NovelToon NovelToon
MENIKAHI PRIA MISTERIUS

MENIKAHI PRIA MISTERIUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:64.1k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Demi untuk mendapatkan pengakuan dari keluarga Tan, Claudia bersedia menikah dengan pria misterius yang penyakitan demi mengganti posisi Pricilia kakak tirinya.

Claudia lahir dari sebuah kesalahan ibunya yang hamil di luar nikah oleh ayahnya Morgan Tan.
Tidak pernah mendapatkan kasih sayang sejak kecil dan kerapkali mendapatkan hinaan, Claudia tumbuh menjadi wanita yang cantik dan percaya diri.

Takut akan rumor dan kondisi buruk Edward, kelurga Tan sengaja menukar anak gadisnya Pricilia dengan anak haram Morgan Tan yaitu Claudia. Apalagi terdengar rumor pria tersebut memilki penyakit aneh dan istri-istrinya meninggal secara misterius.

Lalu, bagaimana kah nasib Claudia di tangan kelurga Chen?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia yang tersembunyi

Kenapa aku tidak pernah bertemu tu"an Chen suamiku, bagaimana wajahnya dan sifatnya." ucap ku penuh hati-hati. Nenek Chen tetap diam, ia meraih cangkir di sampingnya dan menyeruput perlahan.

"Kalau aku boleh tahu, penyakit apa yang sedang tuan Chen rasakan."

Wanita itu langsung menggebrak meja, lalu melototi ku dengan tatapan tajam. Aku terperangah dan langsung ciut.

"Diam! Sudah saya katakan. Kamu tidak berhak bicara bila tidak saya tanya! Tunjuk nenek Chen dengan marah.

Aku hanya membuang nafas panjang dan mengikuti semua aturannya. Bukan karena aku takut atau tidak berani menentang. Tetapi aku ingin lihat, sampai dimana pengaruh kelurga Chen terhadap diriku. Baru setelah itu aku akan ambil sikap tegas pada kelurga ini.

"Nyonya Chen! Lebih baik anda diam dan mulailah makan!" seru bibi Helen yang berisi di samping nenek Chen.

Sungguh heran, dua wanita ini berwajah dingin dan angkuh. Apakah setelan mereka berdua memang model seperti itu?"

"Jangan hanya di pandangi makanan itu, tidak akan berkurang!" cetus bibi Helen.

Ku alihkan tatapan ku pada nenek Chen yang sedang mengunyah sirih. Aku malas berdebat dengan mereka, akhirnya aku mengambil mie goreng dan telor balado. Ku kunyah dan nikmati meskipun hatiku kesal.

Tak lama kemudian nenek Chen beranjak dari duduknya, ia melangkah pergi di ikuti bibi Helen.

Aku sedikit bernafas lega, karena tidak ada yang memantau ku. Mereka berdua seperti cctv berjalan, apapun yang sedang aku lakukan selalu saja tahu.

"Anna, sini duduk dan makan bersama ku." ajak ku, pada Anna yang berdiri di samping ku.

"Maaf, saya tidak berani nyonya. Saya takut di marahin Nona Helen." Anna gelengkan kepala "Saya sudah dapat jatah di pantry khusus para pelayan."

"Tidak apa-apa, sini duduk." ku tarik lembut tangan Anna untuk duduk di samping ku. Wanita itu terlihat takut-takut. Dengan cepat aku meraih piring dan menaruh berbagai macam makanan diatasnya.

"Sudah cukup nyonya, ini sudah terlalu banyak. Saya takut tidak bisa menghabiskan nya."

Aku tersenyum "Ayo kita makan, aku berselera makan bila ada temen."

Kami menikmati makan pagi itu, Anna terlihat lahap. Katanya masakan khusus pelayan tidak ada yang enak, mereka bisa makan enak bila keluarga Chen tidak mau menghabiskan nya lagi.

Saat kami sedang asik menikmati makan, tiba-tiba suara bibi Helen melengking.

