follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
Elia tak menggubris wanita yang mengatai dirinya, sedangkan Mizka hanya memandang wanita yang menghina Elia itu tak mengerti. Karena memang Mizka belum mengenal atau mengetahui seluk beluk dari Elia.
" Kenapa kamu melihatku seperti itu ? Apa kamu tak pernah melihat wanita cantik ? " kata wanita itu di tujukan pada Mizka
" Aku sering melihat wanita cantik, tapi aku rasa kamu tidak termasuk kategori wanita cantik. " kata Mizka biasa saja.
" hufp..... " Elia menahan tawa
" Dasar gadis gila, matamu rabun ya. Kamu tahu Sean tunangan dokter Elia ini, memilih aku yang lebih cantik di banding dia. " kata wanita itu menunjuk Elia.
" Bahkan wanita yang di gadang gadang wanita baik baik karena status dokter itu, dia hanya simpanan om om. Makanya dia bisa belanja di sini. " wanita itu dengan angkuhnya berbicara sangat keras.
" Jika jadi simpanan pak Reyhan Putra Mandala, aku pun juga rela. Sudah ganteng, tajir melintir lagi. " jawab Mizka polos yang langsung di pelototi Elia, sedangkan Mizka menutup mulutnya reflek.
" Maaf Nyon...Elia. Keceplosan. " kata Mizka dengan bodohnya.
" Aku belanja disini, aku mengambil seluruh isi toko ini, tidak masalah. Toh bukan aku yang di campakan Sean, tapi dia memohon padaku untuk kembali, aku yang tidak sudi. " kata Elia.
" Jika mimpi jangan ketinggian, pak manager, hati hati nanti dia ngutil karena tak bisa bayar. Gayanya saja yang sok yes, tapi nyatanya kosong. " kata wanita itu pada manager di sana yang sudah mengenal wanita itu, karena sudah beberapa kali belanja di otlet tersebut.
" Maaf Nona, apa ada yang bisa saya bantu. " tanya Manager itu pun akhirnya mendekati Elia dan memperhatikan dengan seksama, karena termakan ucapan wanita itu, tapi takut jika langsung menuduh.
Elia mengambil ponsel dalam tasnya, dan menghubungi seseorang.
" Halo... Ayah. Aku sekarang sedang di Mandala empat, tapi aku di curigai bahkan di kuntit seperti pencuri oleh manager sini. Padahal kak Reyhan memaksaku, untuk berbelanja disini. " kata Elia memelas.
" Lihatlah, dia sedang akting. Pintar sekali gayanya. " ejek wanita itu
" Di sini aku juga di buly pelanggan tak jelas Ayah, di kira aku berbohong. Kamu mendengar sendiri bukan? " kata Elia lagi.
Tak berapa lama, Elia menyerahkan ponsel itu pada manager tersebut. Satu menit berlalu panggilan itu di hentikan dan manager itu mengembalikan ponsel Elia.
" Saya mohon maaf yang sebesarnya Nona Muda. Saya janji ini kesalahan terakhir saya. " kata manager itu menundukan kepala tanda minta maaf tulus.
" Baiklah aku maafkan. Mizka serahkan belanjaanmu. Dan ini kartuku. " kata Elia dengan sengaja memamerkan black card miliknya pada wanita selingkuhan mantan tunangan nya dulu.
Wanita itu jadi bingung, namun juga jengkel dan marah, dia sengaja menghentakan kakinya.
" Maaf Nona, anda di blacklist dari outlet kami. Anda tidak di perkenankan datang ke seluruh outlet Mandala Place Store. " kata Manager toko, lalu dia menuju kasir untuk melayani kebutuhan Elia dengan tangannya sendiri.
" Permisi Nona, pintu outlet sebelah sana. " kata Elia dengan angkuh melewati wanita itu.
" Kalau aku, saking malunya akan lepas sendal lalu lari. " kata Mizka mengekor di belakang Elia.
Elia dan Mizka pun tertawa riang bersama.
" Kamu berani sama aku, tunggu saja Sean akan membalas perlakuanmu ini. " kata wanita itu masih belum ingin beranjak.
" Owh.... Aku sangat menantikan nya Nona ! " kata Elia mengejek.
