Terobsesi dengan seseorang yang sudah mempunyai pasangan membuat Violet Kalalova rela menjadi yang ke 2. Gadis cantik itu sedikit gila, tengil, dan nekat. Apapun akan dia lakukan untuk membuat keinginan nya terpenuhi, salah satunya menarik perhatian Jeriko Mahendra agar membuatnya menjadikan seorang istri, namun ada alasan dibalik itu semua. Ia menyimpan rahasia besar yang selama ini membuatnya merasakan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Malam Dengan Mereka
Sampailah mereka di rumah besar dan megah milik eyang Kenzo. Lova turun setelah Kenzo membuka kan pintu untuknya, lalu berjalan dengan bergandengan tangan.
"Serius ini gue nggak bawa apa-apa?" Lova merasa tidak percaya diri hanya datang dengan membawa diri.
"Iya cantik, santai ya?" balas Kenzo diangguki Lova. Namun meski begitu Lova tetap merasa aneh jika datang tanpa membawa oleh-oleh tangan.
Lagian tadi Lova sudah meminta Kenzo untuk mengantarnya membeli sesuatu untuk ia bawa, namun Kenzo menolak, mau bagaimana lagi, Lova akhirnya memang datang membawa diri saja.
"Ah, sayang, akhirnya kamu datang," ujar eyang Kenzo-Sema.
Kenzo tersenyum dengan merentangkan kedua tangan nya, lalu memeluk wanita tua yang masih terlihat sangat cantik. Lova tidak kaget mengingat mereka orang kaya, pastinya bukan masalah besar hanya untuk membuat umur tua terlihat tetap muda dan cantik. Lova sendiri jika mempunyai banyak uang ingin melakukan banyak perawatan, tidak mengubah apa yang sudah ia punya, hanya saja menjaganya agar tetap sehat dan terlihat menarik.
"Ah, kamu bawa dia ternyata." Eyang Sema menatap ke arah Lova. "Sini sayang," titah beliau langsung dituruti Lova.
"Halo eyang," sapanya ramah.
"Kamu cantik sekali nak? Kenzo benar-benar pintar memilih calon istri," ujar beliau seketika membuat Lova tersenyum kikuk.
Berbeda dengan Kenzo yang sudah tertawa renyah seakan membanggakan diri.
"Tentu dong eyang, Ken bukan om Jeriko yang-"
"Sssttttt... Eyang nggak suka kamu bahas itu," sela beliau diangguki Kenzo.
Sementara Lova hanya menyimak saja, ia tidak begitu peduli dan tidak mau tahu tentang om nya Kenzo.
"Bibi tolong panggil mereka untuk makan malam," ujar eyang Sema diangguki oleh asisten rumah tangga di rumahnya.
Lova sudah duduk di meja makan, bersama dengan Kenzo dan eyangnya.
"Om Jeriko kapan pulang ke jogja eyang?" Kenzo bertanya seraya menyiapkan piring untuk Lova, sangat manis sekali.
"Dia akan tetap di sini, eyang kesepian."
"Kan ada Kenzo?"
"Memangnya kamu mau nemenin eyang di sini? Kamu ke sini harus diminta dulu sama eyang," ujar beliau seketika membuat Kenzo tersenyum tipis, merasa bersalah dengan eyangnya yang dibiarkan tinggal sendiri di rumah besar seperti itu.
Anak dan cucunya sudah sangat sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Mama memang nggak pernah dateng?"
"Mamamu selalu datang, tapi eyang ini kan bukan cuma punya anak saja, tetapi cucu juga, kamu harus sering-sering ke sini, bawa Lova juga biar rumah ini rame."
Setelah itu tidak ada percakapan lagi. Lova yang pada dasarnya tidak begitu serius menjalin hubungan dengan Kenzo tidak berniat mengatakan sesuatu yang membuatnya disukai oleh eyang Sema. Ia akan bersikap biasa saja, selayaknya sikap asli Lova.
Tidak lama orang yang mereka tunggu datang. Serina dan Jeriko berjalan ke arah mereka, tidak mesra namun juga terlihat baik-baik saja.
Lova? Jangan ditanya lagi. Gadis itu terdiam kaku di tempatnya, ia harus bertemu lagi dengan Serina, lebih gilanya lagi ternyata Serina itu kini menjadi keluarga besar Kenzo, tante muda yang sering Kenzo sebutkan karena menikah dengan om nya.
Hati Lova seakan mencelos melihat bagaimana sempurnanya hidup Serina sekarang, menikah dengan laki-laki tampan, bergelimang harta, juga terlihat sangat bahagia. Tanpa sadar Lova mengepalkan tangan nya. Ia tidak rela melihat kebahagiaan Serina, setelah apa yang keluarga gadis itu lakukan padanya.
