NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Pagi yang cerah di SMA Jaya Sakti, tapi tidak dengan suasana hati Aqila Putri Fernandes. Hatinya sekarang sedang mendung, hatinya penuh amarah. Karena sampai saat ini dia masih belum bisa mendapatkan Dewi dan para cecenguknya  yang hilang entah ke mana.

"Woy Qil, lo masih belum dapetin Dewi sama para bawahannya?" tanya Alea yang menghampiri Aqila bersama Wilona.

"Belum," jawab Aqila datar.

"Gua yakin lo pasti bisa dapetin perempuan sialan itu," ucap Wilona dan diangguki oleh Alea yang setuju dengan ucapan Wilona.

"Harus!" ucap Aqila yang penuh ketegasan dan keamarahan.

"Gua akan selalu dukung semua keputusan lo Qil, karena gua yakin apa pun yang lo lakuin itu demi kebenaran bukan kepalsuan," ucap Alea dan Aqila pun menganggukan kepalanya.

"Ya udah yuk ke kelas," ajak Alea dan duo es itu pun menganggukan kepalanya.

Akhirnya mereka berdua masuk ke kelas masing-masing.

"Hai Qil," sapa Jesika saat Aqila menghampirinya.

"Hai," ucap Aqila dan duduk di bangkunya.

"Kiara jadi dia berangkat?" tanya Aqila.

"Kayanya, soalnya bangkunya pun kosong," ucap Jesika yang benar adanya.

"Doain aja semoga dia bisa cepet-cepet lupain Abang gua, gua yakin dia pasti bakalan berubah 100% semenjak kematian Abang gua. Dan dia juga pasti bakalan mati rasa jika ada cowo yang deketin dia," ucap Aqila yang khawatir dengan keadaan Kiara.

"Iya kayanya, semoga aja dia bisa dapetin semua yang dia mau," ucap Jesika.

"Aamiin," ucap Aqila.

Mereka pun diam saat ada ketua osis yang datang ke kelas mereka.

"Pagi semuanya," ucap ketua osis itu.

"Pagi," ucap anak-anak XI IPA 1.

"Kedatangan saya ke sini, ingin memberitahu bahwa kalian semua disuruh kelapangan sekarang," ucap ketos itu.

"Iya Kak," jawab anak kelas XI IPA 1.

Setelah mendengar jawabannya, Ketos itu pun pergi meninggalkan kelas untuk menginformasikan dengan kelas yang lainnya.

"Ada apaan ya? kok pada disuruh ke lapangan. Padahalkan gak ada upacara," ucap Jesika dan Aqila pun mengangkat bahunya acuh tak acuh.

Mereka semua pun ke lapangan.

"Selamat pagi untuk seluruh siswa dan siswi SMA Jaya Sakti, saya menyuruh kalian semua ke sini untuk memberitahukan. Bahwa saudara Rimba Putra Fernandes telah meninggalkan kita semua, dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga kalian bisa menerima ini dengan lapang dada," ucap kepala sekolah dengan mimbar di depannya.

"Kepada Aqila Putri Fernandez dan Arjuna Aditama dipersilahkan kalian untuk maju ke depan," ucap kepala sekolah.

Aqila dan Arjuna pun maju ke depan mimbar, dan kepala sekolah turun dari mimbarnya.

"Kepada Nak Aqila, kami seluruh warga sekolah SMA Jaya Sakti mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya kakak mu, Rimba Putra Fernandes. Semoga kamu dan keluarga kamu bisa menerimanya dengan lapang dada," ucap kepala sekolah dan mengelus kepala Aqila.

"Terima kasih Pak, iya kami sekeluarga insyaallah akan ikhlas akan kepergian Bang Rimba," ucap Aqila dan tersenyum tipis.

"Iya Aqila, sekarang untuk Arjuna. Bapak dan guru semuanya ingin kamu membubarkan geng kamu," ucap kepala sekolah membuat Anggota geng TENGKORAK terkejut.

"KAMI TIDAK INGIN DAN TIDAK SETUJU PAK!" ucap para anggota TENGKORAK.

"APA KALIAN MASIH BELUM SADAR JUGA DARI KEJADIAN YANG KEMARIN? ADA YANG MENINGGAL ATAS GENG SAMPAH KALIAN!" bentak kepala sekolah.

"Kalo Bapak ingin geng TENGKORAK bubar, Bapak tidak perlu menghina geng kami!" sentak Arjuna.

"Yang dibilang oleh Arjuna itu benar, meninggalnya Bang Rimba bukan oleh geng yang dipimpin oleh Arjuna. Tetapi itu dari geng yang lain," ucap Aqila yang memang dia pun tak suka jika geng TENGKORAK dibilang geng sampah.

Bukan karena di dalam geng TENGKORAK ada Arjuna, tetapi geng Tengkorak lah yang membuat mendiangnya nyaman setelah keluarga. Aqila sudah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia akan menjaga dan membela hal yang membuat abangnya tenang dan nyaman termasuk membela geng TENGKORAK.

"Kalo saya bilang bubar ya harus bubar!" bentak kepala sekolah membuat anggota TENGKORAK marah.

"Bapak siapa hah? sampai berani-beraninya menyuruh kami untuk membubarkan geng TENGKORAK," ucap Arga yang tak terima dengan pemaparan kepala sekolah.

"Bapak masih ingin menjadi kepala sekolah di SMA ini kan? kalo Bapak masih mau menjadi kepala sekolah, Bapak gak usah menyuruh geng kami bubar," ucap Wili.

"Dasar kalian ini! mentang-mentang punya harta dan kekuasaan kalian menjadi seenaknya seperti ini!" bentak bapak kepala sekolah.

"GUA MAU NANYA SAMA KALIAN SEMUA YANG ADA DI SINI, APA KALIAN MAU GENG TENGKORAK BUBAR!" teriak Arjuna dengan lantangnya.

"TIDAK," jawab para siswa dan siswi SMA Jaya Sakti serempak.

"Saya bilang bubarkan ya bubar'kan!" bentak kepala sekolah yang masih ngotot ingin membubarkan geng TENGKORAK.

"Jika anda masih ingin membubarkan atau tak suka dengan adanya geng TENGKORAK, maka anda dipersilahkan untuk mengundurkan diri dari kepala sekolah SMA Jaya Sakti," ucap seseorang membuat mereka menoleh ke arah orang itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!