"Siapa yang suruh kamu makan di meja makan nyonya besar Chen! Dasar pembantu tidak tahu diri! Bentak nya dengan tatapan tajam.

Aku terperanjat kaget, Anna langsung meninggalkan santapannya dan bersimpuh di depan bibi Helen.

"Maafkan saya Nona, saya sudah tidak sopan." kata Anna dengan suara bergetar

"Kamu pembantu kurang ajar, berani duduk di kursi tuan Chen!

"Plakk!

Suara tamparan keras mengenai pipi Anna, aku yang melihat kejadian itu langsung beranjak dari duduk ku, ki hampiri wanita setengah baya itu.

"Cukup bibi Helen! Aku sendiri yang menyuruh Anna untuk duduk disana. Dan aku juga yang menaruh makanan untuk dia!"

Wanita itu melototi ku "Seharusnya nyonya tahu batasan nya, mana pembantu dan mana tuan rumah!"

Sungguh tidak punya hati sekali kelurga Chen ini, pembantu bukanlah binatang yang seenaknya mereka tindas. Sedangkan bibi Helen memilki status yang sama dengan mereka, hanya bedanya posisi bibi Helen lebih bagus sedikit. Anna dan yang lainnya mengurusi urusan rumah tangga dan tetek bengek, sementara bibi Helen menjadi kaki tangan nenek Chen.

"Tapi Anna juga manusia bi! Ku tatap balik wanita angkuh di depan ku, tak perduli walaupun dia akan adukan ke nenek Chen. "Apa salahnya aku mengajak Anna makan bersama? Dia sudah telaten mengurus istri dari majikan nya!"

Sengaja ku katakan istri dari majikan, agar bibi Helen tahu dimana tempatnya. Posisi ku lebih tinggi darinya bukan? karena aku istri dari pria berkuasa di sini, meskipun aku belum pernah melihat wajahnya.

Bibi Helen langsung terdiam, setelah memandangi wajahku dengan tatapan malas, akhirnya ia meninggalkan ruangan makan. Aku meraih bahu Anna dan mengajak nya pergi ke taman belakang.

Kami berjalan kearah taman, menikmati pemandangan pagi ini dengan suasana yang tak nyaman. Ada kolam ikan di sana, Anna menatap kosong ikan-ikan yang sedang berlarian.

"Anna, tidak usah di ambil hati ya perkataan bibi Helen. Aku yang salah memaksa mu untuk makan disana. Apa pipi mu sangat sakit?"

Anna menggeleng lemah dan tersenyum padaku, walaupun senyuman itu ia paksakan. "Tidak apa-apa nyah."

"Anna, sudah berapa lama kamu kerja disini?" tanya ku sambil melempar makanan ikan kedalam kolam.

"Sekitar 10 bulan."

"Ohhh..."

"Apa kamu mengenal tuan Chen?

Wanita yang usianya baru 20 tahun itu terdiam, lalu menoleh ke belakang, takut percakapan kami ada yang mendengar "Para pembantu tidak boleh bergosip tentang tuan Chen di sini." katanya pelan

Alis ku berkerut, seperti ada sesuatu yang ia tutupi. "Apa kamu sudah pernah melihat wajah tuan Chen?"

"Sudah sekali, itupun tidak terlalu jelas."

"Apa?! Sepuluh bulan bekerja disini kamu hanya melihatnya sekali?" tanya ku tak percaya.

"Ia nyonya, bila Kami tak sengaja berpapasan atau tidak sengaja bertemu, harus menundukkan wajah kami dan tidak boleh menatapnya walaupun hanya sekilas."

Ku hirup udara sebanyak mungkin dan ku hembuskan kasar. Benar-benar kelurga misterius, aku yang sudah sah jadi istrinya saja tidak pernah melihat wajah tuan Chen seperti apa. Apalagi dengan para pekerja di rumah nenek Chen? Kenapa begitu banyak rahasia di rumah ini.

Aku menatap kosong ikan-ikan di depan ku, hingga tatapan ku beralih pada sebuah paviliun di sebrang sana. Sepertinya tempat itu tidak terjamah oleh siapapun. Aku melangkah mengikuti kakiku kearah paviliun yang sangat jauh dari tempat ku berdiri.

