NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Om Khan

Pewaris Untuk Om Khan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Setiap perempuan yang berstatus seorang istri pasti menginginkan dan mendambakan memiliki seorang keturunan itu hal yang wajar dan masuk akal.

Mereka pasti bahagia dan antusias menantikan kelahirannya, tetapi bagaimana jadinya kalau seorang anak remaja yang berusia 19 tahun yang statusnya masih seorang gadis perawan hamil tanpa suami??

Fanya Nadira Azzahrah dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Dia harus memilih antara masa depannya ataukah kehidupan dan keselamatan kedua saudaranya.

Apakah Caca bersedia hamil anak pewaris Imran Yazid Khan ataukah harus melihat kakaknya mendekam dalam penjara dan adiknya meninggal dunia karena tidak segera dioperasi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27

Seorang memeluk tubuhnya Annisa dari belakang yang sedang melamun, sehingga dia tersentak terkejut ketika merasakan tangan seseorang telah melingkar di pinggangnya.

“Argh!” Teriaknya Annisa.

Zacky terkekeh melihat reaksinya Annisa,” ini suamimu sayang, kenapa meski kaget seperti itu sih.”

“Mas Zacky ngagetin saja, kenapa sih akhir-akhir ini doyan banget meluk-meluk dari belakang nggak pake permisi, nggak pake aba-aba pula kan kaget jadinya,” protesnya Annisa tapi berbicara dengan nada yang manja.

Zacky mengecup sekilas bibirnya Annisa,” masalahnya kamu semakin cantik dari hari ke hari. Makanya Mas nggak pernah bosan menjahilimu.”

“Ih alasan apaan tuh, gara-gara istri cantik makanya nakal?” Sungutnya Annisa.

Kedua orang dewasa itu sudah melupakan keberadaan dua anak kucing ehh maksudnya anak manusia yang sedari tadi menatap mereka dengan wajah bengong, bibir mereka mengerucut karena cemburu melihat kedekatan papa dan mamanya.

Chelsea sampai-sampai melotot saking kesalnya karena dicuekin sedangkan Zahira pun melakukan hal sama yaitu sudah misuh-misuh tidak jelas khas anak lima tahun.

“Papa!”

“Mama!”

“Jangan adegan dewasa! Kami masih kecil,” protes Chelsea yang sudah melipat kedua tangannya di depan dadanya.

“Kenapa ciuman di bibir depan anak-anak! Kata ibu ciuman di depan orang lain itu nggak baik Papa dosa!” Zahira sampai-sampai menggoyangkan tangannya saking gemesnya melihat tingkah keduanya.

Zacky menepuk jidatnya saking senangnya bertemu dengan kekasih halalnya sampai melupakan dua bocah yang selalu merecoki kemesraan mereka.

“Astaga dragon! Kenapa aku lupa kalau aku sudah punya dua princess yang sangat cantik,” Zacky membungkuk kemudian menggendong keduanya di kedua sisi pinggangnya.

“Maafkan Mama sama Papa yah Nak, kami nggak sengaja melakukannya di depan kalian dan satu hal lagi yang perlu kalian ketahui sampai kapanpun kami nggak pernah melupakan kalau kami punya dua anak yang sangat cantik,” imbuhnya Annisa.

Annisa memukul pelan dada bidang suaminya, meskipun masih sangat muda tapi Zacky selalu bisa menjadi suami siaga dan bisa melindungi adik-adik termasuk keponakannya.

Meskipun usia mereka masih sangat muda waktu memutuskan untuk menikah, tetapi mereka selalu terlihat harmonis dan bahagia.

Diusia pernikahannya yang sudah enam tahun, tetapi belum juga dikaruniai momongan. Mereka tetap sabar dan syukur menghadapi ujian pernikahan mereka. Tetapi, terkadang Annisa merasa menjadi istri dan perempuan yang tidak sempurna karena hal itu.

Caca dan Amirah geleng-geleng melihat tingkah lucu kedua anaknya.

