"Jika kamu hamil, bawa benih itu dan anggap aku tidak pernah memberikannya!"
Aruna meninggalkan pernikahannya dengan Tuan Muda Pertama dari Keluarga McLane, menjalani kehidupan sendirian, Aruna menemukan takdir baru bersama anak di kandungannya, tapi kenapa sang Tuan Muda malah seperti kehilangan pijakan hidupnya.
-
Aruna sudah melupakan laki-laki ini, tapi kenapa dia malah dihadapkan dengan dia sekali lagi.
"Aruna, anak yang bersamamu, siapakah dia?" —Rowan
"Aku kira kau tidak punya waktu untuk lebih peduli kepada orang lain, Tuan Muda!" —Nuna
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 08 | One Day To Become 'Nona McLane'
Setelah pertemuannya dengan Leon tadi—Aruna tidak berpikir banyak, memang sih pertanyaan Leon beranda personal tapi bukan itu alasan dia ingin segera pergi, dia cuma tidak nyaman dengan situasi yang terjadi, Aruna kini berjalan di tepi jalan raya sembari menggendong Aiden yang sudah tertidur. Dia sudah memesan taksi sejak tadi tapi dia tidak menemukan satupun Driver yang bisa mengambil pesanannya.
Sampai pada saat Aruna berjalan didepan sebuah restaurant bergaya Italian, ia dengan jelas bisa melihat Rowan duduk disana bersama dengan seorang wanita. Dugaan Aruna kepada Rowan ternyata benar, Rowan tidak lebih dari playboy sialan yang selalu menganggu kehidupan Aruna.
Aruna berpikir, kenapa di dunia yang seluas ini, dia harus bertemu dengan Rowan dan Rowan lagi, sangat melelahkan bagi Aruna untuk melewati hal ini, mungkin wanita itu sosok yang akan dijodohkan dengannya dan setelahnya Aruna hanyalah ampas kecil yang berterbangan.
"Jadi begitulah Rowan, aku memahami dirimu yang tidak ingin terlibat dengan perjodohan ini, aku juga tidak ingin, jadi aku mengundangmu untuk mengatakan lebih baik kita membatalkan pernikahan ini, kan?" Gabriella meminum jus buah di gelasnya dan tersenyum kepada Rowan.
Rowan mengangguk-anggukkan kepalanya dan menghela napas panjang. "Baguslah kau tidak seperti kedua orang tua kita, lagipula kau tahu aku sudah bertemu dengan wanita yang aku inginkan."
"Wah, wanita beruntung mana yang mendapatkan hati seorang Rowan yang terkenal jenius kaya raya ini, jika kau di Korea sana, kau sudah hidup enak sebagai chaebol dengan segala kekuasaan, bukan?"
"Tapi kekuasaan dan kekayaanku tampaknya tidak dapat memikatnya, dia agak galak dan cantik tentunya!"
Gabriella menepuk pundak Rowan dan mengambil tasnya lalu berdiri. "Aku berdoa yang terbaik untukmu Rowan, aku ada janji dengan kekasihku, sekarang, semoga kau menemukan jalanmu."
Rowan ikut berdiri dan mengulurkan tangan kepada Gabriella. "Senang sekali bisa berbisnis denganmu Nona Muda, pergilah sebelum kekasihmu mengira aku akan merebutmu."
"Selera humormu menarik, Tuan Muda." Gabriella menjabat tangan Rowan dan pergi meninggalkan Rowan, sepeninggal Gabriella, Rowan hanya duduk di kursinya dan memikirkan satu hal.
Yah Aruna, Aruna tiba-tiba pergi tanpa permisi tadi, membuat Rowan penasaran apa yang terjadi pada wanitanya itu, Rowan bangkit dari duduknya dan keluar dari restaurant, dia bergegas menuju toko bunga Aruna untuk menemui wanita itu.
•
•
•
"Apa ini?" Aruna terdiam menatap didepan toko bunganya, semua bunga didalam toko bahkan kaca jendela toko sudah hancur berantakan. Aruna segera masuk ke dalam toko yang pintunya sudah di bobol.
Didalam sana dia menemukan semua bunga-bunga dan furniture sudah rusak, bahu Aruna lemas, dia meletakkan Aiden kecil yang tertidur di sofa yang ada disana kemudian bergegas mengecek meja kasir setelah membukanya dia menemukan uang didalam sana sudah dirobek dan dibakar semua.
"Siapa yang melakukan ini?" Aruna semakin lemas saat dia menemukan sebuah surat didalam laci itu yang penuh abu. "Surat dari keluarga Gantara?"
Aruna membuka surat itu dan mulai membacanya. — [Aruna, bagaimana kabarmu dasar anak tidak berguna, ini Ayah, akhirnya Ayah menemukan dimana kamu tinggal, setelah kamu pergi, Ibumu harus melahirkan satu anak perempuan sebagai pengganti dirimu, tapi sayangnya anak yang dia kandung malah gugur, sekarang Ibumu sudah tenang di alam sana, karena dia sudah gantung diri kemarin didalam penderitaan, baguslah baginya, karena perempuan di keluarga ini hanya untuk kepentingan bisnis, jika kau ingin melihat jasad ibumu, kembalilah ke rumah dan jadilah putri keluarga Gantara yang harus dijual kepada rekan bisnis sebagai istri kontrak seperti yang kau lakukan sebelumnya, seharusnya sejak awal kau hidup diam dan membatu saja, bertingkah seperti pelac*r dibawah naungan bangsawan]
Kaki Aruna melemas, udara disekitarnya serasa mencekik, ibu kandungnya sudah bunuh diri karena dipaksa melahirkan anak perempuan sebagai penggantinya, hatinya yang kering karena melupakan semua luka, kembali membasah oleh darah segar.
"Gantara! Akan aku hancurkan dirimu!" gumam Aruna bersandar di tembok dan memegang rambutnya yang sudah acak-acakan.
— <3 —
Ditunggu crazy up'nya thor
up yg banyak dong thorr,
apa itu??????
orang pertama yang mendengar kan Aiden bicara adalah Daddy nya...
mempermainkan pernikahan...padahal dia sudah meniduri Aruna...
semoga hasilnya memuaskan...💗