Jangan menyukai keluguan dan keimutannya sebab di dalamnya bersemayam iblis yang bisa menghabisimu kapan saja. Jangan menyukai senyum manis di bibirnya karena mengandung racun yang tak memiliki penawar. Namun apakah yang akan ia lakukan jika sebuah keluarga terobsesi menjadikannya bagian dari mereka??
Namun tanpa ia sadari bahwa keluarga itu berhubungan dengan kepingan puzzle masa lalunya....akan keluarga ini menjadi sebuah kehancuran atau awal kebahagiaan untuknya????..apa yang akan terjadi selanjutnya ..
happy reading guys 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cyron_alfaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelukan nyaman Mommy Fanny
Kai pun akhirnya terlelap karena otaknya telah berasap memikirkan banyak hal. Ia pun memasuki dunia mimpinya dengan cepat. Bagi seorang Kai tidur adalah obat dari segala kelelahan pada tubuhnya.
Namun ditengah lelapnya tidur seorang Kai, mimpi buruk itu kembali menghampirinya.
"Dady.....hiks....Dady...please don't leaves me. Dady.....hiks.....Dady....no....."jerit Kai disela tidurnya.
Mommy Fanny yang kebetulan ingin membangunkan Kai untuk makan siang, terkejut ketika membuka pintu kamar dan melihat Kai meracau di dalam tidurnya. Mommy Fanny segera menghampiri Kai dan langsung menarik Kai ke pelukannya.
Kai masih meracau dan terisak dipelukan Mommy Fanny.
Dengan penuh kasih sayang Mommy Fanny mengelus sayang punggung Kai.
Kai yang dipeluk pun perlahan mulai tenang dan merasakan kenyamanan yang sudah lama ia rindukan. Ketika Mommy Fanny tengah menenangkan Kai, Ace datang ke kamar Kai. Dan mendapati Mommy Fanny sedang memeluk sang adik.
"Ada apa dengan Baby, Mom?"tanya Ace penasaran.
"Sepertinya Baby mengalami mimpi buruk."kata Mommy yang kembali membaringkan Kai di ranjang.
"Ayo kita makan siang dulu, semuanya sudah Mommy siapkan"ajak Mommy Fanny pada Ace
"Baik Mom."kata Ace mengecup kening sang adik dan mengikuti sang Mommy menuju ruang makan.
Beberapa saat kemudian Dady Aldric dan Brandon pun datang dan menyusul ke meja makan.
"Loh Baby mana Mom, kok tidak ikut makan siang dengan kita?"tanya Brandon.
"Sepertinya tadi dia mengalami mimpi buruk, jadi biar dia istirahat dulu nanti Mommy akan menyiapkan makan siang untuknya."jelas Mommy Fanny seraya menyiapkan makan siang untuk Dady Aldric.
"Ace pimpin doa!!!"titah Dady Aldric.
Setelah itu mereka makan dengan khidmat, yang terdengar hanya suara dentingan sendok dan garpu di meja makan.
"Mom aku kembali ke kantor dulu."pamit Ace pada Mommy Fanny.
"Aku juga harus kembali ke rumah sakit Mom."pamit Brandon.
"Honey, aku juga harus kembali ke kantor karena nanti aku ada meeting penting."kata Dady Aldric mengecup kening Mommy Fanny.
"Hati-hati!!"kata Mommy Fanny pada sang suami.
Mommy Fanny memanggil maid untuk membereskan meja makan. Dan memanggil kepala maid.
"Marie aku akan ke butik sebentar, tolong jaga Baby Kai dan saat ia bangun nanti siapkan makan siangnya!"perintah Mommy Fanny pada kepala maid itu.
"Baik Nyonya, apa ada yang lainnya Nyonya?"tanya kepala maid itu.
"Kalau Twins nanti pulang sekalian siapkan juga makan siang mereka."jawab Mommy Fanny.
"Baik Nyonya, saya permisi dulu."kata kepala main itu menunduk dan beranjak pergi
Mommy Fanny pun beranjak meninggalkan mansion dan melajukan mobil menuju butiknya.
Tidak terasa matahari sudah mulai condong dan sore hari pun mulai menyongsong. Twins baru saja pulang dari sekolah dan segera memasuki mansion.
Mereka tak sabar bertemu dengan adik kecil mereka.
"Kok sepi ya??"ucap Alan.
"Ntah."jawab Alden seadanya.
Mereka segera menuju kamar masing-masing, namun sebelum memasuki lift langkah mereka terhenti karena kepala maid datang.
"Maaf Tuan Muda, apakah makan siangnya segera kami siapkan?"tanya kepala maid itu.
"Iya."jawab Alden singkat.
"Hmmmm Baby sudah makan siang Bi?"tanya Alan.