“Ya Allah, andaikan aku bisa berkumpul dengan ketiga anak kembarku pasti bahagia rasanya hati ini. Sudah setahun lebih aku nggak menemui kalian Ario, Abyan bunda kangen banget sama kalian. Insha Allah, bulan depan kalau bunda nggak sibuk bunda akan ke Jakarta,” Caca kembali teringat dengan kedua anak lelakinya yang terpisah dengannya dan harus hidup bersama dengan ayah biologisnya.

Amirah menyeka air matanya yang tiba-tiba menetes membasahi pipinya ketika dia teringat dengan masa lalunya lima tahun lalu ketika dirinya dijual oleh ibu tirinya dan harus menyerahkan kegadisannya ditangan pria yang sudah beristri dan harus hamil anak pria yang sama sekali tidak dikenalnya.

“Ya Allah, semoga saja kami nggak akan pernah bertemu dengannya lagi. Biarlah selamanya pria itu tidak mengetahui kalau dia punya anak,” batinnya Amirah.

Berselang beberapa menit kemudian…

Mereka sudah pulang ke rumah masing-masing, Caca dan Amirah satu rumah sedangkan Annisa dengan suaminya memiliki rumah yang berbeda begitupun juga dengan Zidan mereka hidup berpisah tetapi, hanya tembok yang memisahkan mereka di salah satu komplek perumahan yang cukup elit.

Caca dan Amirah masuk ke dalam rumah mereka dan malam ini kedua anaknya memilih menginap bersama dengan kedua orang tuanya.

Sedangkan Annisa dan Zacky masuk ke dalam rumahnya. Annisa menyiapkan beberapa pakaian ganti untuk suaminya yang sedang mandi.

Tetapi ketika mengambil beberapa pakaian kotor tanpa sengaja melihat ada secarik kertas. Karena penasaran dia mengambil kertas itu dan membacanya.

“Ini kan surat pembelian emas, tertulis disini tanggal pembeliannya itu kemarin. Mas Zacky membeli emas untuk apa? Kalau untuk aku kenapa belum berikan emasnya?” Annisa kebingungan dengan kertas bukti pembelian sebuah cincin emas.

Sudah lima tahun lebih juga belakangan Zacky bekerja sebagai seorang manajer di salah satu perusahaan asuransi yang ada di Makassar.

“Mungkin Mas Zacky belum memberikan hadiahnya untukku pasti akan memberikan surprise party seperti kebiasaannya selama ini,” Annisa berusaha untuk berfikir positif atas hal tersebut.

Annisa buru-buru menyimpan kembali ke tempat semula ketika mendengar pintu kamar mandi berderit.

“Mas, aku sudah siapkan pakaiannya, aku mau masak dulu,” ucap Annisa yang berjalan meninggalkan suaminya tanpa menunggu balasan.

Annisa sudah bahagia membayangkan kalau dirinya akan mendapatkan cincin emas yang cukup mahal karena bertahtakan berlian.

“Pasti cincin itu sangat indah kalau aku pakai. Aku nggak sabar menunggu hari jadi kami yang seminggu lagi dari sekarang,” cicitnya Annisa.

Annisa semakin bersemangat memasak makanan untuk suaminya karena sudah membayangkan akan mendapat hadiah spesial dari suaminya.

“Mas Zacky pasti semakin sayang padaku kalau aku masakin makanan yang enak-enak, apalagi makanan kesukaannya,”

Sedangkan di dalam kamar dimana Zacky berada dia duduk di ujung ranjangnya sambil memainkan ponselnya.

Baru saja hendak berjalan ke arah pintu, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia memperhatikan sekitarnya sebelum mengangkat teleponnya.

“Aku sudah bilang kalau aku ada di rumah jangan sekali-kali berani menghubungiku. Aku nggak akan pernah meninggalkanmu jadi jangan menangis lagi, aku sayang padamu,”

Zacky buru-buru mematikan sambungan teleponnya secara sepihak ketika mendengar suara istrinya dari luar.

“Mas, makanannya sudah matang,” ucapnya Annisa ketika sudah berada di dalam kamarnya.

Zacky berjalan ke arah dapur karena istrinya sudah selesai memasak sedangkan Annisa sudah mengatur beberapa piring ke atas meja ketika suaminya sudah datang.

