NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Muda

Istri Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kaya Raya / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Tiri / Tamat
Popularitas:56.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadia

Diva Afkar. Wanita cantik yang berumur 20 tahun. Harus menghadapi masalah yang begitu berat. Mulai dari pengihatan sang adik yang merebut kekasih nya.

Begitu juga Ibu tiri dan ayah kandung nya, yang menjual Diva kepada seorang pengusaha tua kaya-raya.

Akan tetapi keberuntungan memihak kepadanya. Ternyata pengusaha tua itu menikah kan Diva dengan putra tungal pengusaha tersebut.

Bagai mana kelanjutan nya? Simak terus episode-episode berikut ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode #9

"Arghhh, kurang hajar, ini kan handuk mandi perempuan! " (Ucap Aziel kesal melihat handuk yang di berikan Diva.)

Ternyata handuk yang di berikan Diva adalah handuk perempuan.

Aziel pun terpaksa memakai handuk pink itu keluar dari kamar mandi, karena percuma saja ia berteriak minta di tukar kan handuk, Diva pasti tidak akan mendengar nya lagi karena asik bermain dengan kucing kecil miky.

Aziel berjalan menuju lembari pakaian nya dengan perasaan kesal.

"Hahahahahaha." (Tawa Diva pecah saat melirik Aziel yang mengunakan handuk perempuan.)

"Diam!" (Bentak Aziel kesal.)

Bukan nya diam Diva malah semakin tertawa sambil memegangi perut nya.

"Hey, wanita gila! Apa kau ingin aku memukuli mu? " (Ucap Aziel mendekati Diva.)

"Kenapa? Haha ... kenapa kau memakai handuk itu? Hahaha ... " (Tawa Diva semakin menjadi.)

Karena kesal Aziel membekap mulut Diva mengunakan tangan kanan nya.

"Jika kau tidak diam aku akan menjahit mulut mu ini! " (Ucap Aziel menatap Diva tajam.)

Diva yang kaget membulat kan mata nya menatap Aziel.

"Kenapa melihat ku seperti itu? " (Ucap Aziel kesal.)

"Eoh lepaskan! " (Jerit Diva menepis tangan Aziel.)

"Ingat sekali lagi kau berani menertawakan ku aku akan benar-benar menjahit mulut mu!" (Kesal Aziel kembali berdiri dari sofa tempat Diva duduk.)

"Salah ku apa? Ini mulut ku aku bebas untuk tertawa! " (Ucap Diva kesal.)

"Salah mu adalah menertawakan aku! " (Ucap Aziel kembali berjalan ke arah lembari.)

"Itu tidak salah, siapa pun akan tertawa meliat mu seperti itu kalau tidak percaya bercermin saja. " (Ucap Diva mengeluarkan ponsel dari saku nya.)

"Bodoh, ini salah mu mengapa memberiku handuk wanita. " (Ucap Aziel memilih baju nya.)

"Salah ku? ini bukan salah ku siapa suruh menyimpan handuk wanita di kamar mu." (Ucap Diva melawan.)

Aziel baru sadar jika handuk itu adalah handuk Luna, yang ia simpan beberapa tahun lalu saat Luna menginap di rumah nya.

"Sudah lah diam aku ini suami mu apa kau akan terus menjawab perkataan ku! " (Ucap Aziel kesal.)

Diva pun diam karena tidak ingin terus berdebat hanya karena sehelai handuk.

"Hey! Apa yang kau lakukan? " (Tanya Diva menutup mata nya melihat Aziel melepas handuk.)

"Apa kau tidak lihat? Aku ingin memakai baju! " (Ucap Aziel melirik Diva.)

"Bik lah, tunggu sebentar!" (Ucap Diva berjalan menuju pintu kamar sambil menutup mata dengan tangan nya.)

Diva pun keluar dari kamar Aziel karena ia tidak ingin melihat Aziel yang ingin mengenakan pakaian.

"Dasar wanita aneh, padahal malam itu biasa-biasa saja. " (Ucap Aziel menggeleng kan kepala nya melihat tingkah Diva.)

Skip

Pagi tiba Aziel masih belum membuka mata nya. Sementara itu Diva telah turun lebih dulu ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi.

"Ughh." (Leguh Aziel saatnya membuka mata nya.)

Aziel melihat seluruh ruang kamar nya, akan tetapi dia tidak melihat Diva sama sekali.

Sementara itu, di di dapur Diva tengah berkutat dengan bahan makanan dan juga peralatan memasak.

"Yaampun nona, apa yang nona lakukan di dapur? " (Ucap salah satu pelayan di masion Buana.)

"Lihat lah bik, aku sedang memasak" (Ucap Diva tersenyum.)

"Tapi nona, ini tugas kami, jika tuan muda dan tuan Baylor tau kami bisa di pecat. " (Ucap pelayan itu ketakutan.)

"Haha, itu tidak akan terjadi karena aku sendiri yang menginginkan nya." (Ucap Diva meneruskan masakan nya.)

"Waduh nona muda benar-benar ingin memasak sendiri untuk tuan muda dan tuan Baylor ya? " (Tanya pelayan lainnya yang datang membawa beberapa bahan makanan lainnya.)

"Iya Bibi-bibi semua nya bisa mengerjakan pekerjaan yang lain, tenang saja jangan takut kalian tidak akan di pecat. " (Ucap Diva tersenyum manis.)

