Tubuhnya yang mungil serta wajahnya yang imut bak gadis remaja membuat setiap orang selalu salah faham, karena mereka mengira Faiha hanyalah gadis yang masih bau kencur dan polos.
Ya, gadis itu bernama Faiha Arsyana yang telah berumur 21 tahun dan memiliki tinggi badan 147 cm.
Karena itulah ia terjebak dalam situasi yang tidak di inginkannya.Dan terlibat dalam hubungan yang aneh dan mendebarkan dengan seorang pria dewasa, tampan dan mapan yang bernama Abiseka Jayendra 36 tahun. Hingga Faiha di persunting oleh laki-laki dingin itu.Kejadian unik,aneh dan menggelitik selalu mewarnai kisah percintaan mereka.
Bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka yang dilandasi oleh kebohongan dan kepura-puraan. Akankah sandiwara yang keduanya lakoni akan berubah menjadi realita yang nyata.
Yuk, kita kepo'in pasangan terunik Faiha dan Abiseka si kanebo garing yang super gengsi dan si gadis OG yang menggemaskan.Selalu jutek hanya pada Abiseka seorang. Kisah mereka bagaikan Tom and Jerry
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09. Menemui Andre
"Ekhem..."
Refleks mereka menoleh ke arah pintu mendengar suara orang tersebut yang ternyata adalah Susan.
"Aduh aduh, si tukang gombal udah beraksi aja pagi-pagi gini. Jangan mau Fai sama si Ardi, dia tuh tukang ngegombal. Semua cewek-cewek yang jidatnya licin pasti bakal di incernya."
"Apaan sih, lo San. Mengganggu acara gue aja.Sudah sana kerja-kerja."
"Lah, memangnya situ udah melakukan tugas?"
"Belum sih." Menyengir kuda
"Huh, sama aja kali. Udah, jangan di ladenin terus Fai, nanti dia ngak bakalan mulai kerja. Mau makan gaji buta lo. Nanti kalau boss tahu, siap-siap kena damprat.Mau kerja apa ngobrol."
"Iya iya, cerewet kayak boss aja lo."
"Fai, mas kerja dulu ya buat masa depan kita.ciee...cie."
Faiha menahan tawanya melihat kelakuan Absurd Ardi. Lucu sekali dia.
"Mas Ardi mas Ardi, koplak banget sih." Menyeruput kembali tehnya yang sudah hampir dingin.
Satu persatu para OB dan OG mulai berpencar dan melaksanakan tugasnya masing-masing. Waktu telah menunjukkan pukul 08.00 Faiha masih stay di pantry bersama dengan Susan yang juga telah menyelesaikan tugasnya di lantai 5.
"Kamu sudah mengantarkan kopi untuk big boss, Fai. Jangan sampai telat bisa kena marah loh.Tahu sendiri kan gimana boss kita itu."
Susan mengingatkan agar Faiha tidak teledor dalam bekerja, apalagi Faiha di tugaskan di kawasan paling penting yaitu Ceo dari Jayendra Group.
"Belum ada instruksi dari atas mbak, Aneh juga sih padahal ini sudah jam 08.00 lebih."
"Apa mungkin hari ini Tuan Abiseka tidak datang ke kantor,." Susan
Faiha hanya menggerdikkan bahunya karena ia pun tak tahu penyebab sang boss belum juga tiba di perusahaan.
Mendoza Energy
Abiseka melangkah memasuki sebuah gedung perkantoran dengan sang asisten. Baru saja sampai di lobby Abiseka memerintahkan agar Heru langsung kembali ke perusahaan dan menyuruh supir untuk menjemputnya apabila ia sudah selesai dengan urusannya.
Tok
Tok
"Permisi Tuan, ada Tuan Abiseka Jayendra."
Tanpa menunggu persetujuan dari sang tuan rumah, Abiseka pun langsung menerobos masuk dengan santainya dan langsung menjatuhkan bokongnya di atas sofa.
"Ada apa nih, Ceo Jayendra Group sampai datang langsung ke sini, tumben pagi-pagi sudah tiba di sini Tuan Abiseka yang terhorrmat."
"S**l** lo Ndre, memang gue ngak boleh apa datang ke sini." Abiseka kesal karena di sindir oleh sahabatnya itu.
Pria bertubuh tegap dan kekar itu bernama Andre Mendoza. Mereka bersahabat sejak masa sma. Andre yang berdarah Indonesia-Spanyol memang sangat tampan dan juga tubuhnya sangat bagus. Mereka berdua adalah idaman para gadis-gadis di sekolah, sudah tampan dan dari keluarga berada pula.
"Hahaha...oke oke, jadi ada apa nih.Kayaknya ada yang penting banget sampe lo bela-belain datang langsung ke sini biasanya juga cuma via telpon."