Annisa mengerutkan keningnya melihat ada yang aneh dengan kelakuan suaminya yang tidak biasa.

“Mas kenapa? Apa Mas baik-baik saja? Atau ada yang Mas pikirkan?” Tanyanya Annisa dengan lemah lembut ketika melihat ada gelagat aneh dari suaminya.

“Aku sebenernya ada urusan pekerjaan di luar daerah, beberapa hari ke depan. Apa kamu nggak masalah kalau aku tinggal sendirian di rumah?” Tanyanya Zacky dengan hati-hati.

Annisa mengisi nasi dan lauk pauk ke atas piring suaminya,” nggak apa-apa kok Mas, kalau itu sangat penting dan demi pekerjaan Mas kenapa aku harus keberatan dan permasalahkan.”

Zacky menghela nafasnya lega karena sudah mendapatkan ijin dari sang istri tercinta.

Zacky mengecup punggung tangan istrinya,” kamu memang selalu mengerti keadaanku, makanya aku semakin cinta kepadamu. Kalau misalnya aku menikah lagi dengan perempuan lain karena alasan ingin memiliki anak apa yang akan kamu lakukan?” Tanyanya Zacky sambil memperhatikan dengan seksama raut wajah istrinya.

Annisa tersenyum tipis,”kalau itu bisa buat suamiku bahagia kenapa tidak, silahkan saja tapi perempuan itu harus lebih baik dari aku dalam segala hal dan bisa berikan Mas anak.”

Zacky tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Annisa,” ya Allah, kamu baik banget sih sayangku. Nggak mungkinlah mas melakukan hal itu. Aku sangat mencintaimu dan kenapa aku harus menikah lagi sedangkan aku memiliki istri yang sangat cantik dan sempurna.”

“Mas bisa saja, ayo makan takutnya makanannya keburu dingin,” ucap Annisa yang sama sekali tidak menganggap ucapan suaminya adalah serius.

Kedua pasutri itu nonton bareng film setelah pukul sepuluh malam, mereka masuk ke dalam kamar dan bersiap untuk melaksanakan sunnah Rasul.

“Kamu semakin mampu membuatku meminta lagi dan lagi. Kamu semakin seksi sayangku, semoga saja kamu hamil setelah hubungan kita malam ini,” harapnya Zacky setelah mereka berbagi peluh keringat di malam jumat itu.

Annisa memeluk suaminya yang bentuk tubuhnya semakin terlihat kekar seiring usianya yang semakin dewasa.

“Mas besok pagi berangkat ke kabupaten Bulukumba sekitar seminggu di sana, kamu jaga diri baik-baik dan jangan capek-capek,” Zacky memainkan aset terpentingnya Annisa yang selalu menjadi primadonanya akhir-akhir ini.

“Mas nggak perlu mengkhawatirkanku ada Caca ada anak-anak ada Mirah jadi mas fokus bekerja saja,” balas Annisa.

Sedangkan di tempat lain..

Jakarta…

“Emir, apa besok kamu jadi ke Makassar?” Tanyanya Bu Maryam ketika mereka makan malam bersama.

“Insha Allah, aku mau cek langsung sekolah kita. Kenapa emangnya Ma?” Tanyanya Emir balik bertanya.

“Uncle Emir, kami ikut ke Makassar yah,” rengek Abyan.

“Uncle kami mau naik pesawat kayak uncle,” sahut Ario.

“Kalian masih kecil belum bisa bepergian jauh-jauh apalagi masih sekolah. Kapan-kapan Uncle akan ajak kalian,’ ucap Emir.

Emir melirik ke arah abangnya yang akhir-akhir kebanyakan terdiam setelah melayangkan perceraian kepada Selina istrinya.

“Kenapa murung begitu? Apa nggak rela berpisah dari perempuan matre dan jalang itu?” Tanyanya Emir.

“Abi, perempuan matre itu apa?” tanyanya Abyan dengan polosnya.

“Uncle, wanita jalang itu apa? Apa kayak bunda yang sering kasih hadiah sama kami yang ada di pinggir jalan?” Tanyanya Ario yang penasaran.

