NovelToon NovelToon
Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:22.9k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Rachel sering mendapatkan siksaan dan fitnah keji dari keluarga Salvador. Aiden yang merupakan suami Rachel turut ambil dalam kesengsaraan yang menimpanya.

Suatu hari ketika keduanya bertengkar hebat di bawah guyuran hujan badai, sebuah papan reklame tumbang menimpa mobil mereka. Begitu keduanya tersadar, jiwa mereka tertukar.

Jiwa Aiden yang terperangkap dalam tubuh Rachel membuatnya tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang istri selama tiga tahun ini. Begitu juga dengan Rachel, jadi mengetahui rahasia yang selama ini disembunyikan oleh suaminya.

Ikuti keseruan kisah mereka yang bikin kalian kesal, tertawa, tegang, dan penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Segera, Aiden mengambil ponsel milik Rachel—yang sekarang miliknya—dan menghubungi butik langganan keluarga Salvador. Dengan nada setengah percaya diri, ia meminta agar mereka mengantarkan dua set pakaian pesta formal, lengkap dengan sepatu dan aksesorisnya.

Setelah menutup telepon, Aiden mendesah lega. “Selesai. Gampang ternyata jadi orang kaya.”

Rachel hanya mendengus, berbaring di sisi ranjang dengan wajah lelah. “Menjadi orang kaya itu mudah, yang sulit itu menjadi orang baik saat semua orang memperlakukanmu seperti tidak berharga.”

Kamar itu kembali sunyi. Hanya suara AC yang bergemuruh pelan di langit-langit, menyisakan kesadaran dalam hati masing-masing bahwa pertukaran tubuh ini bukan hanya ujian, tapi juga pelajaran. Mereka sedang belajar menjadi satu sama lain, lewat luka-luka yang dulunya hanya mereka tuduhkan, tapi kini harus mereka rasakan sendiri.

Aiden ikut berbaring di atas ranjang. Suara desiran AC menyatu dengan detak jantungnya yang tak beraturan. Matanya menoleh ke sisi kiri, menatap tubuh Rachel yang terlelap dalam tidurnya. Napas wanita itu teratur dan damai, membuat lekuk wajahnya tampak lebih lembut dari biasanya.

Untuk sesaat, Aiden terdiam. Tatapannya seolah ingin menembus kulit dan tulang, menyelami siapa sebenarnya sosok yang selama ini ia anggap musuh, lawan, bahkan beban.

Jantung Aiden berdetak lebih cepat. Ia menyentuh dada kirinya, seolah ingin memastikan detakan itu nyata.

"Kenapa jantungnya deg-degan begini saat melihat wajahku?" gumam Aiden lirih, lebih kepada diri sendiri daripada siapa pun.

Aiden membalikkan tubuh dan menatap langit-langit kamar. Pikirannya berkecamuk.

"Apa jantung Aiden selalu berdetak seperti ini tiap kali melihat wajahku?" tanyanya dalam hati, diselimuti oleh keraguan yang menyiksa. "Mana mungkin ... dia, kan, benci sama aku. Bahkan tak segan menyakitiku dengan kata yang kejam."

Dalam sunyi dan keheningan ruangan, Aiden hanya bisa menatap wajah Rachel yang tidur nyenyak dengan tubuhnya sendiri. Ada yang aneh ... hatinya terasa nyeri. Bukan nyeri karena benci, tapi karena ada kenangan yang tiba-tiba menyeruak.

Aiden menggigit bibir bawahnya. Ia ingat bagaimana Rachel selalu menatapnya penuh luka setelah hubungan mereka. Aiden—dalam tubuh aslinya—sering datang diam-diam ke kamar Rachel. Tidak membawa cinta. Hanya tubuh yang haus pelampiasan. Usai puas, dia pergi. Tak ada pelukan, tak ada kata manis. Hanya dingin yang tertinggal di udara dan di hati Rachel.

"Bangun!" Rachel mengguncang lengannya tiba-tiba. Suaranya tegas.

Aiden membuka mata. Pandangannya masih buram, dan suaranya serak. “Ada apa?”

“Ini sudah sore. Kamu cepat mandi dan hubungi Richard. Jangan membuat kita terlambat,” jawab Rachel, setengah kesal.

Aiden segera bangkit. Tubuhnya masih terasa berat, tetapi ia tahu ini bukan waktu untuk bermalas-malasan. Dia masuk ke kamar mandi utama yang terletak di dalam kamar. Ruangan itu tampak mewah dengan pencahayaan hangat, cermin besar, dan jacuzzi yang mengeluarkan uap air hangat dari permukaannya.

Aiden sempat terpaku. Jacuzzi itu ... dulu sering menjadi tempat mereka menghabiskan waktu berdua. Saat pernikahan mereka masih diwarnai senyum dan pelukan hangat.