Anna seperti terkejut, ia baru menyadari aku sudah tidak ada di dekat kolam ikan. Ia mengejar ku sambil berlari kecil.

"Nyonya tunggu!"

Aku tidak perduli dengan panggilan Anna, aku tetap berjalan cepat dan ingin tahu tempat apa itu? Paviliun yang tersembunyi tetapi terlihat oleh kedua mataku.

"Nyonya jangan kesana!" seru Anna menghentikan langkah ku.

Semakin Anna ingin menghalangi ku, semakin aku ingin tahu dan ingin membuka tabir rahasia keluarga Chen.

"Nyonya kembali lah, jangan sampai nenek Chen murka! Seru Anna yang berlari kearah ku dengan nafas tersengal.

"Anna! Jangan halangi aku, sungguh aku penasaran dengan kelurga Chen! Aku hanya ingin tahu keberadaan Edward Chen! Balas ku sambil terus melangkah.

"Nyonya..."

"BUGH!

Tiba-tiba ada yang memukul tengkuk ku dari belakang. Seketika kepala ku pusing dan mata ku menjadi gelap gulita. Aku terjatuh dan tidak sadarkan diri.

💜💜💜💜

Yuk ikuti terus kelanjutannya dan dukung karya terbaru Bunda, jangan lupa like setelah membaca, kasih Vote/gift, berikan RATE BINTANG 5 DAN KOMENTAR KALIAN YA.

1
Reka Cantika
lanjutkan
Teh Yen
Claudia knp kamu mancing" hihii 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
jangan diminum,itu jamu biar ga hamil🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
betul 🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Edward pasti tau 😔
Teh Yen
ah rasakan kamu Bianca berani" nya berurusan.dengan keluarga Chen
hiks sakit bnget yah Claudia tau kebenaran tentang suamimu yg sabar yah clau
Teh Yen
hmmmm benar" aneh tp setidaknya dia mengakui mu sebagai istrinya kan Claudia aku rasa itu cukup untuk saat ini
Teh Yen
dari mana Edward tau yah ,,oh mungkin bodyguard yg tak terlihatnya banyak di mana mana yah ....lalu siapa wanita yg tadi ngobrol sama Edward yah
Foeah
Apalah savana itu sebenarnya adalah claudia
suryani duriah
jangan2 savana adala claudya🤔
Kasih Bonda
next Thor semangat
Susma Wati
perempuan bernama savana siapakah dia? kata gurunya si nenek chen savana sudah berada dekat dengan mereka, apakah savana sudah meninggal dan menjadi arwah, yang di perlihatkan hana pada claudia
Dheta Berna Dheta Dheta
wah bagus clu buat tuan chen gk bisa pisah dari mu 🤣😍
Sri Rahayu
kan uda tiap kali up di komen, like, gift Thorr....dibanyakin donk up nya 😆😆😆... semoga Edward jadi bucin ke Cecilia dan melupakan Savana....lanjut Thorr 😘😘😘
Irma Juniarti
gak sia2 berpakaian seksi ya Claudia,lanjut semangat lagi bundaaa💪💪💪
Irma Juniarti
bagus Claudia sudah cukup dirimu selalu terhina ,sekarang tunjukan pada siapa pun klu dirimu tak selemah yg orang anggap selama ini.
Dewi Ambarwati
pinter jg km claudia🤣🤣
yatun divia
Ternyata adik kakak Bianca sama Joseph sama" jahat sama " penipu BTW berharap banget Claudia itu adalah Savana yg sedang amnesia
Sri Rahayu
uda mending kamu pergi aja Claudia kl masa depan mu tidak jelas, kamu hanya dijadikan pemuas nafsu oleh Edward....dia hanya mencintai Savana, kl Savana kembali kamu akan dicerai dan dibuang...apakah Savana perempuan baju putih yg sering dilihat Claudia 🙃🙃🙃 lanjut Thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!