NovelToon NovelToon
SUAMI DADAKAN

SUAMI DADAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Bercocok tanam
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Khanza hanya berniat mengambil cuti untuk menghadiri pernikahan sepupunya di desa. Namun, bosnya, Reza, tiba-tiba bersikeras ikut karena penasaran dengan suasana pernikahan desa. Awalnya Khanza menganggapnya hal biasa, sampai situasi berubah drastis—keluarganya justru memaksa dirinya menikah dengan Reza. Padahal Khanza sudah memiliki kekasih. Khanza meminta Yanuar untuk datang menikahinya, tetapi Yanuar tidak bisa datang.
Terjebak dalam keadaan yang tak pernah ia bayangkan, Khanza harus menerima kenyataan bahwa bos yang sering membuatnya kesal kini resmi menjadi suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Rung Perawatan VIP — Schulthess Klinik, Zurich

Khanza masih tertidur pulas, tubuhnya terbaring lemah dengan infus menempel di lengan. Nafasnya tenang… tidak tahu apa yang sedang terjadi di sekelilingnya.

Di sudut ruangan, seorang pria berjubah hitam dengan peci putih berdiri.

Di sampingnya seorang pria paruh baya berpakaian formal, saksi dan perwakilan lembaga hukum konsuler.

Penghulu khusus dari KBRI Swiss.

Devan berdiri tegak di depan ranjang Khanza, memakai kemeja hitam dan jas wol panjang.

Tegas. Dingin. Matanya tertuju pada wajah tidur gadis itu.

Satu langkah lagi dan ia tidak akan bisa diambil siapa pun.

“Baik,” ujar penghulu itu pelan, meski ragu.

“Sesuai surat kuasa dan dokumen wali yang Anda berika serta kondisi darurat pasien…”

“Kita mulai akad nikahnya.”

Saksi berdiri di sisi lain ranjang, menyaksikan.

Penghulu duduk, membuka map.

“Bismillahirrahmanirrahim. Dengan ini kami menikahkan Saudari Khanza Az-Zahra binti Armand Ibrahim kepada Saudara Devan Atala Putra…”

Suara penghulu menggema hening dalam ruangan.

Devan mendekat, menatap wajah tertidur Khanza.

Penghulu menatapnya. “Saudara Devan Atala, apakah Anda menerima pernikahan dengan Saudari Khanza Az-Zahra binti Almarhum Muhammad."

“Saya terima.”

Jawaban itu meluncur cepat, tegas, tanpa keraguan.

“Saya Devan Atala Putra bin Aditya Atala… menerima pernikahan dengan Khanza Az-Zahra binti Almarhum Muhammad dengan mas kawin 1000000$ dibayar tunai.”

Penghulu mengangguk. “Sah?”

Saksi 1: “Sah.”

Saksi 2: “Sah.”

Devan menutup mata sejenak — seperti baru saja memenangkan peperangan terbesar dalam hidupnya.

Ia menunduk, mencium punggung tangan Khanza yang tak sadar akan apapun.

“Mulai sekarang… kamu resmi milikku.”

Namun pada saat yang hampir bersamaan —

Pintu VIP Klinik terbuka keras.

BRAK!

Seorang pria muncul dengan napas terengah, wajah penuh amarah dan kecemasan.

Tubuhnya nyaris roboh karena berlari sepanjang koridor. Begitu matanya menemukan Khanza terbaring di ranjang dan melihat Penghulu sedang menutup map pernikahan. Ia langsung membeku.

Beberapa detik ia tak bisa bicara.

Lalu perlahan suaranya pecah.

“Kalian.kenapa ada di sini?”

Penghulu dan saksi saling pandang dan merasa canggung.

Reza mendekat, langkahnya berat.

Tatapannya jatuh ke Devan.

Mati-matian menahan gemetar.

“Jangan bilang…”

Devan menatapnya tenang lalu tersenyum tipis.

“Kau terlambat datang ke pernikahan istrimu.”

BRAK!

Tanpa aba-aba Reza langsung menghajar Devan dengan pukulan keras tepat ke rahangnya!

Tubuh Devan terdorong ke belakang, membentur meja perawatan hingga peralatan medis jatuh.

“BAJINGAN!!!” teriak Reza, matanya merah penuh amarah.

“KAMU NIKAHI DIA SAAT DIA NGGAK SADAR?!?!”

Devan mengusap sudut bibirnya yang berdarah — namun bukannya jatuh, ia justru tertawa kecil.

“Daripada kau rebut lagi, aku pastikan dulu dia jadi milikku.”

Reza langsung menubruk dan menerjangnya lagi

Namun suster dan dua petugas keamanan klinik langsung masuk dan menahan Reza.

“LEPASKAN AKU!!! DIA MENCULIK DAN MAKSA NIKAH KHANZA!!!”

Devan mendekat pelan, dengan senyum penuh kemenangan.

“Now, legally she’s mine.”

Petugas keamanan rumah sakit yang sebelumnya menahan Reza kini dibantu dua polisi berseragam lengkap.

“Sir, you are disrupting a medical facility. You need to step back.”

