NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Putra Mahkota Khawatir?

Tang San membawa An Yu menuju Paviliun Tulip yang merupakan tempat An Yue tinggal selama ini.

sampai disana ia langsung di sambut oleh Bibi Chan dan juga Jingmi, kedua wanita beda usia itu terlihat sangat khawatir dengan keadaan An Yue yang berada di gendongan Tang San.

bagaimana tidak khawatir jika keadaan An Yue baru saja sadar tapi ia sudah mengikuti

lomba yang sudah pasti dia akan bertarung, kedua wanita itu mendekat hingga sampai di

depan Tang San.

" Ada Apa Dengan Tuan Putri, Tang San?" tanya Bibi Chan dengan panik.

" Yue Kecil, Kelelahan Bibi, Lebih Baik Bibi Chan Sekarang Siapkan Air Hangat Untuk Yue

Kecil." Tang San berkata dengan tegas.

mendengar hal itu dengan segera Bibi Chan

berbalik menuju ke arah dapur untuk menyiapkan air hangat untuk An Yue.

sedangkan Jingmi langsung saja berjalan

cepat ke arah kamar An Yue di ikuti oleh Tang San di belakang, sampai di kamar An Yue

dengan gerakan pelan dan lembut Tang San meletakan An Yue ke atas ranjang yang

merupakan tempat tidur An Yue selama ini.

" Jingmi Gantikan Pakaian Nona An Yue," kata Tang San yang langsung berbalik lalu berjalan keluar dari ruangan itu dengan cepat.

walau An Yue masih kecil tapi tetap saja Tang

San tak boleh berada disana karena sebentar lagi An Yue akan masuk dalam masa remaja.

melihat jika Tang San sudah keluar maka dengan segera Jingmi berdiri lalu berjalan ke

arah lemari mencari pakaian yang bagus untuk An Yue sebelum kembali ke atas ranjang.

dengan gerakan lembut Jingmi membuka pakaian yang dikenakan oleh An Yue dan

hanya menyisakan pakaian tipis atau hanfu dalaman An Yue.

Kriiettt..

Jingmi menoleh ke arah asal suara ternyata yang masuk adalah Bibi Chan dengan sebuah

mangkuk besar di tangannya.

" Apakah Kau Sudah Mengganti Pakaiannya?" tanya Bibi Chan.

" Sudah Bibi, Aku Sudah Membuka Pakaiannya Hanya Saja Aku Belum Memakaikan Pakaian Baru Karena Aku Takut

Nona An Yue Tidak Nyaman." ujar Jingmi yang di balas anggukan kepala oleh Bibi Chan.

" Itu Bagus, Ayo Kita Seka Tubuh Nona An Yue." Bibi Chan dan Jingmi langsung menyeka tubuh An Yue dengan sebuah kain yang di celupkan ke dalam sebuah nampang yang berisikan air hangat itu.

setelah beberapa saat akhirnya Bibi Chan dan Jingmi menyelesaikan dalam menyeka tubuh An Yue kecil, setelah selesai Jingmi kembali menyeka kulit AN Yue dengan kain halus dan kering agar kulit An Yue kering.

setelah kering baru Jingmi memasangkan pakaian baru.

" Bibi Keluar Dulu Ya, Kamu Jaga Nona." Bibi Chan memberikan perintah pada Jingmi.

" Baik Bibi Chan," Jingmi langsung menganggukan kepalanya dengan tegas.

lagi pula tanpa di kasih pesan atau di suruh Jingmi juga akan tetap melakukannya karena itu adalah tanggung jawab yang harus dia lakukan.

Bibi Chan segera berjalan keluar dari kamar An Yue meninggalkan Jingmi yang berada di dalam kamar An Yue.

...****************...

sedangkan di tempat lain seorang pria muda duduk diam di dalam ruang kerjanya dengan

tatapan kosong, pria muda itu tak lain dan tak bukan adalah Putra Mahkota Gu Jian yang

merupakan saudara kandung dari An Yue.

ingatannya masih terus terbayang-bayang dimana An Yue menjawab pertanyaan konyol yang di lempar tapi gadis itu menjawab dengan tegas dan serius.

hal itu membuat Putra Mahkota sadar jika di hati dan di mata An Yue dia hanyalah orang

asing yang tak penting.

harusnya Putra Mahkota senang atau minimal biasa saja karena An Yue juga tak mempedulikannya bukannya ia juga tak peduli dnegan An Yue bahkan membenci gadis itu, lalu kenapa dia merasakan perasaan sakit dan tak rela apabila An Yue hanya peduli pada Pangeran Kedua bukan pada dirinya.

" Ada Apa Denganku? Kenapa Aku Sangat Merasakan Perasaan Sakit Saat Gadis Itu Sekaan Tidak Peduli Padaku Bukannya Aku

Membencinya? Lalu Kenapa Perasaan Ini Muncul," Putra Mahkota menggelengkan

kepalanya berulang kali mewaraskan pikirannya.

namun sekuat apapun dia mencoba dia justru semakin menjadi-jadi tentang bagaimana ia mengingat bagaimana An Yue tak memperdulikannya.

" AAAAARGH SIALAN!" Putra Mahkota langsung berdiri lalu menghamburkan apapun yang ada di depannya dan sekitarnya.