"Trbakan lo bener,bro. Gue mau minta tolong nih sama lo. Begini..."
Abiseka pun mulai menceritakan maksud dari kedatangannya juga mengutarakan niat dan rencananya. Ia meminta Andre untuk membantunya dan mendukungnya dengan ikut membohongi keluarganya perihal Faiha sang kekasih palsunya.Tentu saja hal itu membuat Andre begitu terkejut dan tak percaya.
Seorang Abiseka Jayendra pria tampan dan mapan sampai harus menyewa seorang gadis biasa untuk dijadikan kekasih.Sungguh di luar nalar, padahal kalau saja ia mau pasti banyak para kaum hawa yang berlomba-lomba untuk mendekatinya. Andre sampai menggelengkan kepalanya.
"Jadi, ini seriusan Bi?lo ngak gue bersekutu dengan ikutan berbohong,gitu? Gila lo."
"Ayolah Dre, bantu gue ya ya my the best brother." Abiseka beranjak dan berpindah duduk di samping Andre dan merangkul sang sahabat.
Akhirnya Andre pun bersedia membantu Abiseka. Akan tetapi ada sesuatu yang membuat Andre penasaran, yaitu tentang sosok gadis bernama Faiha Arsyana itu.
"oke, gue akan bantu. Tapi, gue boleh dong kenalan dulu sama do'i nanti pas kita bertemu secara tak sengaja apa lagi di depan keluarga lo kan berabe kalau tetiba gue sama si Faiha ngak saling kenal."
"Benar juga ya apa yang lo bilang." Abiseka juga berpkir hal yang sama.
"Besok gue ke kantor lo ya, perkenalkan pujaan hati lo itu ke gue. Penasaran juga sih gue, lo bilang dia karyawan bagian OG,kan?sumpah gue penasaran banget."
"Gue tunggu.Tapi, lo nanti jangan banyak tingkah pas ketemu sama tu cewek.Jangan kumat jiwa playboy lo."
Andre hanya terkikik mendengar kata peringatan dan juga sebuah sindiran Abiseka. Ya, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa pria bule itu terkenal dengan image badboy nya.
Seperti yang telah di rencanakan, Faiha di beri izin untuk bekerja hanya sampai setengah hari saja. Dengan menaiki taksi online, gadis itu akhirnya tiba di kediaman keluarga Jayendra.
"Bismillahirahmannirahim. Semoga semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja. Aamiin." Sebelum masuk tak lupa ia berdo'a, serasa sedang menghadapi ujian.
"Assalamuallaikum. Nyonya Malika."
"Wa'allaikumsalam. Eh, calon menantu. Ayo sini masuklah,nak.Eyang Retno sudah tidak sabar menunggu sedari tadi,loh."
Dag dig dug
Seperti itulah bunyi degup jantung Faiha saat ini. Gadis itu sangat gugup dan sedikit ada rasa takut di hatinya.
"Eyang, ini Faiha nya sudah datang." Nyonya Malika menggandeng tangan Faiha menghampiri Eyang Retno yang sedang berada di ruang keluarga.
"Hmm...duduklah!" Eyang Retno bersikap dingin dan datar. Padahal sejak beberapa menit yang lalu terlihat tak sabar menanti kedatangan Faiha sang calon cucu menantunya itu.
"Apa kabar Nyonya besar."
Faiha mencium punggung telapak tangan Eyang Retno setelahnya duduk di samping Nyonya Malika.
"Oke, apa bisa kita mulai sekarang."
"Eyang, Faiha baru saja datang dan pastinya ia sangat lelah setelah bekerja sejak pagi tadi. Biarkan dia beriatirahan sejenak. Bibi...buatkan minuman untuk kami dan juga cemilannya ya!"
"Baik, Nyonya."
Beberapa menit kemudian, bi Sari datang dan menyajikan minuman dan cemilan. Faiha sampai menganga melihat berbagai cemilan yang sungguh menggugah lidah.
Perutnya sedari tadi memang terasa lapar, ia belum sempat makan siang karena sang boss telah memberi perintah agar gadis itu segera berangkat bahkan taksi pun di pesankan oleh Heru. Fiha tinggal menaikinya saja.
"Ayo, nak knapa hanya di liatin saja.Ini semua Mama yang buat,loh."
"Ma-mama...?"
"Iya, Mama. Kenapa? Kamu kan sebentar lagi akan menikah dengan Abi dan otomatis akan menjadi anak Mama juga. Jadi, mulai sekarang panggil Mama ya seperti Abi, begitu pun juga kamu memanggil Eyang Retno."
"Baik. Mama dan E-eyang." Faiha masih tampak canggung .
Bersambung
Hai-hai, saya kembali lagi dengan cerita terbaru semoga kalian suka ya. Jangan lupa like dan komennya . Terima kasih.
