NovelToon NovelToon
Anak Genius : First Night With CEO

Anak Genius : First Night With CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Irna Mahda Rianti

"Siapa namamu? Kenapa wajahmu sangat mirip denganku?" tanya Gavin spontan tanpa basa-basi.

"Namaku Daniel. Mirip denganmu? Kurasa tidak, Uncle. Kata Mommy, aku sangat tampan! Bahkan, tak ada yang mengalahkan ketampananku."

"Sial! Berani sekali anak kecil ini melawanku,"


Daniel, adalah putra Elleana yang pandai melukis dan mulai tumbuh besar. Kemampuannya dalam melukis, membuat siapapun kagum padanya. Siapa sangka, ia memenangkan lomba melukis di sebuah galeri seni ternama. Rupanya, seorang Gavin Alenxander, sang CEO galeri seni itu, merasa bahwa Daniel mirip dengannya. Apakah Daniel dan CEO itu ada hubungannya?

Sebuah keajaiban terjadi, ketika Daniel menghadiri lelang lukisan terbesar di dunia. Ellea dan Gavin dipertemukan dalam sebuah acara yang sama. Gavin Alexander sangat kaget, mengingat anak kecil yang mirip dengannya, tengah bersama Ellea, wanita yang dulu pernah menjadi masa lalunya.

Apakah hubungan Ellea dan Gavin di masa lalu? Siapakah Ayah Daniel sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Negara X

Pesawat dari Negara Y mengalami keterlambatan tiba di Negara X, dan hal itu dipastikan merugikan banyak orang. Keterlambatan terjadi disebabkan oleh cuaca buruk yang menghambat laju pesawat. Banyak penumpang yang menyesali keterlambatan ini, tapi banyak juga yang bersyukur mereka masih diberi keselamatan untuk sampai di Negara tujuannya.

Gavin Alexander, ia salah satu penumpang di pesawat itu. Gavin sudah memesan tiket VVIP dan pelayanan yang istimewa, tapi tetap saja mengalami keterlambatan, karena hambatannya adalah cuaca buruk. Ia terlambat menghadiri acara pameran internasional yang dicanangkan oleh Diamond Stand ini.

“Sudah kubilang, pakai pesawat pribadiku! Kenapa kau sulit sekali diberi tahu! Akhirnya aku terlambat seperti ini. Dan kau, hanya bisa meminta maaf! Dasar tak berguna!" Umpat Gavin pada Aaron, sekretarisnya.

"Aku sudah menduga cuaca buruk, Tuan. Penerbangan kita tak akan mampu sampai lebih cepat seperti maskapai yang kita naiki tadi. Tuan harus bersyukur, kita bisa sampai selamat di Negara ini. Kita juga sudah sampai di tempat tujuan, bukan? Sekarang tujuan kita mencari lukisan saja, yang akan kita boyong ke Negara kita. Mari, Tuan." Aaron tak ingin Gavin banyak berbicara.

"Ya, tapi acara sudah dimulai satu jam yang lalu. Mungkin, kita akan kehabisan lukisan indah dan mewah. Semua ini karena kau yang tak becus, Aaron!"

"Ah, iya ... maafkan saya, Tuan ..." Aaron tak ada pilihan lain, selain meminta maaf.

Gavin terus berjalan menyusuri lukisan-lukisan indah yang terpampang di dinding megah dan besar ini. Ia belum menemukan lukisan yang sangat ingin ia beli. Pelelangan di beberapa lukisan sedang berlangsung, tapi Gavin tak sedikitpun tertarik dengan lukisan yang tengah di lelang. Ia masih mencari beberapa karya seni yang membuatnya takjub.

Lima belas menit mengitari gedung yang di penuhi lukisan-lukisan, masih juga belum mendapatkan yang ia inginkan. Tiba-tiba, ada tiga orang karyawan yang sedang menurunkan beberapa lukisan, dan pandangan Gavin tertuju pada tiga lukisan yang berjejer bersamaan. Gavin tertarik melihat lukisan itu pada pandangan pertama sejak ia menatapnya.

"Tunggu! Mau dibawa ke mana lukisan-lukisan ini? Aku belum melihatnya!" Cegah Gavin.

"Maaf, Sir. Tiga lukisan ini sudah ada yang melakukan penawaran tinggi, dan telah menjadi hak milik Einstein Grup." Petugas itu menjawab dengan lembut.

"Apa? Einstein Grup!?" Gavin sedikit kaget.