Pranggg

Brakkk...

Putra Mahkota Gu Jian tidak peduli jika saat ini ruang kerjanya sudah seperti kapal pecah, ia hanya ingin mencari cara untuk melepaskan perasaan sesak itu.

sungguh dia tak rela namun di sisi lain ia juga

tak menyukai perasaan yang hadir itu.

tak ingin larut dengan pikiran kotor dan gilanya Putra Mahkota memutuskan untuk

keluar dari ruang kerjanya itu.

" Yang Mulia ..."

" Bereskan Ruang Kerjaku Saat Aku Kembali Maka Harus Sudah Seperti Semula, Kau

Mengerti?" Putra Mahkota langsung menatap tajam ke arah pengawal di depannya.

" Baik, Yang Mulia." jawab penjaga itu.

Putra Mahkota langsung berbalik pergi begitu saja membuat seorang pemuda yang memang berada di depan pintu sejak tadi langsung mengejar Putra Mahkota.

" Putra Mahkota Tunggu!" teriak pemuda itu.

mendengar suara orang kepercayaannya dengan segera Putra Mahkota menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap tajam ke arah belakang.

matanya langsung menyipit tak kala melihat jika apa yang ada di pikirannya benar-benar terjadi jika pria itu adalah orang kepercayaannya.

Putra Mahkota menghela napas dengan menatap jengah ke arah pria yang mendekat ke arahnya itu.

" Ada Apa, Sheng?" Putra Mahkota bertanya dengan dingin.

" Anda Mau Ke Mana Putra Mahkota?" bukannya menjawab pria itu justru bertanya balik.

" Aku Akan Keluar Lalu Kenapa Kamu Mengikutiku?" kesal Putra Mahkota.

" Yang Mulia, Apa Anda Lupa Jika Saya Ini Adalah Orang Kepercayaan Sekaligus Juga

Pengawal Pribadi Anda? Sudah Pasti Tugas Saya Adalah Menjaga Dan Juga Melindungi Anda Sebagai Tuan Saya," kata Sheng.

pria itu bernama Shen atau lebih tepatnya adalah Jing Sheng, ia merupakan pengawal

pribadi dan orang kepercayaan Putra Mahkota Gu Jian kemana pun Putra Mahkota pergi maka sudah pasti dengan dirinya.

" Aku Ingin Keluar Jalan-jalan, Apa Kamu Mau Ikut?" tanya Putra Mahkota.

" Saya Memang Harus Ikut, Yang Mulia." balas Jing Sheng dengan senyum lebarnya.

" Cih," Putra Mahkota hanya berdecih sebelum membuang muka dan berbalik pergi melanjutkan langkah kakinya entah menuju kemana.

entah kemana tujuan Putra Mahkota Gu Jian yang jelas dia hanya mengikuti langkah kakinya hingga di pertengahan jalan ia bertemu dengan Pangeran Kedua yang berjalan dengan langkah lebar dan juga wajah khawatir.

" Pangeran Kedua!" panggil Putra Mahkota yang lebih sama seperti sebuah teriakan pada

Pangeran Kedua.

sedangkan Pangeran Kedua yang mendengar jika sang kakak memanggilnya kembali berjalan membuat pria itu langsung berjalan cepat menuju ke Paviliun Tulip sang adik tinggal.

akan tetapi saat di pertengahan lorong tiba-tiba saja namanya di panggil mau tidak

mau membuat Pangeran Kedua harus menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah asal suara.

benar saja disana ia melihat Putra Mahkota bersama dengan Sheng yang berjalan mendekatinya.

Pangeran Kedua yang melihat hal itu hanya bisa menghela napas panjang dan membuangnya secara perlahan sebelum menunggu Putra Mahkota sampai di depannya.

" Ada Apa?" tanya Pangeran Kedua yang langsung pada intinya.

" Kamu Mau Ke Mana? Aku Lihat Kau Sangat Panik Dan Jalanmu Sangat Cepat, Ada Apa?"

tanya Putra Mahkota dengan santai tapi terdengar dingin.

" Aku Mendengar Dari Mata-mata Yang Aku Letakan Di Sekitar An Yue Mengatakan Jika An Yue Kembali Tak Sadarkan Diri, Makanya Aku Panik Dan Aku Berencana Akan Kesana," terang Pangeran Kedua dengan wajah datar tapi sesungguhnya dia masih tetap panik.

Putra Mahkota yang mendengar akan hal itu

langsung membulatkan mata, entah kenapa dia justru ikut panik karenanya.

" Dia Pingsan? Bagaimana Keadaannya? Apakah Dia Baik-baik Saja? Apakah Sudah

Memanggil Tabib?" Putra Mahkota langsung memberikan pertanyaan pada Pangeran Kedua.

" Astaga Aku Belum Memanggil Tabib, Aku Harus Memanggil Tabib!" seru Pangeran Kedua yang berjalan ingin memanggil Tabib tapi di hentikan oleh Putra Mahkota.

" Tidak Perlu, Sheng Panggil Tabib Istana Dan Bawa Ke Paviliun Tulip Sekarang Juga!" perintah Putra Mahkota pada Sheng sebelum menarik Pangeran Kedua pergi menuju

Paviliun Tulip.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!