Namun Reza terus berontak, matanya hanya tertuju pada Khanza yang tertidur.

“LEPASKAN AKU!!! DIA MENCULIK ISTRI AKU!!!”

Devan berdiri di belakang para polisi, merapikan jasnya dengan tenang.

Ia melangkah mendekat.

“Dia bukan istrimu lagi…” ucap Devan pelan, sengaja agar terdengar jelas oleh semua orang.

Tatapan Reza membara penuh kebencian.

“KAU BELUM MENIKAH SECARA SAH—!!”

“Sudah.” Devan menyeringai tipis sembari mengangkat map cokelat berisi akta nikah dari penghulu.

“Resmi. Dengan saksi. Dengan tanda tangan konsuler.”

Reza mendengus penuh emosi. “ITU NGA—!!!”

“Sir,” salah satu polisi memotong dengan nada tegas. “You need to calm down. If you resist, we will take you to the station.”

“TAHAN DIA!” perintah kepala keamanan rumah sakit.

Polisi langsung memborgol tangan Reza.

“KAU GILA, DEVAN!!!” teriaknya sambil berusaha melepaskan diri.

“AKU AKAN BAWA PENGACARA!!! AKU AKAN HANCURKAN KAU!!!”

Devan hanya berdiri diam, tangan di saku, menatapnya seperti menatap pecundang.

Lalu perlahan ia mengangkat tangannya dan melambaikan tangan ke arah Reza… sambil tersenyum tipis.

Senyum penuh ejekan saat melihat Reza ditangkap polisi.

“Selamat jalan, mantan suami.”

Reza menggeram keras, tubuhnya digiring ke luar ruangan oleh polisi.

Namun sebelum keluar, Devan menambahkan satu kalimat lagi dingin, menusuk, dan penuh manipulasi:

“Jika Khanza bertanya… aku akan bilang kau tidak datang…”

“…bahwa kau pergi…”

“…dan meninggalkannya.”

Reza dijebloskan ke ruang tahanan sementara. Borgol baru dilepas, tapi tangannya masih gemetar menahan amarah.

“LEPASKAN AKU! AKU MAU LIHAT ISTRI AKU!”

Namun petugas hanya saling pandang… kemudian pergi begitu saja tanpa menjawab.

Tak lama kemudian, seorang pria lokal berjas hitam datang mendekat. Ia berbicara dalam bahasa Inggris pelan.

“Mr. Reza… I’m Merah. I was sent by your family.”

Reza langsung berdiri.

“Tolong bantu aku keluar dari sini—”

Namun tiba-tiba Merah menahan bahunya dengan kekuatan besar, mendorongnya kembali ke dinding.

“Maaf, Za…” ucapnya pelan. “Aku… menerima perintah lain.”

Tatapan Reza membelalak tidak percaya.

“Kau dibayar Devan juga?!”

Merah tak menjawab. Tapi sorot matanya sudah cukup menjadi jawaban.

Reza menggertakkan gigi dan menggeram bagai binatang terperangkap.

---

Sementara itu — Ruang Perawatan VIP, Schulthess Klinik

Khanza membuka mata perlahan. Pandangannya masih buram, tapi ia merasakan sesuatu yang hangat menempel di bibirnya.

Ciuman.

Refleks ia tersentak.

“...!”

Matanya langsung terbuka lebar Devan sedang mencium bibirnya.

“Selamat malam, sayang.” bisik Devan sambil tersenyum puas, kedua tangannya menahan wajah Khanza.

PLAK!

Khanza langsung mendorongnya sekuat tenaga, napasnya memburu.

“GILA KAMU! JANGAN SENTUH AKU!”

Devan hanya menarik napas dalam, lalu duduk kembali di kursi.

Dengan tenang ia mengeluarkan buku nikah cokelat dari jasnya, lalu membukanya tepat di depan wajah Khanza.

Nama mereka tertulis jelas:

Devan Atala

Khanza Az-Zahra

Tertanda SAH.

Beberapa stempel dari konsuler dan tanda tangan saksi menghiasi bawahnya.

“Tidak mungkin…” Khanza menggeleng keras, air mata mulai muncul.

“Ini tidak sah! Aku tidak sadar! Aku tidak membaca ijab kabul!”

Devan menatapnya lekat.

“Kamu diam saja saat penghulu membacakan akad. Itu artinya kamu setuju.”

“BOHONG!!!” Khanza berteriak.

“MAS REZA PASTI MENCARIKU!!! DIA AKAN DATANG!!!”

Devan tersenyum dan tertawa kecil saat mendengar perkataan dari Khanza.

“Cari kamu?” Ia tertawa kecil. “Dia bahkan tidak datang. Dia menghilang. Tidak peduli. Tidak muncul di akad.”

“KAMU BERBOHONG!!!”

Devan mendekat perlahan, membisikkan kalimat terakhir di telinganya…

“Kalau dia peduli, dia pasti sudah ada di sini sekarang…”

“Tapi lihatlah. Yang ada di sini cuma aku. Suamimu.”

Tubuh Khanza gemetar hebat antara marah, takut, dan tidak percaya.

1
Dwi Estuning
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!