Sebuah pertemuan yang tak terduga, membuat hubungan mereka semakin dekat. Dan menimbulkan sebuah perasaan dihati mereka masing masing. Namun, apakah jalan takdir mereka sama seperti yang mereka harapkan?
Nayra Agustia Mulyadi sosok perempuan yang tidak pernah mendapatkan kebahagiaan semasa kecilnya yang setiap harinya selalu mendapatkan siksaan. Dia sempat berpikir, apa itu kasih sayang? Kapan Dia bahagia? Kenapa kehidupan nya tidak sama seperti orang lain?
Tapi ketika pertemuan yang tak terduga antara Dia dan Erlan Dallin Harrison seorang anak pengusaha kaya raya yang tertarik dengan dagangannya. Dan sebuah tragedi kecil yang membuat hubungan mereka semakin dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Ita🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekerjaan baru
Nayra terbangun pukul 07.00 Wib dia segera mandi setelah mandi dia memasukan pakaiannya kedalam tas yang lumayan besar untuk dibawa ke Mansion Erlan
Nayra memakai celana bewarna coklat kehitaman + Baju bewarna putih dan tambahan jake tidak lupa rambutnya diikat dan memakai make up
"Pas…" gumam Nayra sambil bekaca
"Ibu, ayah aku pergi dulu" teriak Nayra ingin keluar rumah
"Mau kemana kamu, kenapa bawa tas?" tanya ayahnya membuat langkah Nayra terhenti
"Aku bekerja sebagai Art, dan tas ini didalam nya pakaian aku nanti aku tinggal disana" ucap Nayra depan pintu
"Oh ya, sudah kalau begitu pergilah" ucap nya seperti mengusir
"Ibu, ibu kapan pergi.?" tanya Nayra yang sedang memasang sepatunya
"Kau mau pergi juga?" tanya Ayahnya lagi
"Iya. aku juga akan tinggal disitu" jawab ibu lalu berkata "Siang ibu berangkat"
"Tidak, kamu tidak boleh pergi" bentak Ayah dengan nada sedikit tinggi sebelum Ibunya yang menjawab Nayra duluan yang menjawab
"Kenapa..? kalau Ayah ingin uang ini…" Nayra memberi uang karna dia tahu Ayah nya pasti tidak mengizinkan Ibunya bekerja tinggal tetap inilah jalan satu satunya untuk Ayahnya mengiyakan
Ayah Nayra menghitung total uang yang dia kasih "Oke kamu boleh pergi" ucap nya
Nayra meninggalkan rumah itu lalu mencari angkot setelah beberapa menit akhirnya sampai
"Ini pak uang nya" Nayra memberi uang
"Iya, terima kasih" ucap ojek lalu pergi
Nayra memandangi mansion itu dari luar, Menurutnya ini sangat megah tapi menurut Erlan ini masih kecil jika dibandingkan punya kakaknya pasti dia yang kalah
Pengawal membukakan pagar untuk Nayra karena mereka sudah tahu bahwa Nayra akan datang
"Selamat pagi Pengawal tuli, muaheheh" ejek Nayra lalu masuk kedalam Mansion
Erlan yang baru bangun tidur langsung turun ketangga memakai piyama rambut acak acakan samar samar ia melihat wanita sedang duduk di sofa ruang tamu
Erlan memastikan orang itu siapa ia mendekat dan ternyata wanita itu si penjual kue basah
"Heh, kamu ngapain?" tanya Erlan tetapi Nayra tetap diam lagian ngapain juga nanggapi orang seperti itu
"Ooh, Nak Nayra udah datang?" tanya Mamanya yang entah sedang apa
Erlan menjawab "Sudah mah" mamanya lalu menghampiri Nayra sambil membawa buku yang entah apa isinya
"Ma, ngapain Nayra kesini?"
"Dia yang akan jadi pembantu disini" jawab Mama singkat
"Nayra sudah sarapan belum?" tanya Mama Erlan
"Belum Nyonya"
"Kalau belum ayo sarapan bersama" tawar Mama Erlan
"Eh gak usah Nyonya" tolaknya
"Ayo gak usah malu malu" paksa Mama Erlan dan Nayra hanya bisa mengangguk
Mamanya memperhatukan anak bungsunya yang bengong lalu berkata "Ayo Erlan kenapa bengong?"
