NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Hot Duda

Mengejar Cinta Hot Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria ardila

Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!

Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.

Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.

Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.

Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!

Hahahahah....

Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Maaf ya semuanya, ibuk susah kalau duduk di bawah." Ucap Luna yang duduk di kursi plastik, itu kursi makan yang ada di dapur. Diruang tengah cuman ada karpet bulu untuk duduk.

"Calo ambil minuman di warung lah, bawa aja Meca biar dia bisa milih sendiri." Titah Kanjeng ratu.

"Ayo mek." Ucap Calo sambil berdiri.

"Eh!!!"

"Calo!! Baik baik panggil namanya!" Luna merasa bukan kaki saja yang sakit tapi kepalanya juga ikut pusing karena tingkah anaknya itu.

"Iya iya, ayo Meca." Tangan kiri Calo menggenggam tangan Meca dengan sebuah senyuman penuh keterpaksaan dan mereka pun pergi ke warung.

Sebenarnya Luna sengaja menyuruh Calo membawa Meca karena ingin membicarakan tentang pekerjaan pada Darren.

"Sepertinya saya tidak bisa lagi bekerja dengan nak Darren. Bukan maksud saya untuk melalaikan tugas tapi dengan kondisi kami sekarang akan susah bagi saya untuk berkerja." itulah kalimat pembuka dari percakapan panjang ini.

Darren menghela nafas panjang tapi belum ingin berbicara.

"Kaki saya dan tangan Calo butuh dua minggu buat benar benar bisa digunakan seperti sedia kala. Saya rasa mungkin sudah saatnya saya istirahat di rumah saja lagi." lanjut Luna dengan hati hati.

"Warung sudah di handle oleh Calo dan semakin hari Alhamdulillah semakin meningkat penjualan. Maaf ya nak Darren, bukan ibuk memutus tali silahturahmi tapi ibuk yang merasa harus menikmati masa tua saja lagi."

Darren mengangguk angguk. Jika di lihat dari umur Luna memang sudah saatnya dia berhenti untuk berkerja dan Darren paham akan itu. Namun yang jadi masalah adalah Meca yang sudah nyaman dengan keluarga kecil ini.

Tadi pagi saat Meca mengetahui kalau Luna dan Calo sudah keluar dari rumah sakit, dia berteriak begitu bahagia, katanya dia ingin bermain dengan nenek dan Tante jahat.

Darren merasa kasihan dengan anaknya. Bagaimana Darren menjelaskan hal ini pada Meca?

"Saya tidak mempermasalahkan jika ibuk ingin berhenti berkerja sama saya, cuman yang saya khawatirkan adalah Meca." ungkap Darren terus terang.

"Melihat dia tampak mulai membuka diri dan lebih sering berbicara membuat saya bahagia. Sebenarnya ini yang saya khawatirkan buk, saya takut Meca kembali menjadi pendiam dan pemilih, tapi mau bagaimana pun saya tidak bisa melarang ibuk jika ingin keluar."

Lalu ruang itu hening sebentar. Tak lama Meca masuk sambil menenteng dua kotak susu kecil kecil.

"Ayah lihat nih, tempat nenek ada cucu tecil tecil sama tayak yang di lumah tita tapi ini tecil." Meca memamerkan dua kotak susu seukuran tangannya.

"Susu sayang bukan cucu."

"Iya...sssussu." ulang Meca dengan susah payah.

"Ini kok ambilnya dua? udah bilang makasih sama Tante Calo?"

"Tadi mau ambil yang cotlat tapi ada yang stobeli, aku ambil teduanya aja deh. boleh tok sama ante Calo" Ucap Meca yang tanpa sadar tidak memanggi Calo dengan Tante jahat.

"Udah bilang makasih sayang?" tanya Darren lagi sambil mengelus kepala Meca yang duduk di pangkuannya.

"Belum hihihihi."

"Matasih ante ahat."

"Sama sama sayang." Calo tidak terlalu mempedulikan panggilan Meca, yang penting Meca tidak takut padanya itu sudah bagus.