Sementara itu, Rachel yang berada di luar kamar mandi mengetik cepat di laptop. Dia mempersiapkan segala hal yang harus Aiden pahami sebelum mereka hadir di pesta nanti.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka sedikit. “Aiden! Bagaimana kalau kita mandi bersama?” tanya Aiden, menyembulkan kepala dari celah pintu dengan senyum nakal.

Rachel hampir menjatuhkan laptopnya. “Hey! Ingat, kamu itu Aiden sekarang! Dan aku Rachel! Jaga sikapmu!” serunya dengan wajah memerah.

Aiden menepuk pelan bibirnya sendiri, seperti anak kecil yang tertangkap basah melakukan kenakalan. “Aduh, iya! Lupa!”

Kemudian tawa geli terdengar dari balik pintu. Sekilas, suasana itu terasa seperti masa awal pernikahan mereka—waktu ketika cinta belum ditutupi oleh kebencian dan luka.

“Ayo, kita mandi bareng!” goda Aiden lagi, masih setengah bercanda.

“Pergi sana! Kamu mandi sendiri!” balas Rachel dengan nada ketus, tapi ada semburat senyum malu-malu di wajahnya.

Akhirnya Aiden mandi sendiri. Air hangat membasahi tubuhnya dan membawa sedikit ketenangan pada pikirannya yang terus dipenuhi rasa bersalah dan kebingungan.

Setelah Aiden selesai, giliran Rachel yang mandi. Selesai mandi, dia duduk di sisi tempat tidur sambil membawa laptop.

“Aku akan memberi tahu kamu siapa saja yang harus diwaspadai dan siapa saja yang harus dihindari di pesta nanti,” kata Rachel serius.

Aiden baru saja mengenakan kemeja, langsung memutar tubuhnya dan menatap Rachel dengan ekspresi waspada. “Waspadai siapa? Hindari siapa? Bukannya itu cuma pesta?”

“Semuanya sudah aku buatkan filenya. Dan kamu harus mengingat nama, wajah, perusahaan tempat mereka bekerja, serta asal keluarga mereka,” lanjut Rachel dengan tegas.

Aiden melongo. Mulutnya sedikit terbuka. Matanya menatap laptop Rachel yang dipenuhi nama dan foto orang-orang penting.

“Apa kamu gila?!” serunya. “Mana mungkin aku bisa menghafal semua itu dalam waktu singkat?!”

Rachel mendesah panjang. “Kalau kamu salah sebut nama, itu bisa mencoreng nama baik keluarga Salvador. Kalau kamu duduk di samping orang yang sedang konflik bisnis dengan ku, itu bisa jadi skandal."

Aiden memegangi kepalanya dengan dua tangan, seperti orang yang baru saja dipaksa ikut ujian matematika tanpa belajar. “Tolong ... bangunkan aku dari mimpi buruk ini!”

Rachel hanya tersenyum miring. “Selamat datang di duniaku, Tuan Salvador.”

Malam pun semakin dekat, mereka tak punya banyak waktu. Namun, untuk pertama kalinya sejak lama, keduanya berbagi ruangan yang sama ... sebagai satu tim, bukan sebagai musuh.

***

1
Hasanah Purwokerto
Makin seru nih...
Kira" ada aura" cemburu dr Aiden asli ga ya,,,
Secara Aiden br tau klo Rachel primadona kampus.
Sweet Girl
Kapok ... sogok terus Sampek masuk ke kerongkongannya.
Sweet Girl
Sopo iku...???
Sweet Girl
Wes Kono... rame rame kencing di celana...
Sweet Girl
Mbahmu Dewe....
Ita rahmawati
mungkin 2 sahabat ini akn tau kenyataan kalo mereka tertukar dn bisa membantu mereka utk kembali ketubuh masing²
Esther Lestari
ada yang sampai detail mengamati...semoga dua sahabat ini tidak berniat jahat
Sweet Girl
klo cambuk apa bukan "cetar", Tor... bunyinya...?
Noor hidayati
semoga dua orang sahabat rachel kedepannya akan membantu rachel
Sweet Girl
Hati hati... terbakar...
Ratih Tupperware Denpasar
nah kini muncul dua sahabat yg tahu persis gmn rachel sebenernya. apa pertukaran jiwa mereka akan terbongkar?
partini
apa bakal ketahuan jiwa mereka tertukar
Sweet Girl
Bwahahaha kamu Ndak tau... klo mereka mau ke Salon....🤪🤪🤪🤪
Sweet Girl
Karena sekarang mereka akan selalu menyusun strategi...
Sweet Girl
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sweet Girl
Kenapaaa... kaget ya... lihat Rachel bisa melawan....?
Sweet Girl
Makanya sekarang kamu ditukar roh mu sama Rachel, biar kamu tau kebenarannya.
pelajari tuuuu muka-muka penjilat.
Sweet Girl
😲
Sweet Girl
Kasihan Rachel jadi kambing hitam
Ratih Tupperware Denpasar
lanjut kak/Pray//Pray/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!