Einstein Grup adalah perusahaan yang menjadi lawan Louvre Gallery selama ini. Perusahaan seni milik Gavin, selalu bersaing ketat dengan Einstein Gallery. Tak ayal, jika mereka saling beradu kekuatan untuk berada di puncak kesuksesan. Mendengar lukisan itu telah diboyong Einstein Grup, Gavin meradang. Ia menginginkan lukisan itu, dan ia tak rela jika Einstein Grup mendapatkannya.

"Aaron, aku ingin mendapatkan lukisan itu! Tak peduli bagaimana caranya. Semua ini karena keterlambatan pesawat si@lan itu." Geram Gavin.

"Tuan, lukisan itu sudah menjadi milik orang lain. Kita tak mungkin mendapatkannya. Lihatlah, Diamond Stand ini sangat luas, ratusan bakan ribuan lukisan terpampang nyata di gedung terbesar ini. Kau bisa memilih yang lain, yang sama sekali belum ada pemiliknya. Ayo, kita mencari lagi, Tuan ..." Aaron merayu Gavin.

"Tak bisa! Aku ingin mendapatkan lukisan itu, bagaimanapun caranya." Gavin bersikeras.

"Tapi, Tuan ... anda tak mungkin mendapatkannya." Aaron bingung menghadapi sifat keras kepala Gavin.

Gavin tak mengindahkan ucapan Aaron, ia berjalan mendekati petugas yang tengah memboyong tiga lukisan mewah yang Gavin inginkan. Tiga lukisan itu sangat berkaitan, lukisan yang menggambarkan sebuah gelembung, dengan corak warna yang menawan. Lukisan pertama satu gelembung, lukisan kedua dua gelembung, dan lukisan ketiga ada tiga gelembung indah dengan corak warna yang berbeda-beda. Hal itu membuat Gavin sangat tertarik.

"Pak! Berapa harga lukisan ini? Einstein grup melakukan penawaran tertinggi? Berapa yang bisa mereka keluarkan untuk tiga lukisan ini?" Gavin penasaran.

"Kami turang tahu, tapi jika mendengar kabar, lukisan ini terjual sebesar satu juta dollar. Pihak kami pun sudah menghubungi pemilik lukisan ini, Sir." Jawab salah satu dari mereka.

Sial. Einstein Grup tak main-main. Mereka berani melakukan penawaran tinggi, agar tak ada yang melampauinya. Tapi, Gavin adalah Gavin. Jika aku menginginkannya, maka aku pasti mendapatkannya. Gavin menyunggingkan senyumnya.

"Bisakah aku bertemu dengan pimpinan Diamond Stand? Aku akan melakukan penawaran lebih tinggi, tiga juta dollar untuk tiga lukisan ini!" Gavin tersenyum kecut.

"Ah, baiklah Sir. Sir bisa menghubungi bagian terkait. Silakan datang ke lantai empat, dan hubungi sekretaris Mr. Franch, Asst Director of Diamond Stand." Jawab petugas itu, lalu mereka membungkukkan kepala dan pergi meninggalkan Gavin.

Gavin mengacak-acak rambutnya, ia sangat kesal dan kebingungan. Hasratnya untuk mendapatkan lukisan itu, sangat menggebu-gebu. Gavin sudah tak tertarik lagi melihat lukisan yang lain. Ia terus memarahi Aaron, menyalahkan semua pada Aaron.

"Semua ini karena keterlambatan kita! Jika saja aku tak terlambat, mungkin saja lukisan itu akan jadi milikku! Aaron, segera hubungi Asst. Direktur perusahaan ini. Aku harus berbicara empat mata dengannya!" Ucap Gavin sambil berlalu.

"Baik, Tuan. Akan segera saya hubungi pihak mereka." Mau tidak mau, Aaron harus menuruti keinginan Bos besarnya.

...*****...

Luxury Gold Hotel, Negara X ....

Secangkir wine tengah diteguk oleh seorang pria tampan yang sedang berdiri di pinggir jendela. Ia tersenyum sinis, begitu mendengar kabar yang mencengangkan baginya. Eric Michael, Direktur of Einstein Group dan Einstein Gallery. Ia merasa menang, telah memenangkan apa yang selama ini ia harapkan.

"Mereka menginginkannya juga, Tuan muda. Bahkan, mereka telah bernegosiasi dengan Mr. Franch. Mereka melakukan penawaran lebih tinggi daripada kita, tiga juta dollar untuk ketiga lukisan itu," ujar Tony, sekretaris dari Eric Michael.

