NovelToon NovelToon
I Became An Extra In My Own Story

I Became An Extra In My Own Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: MagnumKapalApi

Yoga Permana, 22 tahun, pekerja biasa yang hidupnya terasa hampa setelah patah hati dan gagal move on dari cinta pertama. Pelariannya? Menulis webnovel… meski lebih sering buka Facebook daripada nulis.

Suatu malam, saat mencoba menulis prolog novel barunya Pe and Kob, laptopnya rusak, lalu menariknya masuk ke dalam dunia novel yang bahkan belum ia selesaikan.

Kini terjebak di dunia isekai hasil pikirannya sendiri, Yoga harus menjalani hidup sebagai karakter dalam cerita yang belum punya alur, belum punya nama kerajaan, bahkan belum punya ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MagnumKapalApi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Menuju Bab 1 (4)

Matahari masih terpapar diatas kepala kami, panas masih terasa namun langit sudah berawan.

Aku mencatat hari ini dalam ingatan, hari jumat tahun 666 bulan 6 tanggal 8. Awal kami menentukan arah hidup ke masa depan.

Sepuluh tahun yang akan datang aku dan para protagonis kecil akan memasuki akademi. Kami berempat bertekad berlatih dari usia dini.

Usia kami saat ini tak sama, hanya berjarak tipis.

James dan Natasya lebih tua satu tahun dariku.

Aku berusia empat tahun.

Sedangkan dengan Ryan hanya berselisih enam bulan.

Sepuluh tahun kedepan kami akan menjadi remaja akademi. Memasuki cerita utama Pe and Kob, dalam premis yang aku buat, dan outline yang aku tulis, bab satu novel Pe and Kob berlatar usia remaja.

Event prolog sudah terlewati, hari-hari yang akan datang hanya naskah kosong tanpa outline, ini seperti bab filler yang tak pernah aku rancang.

James dan Ryan berlatih berpedang dengan ranting pohon dibawah terik sinar matahari yang terpapar diatas kepala.

Sedangkan aku dan Natasya memperdalam mana dibawah pohon.

Tanpa guru dan pembimbing, kami berlatih secara otodidak, melalui pengalaman yang nyata.

Hanya saja, James memiliki Ryan yang datang dari masa depan. Walau aku tak tahu alasan Ryan dibalik semua ini.

Aku berasumsi Ryan ingin mengubah masa depan yang akan diterima James, sebagai teman sekaligus rival, Ryan ingin mengubah masa depan. Hanya asumsi sementara.

Natasya memiliki diriku sebagai penulis dunia ini, penulis konsep dari pedang dan sihir, segala aspek kekuatan aku memahaminya.

“Kamu bisa rasain mana Nasya?” ketusku memahami Natasya berbakat tanpa mempelajarinya dari dasar.

Nasya mengepal kedua tangannya, raut wajahnya berusaha untuk mencoba memahami apa itu merasakan mana.

“Hmm, gimana yaa...” gumam Nasya “Aku ga paham.”

Aku tersenyum, mengajak Natasya untuk duduk bersila.

“Coba kita semedi.” lalu aku duduk bersila dihadapan Natasya “duduk seperti ini Nasya.”

Natasya mengikuti instruksi sederhana yang aku berikan, gadis ini cukup penurut.

“Terus apalagi...?” tanya Natasya kepadaku.

“Perhatikan aku dulu yaa...” aku memejamkan mataku “Aku akan coba merasakannya.”

Lalu kuberi penjelasan singkat, namun tak memungkinkan anak berusia lima tahun dapat memahaminya.

“Inti mana itu dijantung.”

“Rasakan panas tubuhmu.”

“Bayangkan sesuatu yang kuat atau yang mengalir menenangkan.”

“Dari inti mana mengalir pada saraf tubuh menuju titik mana yang lain.”

Aku merasakannya, sedikit sihir mengalir namun belum ada reaksi apapun.

Saat aku membuka mata.

“G-gila!!” aku terkejut.

Natasya sudah melakukan apa yang harus ia perhatikan terlebih dahulu, namun bukan itu yang membuatku terkejut.

