ke luar negeri dan perbedaan yang mencolok, hubungan merekapun putus begitu saja tanpa kata. Zila tidak peduli, sebab saat itu Zila memang belum serius membina suatu hubungan.

Zila berpamitan pada Kobar. Tentu saja dia sangat sedih. Karena baru kali ini dia berjauhan dengan Kobar, Paman yang paling melindungi dan menjaganya dari gangguan pria-pria tajir hidung belang yang hanya menginginkan tubuhnya. Tanpa Kobar, bisa saja saat ini Zila sudah terjerembab ke dalam lumpur dosa, sebab selama bekerja di kafe Kobar, ada saja pria hidung belang yang mengajaknya jalan keluar. Namun Zila selalu menolaknya.

"Zi, ikuti apa kata Paman. Baik-baiklah di depan keluarga barumu meskipun ini sebuah sandiwara. Ingat akan tujuan kita, paman yakin suamimu ini adalah orang kaya yang uangnya di mana-mana. Dan ingat satu lagi, kamu jangan pernah jatuh cinta selama tujuan kita belum tercapai," ujar Kobar saat Zila menyalaminya untuk berpamitan.

"Tapi, Paman bagaimana dengan kafe? Dengan aku pergi, itu artinya aku tidak bisa lagi bantu Paman mencari uang untuk membantu Paman membayar hutang pada Juragan Desta?" Zila nampak was-was.

"Sudah, jangan pikirkan tentang Paman dulu, sekarang pikirkan tentang bagaimana kamu menjalani hidup kamu ke depannya bersama suamimu." Kobar mengakhiri ucapannya setelah Naga menghampirinya.

Naga berbasa-basi sejenak dengan Kobar meskipun sikap Naga terlihat dingin.

Mobil Naga sudah nampak menunggu di depan. Tanpa berbasa-basi lagi, Naga segera mengajak Zila pergi dari rumah Kobar. Hati Zila tiba-tiba sedih harus meninggalkan sang Paman.

Mobil mewah yang dinaiki Naga dan Zila yang disupiri langsung oleh Naga membelah kota Bandung.

Tadi saat Naga masih di kamar pengantin, dia sempat menerima telpon, rupanya mamanya yang menghubungi.

"Karena kamu sudah terlanjur menikah dengan gadis kampung itu, sebagai permintaan Mama, bawa gadis kampung itu tinggal di Bandung. Mama akan mengawasinya. Bagaimanpun juga Mama tidak rela jika kamu harus jatuh ke dalam dekapan perempuan binal yang sudah tidak suci," tegasnya meminta yang tentunya sulit untuk Naga bantah.

"Turunlah," titah Naga saat mobil mewahnya sudah memasuki gerbang rumah dan berhenti. Zila mengikuti apa yang diperintahkan Naga suaminya.

Naga menggiring Zila pada sebuah ruang tamu yang ternyata sudah ada Mama dan Papanya serta seorang gadis yang lebih muda dari Zila. Sejenak Zila terpesona dengan keadaan rumah yang besar dengan ruang tamu yang mewah.

"*Ternyata benar lelaki yang menjadi suamiku ini adalah orang kaya, rumahnya besar*," gumannya dalam hati merasa takjub.

"Asssalamualaikum," ucap Zila setelah menyadari dirinya kini berada ditengah-tengah keluarga yang masih baru, seraya mengangkat kedua tangannya. Semua menatap ke arah Zila dengan tatapan kurang suka. Namun Zila tetap pada rencana awal, harus bersikap baik di depan keluarga Naga meskipun sikap mereka sudah menunjukkan sikap tidak suka.

"Apakah kamu mau diajak nikah oleh anakku karena hartanya?" Wanita paruh baya itu yang diduga adalah Mamanya Naga langsung memberikan sebuah pertanyaan yang seakan menjawab apa tujuan Zila mau menikah dengan Naga lelaki yang masih asing baginya itu.

Zila diam dan belum mau menjawab. Sebenarnya dia tengah berpikir jawaban apa yang harus dia berikan di depan orang-orang yang masih asing baginya?

1
Anonymous
Randi randa

Berasa terlahir anak kembar semua yg ada di cerita ini

Sampai sini sebenernya cerita nya bagus,cuman yg di sesali pemilihan nama aja klo menurut saya
Lina Zascia Amandia: Heheheheh... iya Kak maaf, gak tau knp setiap sy bikin cerita nama pemeran kadang dijadikan kembar atau malah huruf depannya mirip. Mungkin ciri khas Novel sy seperti itu, alasannya saya suka bingung cari nama kalo beda2 dr awalan misalnya. Entahlah Kak, sy agak susah merubah kebiasaan itu dlm setiap cerita saya. Ok deh ini masukan bagus dr Kakak untuk sy. Mksh byk ya. Tapi jangan merajuk dong. Baca kembali dong Kak.... pembacanya sepi nih...
total 1 replies
Anonymous
Ada lagi kan zila zuli
Anonymous
Dr awal agk pusing sama pemilihan nama yg hampir sama semua
Mungkin bisa lebiih bervariasii namanya
Sampai art nya juga nama sama
Zila sila
Rani rana
Kadang orng baca novel hiburan tp klo di kasih nama sama bikin pusing
Lina Zascia Amandia: Ok Kak mksh sarannya.... ini bisa jadi acuan sy untuk ke depannya..... lanjut doong Kak bacanya...
total 1 replies
Sena judifa
untung zila lg hamil kalo ngga hbs mereka berkelahi
Sena judifa
hilda lg
Noviyanti
si hilda protektif banget sih, nagi negur diara doang juga sok ngaku2 mau nikah.
Noviyanti
huh awas aja kalo ingkar ya hilda, tak sumpahin hamil loh
Noviyanti
huh dinasehatin yang bener susah, mending di putusin aja tuh si hilda. nanti kalau udah jadi bini juga susah lagi dinasehatinnya
Sena judifa
coba tukar tuh sihilda yg ada diposisi zila, sanggup nggak
Sena judifa
zila memang hamil tuh
Sena judifa
siapa bilang zila hamil bohongan dasar mak lampir
Sena judifa
zila hamil beneran y
Sena judifa
sedihnya😓😓
Noviyanti
si hilda ini susah dibilanginnya. bongkar aja zila biar dia kapok sekalian
Lina Zascia Amandia: Hehehhehe...
total 1 replies
Noviyanti
idih ngebet banget sih si hilda ini.
Noviyanti
baguslah masalah telah kelar
Noviyanti
bunga mendarat
Noviyanti
bukan maen nih kuliahnya 👏👏
Noviyanti
rafa kah yg datang atau naga
Noviyanti
hehe zila mahaguru cinta.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!