"Si Gavin rakus itu ternyata masih saja seperti tikus yang menggerogoti makanan. Kita tak perlu khawatir dengan mereka, bukankah kita sudah menghubungi pelukis aslinya? Bukankah ini akan sangat menguntungkan bagi kita? Kita mendapatkan lukisannya, dan juga pelukis aslinya? Gavin hanya gegabah, dia tak terima jika lukisan itu menjadi milik kita. Tenang saja, pelukis dari lukisan mewah itu akan datang bertemu kita. Kita akan buat kontrak kerja sama dengan pelukis hebat itu. Buat Gavin terpuruk, itulah tujuanku ... persiapkan untuk hari esok, bertemu dengan orang yang istimewa."

"Baik, Tuan muda. Aku akan segera menyiapkan semuanya."

...****...

Keesokan harinya ....

Pesawat sudah arrival di Bandara. Begitu pula dengan Ellea dan Daniel. Ini kali pertama bagi Daniel menaiki sebuah pesawat. Ia sudah sampai di sebuah Negara yang akan membawanya ke pintu yang berbeda. Debut lukisannya semakin mumpuni, Daniel yang tak di sangka, akan mendapat penawaran tinggi atas tiga lukisan yang ia kirimkan tempo hari lalu ke Diamond Stand.

Siapapun tahu, jika Diamond Stand adalah gudangnya lukisan di seluruh dunia. Pengusaha dan Collector akan mendatangi Diamond Stand, untuk mendapatkan lukisan mewah yang harganya fantastis.

"Selamat datang, Nyonya Ellea ... kami adalah pengawal yang ditugaskan untuk mengantar Nyonya Ellea dengan selamat." Sapa orang yang tengah menunggu Ellea sejak tadi.

"Maaf, pelukis sebenarnya adalah anak saya ... Daniel Elleazar, saya datang ke sini hanya untuk mengantarnya saja,"

"Baik, kami hanya memastikan Nyonya dan Tuan muda sampai di hotel. Agar pertemuan dengan pihak kami, segera berlangsung."

"Siapa yang ingin menemui kami?" tanya Ellea.

"Eric Michael, Direktur Einstein Grup, juga selaku pengusaha yang melakukan penawaran tinggi atas lukisan yang telah Anda kirimkan," jawabnya.

"Eric Michael?" Ellea mengernyitkan dahinya.

Eric Michael? Kurasa, aku mengenalnya. Mungkinkah itu, dia? Eric? Batin Ellea.

"Betul sekali, Nona ... mari, kita berangkat sekarang," pengawal itu membukakan pintu mobil untuk Ellea dan Daniel.

"Whoaaa, Mommy ... mobil ini mewah sekali. Ini seperti mobil Hot Wheels mainan milikku. Hebat! Ternyata, aslinya juga ada. Mobilnya mewah dan keren sekali Mommy," Daniel tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

"Ah, Ssstt, diamlah Niel. Kau membuatku malu!" Ellea berbisik pada Daniel.

"Tuan muda, jika anda menginginkannya, Tuan Eric Michael pasti memberikannya untuk anda. Jangan khawatir, kami akan melakukan yang terbaik." Jawab pengawal itu.

"Waaah, Mommy ... aku ingin mobil ini. Mobil Hot Wheels sungguhan! Kapan lagi aku bisa mendapatkan mobil mewah ini," Daniel melihat-lihat isi mobil mewah itu.

"Daniel, hentikan. Kau norak sekali! Mommy malu, Nak. Terlihat sekali, jika kita hanyalah butiran debu di mata mereka," wajah Ellea memerah, karena kepolosan Daniel.

Pengawal itu hanya tersenyum, lalu melajukan mobilnya untuk segera membawa Daniel menuju Eric Michael.