Duduk bersila dengan mata terpejam, serta angin yang berhembus kecil membuat rambut merah pendeknya terangkat dan berayun oleh sihir angin.

“Baru saja aku jelasin, tapi gadis ini...” batinku bergumam hal yang tak bisa dimasukkan akal.

“Aku tahu dia berbakat, karena dia bagian dari protagonis, tapi tak kusangka sihir pertama yang kulihat dari dirinya.” lanjutku dalam batin.

Tanpa rapalan, mungkin ini bentuk mana-nya.

Natasya membuka mata dan terkejut ia merasakan sihirnya sendiri.

“E-ehh”

Dan semuanya kembali normal, rambutnya kembali turun, terhenti karena efek terkejut konstan Natasya.

“Bagaimana kamu melakukannya?” ketusku pada Natasya.

Natasya memainkan jari telunjuknya sendiri.

“A-aku juga ga paham...” ketus Natasya “Aku hanya merasakan sejuk ditubuhku, seperti angin sedang berhembus.”

“Imajinasi yaa? Cara merasakan mana mungkin dari imajinasi?” tanyaku berlanjut.

“Aku ga paham...” Timpal Natasya.

Dalam batinku, pikiranku berkecamuk, aku mencoba berteori liar.

“Makhluk yang hidup itu memiliki akal, dan otak sebagai inti kesadarannya.”

“Apa sihir bekerja karena terasa sadar?”

“Namun mana itu di alam bawah sadar.”

“Saat berimajinasi, kita memasuki alam bawah sadar kita.”

“Itu seperti kamu tak sengaja melamun, tubuhmu sadar, namun akalmu tak sadar.”

“Bisa dinamakan kalap saat kamu marah.”

“Apa sihir itu bentuk emosional terdalam?”

Aku memejamkan mata sedikit lebih lama saat aku memikirkannya.

“Lala!” teriak Natasya memanggilku.

“Y-ya?” mataku kembali terbuka spontan.

“Kamu kenapa sih? Sampai ga denger aku manggil kamu terus-terusan.”

“E-ehh maaf ya Nasya...” ketusku, serius aku meminta maaf.

Natasya mengangguk memaafkan.

“Aku akan coba sekali lagi Nasya.” ketusku pada Natasya.

Natasya kembali tersenyum.

“...Aku perhatikan.”

Aku memejamkan mataku, mencoba kembali berimajinasi. Mengalir, aku merasakan mana, bagaimana dengan sihir tanpa rapalan.

Tentu saja aku tidak bisa, aku hanya merasakan mana dalam tubuhku.

Bibirku bergerak dengan mata yang masih tertutup.

“Feuerball”

Api kecil muncul ditelapak tanganku.

Saat aku membuka mata, terlihat Natasya terkagum padaku.

“Wahhhh kamu berhasil Lala!” dengan mata berbinar dan tangannya saling mengepal.

Aku melihat telapak tanganku.

Yang kulihat diatas telapak tanganku adalah api, api kecil

“...Kecil banget.” wajahku masam.

Api kecil sebesar api di korek api berada ditelapak tanganku.

Namun Natasya menyemangati ku.

“Ihh kamu... Ini bagus kamu bisa keluarin sihir.” semburnya dari bibir mungil yang manis itu.

Niat awalnya aku ingin menjadi mentor untuk Natasya, tapi siapa sangka aku yang dimentori oleh Natasya, gadis ini terlalu berbakat.

Aku memadamkan api kecil itu dan menghilang, lalu menepuk pundak Natasya dengan kedua tanganku.

“Natasya, kamu itu terlalu berbakat.”

Natasya hanya terheran dengan tindakanku

“E-ehh Lala.” raut wajahnya kebingungan dengan mulut menganga

Bagaimanapun gadis ini akan dalam bahaya jika bakatnya diketahui dunia secepat ini.

Untuk anak remaja sih wajar mengaplikasikan sihir tanpa rapalan, namun itu masih sedikit sulit, karena hal itu bukan hal yang umum.

