NovelToon NovelToon
BUKAN RAHIM BAYARAN

BUKAN RAHIM BAYARAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 5
Nama Author: Apri Ana

AREA 18+

Zara dan Sean harus menikah karena perjodohan kedua orangtuanya. Awalnya mereka bahagia namun setelah Zara mengetahui masa lalu Sean membuat Zara meragukan cinta Sean untuknya.

Akankah Zara bertahan atau Zara memilih pergi dari Sean?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

Anggara memasuki sebuah kafe dengan perasaan kesal. Ya Anggara saat ini sedang kesal sekali karena Sean yang meninggalkan nya bersama orang orangnya saat dirumah Panji dan Dia harus menunggu agak lama karena Paijo yang lambat sampai disana.

Anggara berniat memarahi Sean yang mengirimkan pesan jika berada di kafe, namun saat mengetahui ada Zara disana dengan wajah sedih membuat Anggara mengurungkan niatnya.

Anggara langsung duduk didepan Sean dan Zara.

"Pesenin Papa minum."

"Siap paduka raja." balas Sean sambil tersenyum tengil, tahu jika sang Papa sedang kesal dengan nya namun ditahan.

Sean segera bangkit untuk memesan minuman, dan saat minuman datang, Anggara langsung meneguk isi gelas itu hingga habis.

"Sialan memang," gerutu Anggara meletakan gelas yang sudah kosong di meja.

"Zara sudah tahu semuanya Pa." ungkap Sean.

"Kamu yang bilang?" Anggara terkejut dan menatap ke arah Zara yang juga menatapnya dengan tatapan sayu.

"Saya tadi tidak sengaja mendengar saat disana." jelas Zara dan Anggara mengangguk paham.

"Pelakunya memang dia, karena merasa kamu merendahkan dia setelah menolak lamaran putranya bernama Panji." jelas Anggara.

"Iya saya paham, karena malam sebelum itu beliau sempat datang kerumah dan menghina keluarga saya.

"Saya pikir beliau tidak akan melakukan hal sekejam itu."

"Saya sangat merasa bersalah dengan ayah jika seperti ini." kata Zara lagi mengakhiri ucapan nya.

"Sudah sudah, jangan pikirkan lagi. orang itu sudah ku ancam dan sudah kupastikan keluargamu aman, tak akan ada yang berani menganggu lagi." kata Anggara membuat Zara sedikit lega.

"Terimakasih, terimakasih banyak sudah membantu keluarga saya." kata Zara dengan nada lembut.

Sean sedari tadi hanya diam dan mendengarkan,

"Ck, untuk apa berterimakasih. kalian ini nanti akan menjadi bagian dari keluarga Anggara. sudah sepantasnya aku melindungi kalian."

Zara menunduk malu, merasa sangat diperhatikan oleh keluarga calon mertuanya.

"Kalau boleh saya minta, jangan ceritakan ini pada Ayah." pinta Zara.

"Ya, jika memang itu yang kamu inginkan. aku tak akan mengatakan hal ini pada Bahar."

"Sekali lagi terimakasih." kata Zara dengan raut wajah lega.

Anggara terkekeh, "Kau sedari tadi hanya mengucapkan terimakasih. apa tak ada kata lain selain terimakasih?"

Zara menggeleng pelan, "Karena hanya itu yang bisa saya ucapkan atas kebaikan Om."

"Ck, kamu juga bisa melakukan sesuatu yang lain selain terimakasih."

Zara memandang Anggara penuh keheranan, tak mengerti maksud ucapan Anggara.

"Dengan menjadi menantu untuk ku, calon istri putraku itu saja sudah cukup."

Zara langsung tersipu malu mendengar ucapan Anggara sementara Sean terlihat memutar bola matanya malas.

"Sudah lebih baik kita makan dulu. aku sudah lapar gara gara memarahi orang tadi." kata Anggara langsung membuka buku menu untuk memesan makanan.

Selesai makan, ketiganya pun segera kerumah sakit, disana masih ada Ranti dan Asih yang menemani Bahar sejak pagi.

"Kok kesini bisa barengan?" tanya Ranti pada suaminya.

"Ketemu diluar tadi."

"Gimana pah? udah selesai urusan nya?" tanya Ranti yang langsung diangguki Anggara.

Anggara berjalan mendekati ranjang Bahar, "Urusan ku di sini sudah selesai dan mungkin aku akan kembali nanti sore.

"Tapi tenang saja, ada beberapa anak buahku yang akan menemani di sini dan mengurus segala keperluan kalian." kata Anggara.

"Terimakasih, terimakasih banyak. maafkan sudah banyak merepotkan." Bahar merasa tak enak.

"Sudah jangan permasalahkan apapun. dan mungkin seminggu lagi aku akan datang lagi bersama keluargaku.

"Aku harap kita bisa menikahkan anak kita seminggu lagi."

Deg... Zara dan Sean sama sama terkejutnya.

"Seminggu lagi Pa?" tanya Sean.

Anggara mengangguk, "Ya seminggu lagi. untuk sementara mungkin hanya ijab kabul karena Bahar masih sakit nanti jika kondisi sudah memungkinkan kita adakan pesta di sini dan dikota." jelas Anggara.

"Pa tapi..."

"Sudah ayo sekarang kita pulang." kata ajak Anggara.

Sean yang sempat ingin protes lagi akhirnya hanya menghembuskan nafas kasar dan keluar lebih dulu.

"Antar ke luar nak." pinta Asih yang langsung diangguki Zara.

