Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adrian galau
Sudah berminggu minggu, bahkan hampir dua bulan lebih dari sejak rencana mereka di buat dan mengatur ulang markas, tapi penyerangan yang di tunggu tak kunjung terjadi, tapi Adrian terus waspada karena tahu musuh pasti akan memanfaatkan kelengahannya dan bisa menyerang mereka kapan saja.
"Apa Lo ikut pemilihan ketua OSIS baru Rian?" Tanya Septian serius
"Nggak bakal" jawab Adrian tegas
"Kenapa memangnya?" Tanya Hendra serius
"Kata kak Panji, Adrian masuk kandidat ketua OSIS baru, pak Miko yang kasih usul masukin Lo ke daftar" jawab Septian serius
"Ngurus Dark Dragon udah cukup buat gue, nggak mau gue ngurus sekolah juga Apalagi murid muridnya" jawab Adrian tegas
"Maaf ya gue jarang banget ke markas, gue selalu sibuk bantu bapak di toko" ucap Septian memelas
"Nggak apa apa Waluyo, Lo boleh datang kapanpun Lo ada waktu dan jangan pernah merasa sungkan" ucap Adrian santai karena tahu Septian punya kesibukan di toko ayahnya di pasar
"Terima kasih ketua" jawab Septian senang
"Kita ke kantin yuk sebentar lagi bel istirahat juga bunyi" ajak Samuel
"Hayu" jawab Angga senang
"Gue pengen makan bakso sama es jeruk" pinta Saraswati senang
"Minta ke pak ketua" ucap Hendra ketus
"Gue maunya sama Lo DRA" bujuk Saraswati cemberut
"Ogah, gue udah ada Vania jadi Lo nggak usah deketin gue" ucap Hendra bercanda
"Mentang mentang ada gebetan, sekarang Lo pelit banget DRA" pekik Saraswati kesal
"Nanti gue beliin" bujuk Irsyad tersenyum
"Irsyad memang yang paling baik" ucap Saraswati senang dan merangkul lengan Irsyad manja bahkan terus menempel padanya, karena Irsyad adalah teman seperguruan Saraswati di salah satu tempat bela diri muay Thai
"Gimana si Hesa mau naksir dia, kalau kerjaannya nempelin Hendra Sama Irsyad" bisik Angga pada Sandi
"Iya, maklum dia wanita tapi nggak peka" jawab sandi terkekeh
"Kamu sudah dekat dengan Vania DRA?" Tanya Irsyad serius
"Iya, sekarang gue sering teleponan sama dia meskipun kami nggak bisa pacaran" jawab Hendra berbinar
"Gue titip dia ya, jangan sakiti apalagi bikin dia nangis" ucap Irsyad tulus
"Insya Allah syad" jawab Hendra tersenyum teduh dan memeluk Irsyad
"Awas, Irsyad punya gue soalnya Lo pelit" pekik Saraswati mengusir Hendra
"Silahkan Nona Saraswati Wihardja" jawab Hendra terkekeh dan menjewer telinga Saraswati
"Adrian Lo lagi cari si Sari?" Tanya Mandala meledek karena Adrian terus menengok kanan kiri seperti sedang mencari seseorang
"Mana ada, gue lagi lihat apa yang mau gue beli" jawab Adrian mencari alasan dan berpura pura melihat menu di kantin
"Pasti Lo kangen adu bacot sama si Sari" ucap Samuel menyelidik
"Dia nggak masuk, katanya ada acara keluarga, tadi Vania SMS gue, ada hajatan kalau nggak salah" jawab Hendra menepuk bahu Adrian
Adrian hanya diam berpura pura tidak mendengarkan apa yang di katakan Hendra meski pikirannya terus melayang ke mana mana. Karena sebenarnya dia memang penasaran kemana Sari pergi.
Apalagi saat Hendra tahu kemana Sari, ada sedikit perasaan panas dan tak suka di dalam hatinya, entah apa tapi Adrian benar benar tidak suka ada yang lebih tahu tentang Sari.
"Yah nunggu besok deh ketemunya" ucap Septian dan mendapat geplakan di kepalanya oleh Adrian
"Si Septian naksir si Sari Rian" ucap sandi memanas manasi dan berhasil membuat Adrian kesal
"Si Sari itu pecicilan, tapi dia masih polos, jadi kalau ada yang nembak dia gue yakin bakal langsung dia terima, Lo masih bisa Tian" ucap Mahesa tambah memanasi dan Adrian semakin kesal mendengarnya
"Tuh Mahesa yang ahli strategi aja bisa tahu seperti apa si Sari" ucap sandi melirik Adrian
"Khitbah langsung Rian, jangan sampai keburu di ambil orang" ucap Hendra tegas dan membuat Adrian terdiam bahkan menarik nafasnya panjang
"Gue pergi ke halaman belakang dulu, gue malas makan" pamit Adrian sedikit lesu bahkan matanya sempat melirik ke meja biasa tempat Sari dan teman temannya duduk.
"Yah patah hati sebelum berjuang itu ketua, jangan marah dong, kita cuma bercanda" teriak Angga saat Adrian pergi dari sana dan sedikit melirik tajam ke arahnya.
"Menurut kalian dia sudah mulai ada rasa nggak sama si Sari?" tanya Mandala
"Pasti lah, hampir dua bulan dan setiap ketemu pasti akan adu bacot, lalu berakhir mereka yang akan saling ejek juga saling menatap tajam" jawab Hendra
"karena setiap hari berdebat, pasti di Rian Akan merasa ada yang kurang saat di Sari tidak ada" ungkap Irsyad
"Kalau nanti si Sari beneran jadi pacar si Rian, apa menurut kalian orang tuanya Adrian akan setuju? Dia kan cucu seorang Kiai" tanya Angga
"Dia nggak akan pacaran Angga, mana boleh dia pacaran, abi Sofyan itu tegas" ucap Hendra
"Mungkin langsung menikah saja kalau bisa" bisik Mahesa dn semuanya tertawa
Mereka membiarkan Adrian sendirian, karena mereka yakin kalau saat ini Adrian sedang berperang dengan perasaannya sendiri tentang Sari yang selama hampir dua bulan ini mengisi hari harinya di sekolah meski dengan pertengkaran dan juga adu jotos.
lanjut KA penasaran