Mama nya Erlan berjalan lebih dahulu sedangkan Nayra dibelakang membuntutinya
Saat sedang berjalan Nayra tertabrak Dini hingga Nayra terjatuh, Dini yang melihat itu hanya tersenyum smrik
"Maaf kan saya Nona" Maaf Dini namun tidak tulus didalam hati ia sedang mengumpat Nayra
"Gak papa kok…" Kata Nayra ramah tapi Dini memberikan tatapan tak suka kepada Nayra
"Kenapa dia? dia yang nabrak tapi kelihatan dia yang marah" Batin Nayra
"Ya sudah ayo, Nayra keburu dingin makanannya" ajak mama Erlan
"Baiklah Nyonya" ucap Nayra lalu meninggalkan tempat tersebut
"Enak banget tuh anak" Gumam Dini pelan ia terlihat sangat kesal kepada Nyonya tuanya itu
Papa Erlan pun bingung dengan istrinya kenapa baik banget dengan calon Pembantu dirimu
"Hilang nafsu makan ku, lihatlah gaya nya seperti Gadis desa" batin Erlan
Nayra sedang merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karna terjatuh tadi ia memakai kuncit karet
Kuncit karetnya terputus sehingga rambutnya tergerai bebas memperlihatkan warna rambut bewarna kuning keemasan
Semua orang menatap Nayra dan hal itu membuatnya risih karna ditatap
"Rambutmu di kuncir jadi imut tapi kalau diurai wajahmu jadi cantik dan kelihatan dewasa" Puji Mama Er membuat nayra tersipu malu
"Erlan jangan ditatap terus nanti kamu suka loh" papanya menggoda anaknya karna anak nya menatap Nayra terus
"Apaan sih pah" ucap Erlan malu karna ketahuan oleh papanya
"Sudah sudah, ayo makan nanti keburu dingin" ucap mama
Mereka pun makan bersama tanpa ada yang mengganggu kadang kadang Erlan melirik Nayra tapi Nayra tak perduli
Setelah selesai makan Nayra membereskan semua piring dan mencucinya setelah mencuci Nayra dipanggil oleh mama Er untuk diberi tahu tugas tugasnya
"Iya Nyonya ada apa?"
Mama Erlan menjelaskan apa yang di perlukan oleh Erlan dan yang tidak diperlukan bahkan Nyonya mengatur jadwal untuk makan, mandi dan lain lain makanan yang diperbolehkan bahkan yang tidak diperbolehkan
"Oke Nyonya saya paham"
"Pukul 10.00 saya berangkat ke Spanyol jadi larang Erlan kalau mau makan makanan yang membuatnya gatal gatal"
"iya Nyonya saya paham"
Erlan sengaja hari ini tidak kekantor karna ia mau mengantar kedua orang tuanya ke bandara setelah mengantar kedua orang tuanya kebandara ia langsung pulang ke Mansionnya
Dia melihat Nayra sedang bermain ponsel di sofa karna semua tugas rumah sudah selesai semua
Erlan duduk disebelah Nayra untuk memberi peringatan
"Heh,. Nayra" sapa Erlan dan Nayra hanya menoleh
"Kamu tidak boleh menyentuh barangku dan mengurusi urusan ku kalau aku lihat kamu menyentuh atau mengurusi kehidupan ku kamu akan mendapakan hukuman" ancam Erlan tapi Nayra tidak perduli dia lebih fokus ke ponselnya
"kamu dengar gak yang aku bilang" kata Erlan yang sedikit meninggikan suaranya
"Ck…" Nayra berdecak "Saya dengar dan saya tidak tuli" jawab Nayra singkat dan tegas
Nayra kadang kadang tertawa sambil bermain ponsel nya dia sedang dengan mengirim pesan ke Hamna
"Gila tuh anak ketawa sendiri" gumam Erlan lalu naik keatas untuk bermain game didalam kamar
Pukul 03.00 Nayra begitu bosan ia dari tadi duduk baring di sofa ia mengulanginya berapa kali
"Apa aku jungkir balik aja biar gak bosan" gumam Nayra lalu cengengesan
"Rumah besar seperti ini cuman ditinggal berapa orang" gumam Nayra melihat sekelilingnya karna cuman Nayra dan Erlan di Mansion karna Bik Ila pergi kerumahnya untuk melihat suaminya yang sudah tua
"Tuan bengek itu lagi ngapain ya" gumamnya sendiri
Nayra segera naik ketangga untuk kekamar nya karna kamar Nayra dan Erlan bersebelahan ia tak sengaja melihat Erlan
"Lagi ngapain tuh anak" kata Nayra mau membuka pintu tapi Er langsung keluar membuat Nayra terkejut
"Eh tuan kalo mau keluar bilang bilang dulu"
"Terserah aku lah kamar kamar aku lagian siapa suruh kamu kesini?" tanya
"Eh aku cuman heran saja sama tuan kok gak keluar keluar dari kamar"
Untuk kalian yang suka cerita author mohon like,komen,vote dan jangan lupa bunganya🥀 agar author tdk malas menulisnya