Imran mendelik tajam mendengar perkataan adiknya,” jaga asal ngomong di depan anak-anak!”

Imran bangkit dari posisi duduknya kemudian meninggalkan meja makan tanpa menyentuh makanannya sedikitpun.

“Emir, jangan berbicara yang tidak mendidik di depan anak-anak. Mereka itu semakin pintar jadi mama minta padamu untuk lebih berhati-hati lagi dalam bersikap,” ucap Bu Maryam menasehati putra bungsunya.

Emir tidak peduli dengan kemarahan Abangnya.

“Sayang, maksudnya tadi bunda di pinggir jalan itu apaan?” Tanyanya Emir.

Bu Maryam yang mendengarnya buru-buru memotong pembicaraannya mereka.

“Abyan, Ario kalian sudah makan masuk ke kamar yah sayang, kalian harus menyelesaikan tugas sekolah kan,” Bu Maryam mengkode suster Eni agar gegas mengamankan kedua bocah kembar itu sebelum buka mulut.

“Uncle, Ario mau kerjakan tugas nanti dilanjut bicaranya yah,” Ario mengecup pipinya Emir.

Begitupun juga dengan Abyan, Emir memperhatikan dengan seksama kepergian kedua keponakannya.

“Kenapa aku merasa kedua putranya Abang semakin besar semakin mirip dengan Caca padahal ibu kandungnya kan Selina, tapi secuil pun nggak ada kemiripan wajah maupun sifatnya. Ini sungguh aneh,” batinnya Emir.

Imran menaiki tangga menuju kamarnya, dia bukannya memikirkan mantan istrinya yang kedapatan selingkuh, tetapi beberapa bulan belakangan ini dia teringat dengan gadis bayaran yang pernah menghangatkan ranjangnya selama dua hari dua malam di sebuah club milik temannya.

“Ya Allah, kenapa aku sedih ketika mengingat gadis itu? Apa yang terjadi kepadaku? Kenapa akhir-akhir ini aku bermimpi melihat dua bocah perempuan yang datang dalam mimpiku. Apakah maksud dari mimpiku itu?”

Imran mengguyur tubuhnya dengan air hangat, tapi sekelebat bayangan ketika dia memaksa gadis itu kembali terlintas di ingatannya.

“Arghh! Tidak!!” Imran meninju dinding kamar mandi.

Imran terduduk di atas lantai marmer kamar mandi,dia bukannya sedih karena akan bercerai dengan Selina, melainkan akhir-akhir ini dia kerap kali bermimpi aneh dan sangat nyata baginya mimpi itu yang membuatnya beberapa hari belakangan dibuat ketakutan dan pusing setengah hidup.

Mampir baca novel aku yang lain judulnya:

Malam Petaka Berakhir di Pelaminan

Pesona Suami Brondong

1
Yani
Bagus Caca jangan lemah meng hadapi orang kaya Selina
Yani
Semoga aja anaknya Caca laki"
Yani
Ayo Emir selidiki ke curigaan mu
Nar Sih
mimpi mu emang bnr imran ,kau punya dua ank permpuan dri dua ibu ,seperti nya zacki sdh tergoda wanita lain nih
Yani
Apa adiknya Imran ?
Nar Sih
makasih kak udah up panjang
sunshine wings
kenapa Caca gak kenal???
siapa yaa???
🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
duh kasian banget ya Emir 🥹🥹🥹🥹🥹
sunshine wings
hah!!! ketahuan kan!!!! 😏😏😏😏😏
sunshine wings
Kan.. gak salah lagi.. 😘😘😘😘😘
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Apa benihnya tuan muda Imran ya thor??? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
Aamiin3 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺
sunshine wings
Apakah ada jodohnya mereka author nemandangkan tuan muda Imran gak peduli keberadaannya Caca??? Huhhh! 😔😔😔😔😔
sunshine wings
Sakitnya hatiku author.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
Siapa ya??? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
duh! Gak kebayang gimana sakitnya bersalin ceasar dengan perasaan sakit hatinya bersamaan.. 😭😭😭😭😭
sunshine wings
🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
aku juga author 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!