"Pa apa harus secepat itu?" tanya Sean saat mereka sudah berada di luar.

"Lebih cepat lebih baik."

"Tapi Pa, ini terlalu cepat harusnya biarkan kami saling mengenal dulu." kata Sean lagi.

"Lho, Zara... sejak kapan kamu dibelakang?" tanya Ranti terkejut melihat Zara ternyata mengikuti dari belakang.

Sean juga terkejut melihat keberadaan Zara.

"Saya cuma ingin mengantar sampai depan." kata Zara yang langsung mendapatkan rangkulan dari Ranti.

"Wah bener bener deh kamu ini."

Zara memaksakan senyum,

Setelah sampai di parkiran rumah sakit, Anggara memasuki mobil dimana sudah ada Paijo didepan.

"Kami pamit dulu ya nak, kalau ada apa apa kamu langsung hubungin kami. jangan sungkan." kata Ranti memeluk Zara lalu memasuki mobil mengikuti Anggara.

Zara menatap mobil itu berjalan meninggalkan parkiran rumah sakit. Kini tinggal lah Zara juga Sean yang masih berdiri disampingnya.

"Jika memang Mas belum siap, undur aja sampai mas siap. aku nggak apa apa." kata Zara pada Sean yang hanya diam mematung.

Sean menghembuskan nafas kasar, "Kamu dengar sendiri tadi bagaimana keras kepalanya Papa ku."

Zara mengangguk setuju, "Maaf aku tidak bisa membantu untuk menolak karena aku merasa telah berhutang budi pada Tuan Anggara. aku pikir ini salah satu cara agar aku bisa membalas budi Tuan Anggara."

"Ya aku paham. Ya sudahlah mau bagaimana lagi. kita jalani saja dulu." kata Sean sambil menepuk bahu Zara. namun baru satu tepukan Zara sudah menghindar.

"Ups maaf, tadi aku sengaja." kata Sean sambil tersenyum lalu berjalan memasuki mobilnya.

"Ck, apa maksudnya." gerutu Zara tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum.

Sean melambaikan tangan nya ke arah Zara membuat Zara pun membalas lambaian tangan Sean.

Setelah itu mobil Sean melaju meninggalkan parkiran rumah sakit.

Zara menghela nafas panjang, setelah ini mungkin Ia merasakan kesepian lagi karena sejak kemarin Ia merasa ditemani oleh Sean.

"Ck, apa yang ku pikirkan." decak Zara berjalan meninggalkan parkiran rumah sakit dan kembali ke ruang rawat sang Ayah.

Seperti ucapan Anggara, saat Zara kembali Ia mendapati dua pria berbadan kekar sedang berdiri didepan ruangan sang Ayah.

"Kalian?"

"Saya orang yang diperintahkan Tuan Anggara untuk menjaga keluarga Nona." kata salah satu pria itu.

"Dan mulai sekarang kemanapun Nona pergi saya siap mengantar. jangan sungkan untuk mengatakan apapun yang Nona butuhkan." kata Pria itu lagi yang langsung di angguki Zara.

"Baiklah jika seperti itu. terimakasih sebelumnya." kata Zara lalu memasuki ruangan sang Ayah.

"Diluar ada siapa?" tanya Asih yang tak berani keluar, hanya mengintip saja sedari tadi.

"Pengawal suruhan Tuan Anggara buat jagain kita."

"Gimana keadaaan Ayah?" tanya Zara yang kini sudah mendekat di ranjang sang Ayah.

"Ayah sudah lebih baik nak,"

"Alhamdulilah Ayah, pokoknya Ayah harus cepat sembuh."

Bahar mengangguk lalu mengelus pipi putrinya,

"Sebentar lagi kamu menikah, kamu akan jadi milik pria lain.

"Apapun yang terjadi nanti. Ayah mohon jangan benci sama Ayah ya?" kata Bahar yang membuat rasa penasaran Zara kembali mencuat.

"Sebenarnya apa yang Ayah dan keluarga mas Sean sembunyikan dari Zara?"

BERSAMBUNG...

Jangan lupa like vote dan komen...

1
Borahe 🍉🧡
hahaha 🤣🤣🤣🤣mau aj dikibulin
Borahe 🍉🧡
kenapa harus ultramen Zay 🤣🤣🤣merusak suasana haru
Borahe 🍉🧡
🤣🤣🤣🤣🤣Rival jd sahabat nih keknya
Borahe 🍉🧡
padahal dia sendiri yang ngancurin dirinya. malah nyalahin org lain
Borahe 🍉🧡
Ngebet banget Pak
Borahe 🍉🧡
😂😂🙃😂😂😂😂😂😂🙃😂😂😂
Borahe 🍉🧡
Penjahat kelamin ternyata
Borahe 🍉🧡
waduh kirain lelaki soleh. ternyata psikopat gila
Borahe 🍉🧡
hmmm masih adem. blum dtg pengganggu
Borahe 🍉🧡
kau kayak dianggap sampah Sean oleh Sela
Borahe 🍉🧡
si Sean udah nikah lantas knp dijodohkan dgn Zara jika mmg belum cerai dgn istri pertamanya
Borahe 🍉🧡
si Pemabuk dan anak pesantren
Borahe 🍉🧡
Hai. Firts read
Anna Wong
Luar biasa
Nur Cahyani
ketipu emang enak
Nur Cahyani
bucin akut tu dok
Nur Cahyani
anya pengertian ya
Nur Cahyani
hajar aja g mau hidup lg
Nur Cahyani
baik ya zayn
Nur Cahyani
ternyata anak buah zayn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!