" Kamu... " wanita itu ingin menghampiri Elia dan mencakar, namun di dorong oleh Mizka yang berada di dekat Elia.
" Ya jatuh. Tenaga saja tidak punya mau melawan Elia. Lihat di depan Elia akan selalu ada aku yang melindungi. Security..... bawa customer ini, sudah di blacklist masih ngotot ingin masuk ! " teriak Mizka
" Jelas saja aku jatuh, kamu wanita raksasa. " kata wanita itu, dia berdiri di bantu kedua temannya yang hanya jadi penonton.
" Kalian juga, hanya menonton tidak mau bantu. " kata wanita itu.
" Mari Nona saya antar keluar. " kata security yang benar datang menghampiri.
" Awas kamu Elia, kamu akan membayar berkali lipat dari apa yang kamu torehkan padaku. " wanita itu keluar masih dengan marah marah karena di tarik paksa security
Sedangkan Elia dan Mizka melambaikan tangannya dan terseyum mengejek.
" Dada.......! " kata keduannya
Bukan hanya barang barang branded yang ia beli, sekarang ia mendatangi market, belanja kebutuhan sangat banyak, bahkan ia membagikan pada orang orang dijalan makanan yang ia beli. Terakhir Elia dan Mizka masuk ke sebuah salon ternama, Elia membuat pemesanan treatment yang paling mahal, juga perawatan kecantikan lainnya sampai dengan manicure pedicure, tak lupa Elia pun mentraktir sama yang ia pesan pada Mizka.
Seharian penuh Elia keluar rumah, pukul sembilan malam ia sampai di apartemen Reyhan. Terlihat lampu masih gelap, ia berpikir jika Reyhan tidak pulang. Karena ia baru dia belum hafal letak saklar hingga ia menyalakan ponselnya untuk mencari saklar lampu. Betapa terkejutnya Elia sampai menjatuhkan ponselnya saat melihat Reyhan yang bersandar di tembok mensedekapkan kedua tangannya.
" Selamat malam Tuan putri. Hebat sekali dirimu, hanya dalam hitungan jam bisa menghabiskan uang dua milyar. " kata Reyhan dengan tepuk tangan.
Elia diam saja tidak menjawab, sebenarnya dia juga saat ini sudah ketakutan, namun ia berusaha menguasai diri.
Reyhan menyalakan lampu dan ingin mengintrogasi sekaligus menekan Elia agar tidak sesuka hati lagi.
" Kamu....? " kata Reyhan terkejut karena melihat Mizka masih berada di apartemen nya, yang ia pikir sudah pergi.
" hehe... Tuan Reyhan. " Mizka terseyum bodoh.
" Kenapa kamu masih di sini ? Dan bagaimana bisa kalian datang bersama? " tanya Reyhan bingung, karena tadi siang saat Reyhan meninggalkan mereka, masih dalam keadaan seperti tikus dan kucing.
" Aku sudah berbaik hati membelikan apa yang kamu janjikan pada Mizka, Jadi berterima kasihlah padaku. " kata Elia
" Mizka ? Aku berjanji apa ? " tanya Reyhan tak mengerti
" Tuan Reyhan, bukankah anda berjanji membelikan Mizka, oh bukan .... Anda memanggil namanya Farah. Anda berjanji membelikan Farah jam tangan limited edition, tas branded, sendal, sepatu. Jadi sebagai istri yang baik, saya suka rela membantu suami. " kata Elia.
" Sekarang mengatakan suami istri ya. Baik aku akan tunjukan tugas istri yang sebenarnya, agar kamu tidak seliar dan tak beraturan seperti ini. " kata Reyhan menarik tangan Elia membawa ke kamarnya, di ikuti Mizka, membuat Reyhan mengentikan langkahnya.
" Untuk apa kamu mengikuti kami? " tanya Reyhan
" Saya bingung Tuan harus kemana? Nyonya Elia bersedia menampung saya, tapi belum memberitahu tidur di sebelah mana. " jawab Mizka polos, ia tidak mau kembali ke tempat teman yang sekalu mengancamnya itu.
Reyhan menatap Elia penuh amarah, bagaimana tidak marah, dalam hitungan jam uang dua milyar raib, dan sekarang harus menampung wanita yang tak jelas asal usulnya.
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh