Bagaimana rasanya jika ternyata kehormatanmu sampai direnggut oleh Kakak tirimu sendiri?
Rina terlibat cinta segitiga dengan Rangga dan juga Mega yang ternyata memiliki sebuah rencana untuk memisahkan dirinya dengan Rangga, kekasih yang merupakan sahabatnya.
Sampai akhirnya Rina pun menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh kakak tirinya sendiri yang bernama Angga. Beruntung saat Angga mulai menyadari kesalahannya terhadap Rina yang ternyata adalah adik tirinya, Rina mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan dirinya hilang ingatan dan melupakan segala peristiwa pahit itu. Bahkan Rina pun melupakan Rangga kekasihnya yang merupakan calon suaminya.
Bagaimana kisah Rina menemukan jati dirinya dalam ingatannya yang hilang? Sedangkan kehormatannya telah dirampas oleh Angga, kakak tirinya sendiri?
Apakah Rina bisa lolos dari penculikan yang direncanakan oleh Mega, sampai membuatnya terbuang ke India? Ikuti kisah menarik di dalamnya dengan komedi dan action yang memukau bersama para aktor dan aktris dalam negeri juga Bollywood.
happy reading..
Terima Kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Pradita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Dari Sahabat
Kantor Rina
Rina yang hampir terlambat, memasuki ruang kantornya dengan tergesa-gesa, ternyata di dalam ruangan, sudah ada Ryan dan Viska yang menunggunya.
"Waduh Bu, hampir terlambat nih, emangnya kemaren sehari libur kemana sih?" tanya Ryan.
"Tahu nih, kemana sih kamu Rin kemaren, tumben banget hampir telat begini biasanya kamu paling on time datangnya dari kita, ibaratnya siswa teladan kalau di sekolah." tutur Viska melanjutkan pertanyaan Ryan.
"Iya sorry-sorry, semalam tuh pulang dari Waterboom, enggak langsung tidur, soalnya Rangga datang ke rumah." jawab Rina menjelaskan.
"Cie.. Cie ceritanya menghabiskan waktu malam bersama nih ye." goda Viska.
"Jadi sebenarnya kamu sama Rangga gimana sih Rin, enggak jelas deh kamu, anak orang jangan di phpin terus, ntar depresi terus lompat dari lantai 12 baru nyesel lho." tutur Ryan bertanya sekaligus menakuti Rina dengan candaannya.
"Ya kali lompat dari lantai 12, yang ada tuh sebenarnya si Rangga tuh udah tenggelam jauh ke dalam jurang hatinya Rina." tutur Viska memotong.
"Hush kamu berdua ngomongin apa sih? Ayo udah siap-siap kita kan ada meeting di PH Adiansyah Grup jam 9 kan jadwalnya, ini udah jam 08.00." tutur Rina berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya oke! Bu leader seperti biasa kalau udah pembahasan Rangga ada aja bahan pengalihan topiknya." ujar Ryan yang tahu kebiasaan Rina.
"Ayo jalan kita kan udah siap Rin daritadi." ucap Viska melanjutkan ngomongin Ryan.
"Hahaha iya, ya sudah bentar aku siapin dulu materi-materi preview yang harus di bawa ke sana, kalian tunggu aja di lobi sebentar lagi aku nyusul." titah Rina seraya menyiapkan segala sesuatunya yang harus di bawa.
"Oke kalau gitu kita tunggu di bawah ya." ucap Ryan.
"Jangan lama ya Bu leader." sambung Viska seraya keluar dari ruangan Rina bersama Ryan.
Ryan dan Viska 22 tahun adalah rekan satu team Rina, yang nantinya akan menjalankan proyek acara yang bekerja sama dengan PH Adiansyah Grup. Rina lah yang terpilih sebagai leader dari proyek ini, selain jam terbang, pengalaman juga yang membuat Rina menjadi leader di teamnya.
Drrret-drrret-drrret
Satu pesan masuk di handphone Rina. Rina pun membuka pesan itu.
"Aku udah mau take off Rin, nanti kalau aku udah sampai Surabaya aku kabarin lagi ya, kamu udah sarapan pagi belum? kalau gak sempat sarapan tadi di rumah, itu ada makanan yang aku kirim langsung di makan ya." ujar Rangga memberitahu.
Rina terkejut dan matanya mulai mencari-cari sekeliling ruangan, namun ia tidak menemukan apapun di sana, tak berapa lama kemudian.
Tok-tok-tok
"Iya masuk." ujar Rina
Pintu pun terbuka dan tampak Pak Edi masuk dengan membawa jinjingan plastik.
"Mba, ini ada kiriman makanan yang tertuju atas nama mba." ujar Pak Edi sambil memberikan kepada Rina.
"Terima kasih ya pak." ujar Rina seraya mengambil jinjingan plastik yang Pak Edi berikan.
"Kalau begitu saya permisi ya mba." ujar Pak Edi seraya keluar dari Ruangan Rina.
"Iya pak." sahut Rina.
Rina teringat dengan pesan yang Rangga kirimkan tadi, ia langsung membuka handphonenya untuk mengirim pesan kepada Rangga.
"Rangga apaan sih, pake repot-repot ngirimin makanan, padahal kamu sendiri kan lagi repot mau ke Surabaya." ujar Rina yang mulai tersentuh dengan perhatian Rangga.
"Biasa aja Rin, ya sudah langsung di makan ya, nanti lambung kamu kambuh kalau sampai telat makan." jawab Rangga membalas pesan.
"Iya makasih ya, tapi aku makannya pas aku di jalan menuju ke tempat meeting ya, sekali lagi makasih ya Ngga, hati-hati dan jangan lupa kabarin kalau sudah sampai Surabaya." ujar Rina.
"Oke siap Rin, kamu juga hati-hati." ujar Rangga mengakhiri pesannya.
Rina lalu bergegas menuju lobi untuk berangkat menuju tempat meeting.
*****
Bersambung✍️
Beri like dan tinggalkan koment ya.. makasih