"Baik lah nona kalau begitu kami permisi dulu. " (Ucap salah satu pelayan kepada Diva.)

Dua pelayan itu pun pergi meninggalkan dapur masion Buana sambil saling berbisik.

"Aku salut sekali dengan nona muda, padahal dia adalah istri dari tuan muda Aziel, tetapi sikap mya begitu rendah hati dan tidak sombong. " (Ucap pelayan itu kepada teman nya.)

"Benar sekali, aku dengar-dengar di luar sana istri nya pejabat itu selalu sombong dan tidak suka dengan peralatan dapur. " (Ucap Pelayan satunya.)

"Iya benar, mungkin tuan muda Aziel menikah dengan wanita yang tepat. " (Ucap pelayan itu terus bergosip.)

Begitu lah obrolan para pelayan hinga mereka terdiam saat melintas kamar Aziel.

"Hey, kalian berdua! " (Pangil Aziel kepada pelayan nya.)

"I ... iya tuan muda, ada yang bisa kami bantu?" (Ucap pelayan itu gugup.)

"Apa kalian melihat Papa ku? " (Ucap Aziel bingung.)

"Ouh, tuan Baylor sekarang berada di ruang tengah tuan muda. " (Ucap pelayan itu.)

"Baik Terima kasih. " (Ucap Aziel berlalu pergi.)

Skip

Terlihat tuan Baylor yang sedang duduk di kursi ruang tamu sambil meminum teh nya.

"Papa, di mana Diva?" (Ucap Aziel kepada papa nya.)

"Aku belum melihat nya pagi ini. " (Ucap tuan Baylor santai.)

Baru saja Aziel ingin angkat bicara kedua pelayan datang keruang tengah.

"Tuan muda, tuan Baylor, sarapan pagi sudah siap. " (Ucap pelayan itu sopan.)

"Ah baik lah Terima kasih. " (Ucap tuan Baylor berjalan meningal kan Aziel yang bingung mencari Diva.)

Skip

Terlihat meja makan yang begitu besar dan banyak makanan yang tersaji di atas nya.

"Banyak sekali. " (Ucap Aziel kepada pelayan nya.)

"Iya dan menu nya juga berbeda. " (Ucap tuan Baylor bingung.)

"Maaf tuan, ini semua masakan nona muda jadi kami hanya menghidangkan nya. " (Jelas pelayan kepada Aziel dan tuan Baylor.)

"Apa! Mengapa kalian membiarkan menantu ku melakukan pekerjaan rumah? " (Tanya tuan Baylor emosi.)

"Papa, jangan salah kan mereka aku yang menginginkan nya. " (Ucap Diva yang baru keluar dari ruang dapur.)

"Benar kah? Aku tidak menyangka jika menantu ku bisa memasak. " (Ucap tuan Baylor tersenyum puas.)

"Yasudah sekarang kita makan ya. " (Ucap Diva kepada tuan Baylor.)

Sementara itu Aziel sudah lebih dulu menikmati makanan yang di masak Diva tampa mempedulikan Diva dan papa nya.

Tuan Baylor dan Diva pun saling tatap melihat Aziel yang begitu lahap.

"Heem, seperti nya sangat enak sehingga ada yang makan begitu banyak. " (Ucap tuan Baylor menyindir Aziel.)

"Biasa saja. " (Ucap Aziel dengan mulut penuh makanan.)

Diva yang melihat tingkah Aziel hanya bisa tersenyum geli.

Skip

Sarapan pagi pun telah selesai, Diva ingin bersiap-siap untuk kerja.

"Cepatlah, menunggu mu mebuat ku telat. " (Ucap Aziel memasang dasi.)

"Kau saja belum selesai untuk apa mengomel. " (Ucap Diva membenarkan rambut nya.)

Begitu lah mereka seperti miky dan xiky yang tidak bisa akrab sedikit pun.

Bersambung ....

1
Sandi Syarif
🤣🤣🤣
Avril
🤣🤣
Yelly _16
Luar biasa
Ma Em
Sela kamu jgn jahat sama Diva tapi kamu harus baik dan jadi teman yg selalu ada untuk Diva dan membantu Diva untuk membalaskan dendam pada ibu dan adik tirinya itu
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga Ziel segera mencintai Diva dan cepatlah balas dan hukum ibu tiri dan anaknya si Tara agar dia menyesal karena tlh merebut semua yg Diva punya terutama harta ibunya Diva
@azza
keren 👍👍
Sukliang
ceritanya bagus, ending nya kan happy mereka,
hy sayang kenapa kembali dg aziel yg ufah sangat22 nenyakiti hati
kenapa dak dg fimas yg jelas2 mencintai udah lamaaa sekali
Sukliang
bukan manusia kau azirel
Sukliang
manusia biadab kau azriel
Sukliang
mati la kau msk tiri
Sukliang
mantappp
Sukliang
yessss ada yg bantuin
Sukliang
justry kau yg akan malu
Sukliang
dasar pelakir murahan
Sukliang
licik dibayar licik
Sukliang
kubaca lg
linda
bagus
Ira Saraswati
kalo c luna ga ketauan jahatnya ga akan nyesel dan inget istrinya, lagian kenapa sih c luna nya langsung mati ga dibikin hidupnya menderita dulu trs ntar matinya di bikin tragis kan seru tuh /Grin/
raditha astriani
kafe / cafe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!