Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Berkenalan
Perlahan tapi pasti, tubuh Sonev bergerak menghadap ke araj orang tersebut.
"Kalau memang orang itu tidak bermaksud baik, gue udah siap dengan segala sesuatunya." Sonev berbicara dalam hatinya.
Saat posisi Sonev sudah benar benar menghadap ke arah orang tersebut, Sonev sangat terkejut karena melihat penampilan orang itu. Dengan menggunakan jas kantoran dengan dasi dileher, sepatu yang.terlihat mengkilat.
Sonev semakin tidak percaya jika orang tersebut ingin berkenalan dengan dirinya, karena sangay tidak mungkin.
Seseorang yanh berpenampilan perlente .dan lebih mirip sebagai.seorang CEO, tiba tiba datang ingin berkenalan dengan dirinya yang hanya seorang tukang sapu taman.
"Boleh kah kita berbicara, sebagai.seorang teman tentunya."
Sonev tampak diam dan beberapa saat kemudian mengangguk serta mengajak Kaito ke sebuah bangku untuk berbicara.
"Perkenalkan nama.saya Kaito."
"Sonev.."
Keduanya saling memperkenalkan nama masing masing setelah Sonev bersedia duduk di sebuah bangku taman yang tidak jauh dari tempat Sonev menyapu daun daun kering tadi.
"Saya sudah lama memperhatikan nona Sonev. Saya sering sekali melihat anda sedang menyapu di taman ini ketika saya lewat sepulang kerja ataupun setah urusan dengan pekerjaan." Kaito berbohong tentang.pertemuannya dengan Sonev.
"Saya sangat kagum dengan anda nona."
"Kagum dengan saya, kagum karena.apa?"
"Karena anda seorang wanita muda yang mau bekerja sebagai penyapu taman. Kebanyakan wanita seusia nona, mereka biasanya.sedang banyak main, walaupun ingin punya uang sendiri, biasanya mereka mengambil jalan pintas yang instan. Salah satunya menjadi baby sugar atau pun pekerjaan lain yang sangat mudah mendapatkan uang yang banyak tanpa harus lelah."
"Panggil saja saya Sonev, rasanya sangat tidak pantas jika saya di panggil dengan panggilan nona."
"Nona sangat pantas di panggil nona, anda sangat cantik sekali nona Sonev." Kaito memuji Sonev.
"Rasanya saya tidak pantas mendapatkan pujian dari anda tuan Kaito, pertama karena saya tidak merasa cantik dan kedua saya bukan orang yang kaya."
"Jangan rendah diri Sonev, anda sangat cantik, walaupun anda bilang tidak kaya, namun hati mu yang kaya, itulah yang membuat diri mu pantas untuk di puji."
Sonev hanya terdiam, sedangkan Kaito masih menatap Sonev yang masih dalam mode diam. "Sebenarnya apa maksud anda bertemu dengan saya tuan Kaito, saya memang seorang pegawai rendahan, namun saya tahu oranh yang berbohong atau pun tidak."
"Maaf maksud anda bagaimana nona?"
"panggil saya Sonev, karena saya tidak menyukai panggilan nona." Sonev dengan penuh penekanan.
"Oh maaf Sonev, maksud anda bagaimana?"
"Saya yakin kalau anda tidak pernah bertemu sebelumnya dengan saya, dan juga anda pasti baru melihat saya."
"Anda sangat pintar Sonev."
"Terima kasih."
"Saya memang baru bertemu dengan kamu Sonev, saya melihat kamu tanpa sengaja dalam sebuah sesi foto seorang teman sekolah kamu, Sonia namanya."
"Oh ya, saya bahkan tidak tahu kalau saya bisa masuk ke dalam sesi foto Sonia. Bolehkah saya melihat fotonya?"
Kaito memperlihatkan selembar foto Sonia yang di belakangnya tampak Sonev yang ikut dalam Foto Sonia.
Sonev melihat foto dirinya di dalam Foto Sonia, kemudian tertawa renyah melihat dirinya yang terlihat sedang melamun.