Tapi Natasya itu anak berusia lima tahun.

“Berjanjilah padaku Nasya! jangan keluarkan sihir tanpa merapal mantra!” wajahku serius.

“K-kenapa?” dengan polosnya Natasya bertanya

“Nanti kamu diculik orang!” lanjutku dengan tegas.

“Aku janji! Aku janji!” dengan cepat Natasya merasa panik dan takut.

Lalu kami menatap mendengar keributan dari sisi lain.

Itu adalah James yang dimentori Ryan.

“B-bagaimana kamu bisa lakukan itu?” teriak James dari kejauhan.

Aku dan Natasya dari kejauhan hanya tersenyum dan tertawa lepas dengan rivalitas mereka yang tak pernah membuat suasana menjadi sepi.

“Mau bagaimana lagi, dikehidupan ini, Ryan tak mungkin kalah olehmu James.” batinku “Kamu melawan pria dewasa dalam tubuh anak-anak yang memiliki seribu pengalaman.”

Aku memikirkan masa depanku dengan Ryan.

Beberapa kondisi aku dan anak laki-laki berambut biru itu hampir sama.

Namun aku merasakan hal lain, raut wajahku berhenti tersenyum.

Batinku kembali berucap.

“Kuharap Ryan bukan musuh, aku tak tahu tujuannya apa.”

Masa depan menunggu, aku akan melangkah maju, dikehidupan ini aku akan bersungguh-sungguh.

“Semoga kemalasanku ini akan hilang di dunia ini.”.

“Ryan, kamu adalah misteri yang tak dapat aku pahami.”

1
Nisa
elep sunda wkwkwk
Orang Aring
konsepnya menarik
Pramono
world buildingnya bagus, cuman bingung aja di pemetaan
Tiga Titik Hitam: kurang ahli soal pemetaan
total 1 replies
Sarah
lumayan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Maaf… bukannya aku tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan kalian…" napasku terasa berat di dada. "Tapi aku juga bukan anak kalian." Pandanganku mengabur sejenak. "Aku hanyalah anomali. Penulis naskah yang entah bagaimana terjebak di tubuh Lala anak kalian…" batinku, sambil melangkah perlahan menuju jendela, seolah setiap langkah menambah beban di pundakku.

Kesannya lebih menyesakkan dan ada tekanan batin. Karena si MC ini tau, kalau dia kabur dari rumah tersebut. Orang tua asli dari tubuh yang ditempati oleh MC, akan khawatir dan mencarinya.
Tiga Titik Hitam: shappp paman/Applaud/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu aja sih masukkan dari saya kak
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Lanjut baca ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dititip dulu likenya. Nanti lanjut baca lagi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Good kak ✌️
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Nah kan... Ini yang selalu saya pikirkan 🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
666
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dikirain namanya bakal punya marga. Ternyata enggak. Soalnya dilihat dari sampulnya sih ada bangunan fantasi abad pertengahan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sebenarnya sih lebih enak "Gak" daripada "Ga" waktu lihatnya kak
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Itu hanya menurut aku ya kak
total 1 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Buwung nya ilang 🗿
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Pe and Kob. Keseringan kebaca jadi PeKob :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saran kak. Supaya lebih enak dibaca harusnya begini "Layar laptopku mulai retak seperti pecahan kaca, padahal sebelumnya belum pernah terjatuh." itu aja sih kak.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ: Gpp kak. Saling berbagi ilmu. Saya juga ilmunya masih dikit ilmunya kak ✌️
Tiga Titik Hitam: ku lupa balas komenmu jir, saranmu oke udah kuliat dinovelmu bg—lumayan serap sedikit ilmu/Smile/
total 2 replies
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jd keinget salah satu anime yang dimana villain utamanya terlalu op dan kalah sama MC karena karet gelang yg dilempar MC.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Gak usah pake prolog klo malas nulis prolog :v
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mulyono /Hammer/
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ngomong² soal "Citayam" jadi ke inget "Citampi Story"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dibagian "filem" bukannya lebih enakkan story atau alur ya kak? Nanya aja sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!