"Nona Muda juga belum makan siang Tuan Muda, dia masih tidur."jawab kepala maid itu
"Baiklah siapkan makan siang untukku dan adik-adikku!"perintah Alden pada kepala maid itu.
"Baik Tuan Muda."jawab kepala pelayan itu undur diri.
Kepala pelayan itu segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuan mudanya.
Dan si kembar segera menuju kamar mereka untuk membersihkan diri dan membangunkan kesayangan mereka.
"Baby.... Baby...apa kau sudah bangun?"tanya Alan.
Karena tak mendapat respon dari yang punya kamar, mereka berinisiatif untuk membuka pintu kamar sang adik.
"CEKLEK"
"Ternyata kamu masih tidur Baby."seru Alden.
"Baby bangun, Baby ayok makan siang."panggil Alan pada sang adik.
"Hoaaaam"
"Ada apa sih Bang, Kai masih ngantuk."ucap Kai setengah melek.
"Eits Baby kita makan siang dulu, baru kamu lanjut tidur lagi ya."ajak Alden pada sang adik
"Iya."jawab Kai seraya melangkah ke kamar mandi untuk membasuh mukanya agar lebih segar.
Tak lama Kai pun selesai dengan ritualnya ia pun segera menemui si kembar.
"Sudah Baby?"tanya Alden.
"Dah Bang."jawab Kai.
"Ayok turun!!!"ajak Alan dengan menggendong Kai seperti koala.
"Ishhhhh ngga usah digendong, gue udah gede!!!"berontak Kai.
"Baby bahasamu!"Alden memperingati sang adik
"Iya..iya Bang. Tapi ini ga usah digendong Kai udah gede gini."omel Kai digendongan Alan
Namun Omelan Kai sama sekali tidak digubris oleh Alan. Ia tetap melangkah menuju lift agar bisa segera sampai ke ruang makan.
"TING"
Pintu lift pun terbuka, ketiga adik beradik itu melangkah menuju ke meja makan.
Alan mendudukan Kai diantara dia dan Alden.
"Baby mau makan pakai apa?"tanya Alden.
"Apa aja Bang,"jawab Kai.
Alden mengambilkan ayam goreng dan sayur SOP untuk Kai.
"Sini Abang suapin!!"kata Alden.
"Tapi Bang Kai makan sendiri aja, ga usah disuapin."ujar Kai.
"Aaaaa"
Dengan terpaksa Kai membuka mulutnya, Kai merasa agak risih karena ia tidak pernah disuapi oleh siapapun kecuali Dady Max.
"Nah pinter adeknya Abang"puji Alden.
Alan pun sekali-kali menyuapkan makanannya pada sang adik. Mau tidak mau Kai memakannya, tidak enak juga menolaknya.
"Sialaaan kalau gini mah gue yang depresot" oceh Kai dalam hati melihat kelakuan si kembar padanya.
Si kembar senang sekali bisa menyuapi sang adik. Tak lama berselang acara suap-suapan itu pun selesai.
"Baby mau nonton ga?"tanya Alan pada Kai.
"Nonton apa ya Bang?"tanya Kai.
"Ya kita liat aja apa acaranya yang bagus!!"ucap Alan menarik tangan sang adik ke ruang keluarga.
Setelah mengganti-ganti Chanel, akhirnya Kai mendapat film yang ia sukai.
Sekarang matanya fokus ke layar tv menonton film Ajen Ali. Salah satu kartun kegemarannya. Sedangkan si kembar duduk di samping kiri dan kanan sang adik.
Ketika mereka sedang asyik menonton, Ace dan Brandon muncul di ruang keluarga, dan mendaratkan kecupan di kening Kai bergantian.
Benar-benar membuat Kai tersiksa.
"Kalian sedang apa?"tanya Ace.
"Lagi nemenin Baby nonton Kak."jawab Alan.
"Baby kau sudah makan siang?"tanya Brandon.
"Sudah Kak, tadi bareng Abang Twins."jawab Kai
Brandon dan Ace beranjak menuju kamar mereka untuk bersih-bersih karena ingin segera bergabung dengan adik-adik mereka di ruang keluarga.
"Mommy pulang,"teriak Mommy Fanny.
"Mommy berisik ihh."kesal Alan.
"Oooo maaf maaf ya, Baby sudah makan siang sayang?"tanya Mommy Fanny mencium puncak kepala Kai.
"Sudah Mom,"jawab Kai.
"Mommy bersih-bersih dulu ya Baby."ucap Mommy Fanny dan diangguki oleh Kai.
Mommy Fanny meninggalkan ketiga anaknya di ruang keluarga dan segera menuju kamarnya untuk bersih-bersih.
kurang banyak