"Anda terlihat sangat cantik natural dalam foto itu, makanya saya tertarik dengan anda. Saya punya penawaran untuk anda"
"Penawaran apa?"
"Maukah Sonev menjadi salah satu model di agency saya, dan tergabung dalam setiap pemotretan, jangan khawatir anda pasti akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari pekerjaan Sonev saat ini, dan mungkin saja dapat mengangkat derajat anda di mata mertua anda."
"Maksud tuan Kaito, saya jadi foto model di agency anda?"
"Iya begitu maksud saya."
"Kalau saya menolak?"
"Kalau Sonev menolak itu hak anda. Saya tidak akan memaksa dan kita akan menjadi teman."
"Teman?"
"Iya kita akan jadi teman kalau kamu tidak mau bergabung dengan agency.modeling saya."
"Kalau saya bergabung?"
"Ya sudah tentu kita akan jadi atasan dan bawahan karena kamu berada di bawah naungan agency modeling saya, dan juga akan terikat kontrak tentunya a, dan kamu tidak akan bisa lepas dari agency saya kalau kontraknya belum selesai."
"Kalau saya keluar sebelum kontrak selesai, apa yang terjadi dengan saya?"
"Ya yang pasti akan terjadi sesuai kontrak yang sudah kamu tanda tangani, isi dalam kontrak jika keluar sebelum kontrak selesai, maka kamu harus membayar pinalti dan juga ganti rugi."
"Saya orangnya selalu ingin bebas, saya tidak ingin terikat, jadi lebih baik saya tidak akan ikut agency tuan."
"Karena saya tidak mau membayar pinalti dan juga ganti rugi, karena pasti saya akan keluar dari agency tuan sebelum saya selesai kontrak. Lebih baik seperti ini saja, saya lebih bebas dan tidak akan terbebani dengan kontrak yang membelenggu."
"Tapi jika kamu ikut agency, kamu akan mendapatkan penghasilan yang lumayan besar karena sesuai dengan kontrak, dan juga kami pasti akan sering keluar negeri, karena para model yang ikut dalan agency saya, akan di pastikan selalu ikut berbagai event di luar negeri, sehingga kesempatan sering berada di luar negeri sangat besar."
"Dan setiap model yang pernah bekerja di agency saya, setelah selesai kontrak, maka akan banyak agency dari dalam dan luar negeri yang akan menjadikan model kami sebagai model mereka, karena agency kami adalah yang terbaik, dan tidak pernah mengecewakan."
"Saya akan memberikan kamu waktu untuk.berpikir, tapi jangan lama lama."
"Iya tuan, saya minta untuk berpikir, karena inu bukan hal kecil, saya harus memikirkan baik buruknya untuk diri saya."
"Baiklah kalau begitu, ini kartu nama saya, jika kamu sudah berpikir lebih jauh. Maka kamu bisa menghubungi nomer saya yang ada di kartu nama tersebut."
"Baik tuan, maaf saya harus kembali bekerja. Say sudah lama meninggalkan pekerjaan saya, karena kalau tidak cepat selesai, maka saya harus pulang lebih lama."
"Karena saya sudah mengganggu jam kerja kamu, biar saya yang akan bertanggung jawab. Saya akan mengerahkan anak buah saya untuk membantu kamu menyelesaikan pekerjaan ini. Kamu tidak usah khawatir. "
Kemudian Kaito mengutak atik ponselnya, dan tidak lama kemudian beberapa orang yang berbadan besar memakai baju serba hitan datang menghampiri Kaito dengan membungkukkan badan sebagai tanda hormat.
Kaito memerintahkan semua anak buahnya untuk membantu Sonev membersihkan sampah daun daun kering di taman yang bekin sempat di bersihkan karena waktunya di pakai untuk berbincang bincang dengan dirinya.
Tidak membutuhkan waktu lama, semuanya sudah selesai. Daun daun kering sudah bersih dan Sonev tidak perlu pulang malam karena pekerjaan yang belum selesai.
...****************...
Hai reader, jangan pernah bosan ya dengan karyaku ini. Like dan komennya othor tunggu. Happy Reading. Love U all....