"Ini untuk mas Darren."

Diletakkan satu botol minuman kopi yang kekinian di depan Darren. Calo lagi malas buat buat minuman di dapur, kerja pakai satu tangan tu susah.

"Makasih ya." Minuman itu dibuka dan langsung diminum hingga sisa setengah, Darren sedikit haus memikirkan bagaimana anaknya setelah ini.

"Oh iya, motor kamu masih di kantor polisi kan? kapan mau diambil?" tanya Darren pada Calo yang duduk di depannya.

"Ndak tau lah mas, rencananya nggak aku ambil sih. Ngambil motor kecelakaan itu mahalnya kayak beli motor baru." Keluh Calo, dia jadi sedih lagi ketika mengingat motor itu.

"Gimana saya ambilkan, nanti biar pengacara saya yang urus."

"Emang ngambil motor itu pakai pengacara juga mas?" tanya Calo yang memang tidak tau menahu tentang itu.

"Saya tidak tau, jadi lebih baik kita biarkan orang yang paham hal ini yang melakukannya."

"Ah nggak usah lah nak Darren, ngerepotin. Lagi pula sebelah motornya udah pecah, lebih baik beli baru aja. Kalau urus kayak gitu banyak keluar uang, tapi motor yang dapat pun harus di perbaiki lagi." Sejujurnya Luna tidak ingin berhutang budi pada Darren, dia merasa urusan mereka tidak ada lagi setelah ia berhenti berkerja.

Bukan maksud memutus tali silahturahmi tapi Luna merasa memang sudah saatnya mereka kembali ke kehidupan mereka berdua.

Darren terdiam, dia melihat Luna dan Calo secara bergantian lalu akhirnya mengangguk pelan.

"Tati nenek belum sehat juga?" tanya Meca.

"Belum Meca, kakinya butuh waktu yang lama buat sehat."

"Jadi matin lama nenek istilahatnya, atu mau main sama nenek sama ante Calo juga." manik bulat itu telah berkaca kaca.

Darren mengelus kepala Meca, ia tidak tau harus mengatakan apa.

.

.

.

bersambung

jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini

salam hangat dari author

1
Dewiendahsetiowati
gimana reaksi Dinda kalau tau calo dapat duren sawit dijamin tantrum kali ya🤣
Dewiendahsetiowati
baca cerita ini dari awal bikin ngakak
Dewiendahsetiowati
calo gak mau ngalah sama peri mini
Dewiendahsetiowati
derita membawa berkah ya calo bisa dipeluk darren
Dewiendahsetiowati
Calo urat malunya sudah putus jadi gak usah heran
Dewiendahsetiowati
cie..cie calo mau healing
Dewiendahsetiowati
mesya mulai ada yang kurang tanpa Tante jahat ya🤣
Dewiendahsetiowati
sabar ya Bu Luna menghadapi duo sopmlak🤣
Dewiendahsetiowati
hadir Thor
Azizah az
udah dilembut² in biar anggun itu suara ujung²ny balik ke setelan awal 😂😂
Atun Atun
aku udah baca ka
ren_iren
ceritanya simple tapi bikin nagih bacanya....
good job kak 🤗
Fitria Ardila: makasih sayang 💙
total 1 replies
Azizah az
ganti judul y kk
Fitria Ardila: iya, karna mas Darren tiba tiba jadi hot ✌️
total 1 replies
Azizah az
baju mah banyak Kk Thor, isi amplop ny kosong 😂
Azizah az
udah menghayal setinggi langit 😂 gubrak, jatoh nya sakit nggk ya 🤣🤣
Azizah az
ibuk the best lah 😘😘
Azizah az
mau buk, jaga calon cucu 🤭
Azizah az
apaan sih atu nini 🤭🙏
Fitria Ardila: atu Ndak Nini ya, onty /Doge/
total 1 replies
yani nys nys
njut thoooorrr.. 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!