*Bersambung*

1
Maizuki Bintang
bgs
Bunga Bunga Liar
Luar biasa
Ayachi
Gooddd
Ayachi
helehhh dasar lakikk, otak omessnya ga abis², giliran di tawarin yg ena² aja langsung di gaskan, hdehhh Gavin.. gavinnn
Ayachi
WOYYY STOPPP WOYY, INI TERLALU MANISSSS THORRR😭😭 DIABETES LAMA² GW NIHHH😭🫠
Ayachi
gw jdi merasa ini sifat Gavin dan ellea kek ketukar gitu🤣 biasanya cewek yg TDK hanya butuh bukti cinta tapi jga ungkapan, nahh ini sebaliknya dgn dewasanya ellea mengatakan klo ungkapan itu ga perlu TPI bukti yg lebih pnting😭🤣
Ayachi
Jordan dan Wina adalah Korban dari Cinta, awalnya Jordan sdh memilih jalan yg benar sama seperti Wina yg menerima garis takdir dari Tuhan, tapi sayangnya disaat mengalami pengkhianatan oleh Merry istrinya(kasus Wina TDK termasuk pengkhianatan, Krena Wina jga di paksa nikah sama Hendrick) Jordan malah memilih membalas dan memilih menjadi orang yg kejam. Karena itu satu²nya yg TDK mendapatkan karma hanyalah Wina, meski dia juga harus terkena imbasnya dgn hidup menderita bersama Hendrick, satu²nya menjadi korban DRI kisah cinta segiempat ini💔
Ayachi
Dosanya benar² dia bayar, dari yg gw cerna sampe chapter ini, selain dia jdi korban awalnya emng TPI ayahnya Gavin sdh minta maaf dan berusaha menjelaskan klo itu bukan keinginannya tapi apa? Dia menghancurkan keluarga org lain yg mulai harmonis, dia menghancurkan keluarganya sndiri secara TDK langsung akibat perbuatannya, bahkan dia memaksa menikahi wanita tak bersalah demi dendamnya pdahal Jordan sdh berusaha menjelaskannya...
Benar² dia bayar lunas karmanya, maybe dia masi bertahan hidup hanya karena menunggu ellea pulang
Ayachi
Satu persatu kena karma dosanya. Hendrick sakit parah, Merry jadi Gila, sedangkan Jordan andaikan stelah dendamnya terbalas dan dia tdk sampai jatuh lebih dalam dgn kasus penggelapan Perusahaan milik banyak org, dia TDK akan sampai dapat karma dgn di penjara.
Hanya Wina Patrice (ibu ellea) yg tersisa Krena mmng dri awal dia selalu menjadi korban, entah itu korban di nikahi secara paksa oleh Hendrick demi balas dendam dan korban diselingkuhi Hendrick slama pernikahan.
Ayachi
SUMPAHH INI KEK ANJIRRRLAHH😭😭 VANNY BERARTI ADEKNYA MEREKA BERDUA WOY😭🤣 SATU AYAH DGN ELLEA, SATU IBU DGN GAVIN😭🤣
Ayachi
sumpah gw tercengang sampe kek chapter ini klo di bikin dark comedy sebenarnya bisaa😭 TPI alur ceritanya emng agak serius jdi yah gitu😭🤣
Ayachi
Rill dahh ini😭 Kalo di bikinin novel pasti judulnya "Cinta yg Tertukar" 😭🤣
Ayachi
plisss Aaron deg tolong Vanny
Ayachi
Ya Tuhan sungguh miris sekali kisah mereka, baru kali ini gw baca kisah se miris ini tentang harus memilih keluarga atau pasangan.
Ayachi
Jujur.. Kasian berada di posisi gavin sangatlah berat, aku hanya berharap ellea sdikit sabar dan pengertian dalam menghadapi gavin, walaupun disini ellea korban tpi jdi Gavin jga pasti berat
Ayachi
Gavin ada benarnya, ini pure bukan kesalahan Gavin seutuhnya, Gavin hanya ingin bersama anaknya, elea hrusnya izinkan karena terciptanya Daniel itu tidak murni kesalahan Gavin/hasil pemerkosaan

saat itu elea yg masuk kamar Gavin, dan dia jga yg nawarin akan lakukan segala hal, dan pas ditawarkan s*x Elea mau jgakan, meski dalam kondisi terpaksa Krena waktu itu dia harus bersembunyi dri org yg ngejar dia, bukan salahnya Gavin jga ga mw bantuin dgn tulus aplgi saat itu kondisi Gavin lgi terpuruk (dia jdi TDK berperikemanusiaan membantu wanita yg TDK di kenalnya yg datang sndiri kepadanya saat itu wajar² sja walau tetap tidak bisa dibenarkan yah!)

Ellea jga ga salah sepenuhnya tapi dia tetap salah karena tujuan awalnya memang menjual diri demi melunasi hutang, hrusnya dia tau konsekuensinya. Intinya mereka harus saling memahami sih
Ayachi
sesuai expektasi thorrr, brewokan dan wajahnya bisalah disesuaikan dgn karakteristik orang² kesenian/seniman gitu, kan biasanya tuh di novel² lain mcnya mafia/CEO bisnis dalam berbagai bidang jdi lebih keliatan kejam banget mukanya☺️
btw thanks visualnya Thor memuaskan, ceweknya jga🫶
Ayachi
Goblok nih pemeran ceweknya, ellea kmu lupa Eric jga udh ada tunangan? Justru sama Eric kmu jauh lebih bahaya, secara Eric bukan ayah anakmu, TPI Eric masi ada rasa sama kamu otomatis kmu jdi pelakor yg sesungguhnya jika sama eric
Ayachi
SUMPAHH GAVIN BENAR² KEREN!!! Ini yg gw mau dri setiap CEO² atau MC² Novel lain, Tegas!!
Zia Sazia
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!