Sebenarnya bukan hanya Lova saja yang terkejut, Serina pun demikian, ia tidak kalah terkejut melihat adanya Lova di rumah suaminya. Duduk dengan martua dan keponakan nya. Dalam hatinya bertanya-tanya, kenapa Lova bisa ada di sana? Serina benar-benar tidak mengerti.
"Malam om, tante," sapa Kenzo tersenyum ramah.
"Malam Kenzo, sudah lama kamu?"
"Lumayan lah, duduk om, tante," balas Kenzo seketika membuat eyang Sema menggeleng dengan tingkah Kenzo yang seakan tuan rumah saja.
Dibanding dengan cucunya yang lain, seperti Zean atau yang lain nya. Kenzo memang lebih terlihat dekat dengan om nya, cowok yang masih kuliah itu pernah tinggal bersama dengan omnya-Jeriko ketika masa SMA dulu. Orang tuanya yang menitipkan Kenzo pada Jeriko, mengingat bagaimana nakalnya Kenzo pada waktu itu.
"Oh ya, kenalin om, pacar Ken," ujarnya setelah Jeriko dan Serina duduk.
Jeriko menoleh ke arah gadis yang disebutkan oleh Kenzo, ada keterkejutan dari wajah Jeriko, namun hanya seperkian detik saja sebelum wajah Jeriko kembali datar dan tenang.
"Cantik nggak om? Namanya Lova," lanjut Kenzo memperkenalkan Lova.
Lova hanya tersenyum tipis, hatinya berkecamuk, tidak menyangka saja dengan situasi saat ini, terlalu mendadak untuknya mengetahui fakta itu sampai ia tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Hai om, saya Lova pacar Kenzo.'' Lova memperkenalkan diri.
Tangan nya ia ulurkan, namun sampai beberapa detik belum ada sambutan, membuat Lova kesal dan ingin menurunkan tangan nya yang masih terulur itu, namun siapa sangka, Jeriko tiba-tiba menjabat tangan nya, membuat Lova tersenyum tipis dengan mata menatap berani Jeriko, tidak peduli meski ada Kenzo atau pun eyang nya di sana. Juga meski ada istrinya sekaligus, seketika tujuan Lova berubah, ia sudah menetapkan targetnya yang kini berada di depan mata.
"Jeriko, om Kenzo, dan ini istri saya." Jeriko melepaskan tangan nya.
Lova tersadar, ia melirik Serina yang ternyata sedang menatapnya tidak suka, sementara Lova sengaja tersenyum dengan sangat manis.
"Halo tante, saya Lova," ujarnya dengan sengaja.
Serina masih belum menjawab apa-apa. Ia juga terlalu syok dengan munculnya Lova di keluarganya, semua seakan terjadi secara tiba-tiba.
"Lova? Violet Kalalova bukan? Temen SMA aku dulu?"
Sialan. Serina malah dengan sengaja menyebutkan namanya secara lengkap, membuat mereka yang berada di sana terkejut, terkecuali Jeriko yang tampak datar saja wajahnya.
"Lo kenal bebe?" tanya Kenzo mulai penasaran.
"Ah, bentar, kaya ingat wajah tante juga tapi siapa ya?" jika Serina akan bermain-main, maka dengan senang hati Lova akan mengikutinya.
"Ini Serina Diandra bukan? ya Tuhan, ternyata tantenya Kenzo ini beneran temen SMA gue?"
"Bebe, pas tante ulang tahun 2 minggu yang lalu. Lo ngga diundang?" pertanyaan Kenzo membuat Lova kesal setengah mati.
Kenapa bisa Kenzo bertanya seperti itu yang jelas saja malah membuat Lova kesusahan untuk menjawab, tidak bisakah Kenzo membantu Lova sedikit saja, dengan diamnya Kenzo itu akan memudahkan Lova.
Sebelum menjawab, Lova melirik ke arah Jeriko, seketika ia dengan sengaja menyeringai. "Dateng kok, tapi lupa Ken karena nggak begitu dekat dengan tante lo, tapi gue sempet ketemu sama om-"
"Lebih baik kita makan sekarang, masih banyak yang harus aku kerjakan," sela Jeriko diangguki semuanya.
Dalam hati Lova bedecak, sepertinya Jeriko bukan laki-laki yang mudah ditaklukan, Lova harus mencari cara untuk itu, sekalipun sedikit ekstrim.
"Lova, makan apa yang kamu mau ya nak? Jangan sungkan," ujar eyang Sema diangguki Lova dengan senyum.
"Terimakasih eyang, sudah sangat menerima Lova dikeluarga ini," ujarnya tersenyum tipis. Lalu melirik Serina yang terlihat kesal di wajahnya.
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
senang baca setiap karya2nya kak Riri👍🏻